Professional Documents
Culture Documents
RENCANA TESIS
Oleh
AKHMAD MIFTAHUL HUDA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
A. Latar Belakang
2007, bencana yang disebabkan oleh alam dapat menggangu penghidupan manusia
secara teknis dapat terjadi akibat faktor non alam dan faktor alam serta faktor
Bencana yang terjadi di Indonesia meliputi angin puting beliung, tsunami dan
gunung meletus, ada juga bencana yang terjadinya secara berangsur misalnya
2010). Menurut BNPB (2011), suatu ancaman atau bencana dapat muncul secara
tiba-tiba dan ada juga ancaman bencana yang dapat terjadi secara musiman seperti
Menurut Schwab at.al (1981) dalam Somantri (2008) banjir adalah luapan atau
genangan dari sungai atau badan air lainnya yang disebabkan oleh curah hujan
yang berlebihan atau salju yang mencair atau dapat pula karena gelombang pasang
yang membanjiri kebanyakan pada dataran banjir. Penelitian berjudul floods are one
of the most widereaching and commonly occuring natural hazard in the world,
affecting on average about 70 million people each year mengatakan bahwa banjir
adalah salah satu bencana yang paling luas jangkauannya (UNISDR, 2011 dalam
Surminski, 2013). Bencana alam banjir juga sering terjadi di dunia dan
mempengaruhi rata-rata sekitar 70 juta orang setiap tahun. Potensi bencana banjir di
Indonesia sangat besar dilihat dari topografi dataran rendah, cekungan dan
sebagian besar wilayahnya adalah lautan. Curah hujan di daerah hulu dapat
permukaan tanahnya lebih rendah atau hanya beberapa meter di atas permukaan
Beberapa waktu lalu terjadi gerakan tanah yang berupa retakan tanah di tiga
dusun yaitu Dusun Gunung Pasang, Kali Putih dan Kali Kepuh. Ketiganya berada di
Desa Kemiri, Kecamatan Panti sekitar 30 km dari pusat Kota Jember. Akses ke
dusun yang merupakan areal perkebunan kopi dan karet di bawah lereng
pegunungan Argopuro itu lumpuh total, dan aliran listrik di ketiga dusun tersebut juga
mati (www.menlh.go.id). Retakan tanah sudah terjadi mulai tahun 2010 dan
berkembang sampai saat ini dijumpai sebanyak 73 titik retakan tanah. Gerakan
tanah yang terjadi berupa retakan tanah sebanyak 73 titik pada lereng perbukitan
Jawa Timur bulan Oktober 2011 (Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi), daerah Panti tersebut termasuk zona potensi terjadi gerakan
tanah menengah hingga tinggi. Potensi menengah artinya pada zona ini dapat
terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang
berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami
gangguan. Daerah yang mempunyai potensi tinggi untuk terjadi gerakan tanah.
Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan diatas normal, sedangkan
gerakan tanah lama dapat aktif kembali (BNPB, 2012). Kondisi wilayah yang
akibat aktivitas manusia. Banjir akibat alami dipengaruhi oleh curah hujan, fisiografi,
erosi dan sedimentasi, kapasitas sungai, kapasitas drainase dan pengaruh air
pasang. Sedangkan banjir akibat aktivitas manusia disebabkan karena ulah manusia
alami), dan perencanaan sistem kontrol banjir yang kurang/tidak tepat (Ulum, 2013).
benda, baik milik perorangan maupun milik umum yang dapat mengganggu dan
masjid dan pasar dapat mempengaruhi kehidupan sosial di masyarakat (Ariyadi &
Rudianto, 2014).
banjir yang terjadi, maka perlu adanya upaya mitigasi bencana banjir sehingga
dampak negative berupa kerugian dapat dikurangi. Mitigasi bencana dalam UU No.
upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
bencana terjadi agar dapat meminimalkan dampak yang akan terjadi. Kesiapsiagaan
kerusakan dan kekacauan akibat bencana, serta kemampuan untuk terlibat dalam
kegiatan restorasi dan pemulihan awal pasca bencana (LIPIUNESCO, 2006 dalam
Syarif & Mastura. 2015). Menurut Carter (1991) dalam Harahap (2015)
situasi bencana secara cepat dan tepat guna. Termasuk ke dalam tindakan
harus dimulai dari unit terkecil masyarakat itu sendiri. Keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di satu atap dalam keadaan yang saling ketergantungan
sumber dukungan sosial bagi keluarga (Effendi, 2009 dalam Harahap, 2015).
