Professional Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORI
2
3
c. Kebundaran
Kebundaran merupakan suatu nilai yang digunakan dalam mengukur
kebundaran dan keruncingan suatu batuan. Biasanya pengukuran kebundaran
dilakukan pada batuan klastik yang memiliki permukaan kasar. Pada umumnya
pengukuran ini dapat digunakan untuk menunjukan daerah atau tempat asal
dimana batuan itu di transportasi. Semakin jauh batuan ditransportasikan akan
menunjukan letak tempat yang jauh dari asal tempat semula batuan tersebut
terbentuk sebelum akhirnya menjadi batuan sedimen.
Pengelompokan batuan sedimen berdasarkan kebundarannya dibagi
menjadi:
Well roauded (membundar dengan baik) memiliki permukaan membundar
tanpa ada sudut.
Rounded (membundar) pada umumnya permukaan-permukaan memiliki
ujung dan tepi yang membundar.
Subrounded (membunndar tanggung) memiliki permukaan pada dasarnya
datar namun ujung-ujungnya membundar
Subangular (menyudut tanggung) memiliki permukaan datar namun pada
ujung-ujungnya masih menudut membentuk lancip
Angular (menyudut) memiliki permukaan serta ujungnya tajam.
d. Porositas
Porositas adalah perbandingan antara seluruh pori-pori yang terdapat pada
batuan dengan volume keseluruhan batuan. Dengan kata lain, porositas adalah
perbandingan antara ruang kosong dengan volume batuan. Berikut merupakan
dasar dalam pengelompokan yang sering dipergunakan :
Negligible : 0-5%
Poor : 5-10%
Fair : 10-15%
Good : 15-20%
Very good : 20-25%
Excellent : 25%-40%
e. Struktur Batuan Sedimen
Struktur batuan sedimen dapat diklasifikasikan menjadi struktur primer dan
struktur sekunder. Struktur primer merupakan struktur yang terbentuk secara
6
Slump
merupakan struktur berupa luncuran karena adanya pengangkatan lapisan
yang belum terpadatkan
7
Lamination
merupakan struktur batuan sedimen yang memiliki ketebalan kurang dari 1
cm untuk setiap lapisannya.
Cross bedding
Merupakan struktur yang berupa perlapisan bersilang diakibatkan adanya
perubahan arus pada saat proses sedimentasi.