You are on page 1of 57

NUTRISI PADA KEHAMILAN

Dr . H. ARIADI, SpOG.

BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FK UNAND / PERJAN RS. Dr. M. DJAMIL PADANG

PENDAHULUAN
Makan sehat memilih makanan yg

seimbang, terbaik scr fisik & mental bagi diri sendiri. Nutrien : zat yg memberikan perawatan dan kontribusi untuk melancarkan kerja tubuh.

Perawatan nutrisi yang baik :

o Mendapatkan berbagai mcm mknan yang sehat. o Mencapai pertambahan BB yg optimal slm hamil dgn bertolak dr BMI sebelum hamil . o Merencanakan untuk menyusui anaknya setelah lahir.

Th 1970 National Academy of Science

(NAS) menegaskan risiko thdp bayi bagi ibu yg membatasi pertambahan BB dan diet slm hamil menganjurkan untuk tidak membatasi diet dan mencapai pertambahan BB yg optimal : 11 kg (24 pounds) selama hamil.

Ibu sumber nutrisi bagi janin apa yang

dimakan akan disimpan dipakai secara kontinyu saat diperlukan . 3 depot makanan hati, otot, lemak . Cadangan glukosa glikogen ( hati & otot) menyimpan protein untuk asam amino dan lemak. Cadangan lemak terakumulasi pada TM 2 menyusut pada saat janin membutuhkannya pada akhir kehamilan.

Program pokok perbaikan gizi masyarakat

tercapainya gizi seimbang serta meningkatnya persentase keluarga sadar gizi. Perubahan status gizi faktor predisposisi memperparah penyakit yang diderita, juga menyebabkan gangguan kesehatan individual.

NUTRISI PADA KEHAMILAN


Pe BB yg optimal & sehat smp kehamilan ckp

bln tumbuh kembang janin yg baik, komplikasi slm hamil & persalinan yg minimal menunjang kondisi ibu slm masa laktasi & sesudahnya. Pe BB ibu hamil bertolak dr Body Mass Index (BMI). Ibu hamil yg underweight (BMI < 19,8) dgn Pe BB slm hamil tdk adekuat melahirkan bayi dgn BB lahir rendah (< 2500 g ), ibu hamil yg overweight (BMI > 26,0) dgn Pe BB yg berlebihan melahirkan bayi dgn berat melebihi yg seharusnya (makrosomia).

Nutrisi ibu pengatur yg penting untuk

pertumbuhan janin manusia. kalori, protein, kalsium dan zat besi. ACOG (1985) menganjurkan penambahan BB wanita hamil sekitar 10 - 12 kg slm kehamilan.

Satuan tugas nutrisi dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Amerika 1978, menekankan bhw pola makanan ibu hamil lebih banyak terganggu pada keadaan berikut : Ibu yg berumur < 16 tahun. Ibu dgn keadaan ekonomi jelek Ibu hamil ketiga kalinya dlm waktu 2 tahun. Penampilan reproduksi yang jelak.

Ibu

dalam pembatasan mknan krn dlm pengobatan suatu peny. Ibu yang mengikuti suatu program pola makan tertentu. Ibu perokok, peminum dan pemakai obat keras. Ibu yang BB nya terlalu rendah sejak semula. HT yg rendah dibawah 33 % atau Hb yg <11 gr%. Pe BB yg < 2 pons setiap bulan pada semester kedua.

Rata-rata pertambahan BB ibu hamil yg

dianjurkan berdsrkan BMI sblm hamil : 0,5 kg/mgg pd ibu yg underweight, 0,4 kg/mgg u/ normal weight dan 0,3 kg./mgg u/ ibu dgn overweight. Th 1990,The Institute of Medicine merekomendasikan pertambahan BB dgn kehamilan normal : 11,516 kg berdsrkan BMI.

Kebutuhan Gizi Ibu Selama Hamil Dan Menyusui.


Kebutuhan kalori, protein, vitamin dan

mineral me slm hamil. Rata-rata kebutuhan kalori sampai 17 %, protein 25% , vitamin & mineral 20-100%. Nutrient yg potensiel membahayakan bila diberikan scr berlebihan (>10 kali dari yang dianjurkan ) antara lain Fe, Zn, Vit A, B6,C, dan D. Keadaan ini harus dihindari selama hamil.

