Professional Documents
Culture Documents
M.PREVIO.H.R 0861050144
Ikterus
Ikterus (Jaundice) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah, sehingga kulit (terutama) dan skelra bayi (neonatus) tampak kekuningan. Pada orang dewasa, ikterus akan tampak apabila serum bilirubin > 2mg/dL, sedangkan pada neonatus baru tampak apabila serum bilirubin >5mg/dL.
Hiperbilirubinemia
Istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum
setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar serum bilirubin.
Hiperbilirubinemia
Sebagian besar neonatus mengalami peninggian
kadar bilirubin indirek pada hari-hari pertama kehidupan. Hal ini terjadi karena terdapatnya proses fisiologis tertentu pada neonatus. Proses tersebut antara lain karena tingginya kadar eritrosit neonatus, masa hidup eritrosit yang lebih pendek (80-90 hari, N=120 hari) dan belum matangnya fungsi hepar.
Ikterus Neonatorum
Ikterus Fisiologis
Ikterus Patologis
Ikterus Fisiologis
Muncul pada minggu pertama kehidupan bayi
Ikterus Patologis
Ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi
lebih pada neonatus kurang bulan dan 12,5 mg% atau lebih pada neonatus cukup bulan
Etiologi
Hiperbilirubinemia fisiologis
fetus-ibu
Ileus mekonium
Breast milk jaundice
Faktor Resiko
Ektraksi vakum
Infeksi
Ibu diabetes Prematuritas /BBLR
Ras (asia)
Pemberian obat-obatan (oksitosin)
Tatalaksana
Bilirubin (mg%) < 24 jam 24 48 jam 49 72 jam
< 5 jam
59 10 14
15 19
Terapi Sinar
> 20
Tatalaksana
Terapi sinar
Proses
isomerisasi bilirubin direk yang menyebabkan bilirubin indirek larut dalam plasma dan lebih mudah diekskresi dalam hati ke dalam saluran empedu Peningkatan fotobilirubin dalam empedu menyebabkan bertambahnya pengeluaran cairan empedu dalam usus sehingga peristaltik usus meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus
Tatalaksana
Transfusi
tukar adalah suatu tindakan pengambilan sejumlah kecil darah yangdilanjutkan dengan pemasukan darah dari donor dalam jumlah yang sama. Teknik ini secara cepat mengeliminasi bilirubin dari sirkulasi Ditujukan untuk neonatus dengan level bilirubin yang tinggi yang beresiko untuk menjadi kernikterus Prosedurnya invasive dan beresiko
Komplikasi
Kernikterus
TERIMA KASIH