Sutton dan Tierney (2006) membagi beberapa indikator kesiapsiagaan antara
lain adalah pengetahuan terhadap bahaya yang akan dihadapi (risiko, kerentanan,
sumber daya. Menurut Syarif dan Masturi (2015) kesiapsiagaan dapat dipengaruhi
untuk siap dan siaga dalam mengantisipasi bencana, terutama bagi mereka yang
bencana (self efficacy rendah), sedangkan individu yang memiliki self efficacy yang
tinggi cenderung lebih siap untuk menghadapi bencana, karena self efficacy
mereka dalam menerapkannya (Herdwiyanti & Sudaryono, 2013). Hal ini sesuai
dengan konsep self efficacy dari Bandura bahwa individu mempunyai keyakinan dan
1. Tujuan Umum
2 Tujuan Khusus
C. Metode penelitian
1. Desain Penelitian
2. Populasi Penelitian
lokasi penelitian. Populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu populasi terjangkau dan
populasi target. Populasi tarjangkau adalah bagian dari populasi target yang dibatasi
oleh waktu dan tempat, dari populasi terjangkau dipilih sampel yang dijadikan
sebagai subyek yang akan langsung di teliti. Populasi target adalah populasi yang
terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga Desa Kemiri
3. Sampel Penelitian
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili dari seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel terdiri dari bagian populasi yang terjangkau
(Nursalam, 2013). Besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini akan
Keterangan
N = Jumlah Populasi
0,1)
4. Teknik Sampling Penelitian
Pengambilan sampel secara simple random sampling adalah suatu teknik sampling
yang dipilih secara acak, cara ini dapat diambil bila analisa penelitian cenderung
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Simple
random sampling yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan cara
keluarga di kertas yang telah dipotong kecil-kecil dan di kocok. Ambil kertas yang
telah di kocok maka nama yang berada di dalam kertas itu yang akan menjadi
responden.
mengurangi bias hasil penelitian. Sampel penelitian ini adalah kepala keluarga Desa
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang harus dipenuhi oleh setiap
anggota populasi yang dapat di ambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Kriteria
inklusi pada penelitian ini adalah kepala keluarga yang tinggal di Desa Kemiri
Kecamatan Panti Kabupaten Jember, ibu rumah tangga yang suaminya bekerja di
Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil
sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah
6. Lokasi Penelitian
7. Waktu Penelitian
8. Pengumpulan Data
a. Sumber Data
1) Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari individu atau
Panti Kabupaten Jember. Data primer pada penelitian ini meliputi karakteristik
2) Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung oleh
pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2014).
Data sekunder pada penelitian ini didapatkan dari data yang terdapat di Desa
ditetapkan.
inform consent.
Kuesioner dipilih karena dapat dipakai untuk memperoleh data yang cukup luas, dari
mengumpulkan data secara langsung, untuk itu diperlukan uji validitas dan reabilitas.
Uji validitas dan uji realibilitas memerlukan jumlah responden minimal sebanyak 20
orang untuk memperoleh distribusi nilai hasil pengukuran yang mendekati normal
(Notoatmodjo, 2010). Perhitungan validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini akan
1) Validitas
Uji validitas adalah ukuran sebuah instrumen penelitian yang dikatakan valid
jika instrumen itu mampu mengukur yang seharusnya diukur menurut situasi
pengetahuan telah diuji validitas oleh Purwoko (2015) dan telah dinyatakan
kuesioner baku yang telah tersedia dalam 33 bahasa dan kuesioner ini telah
banyak digunakan untuk mengukur self efficacy. Kuesioner yang dibuat pada
tahun 1995 ini akan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh staf Pusat
Uji validitas menggunakan Person Product Moment (r) untuk melihat nilai
dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel dan dinyatakan tidak valid apabila
r hitung < r tabel. Taraf signifikan yang digunakan pada penelitian ini sebesar
5%. Pertanyaan dianggap valid jika r hitung > r tabel dan tidak valid jika r
2) Uji Reliabilitas
Item instrumen penelitian yang valid dengan uji reliabilitas dengan rumus
tabel. Ketentuan reliabel apabila r Alpha lebih besar dari r tabel. Reliabilitas
merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur atau
instrumen dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan akan tetap konsisten
apabila dilakukan pengukuran lebih dari sekali terhadap gejala yang sama
pengetahuan telah diuji reliabilitas oleh Purwoko (2015) dengan r alpha 0,875
dan 0,867. Kuesioner self efficacy akan diuji menggunakan rumus Alpha
9. Pengolahan Data
a. Editing
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti (Setiadi, 2007). Proses editing dilakukan
b. Coding
Entry yaitu proses memasukan data melalui komputer sesuai dengan kode yang
telah diberi kategori (Setiadi, 2007). Peneliti memasukkan kode sesuai dengan
d. Cleaning
kembali data yang telah dimasukan guna melihat kemungkian munculnya kesalahan
Peneliti melakukan pengecekan ulang pada setiap data yang akan dimasukkan
multivariate. Analisa data univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menjelskan
(Notoatmodjo, 2010). Analisis univariat yang akan digunakan dalam penelitian ini
(Notoatmodjo, 2010). Analisis bivariat digunakan dalam penelitian ini untuk melihat
penelitian ini. Pada analisis ini, digunakan uji Chi Square dengan tingkat
logistik model prediksi, dengan tingkat kepercayaan 95% dan menggunakan metode
menentukan odds rasio variabel kategorik polikontom dengan salah satu kategori
menjadi pembanding dengan cara chi square. Langkah yang dilakukan dalam
1. Melakukan seleksi variabel yang layak dilakukan dalam model multivariat dengan
yang penting maka variabel tersebut dapat dimasukkan dalam model multivariat.
6. Untuk melihat adanya interaksi antar variabel selanjutnya dilakukan uji interaksi.
pada α=0,05.
7. Pada langkah terakhir akan tampak nilai exp(B), yang menunjukan bahwa
semakin besar nilai exp(B)/OR maka makin besar pengaruh variabel tersebut
3. Self self efficacy adalah Kuesioner Interval Rentang skala self efficacy : 10-40
efficacy penilaian individu terhadap tentang Self
kemampuannya dalam efficacy
melaksanakan tugasnya
dapat mempengaruhi
kesiapsiagaan terhadap
bencana.