Kalori
Selama hamil kenaikan kebutuhan kalori

sampai dengan 80.000 kcal. Terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk mencukupi kebutuhan tambahan pada ibu hamil sebanyak 100 - 300 kcal / hari selama hamil. Delgado dkk 1977 BB bayi baru lahir dipengaruhi o/ jumlah kalori yg diberikan bukan oleh protein yang diberikan.

Protein
Protein asam amino sumber dari hewan

dan tumbuhan. The Food and Nutrition Board wanita muda tak hamil asupan protein sekitar 0.9 g/kg/hari, tapi dianjurkan tambahan 30 g protein per hari selama kehamilan. Kebutuhan protein selama hamil: 60 gr/hari 15 gr lebih tinggi dr kebutuhan saat tidak hamil, tetapi tetap hrs diwaspadai bhwa kelebihan intake protein dalam diet saat hamil juga tidak sepenuhnya aman.

Lemak
3 jenis utama lemak lemak jenuh, lemak

tak jenuh (monounsaturated), lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated). Lemak jenuh mknan yg datang langsung / tdk langsung, dr binatang, mentega, daging berlemak, keju, dll. Lemak tak jenuh minyak sayur, ikan, daging telur, dll.

Kebutuhan selama hamil 600 g asam lemak

esensial (kira-kira 2,2 g/hari) dibutuhkan selama hamil normal dan pada ibu dengan gizi yang normal. TM 1 perkembangan embrio dan cadangan lemak ibu, pertumbuhan uterus, payudara. TM 2 & TM 3 penambahan volume darah, plasenta dan tumbuh kembang janin dalam rahim.

Mineral
Mineral nutrien anorganik yang terdapat

secara alami di dalam banyak makanan. Penting untuk fungsi tubuh, termasuk menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh, seperti kekuatan tulang dan gigi. Lebih baik memperoleh mineral dari makanan daripada mengkonsumsi suplemen.

ZAT BESI (Fe)


Kebutuhan zat besi selama hamil normal 1000

mg 300 mg scr aktif ditransfer ke janin dan plasenta, 200 mg hilang dalam sirkulasi. Kebutuhan zat besi rata-rata selama hamil normal antara 6 7 mg / hari. ibu hamil dengan BB yang berlebih, kehamilan ganda, yang tidak mengkonsumsi zat besi sebelumnya memerlukan 60 100 mg / hari preparat besi. Dalam keadaan anemia diperlukan sampai 200 mg / hari .

Painti 1966, Taylor dan Lind suplemen

besi merangsang sintesa hemoglobin.


Dianjurkan pemberian suplemen zat besi

peroral secara rutin tiap hari terutama pada kehamilan diatas 28 minggu.

Hb & Ht akan me sedikit selama hamil

kekentalan darah secara keseluruhan akan berkurang. Kadar Hb yg diharapkan pada usia hamil aterm : 12,5 gr%. Pada kenyataan yang ada ditemukan 6 % wanita hamil kadar hemoglobinnya hanya mencapai kurang dari 11 gr%.

KALSIUM, MAGNESIUM & FOSFOR


Ibu hamil menyimpan 30 g kalsium slm

kehamilan yg sebagian besar diberikan pada janin saat kehamilan lanjut, 2,5 % dari kalsium total ibu sebagian besar ada di tulang, dan dpt dgn mudah dimobilisasi untuk pertumbuhan janin. Levine et al. 1997 sampai saat ini belum jelas benar bahwa pemberian suplemen kalsium dalam diet ibu selama hamil akan memperbaiki outcome perinatal.

Allen, 1998 : kebutuhan kalsium dalam diet:

- 1300 mg / hari wanita usia < 18 tahun kebawah - 1000 mg / hari untuk kelompok 19 - 50 tahun Distribusi fosfor yang ada dimana-mana menjamin cukupnya asupan selama kehamilan. Kadar fosfor anorganik plasma tidak berbeda cukup besar dari kadar saat tidak hamil.

ZINC
Kekurangan zinc kurangnya nafsu makan ,

& ggn penyembuhan luka. Yang berat dwarfisme, hipogonadisme, dan kel pd kulit (acrodermatitis enteropathica). Konsentrasi zinc dlm darah 1 % dari seluruh zinc dalam tubuh, dlm plasma Zn terikat pada protein & asam amino. Selama hamil intake Zn dianjurkan 15 mg / hari. Ibu hamil dgn diet cukup Zn akan memberikan janin yang rata2 lebih besar dari normal (125 g) dan mempunyai lingkar kepala yang lebih besar pula (4 mm).

