You are on page 1of 6

Kelebihan dan Kekurangan Model ASSURE

Model ASSURE memilik beberapa kelebihan walaupun masih memiliki beberapa kekurangan,
secara umum keunggulan modek ASSURE adalah:
1. Lebih banyak komponennya dibandingkan dengan model materi ajar. Komponen
tersebut di anataranya analisis pebelajar, rumusan tujuan pembelajar, strategi
pembelajar, sistem penyampaian, penilaian proses belajar dan penilaian belajar.
2. sering di adakan pengulangan kegiatan dengan tujuan Evaluate and Review. Selain itu
model ini mengedepankan pembelajar, ditinjau dari proses belajar, tipe belajar,
kemampuan prasyarat.
3. Turut mengutamakan partisipasi pembelajar dalam Poin Require Learner Participation,
sehingga di adakan pengelompokan-pengelompokan kecil seperti pengelompokan
pebelajar menjadi belajar mandiri dan belajar tim dll. Serta penugasan yang bertujuan
untuk memicu keaktifitasan peserta didik.
4. menyiratkan untuk para guru untuk menyampaikan materi dan mengelola kegiatan
kelas.
5. pada poin Select methods Media and Materials serta Utilize Media and Materials
membuat guru atau pendidik aktif untuk menemukan dan memanfaatkan, bahan dan
media yang tepat dan memanfaatkan secara optimal media yang telah ada.
6. model ini dapat diterapkan sendiri oleh guru
Adapun kekurangan Model ASSURE
1. tidak mencakup suatu mata pelajaran tertentu
2. Walau komponen relatif banyak, namun tidak semua komponen desain pembelajaran
termasuk di dalamnya.
Contoh Penerapan Model Pengembangan ASSURE
Contoh 1
Contoh penerapan model pengembangan ASSURE sepertihalnya yang terdapat dalam
artikel Purwanti, 2015 yang berjudul “Pengembangan Media Video Pembelajaran Matematika
dengan Model Assure”. Artikel ini menerapkan model pengembangan ASSURE, yang meiliki
tahapan Analyze Learner (Analisis Pembelajar), State Standars And Objectives (Menentukan
Standard dan Tujuan), Select Strategis, Teknology, Media, and Materials (Memilih, Strategi,
Teknologi, Media dan Bahan ajar), Utilize Technology, Media and Materials
(Menggunakan Teknologi, Media dan Bahan Ajar), Require Learner Participation
(Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik), Evaluate and Revise (Mengevaluasi dan
Merevisi).
Tahapan Analyze Learner (Analisis Pembelajar)
Tujuan utama dalam menganalisa pendidik dapat menemui kebutuhan belajar siswa
yang urgen sehingga mereka mampu mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam pembelajaran
secara maksimal. Analisis pembelajar meliputi tiga faktor kunci dari diri pembelajar yang
meliputi:
a. General Characteristics (Karakteristik Umum)
Karakteristik umum siswa dapat ditemukan melalui variable yang konstan, seperti, jenis
kelamin, umur, tingkat perkembangan, budaya dan faktor sosial ekonomi serta
etnik. Semua variabel konstan tersebut, menjadi patokan dalam merumuskan strategi
dan media yang tepat dalam menyampaikan bahan pelajaran.
b. Specific Entry Competencies ( Mendiagnosis kemampuan awal pembelajar)
Penelitian yang terbaru menunjukkan bahwa pengetahuan awal siswa merupakan
sebuah subyek patokan yang berpengaruh dalam bagaimana dan apa yang dapat mereka
pelajari lebih banyak sesuai dengan perkembangan psikologi siswa. Hal ini
akan memudahkan dalam merancang suatu pembelajaran agar penyamapain materi
pelajaran dapat diserap dengan optimal oleh peserta didik sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya.
c. Learning Style (Gaya Belajar)
Gaya belajar yang dimiliki setiap pembelajar berbeda-beda dan mengantarkan peserta
didik dalam pemaknaan pengetahuan termasuk di dalamnya interaksi dengan dan
merespon dengan emosi ketertarikan terhadap pembelajaran. Terdapat tiga macam gaya
belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu: 1. Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan
lebih banyak melihat seperti membaca 2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu
belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan
dengan serius, 3. Gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih
mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.
Tahapan State Standards And Objectives (Menentukan Standard dan Tujuan)
Tahap selanjutnya dalam ASSURE model adalah merumuskan tujuan dan standar.
Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat memperoleh suatu kemampuan dan
kompetensi tertentu dari pembelajaran. Dalam merumuskan tujuan dan standar pembelajaran
perlu memperhatikan dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat.

