You are on page 1of 5

IV. Pelayanan A.

Standar Operasional Pelayanan Resep di Rumah Sakit


Resep B. Pelayanan Resep
1. Nur Fajri Agustina
a. Resep :
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
dr. ZAINOEL ABIDIN
Jl. Tgk. Daud Beureueh 108 Banda Aceh

RUANGAN : Raudah 4
TGL. RESEP :23/10/2018

Riwayat Alergi Obat :


√ Tidak
Ya, Nama Obat : ..............

R/ Cefixime 100mg No. X


S2ddI

R/ Asam Mefenamat No. XV


S3ddtabI

R/ Chloramphenicol No. I
S. Sue

S
Nama Pasien : Tn. I E
A
No. RM : 0907493 R
Tanggal Lahir : 1965 K
I
BB/TB :-
Nama Dokter : dr. J.

b. Pembahasan
1) Penerimaan resep
Resep diberikan oleh perawat Raudah 4 kepada depo Raudah 4,5. Resep
tersebut diterima oleh tenaga teknis kefarmasian (TTK) yang berada di
depo tersebut.

2) Skrining resep
Kajian administratif
Kajian administratif yang tersedia pada resep tersebut yaitu:
 nama pasien : Tn. I
 tanggal lahir : hanya tertera tahun lahir : 1965
 no. RM pasien : 0907493
 nama dan paraf dokter : dr. J
 tanggal resep : 23 Oktober 2018
 ruangan asal pasien : Raudah 4
 Riwayat alergi : tidak ada
Yang tidak lengkap dari kajian administratif resep tersebut adalah BB/TB
pasien.

Kajian kesesuaian farmasetik


 Nama obat
Terbaca jelas untuk semua obat : cefixime 100mg, asam mefenamat,
dan chloramphenicol
 Bentuk sediaan
Bentuk sediaan dari obat yang diberikan berupa:
Cefixime: tablet
Asam Mefenamat: tablet
Chloramphenicol: salep.
 Kekuatan sediaan
Kekuatan sediaan yang diberikan yaitu cefixime 100mg, sedangkan
kekuatan sediaan asam mefenamat tidak dituliskan pada resep, dan
salep kloramfenikol juga tidak dituliskan konsentrasi sediaannya.
 Jumlah obat
Stok yang tersedia di depo raudah 4,5 mencukupi untuk jumlah obat
yang diminta, yaitu cefixime 10 tablet, asam mefenamat 15 tablet,
dan salep kloramfenikol 1tube.
 Aturan dan cara penggunaan
Aturan dan cara penggunaan tertulis lengkap pada resep, yaitu
cefixime diminum secara oral 2 kali sehari atau setiap 12 jam 1
tablet. Asam mefenamat diminum secara oral 3 kali sehari 1 tablet
setelah makan. Dan salep kloramfenikol dioles pada kulit.

Kajian klinis
 Ketepatan indikasi
- Cefixime: antibiotik untuk bronkitis akut dan eksaserbasi akut dari
bronkitis kronis yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae
dan Heamophilus influenza, otitis media (infeksi telinga tengah)
yang disebabkan oleh Haemophilus influenza dan Streptococcus
pyogenes, faringitis (peradangan faring) dan tonsilitis (peradangan
tonsil) yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes, infeksi
saluran kemih tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Escherichia
coli dan Proteus mirabilis, gonorrhea (kencing nanah) tanpa
komplikasi, hingga demam tifoid.
- Asam mefenamat: untuk pereda nyeri ringan sampai sedang dan
penyakit dengan peradangan, umumnya nyeri gigi, nyeri
menstruasi, nyeri otot atau sendi, dan nyeri setelah melahirkan.
Kloramfenikol: Untuk mengobati blepharitis, catarrhae,
konjungtivitis bernanah, traumatic keratitis, trakoma, keratitis
ulserativ, uveitis, konjungtivitis, keratitis, dakriosistitis, dan infeksi
lain oleh bakteri patogen.
-

 Ketepatan dosis
- Cefixime 100 mg
Dosis lazim = 400mg/hari
100 mg x 2
% 1H = x 100 = 50 % (aman)
4 00 mg
- Asam mefenamat
Dosis lazim = 2500mg/hari
500 mg x 3
% 1H = x 100 = 20% (aman)
2500 mg
Sedangkan untuk obat kloramfenikol tidak dihitung dosisnya karena
berupa salep (pemakaian luar)

 Ketepatan waktu penggunaan obat


Semua obat yang tertera pada resep sudah tepat wakti pemberiannya,
hanya saja untuk kepatuhan sesuai dengan resep kmbali lagi pada
pasien sendiri karena resep tersebut merupakan resep untuk dibawa
pulang.