IODINE
Defisiensi iodine yang berat pada waktu

hamil endemic cretinisme pada bayi, yang ditandai kerusakan neurologik multiple yang berat. Phroah dkk melaporkan pemakaian iodine yang berlebihan selama kehamilan dapat menekan fungsi thyroid dan dapat menimbulkan goiter yang besar pada anaknya.

Haddow et al., 1999:

Kekurangan iodine ditandai dengan peningkatan kejadian hipothiroidisme pada ibu dan retardasi mental pada anak, juga ditemukan kejadian kretinisme dan kelainan syaraf yang multipel bila terjadi kekurangan iodine.

KALIUM DAN NATRIUM


Selama hamil K dan Na normal, Keadaan

muntah-muntah pada TM 1 atau mengkonsumsi diuretika pada kehamilan memungkinkan seorang ibu hamil kehilangan kalium dan natrium yang berlebihan. Saat ini penggunaan diuretika pada preeklamsia / eklampsia sudah ditinggalkan kecuali hanya atas indikasi yang kuat misalnya adanya oedema paru, atau gagal ginjal.

FLUORIDA
Horowitz

dan Heifetz (1967), meneliti prevelansi karies pd gigi susu & permanen anak2 dgn paparan postnatal yg sama thdp air berfluor optimal tidak ada keuntungan tambahan yg berarti dr pemasukan fluorida dlm air oleh ibu yg sdg mengandung kalau keturunannya minum air berfluor dari lahir. Dilaporkan adanya penurunan kejadian karies gigi pd anak-anak bila ibunya slm hamil mengkonsumsi 2,2 mg sodium fluoride / hari dibanding dgn pemberian fluoride kedalam air minum.

Kebutuhan Vitamin Selama Hamil


Vitamin : zat khusus yang diperlukan tubuh

dalam rangka untuk berfungsi secara normal Terdapat dlm byk makanan, tp tdk satu makananpun yg mengandung semua vitamin kecuali ASI. Hanya vitamin D yang dapat dibuat di dalam tubuh, kebanyakan harus diperoleh dari makanan. Lebih baik memperoleh vitamin dari makanan drpd dari suplemen (kecuali asam folat) terlalu banyak vitamin A dapat berbahaya selama kehamilan.

FOLIC ACID
Asam folat dibutuhkan untuk membuat DNA.

Ketika hamil dibutuhkan tambahan asam folat khususnya di 12 minggu pertama, saat tubuh bayi sedang dibentuk. 1 mg asam folat oral per hari menghasilkan respon hematologik yg kuat pd hamil dgn anemia megaloblastik berat profilaksis yang sangat efektif.

Di USA, 4000 kehamilan kelainan bawaan

pada susunan syaraf (neural tube defect) setiap tahun. Lebih dari 50 % bisa dicegah dengan memberikan suplementasi 0,4 mg / hari asam folat selama periode perikonsepsional .

Dilaporkan, diet dengan 240 g / hari akan

berisiko terjadinya defek susunan syaraf, kelahiran prematur dan berat lahir rendah (Scoll et al. 1996). Daly dan kawan-kawan (1997) suplemen 200 g / hari folat , efektif untuk mencegah kelainan bawaan tersebut dan aman untuk populasi secara umum. Wanita dengan risiko tinggi untuk terjadinya spina bifida diberikan 4 mg (4000 g) /hari dimulai 1 bulan sebelum kehamilan sampai dengan trimester 1.

VITAMIN A
Vitamin A (retinol) pada janin lebih tinggi

dibandingkan pada plasma ibu, yang berikatan dengan protein dan prealbumin. Vitamin A hanya diberikan bila dinilai ada tanda-tanda kekurangan selama hamil dalam bentuk -Caroten, yang merupakan bahan dasar vitamin A yang ada pada buah-buahan dan sayur-sayuran

Rothman et al., 1995 melaporan pemberian

vitamin A yg berlebihan smp dgn 15.000 IU / lebih per hari resiko tjd cacat pd bayi krn dilaporkan pemberian derivat vit A Isotretinoin ( Accutane ) mempunyai efek teratogenik.

VITAMIN B12
Vitamin B12 (cobalamin) asam folat

untuk memproduksi sel-sel baru (sel darah merah baru) , u/ sistem saraf yang penting dan terlibat di dalam pembuatan asam lemak. Vitamin B12 terdapat di alam hanya didalam makanan yang berasal dari hewan. Air susu seorang ibu vegetarian sangat sedikit mengandung vitamin B12. Pemakaian vitamin C yang berlebihan juga bisa menurunkan konsentrasi nya dalam darah.

