Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Menurut data Badan Pusat Ststistik Provinsi Papua, bulan Maret 2017
jauh diatas angka kemiskinan nasional yang sebesar 10,64 persen.Angka tersebut
sedikit menurun dibandingkan publikasi BPS bulan September 2016 yang sebesar
28,4 persen.
Gini menunjukan terjadinya penurunan dilihat dari nilai Gini 0,399 pada rilis
September 2016 menjadi 0,397 pada rilis Maret 2017.Namun secara berturut-
turut nilai Gini Provinsi Papua masih berada di atas rata-rata Nasional.
oleh BPS pada bulan Maret 2017 naik menjadi 2,82 dari sebelumnya September
2016 sebesar 2.65. Sementara itu, garis kemiskinan Papua mengalami kenaikan
mengenai jumlah penduduk miskin berdasarkan total hasil proyeksi pada tahun
1
2016 adalah sebesar 123.780 jiwa, sebanyak 16.760 jiwa digolongkan sebagai
penduduk miskin, atau dengan kata lain ada sebanyak 13.49 persen penduduk
Provinsi Papua dengan jumlah penduduk sebanyak 111,943 jiwa serta kepadatan
penduduk sebesar 6,39 jiwa/km2 yang tersebar pada 19 distrik dalam 139
usaha berbasis social di bidang usaha mikro kecil yang perlu disesain secara nyata
untuk menjawab persoalan perbaikan taraf hidup warga sesuai indicator yang
maupun komunitas secara umum antar kampung atau antar Distrik bahkan
pembangunan wilayah Kabupaten Jayapura saat ini yang lebih diarahkan pada
2
kesejahteraan warga kampung. Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan bertujuan
usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang pantas untuk
alternative terakhir.
sosial,sehingga lebih mampu berperan sebagai wadah ekonomi warga. Hal ini
Kabupaten Jayapura, 134 unit koperasi dari 218 didaerah tersebut, atau lebih
3
Selanjutnya, diperkuat juga dengan pendapat Kepala Bidang Pendaftaran
jumlah koperasi yang tidak aktif karena kurang komunikasi di antara pengurus,
Badan usaha tidak menetap (hanya pinjam tempat dan nama), dan terbentuk
secara tiba-tiba tanpa bantuan pemerintah. “Dari jumlah yang ada kebanyakan
hanya musiman. Ketika ada bantuan pemerintah tentang, tiba- tiba badan
usaha ini berdiri. Pengurusnya tidak tahu dimana, anggotanya juga dimana,
semuanya kabur,”.
Tabel1.1.
Distribusi Koperasi Menurut Status Aktif dan Tidak Aktif diKabupaten
Jayapura
Jayapura berjumlah kurang lebih 10 (sepuluh) jenis badan usaha yang tersebar
4
Tabel 1.2
Jumlah dan Jenis Koperasi di Kabupaten Jayapura
JUMLAHKOPERASI
No DISTRIK
KUD KSU KSP KPN Koperma Puskop Ternak Kopwan Kopkar Lainnya Total
1 Kaureh 3 2 - - - - - - 1 3 9
2 Airu 1 - - - - - - - - 1 2
3 Yapsi 3 - - - - - - - - 1 4
4 Kemtuk 2 1 - 1 - - 1 - - 3 8
5 KemtukGresi 4 1 - - 2 - - - - 1 8
6 GresiSelatan 1 - - - - - - - - - 1
7 Nimboran - 1 - 1 1 - - - - 4 7
8 Namblong 3 4 - - 1 - 1 - - - 9
9 Nimbokrang 1 6 - - - - - - - 5 12
10 UnurumGuay 1 3 - - 2 - - - - - 6
11 Demta 1 - - - 6 - - - 1 - 8
12 Yokari 1 - - - - - - - - 1 2
13 Depapre 4 2 - 1 1 - - 2 - 2 12
14 RaveniRara 3 - - - 1 - - - - - 3
15 SentaniBarat 1 2 - 1 1 - - - - 1 6
16 Waibu - 1 - - - - - 1 - 1 3
17 Sentani 3 20 2 7 - 1 - 1 3 12 48
18 Ebungfau 1 2 - - 1 - - - - - 4
19 SentaniTimur 4 2 1 1 - - - - - 4 12
Jumlah 37 46 3 12 16 1 2 4 5 39 165
Sumber Data: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah tahun 2016
diharapkan menjadi salah satu sarana untuk memerangi kemiskinan di Besum dari
kelas social atau golongan dalam struktur ekonomi disebut golongan kaya dan
diharapkan menjadi soko guru atau menjadi tulang tempat peningkatan ekonomi
5
Pembentukan Koperasi serba usaha Nimboran Kencana di desa Besum
adalah merupakan suatu badan usaha yang secara umum manajemen tata
kelolanya untuk memenuhi kebutuhan warga di setor pertanian dalam arti luas,
local ini terlihat dari kemampuan belanja warga yang masih sangat rendah bila
atas, maka akan penulis sajikan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
Jayapura?
Jayapura?
1.3. TujuanPenelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
6
2. Menganalisis peranan koperasi serba usaha nimboran kencana dalam
Kabupaten Jayapura.
1.4.1.Manfaat Teoritis
1.4.2.Manfaat Praktis
7
mengenai tata kelola manajemen koperasi di sector
pertanian.
maksimal.
penulis membatasi batasan penelitian hanya pada analisis peranan koperasi serba