 Duplikasi/polifarmasi
Tidak terdapat duplikasi maupun polifarmasi obat-obatan

 Reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD)


Efek samping yang dapat terjadi dari obat yang diterima pasien
adalah sebagai berikut :
Cefixime: Sakit kepala, pusing, gangguan pencernaan, diare, sakit
perut, mual.
Asam Mefenamat: Mual, mulas atau sakit perut, diare, sembelit,
kembung, Pusing, sakit kepala, gugup, kulit terasa gatal atau
terdapat ruam, mulut kering, berkeringat, ingusan, pandangan kabur,
dengung di telinga.
Chloramphenicol: reaksi hipersensitivitas, demam, kemerahan pada
tubuh.
Namun reaksi obat yang tidak diinginkan tersebut tidak diketahui
apakah ada yang terjadi pada pasien karena tidak adanya kegiatan
wawancara terhadap pasien secara langsung.

 Kontra indikasi
Kontraindikasi obat-obat yang diterima pasien adalah sebagai
berikut :
Cefixime: tidak boleh digunakan pada orang yang memiliki riwayat
hipersensitifitas atau alergi terhadap cefixime. Penggunaan cefixime
harus menjadi perhatian pada orang-orang dengan gangguan ginjal
yang berat, memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik golongan
penicillin, gizi buruk, serta wanita hamil dan menyusui.
Asam Mefenamat: bersifat mengiritasi lambung sehingga lebih baik
tidak digunakan oleh penderita luka lambung atau usus. Obat ini
juga dihindari pada penderita gangguan hati atau ginjal karena obat
ini dibuang melalui organ tersebut sehingga dapat memperberat
kelainan fungsi hati dan ginjal. Ibu hamil trimester ketiga dan ibu
menyusui juga merupakan kontraindikasi penberian asam
mefenamat karena obat ini dapat menyebabkan kecacatan pada bayi
yang dikandung dan dibuang melalui air susu. Anak di bawah 14
tahun tidak disarankan menerima obat ini karena efektivitas dan efek
samping asam mefenamat pada anak – anak belum diketahui.
Chloramphenicol:

 Interaksi
Tidak ada interaksi obat yang ditemukan.

3) Pengambilan obat
Pengambilan obat dalam bentuk sediaan tablet (cefixime dan asam
mefenamat) diambil pada lemari obat tablet yang tersusun secara alfabet.
Sedangkan kloramfenikol salep diambil pada rak yang menyimpan obat
obatan sediaan tube.

4) Peracikan/pengemasan obat
Setelah obat disiapkan kemudian diberi etiket dengan menulis nama,
ruang pasien dirawat, aturan pakai, serta nama obat dibelakang kertas
etiket untuk menghindari kesalahan pemberian obat. Etiket berwarna
biru untuk sediaan parenteral, sedangkan etiket untuk obat tablet/kapsul
dan sediaan injeksi yang digunakan pada waktu tertentu ada yang
berwarna hijau (obat pagi), kuning (obat siang/sore) dan pink (obat
malam). Namun karena sampel resep yang digunakan adalah resep untuk
pasien yang pulang, etiket yang digunakan adalah etiket putih untuk obat
minum (cefixime dan asam mefenamat) dan etiket berwarna biru untuk
obat pemakaian luar (kloramfenikol tube).

5) Penyerahan obat
Sebelum dilakukan penyerahan dilakukan pemeriksaan akhir kesesuaian
antara penulisan etiket dengan obat yang diberikan serta identitas pasien.
Kemudian obat diambil oleh perawat dari raudah 4 untuk diberikan
kepada pasien yang bersangkutan.

You might also like