Tahapan Select Strategies, Tecnology, Media, and Materials


Selanjutnya dalam membuat pembelajaran yang efektif adalah mendukung
pemblajaran dengan menggunakan teknologi dan media dalam sistematika pemilihan strategi,
teknologi dan media dan bahan ajar. Pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan
standar dan tujuan pembelajaran, dan memilih teknologi dan media yang sesuai dengan bahan
ajar.
Tahapan Utilize Technology, Media And Materials
Sebelum memanfaatkan media dan bahan yang ada, sebaiknya mengikuti langkah-langkah
seperti dibawah ini, yaitu: 1) mengecek bahan (masih layak pakai atau tidak), pendidik
harus melihat dulu materi sebelum mennyampaikannya dalam kelas dan selama proses
pembelajaran pendidik harus menentukan materi yang tepat untuk audiens dan memperhatikan
tujuannya; 2) mempersiapkan bahan, pendidik harus mendata semua materi dan media
yang dibutuhkan pendidik dan peserta didik. Guru harus menentukan urutan materi dan
penggunaan media.
Tahapan Require Learner Participation
Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi peserta didik terhadap materi dan
media yang kita tampilkan. Seorang guru pada era teknologi sekarang dituntut untuk memiliki
pengalaman dan praktik menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi
ketimbang sekedar memahami dan member informasi kepada peserta didik. Ini sejalan
dengan gagasan konstruktivis bahwa belajar merupakan proses mental aktif yang dibangun
berdasarkan pengalaman yang autentik, diman para peserta didik akan menerima umpan balik
informative untuk mencapai tujuan mereka dalam belajar
Tahapan Evaluate and Revise
Ada beberapa fungsi dari evaluasi antara lain: 1) merupakan alat yang penting sebagai umpan
balik bagi peserta didik; 2) merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana
ketercapaian peserta didik dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan; 3) dapat
memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum; 4) informasi dari hasil
evaluasi dapat digunakan peserta didik secara individual dalam mengambil keputusan; 5)
berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam menentukan tujuan khusus
yang ingin dicapai, dan 6) berfungsi sebagai umpan balik untuk orang tua, guru, pengembang
kurikulum, pengambil kebijakan.
Berdasarkan hasil analisa data pengembangan dapat disimpulkan bahwa
pengembangan media video pembelajaran dengan model ASSURE pada mata pelajaran
Matematika dapat mengefektifkan pembelajaran, tetapi masih perlu ada beberapa unsur video
yang perlu disempurnakan untuk memudahkan dalam kesinambungan pembelajaran.
Contoh 2
Contoh lain dari model pengembangan ASSURE pada artikel yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Ipa Interaktif Materi Tata Surya di Sdn Banyuajuh
Kamal Madura” Rancangan pengembangan media pembelajaran IPA dalam penelitian ini
mengadaptasi model ASSURE. Langkah yang perlu dikembangkan dalam mendesain produk
pengembangan dengan model ASSURE sebagai berikut, (1) Anayze Learners,(2) State
standart Objectives, (3) Select Strategies, Technology, Media, and Materials, (4) Utilize
Technology, Media, and Materials, (5) Require Learner participation, (6) Evaluate and
Revise.
Langkah awal yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengembang pembelajaran yaitu
mengidentifikasi karakteristik siswa yang akan melakukan aktivitas pembelajaran.
Pemahaman yang baik tentang karakteristik siswa akan sangat membantu siswa dalam
upaya mencapai tujuan pembelajaran. Analisis terhadap karakteristik siswa meliputi
beberapa aspek penting, yaitu minat dan bakat siswa, kemampuan dasar yang dimiliki
siswa, dan gaya belajar siswa. Sanjaya (2008: 169) menambahkan bahwa siswa yang dianggap
telah memiliki kemampuan dasar yang baik akan berbeda dengan siswa yang hanya sedikit
atau tidak memiliki kemampuan dasar.
Langkah kedua adalah state standards and objectives atau menetapkan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran diperoleh dari penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang ada pada kurikulum. Tujuan pembelajaran
merupakan rumusan atau pernyataan yang mendeskripsikan tentang pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperoleh siswa setelah menempuh proses pembelajaran. Mager
dalam Sanjaya (2008) menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran merupakan perilaku yang
hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi
tertentu. Jadi menetapkatn tujuan pembelajaran itu sangat penting untuk mengembangkan
pembelajaran agar dapat menentukan arah pembelajaran dengan tepat sasaran.
Langkah ketiga adalah memilih metode, media dan bahan ajar yang akan digunakan.
Pemilihan metode, media, dan bahan ajar yang tepat akan mampu mengoptimalkan hasil
belajar siswa dan membantu siswa mencapai kompetensi/ tujuan pembelajaran. Langkah
berikutnya adalah menyiapkan kelas dan sarana pendukung yang diperlukan untuk dapat
menggunakan metode, media dan bahan ajar yang dipilih. Setelah semuanya siap, ketiga
komponen tersebut dapat digunakan. Setelah mendesain aktivitas pembelajaran maka
langkah selanjutnya adalah evaluasi. Proses evaluasi diperlukan untuk memperoleh
gambaran tentang kualitas sebuah program pembelajaran.
Berikut diagram alir dengan mengadaptasi model ASSURE

(Sumber: Rozie & Siswoyo, 2015)


Daftar Rujukan
Purwanti, B. 2015. Pengembangan Media Video Pembelajaran Matematika dengan Model
Assure. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan. 3 (1); 42-47. ISSN: 2337-
7623; EISSN: 2337-7615

Rozie, F., dan Siswoyo, A. A. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Ipa Interaktif
Materi Tata Surya Di Sdn Banyuajuh Kamal Madura. Jurnal Ilmiah Rekayasa. 8 (2):
129-136. ISSN: 0216-9495

Sanjaya, W. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group

You might also like