Professional Documents
Culture Documents
MODAL BERKEMBANG
12.1 PENDAHULUAN
Penelitian menunjukkan bahwa Beta mempunyai suatu karateristik yaitu cenderung
mengarah ke nilai 1 (Beta pasar) dari waktu ke waktu. Beta yang dihitung berdasarkan
rumus di bab sebelumnya juga merupakan Beta yang bias jika digunakan untuk pasar
modal yang transaksi perdagangannya tipis (thin market), karena terjadinya perdagangan
yang tidak sinkron. Pasar modal yang tipis merupakan ciri dari pasar modal yang sedang
berkembang. Untuk mengurangi bias yang dapat terjadi, Beta untuk pasar modal tipis
harus disesuaikan. Beberapa metode dapat dilakukan untuk menyesuaikan Beta tersebut.
Korelasi terendah penelitian adalah 0,60 dan tertinggi 0,98. Hal ini menunjukkan
bahwa Beta historis mempunyai hubungan dengan Beta masa datang. Hubungan akan
semakin kuat untuk Beta portofolio yang mempunyai banyak sekuritas didalamnya.
Kesalahan pengukuran Beta portofolio akan semakin kecil dengan semakin banyaknya
1
sekuritas di dalamnya. Berarti bahwa Beta portofolio dengan banyak aktiva merupakan
prediktor yang lebih baik untuk Beta masa depan dibandingkan dengan Beta portofolio
dengan lebih sedikit sekuritas di dalamnya.
Misalnya Beta historis suatu sekuritas adalah sebesar 1,8 dan rata-rata nilai Beta
sekuritas ini untuk beberapa waktu periode adalah sebesar 1,2. Ini menunjukkan bahwa
estimasi Beta berdasarkan data historis yaitu sebesar 1,8 adalah terlalu besar
dibandingkan dengan Beta rata-ratanya. Beta yang diprediksi seharusnya terletak diantara
dua nilai ini. Beta diprediksi setelah disesuaikan untuk mengarah ke nilai rata-ratanya
adalah sebesar :
( ) ( )
2
Beta untuk pasar modal yang berkembang perlu disesuaikan. Alasannya adalah Beta
yang belum disesuaikan masih merupakan Beta yang bias disebabkan oleh perdagangan
yang tidak sinkron. Perdagangan tidak sinkron ini terjadi di pasar yang transaksi
perdagangannya jarang terjadi atau disebut dengan pasar yang tipis. Pasar yang tipis
merupakan ciri dari pasar modal yang sedang berkembang.
Beta sebagai pengukur volatilias mengukur kovarian return suatu sekuritas dengan
return pasar relatif terhadap risiko pasar. Kovarian dalam perhitungan Beta ini
menunjukkan hubungan return suatu sekuritas dengan return pasar pada periode yang
sama yaitu periode ke-t. Perhitungan Beta akan menjadi bias jika kedua periode tersebut
tidak sinkron, yaitu periode return pasar adalah periode ke-t dan periode return sekuritas
bukan periode ke-t. ( misal return pasar ke 1 sedang return sekuritas ke 2 ).
Ketidaksamaan waktu antara return sekuritas dengan return pasar dalam perhitungan
Beta disebabkan karena perdagangan sekuritas-sekuritas yang tidak sinkron. Perdagangan
tidak sinkron terjadi karena beberapa sekuritas tidak mengalami perdangangan untuk
beberapa waktu. Misal harga sekuritas A terakhir kali diperdagangkan tanggal 27 bulan
ini dan tidak diperdagankan hingga akhir bulan. Beta menggunakan data akhir bulan
untuk sekuritas A, terjadi ketidak sinkronan, yaitu harga sekuritas A hasil dari transaksi
tanggal 27 dihubungkan dengan harga indeks pasar pada tanggal 31. Bias ini semakin
besar ketika semakin banyaknya sekuritas-sekuritas yang tidak akftif diperdagangkan.
Sehingga harga indeks pasar pada periode tertentu sebenarnya dibentuk dari harga-harga
sekuritas periode sebelumnya.
Perdagangan tidak sinkron juga sering terjadi dalam satu hari perdagangan.
Perdagangan tidak sinkron terjadi jika beberapa sekuritas hanya diperdagangkan pada
pagi hari saja yang harganya kemudian dibawa sampai pasar ditutup yang kemudian
harganya tersebut digunakan untuk menghitung indeks pasar pada hari itu. Bias ini terjadi
karena anggapannya indeks pasar dihitung dari harga-harga sekuritas yang
diperdagangkan sampai detik terakhir pasar ditutup pada hari itu. Hal ini sering disebut
juga dengan periodicity problem atau intervalling problem.
3
Telah diketahui bahwa rumus perhitungan Beta sekuritas ke-i adalah sebagai berikut :
( )
( )
Untuk Beta return indeks pasar, maka rumus Beta diatas menjadi :
( )
( )
( )
=1
( )
Ini berarti bahwa Beta untuk return indeks pasar adalah bernilai 1.
Beberapa metode dapat digunakan untuk mengkoreksi Bias yang terjadi untuk Beta
sekuritas akibat perdagangan tidak sinkron. Metode-metode ini diantaranya adalah yang
diusulkan Scholes dan Williams, Dimson, dan Fowler dan Rorke.
Scholes dan William memberikan solusi untuk mengkoreksi bias dari perhitungan
Beta akibat perdagangan tidak sinkron dengan rumus sebagai berikut ini :
Keterangan :
4
ßi = Beta koreksian sekuritas ke-i
-1
ßi = Beta yang dihitung berdasarkan persamaan regresi Ri,x
0
= ßi = Beta yang dihitung berdasarkan persamaan regresi
Metode Dimson
Notasi :
-n 0 n
ßi = ßi +…ßi +… + ßi
5
Merupakan metode yang paling banyak digunakan karena sederhana. Metode ini
sederhana karena :
Fowler dan Rorke beragumentasi bahwa metode dimson hanya menjumlah koefisien-
koefisien regresi berganda tanpa memberi bobot akan tetap memberikan beta yang bias.
Untuk satu periode lag dan lead, koreksi Beta dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut ini :
-1 0 +1
Rit = i + ßi +ßi RMt + ßi + it
RMt = i+ 1 RMt-1 + t
-1 0 +1
ßi = W1 . ßi + ßi + W1 . ßi
Penelitian ini menyimpulkan sebagai berikut ini, BEI merupakan pasar modal
yang sedang berkembang yang perdagangannya masih tipis. Akibat dari
6
perdagangan yang tipis ini adalah terjadinya perdagangan yang tidak sinkron.
Akibat lebih lanjutnya adalah Beta sekuritas untuk pasar ini merupakan Beta yang
bias. Hasil empiris penelitian ini menunjukkan bahwa Beta sekuritas yang
terdaftar di BEI adalah bias. Hasil empiris ini menolak hipotesis nol yang
menyatakan Beta sekuritas BEI tidak bias. Hasil ini konsisten dengan hasil
empiris yang disajikan oleh Ariff dan Johnson untuk pasar modal Singapura.