VITAMIN B6
Schaumberg 1983 , Pemberian yg berlebihan

sindroma ataksia sensoris yang progresif dianjurkan pemberian 2 mg /hari untuk hamil dan 2,6 mg untuk yang tak hamil. Institute of Medicine 1990, menganjurkan memberikan suplemen vitamin B6 2 mg / hari pada dengan risiko tinggi (penyalahgunaan obat, kehamilan ganda serta kehamilan remaja)

VITAMIN C
Kebutuhan vitamin C yang dianjurkan

selama hamil 70 mg / hari. Jumlah ini 20% lebih tinggi dari kebutuhan normal. Diperlukan untuk melawan infeksi dan penyakit, memperbaiki kerusakan dalam tubuh dan membantu menyembuhkan luka serta dapat mencegah anemia (kekurangn zat besi dalam darah).

Pemberian vitamin C 1 gr/hari sering diberikan untuk mencegah flu, meskipun tak ada bukti bermanfaat. Pada kehamilan dpt merugikan dgn ditemukannya skorbut pd bayi yang ibunya menggunakan vitamin C dosis besar slm kehamilan.

Petunjuk perawatan nutrisi maternal


1. Prakonsepsi. Perkirakan status berat badan, Hb, PCV, makanan dan parameter gizi yang lain. Petunjuk dasar untuk diet yang sehat, kegiatan fisik dan hindari bahan-bahan yang berbahaya. Identifikasikan faktor risiko untuk tiap individu termasuk obesitas, anemia dan riwayat kelainan bawaan pada kelahiran yang lalu.

2. Selama Hamil. Perkirakan makanan sehari-hari. Pemantauan kenaikan berat badan. Olahraga seperlunya. Hindari bahan-bahan kimia dan obatobatan yang berbahaya. Suplementasi nutrisi, vitamin dan mineral yang diperlukan. K.I.E. tentang gizi, kenaikan berat badan dan persiapan laktasi

3. Pasca Persalinan.

Petunjuk dan pendampingan dalam hal mengawali dan pemeliharaan selama laktasi termasuk rekomendasi untuk kebutuhan gizi selama laktasi. Hindari bahan-bahan kimia dan obatobatan yang membahayakan

Kebutuhan Makanan Yang Dianjurkan


.

NUTRIEN
KILO KALORI Protein (gr) Vitamin A Vitamin D (g) Vitamin E (mg) Vitamin C (mg) Asam Folat (mg) Niacin (mg) Riboflavin (mg) Thiamin (mg) Vitamin B6 Vitamin B12 (g) Calsium (mg) Phospat (mg) Iodine (mg) Besi (mg) Magnesium (mg) Zinc (mg

TIDAK HAMIL
2100 44 800 7.5 10 60 0.4 14 1.3 1.1 2.0 3.0 800 800 150 18 300 15

HAMIL
300 30 200 5 2 20 0.4 2 0.3 0.4 0.6 1.0 400 400 25 suplemen 150

LAKTASI
500 20 400 5 3 40 0.1 5 0.5 0.5 0.5 1.0 400 400 50 0 150

Sumber : Hariadi. Makanan Untuk Ibu Hamil. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK. Unand / RS dr. M.Djamil Padang.

Lingkar Lengan Atas (LLA) Pada Wanita Subur


Wanita usia subur wanita usia 15 45

tahun. Pengukuran LLA cara untuk mengetahui resiko Kekurangan Energi Protein (KEP) Wanita Usia Subur (WUS).

Tujuan pengukuran LLA


Mengetahui resiko KEK WUS, baik ibu hamil maupun

calon ibu, menghindari resiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih berperan dalam pencegahan dan penanggulangan KEK. Mengembangkan gagasan baru di kalangan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Meningkatkan peran petugas lintas sektoral dalam perbaikan gizi WUS yang menderita KEK. Mengerahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang menderita KEK.

Ambang batas LLA WUS dengan resiko

KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Bila > 23,5 cm tidak beresiko KEK, jika <23,5 cm mempunyai resiko KEK, dan diperkirakan akan melahirkan BBLR.

Pengukuran LLA melalui urutan yang telah disepakati

Tetapkan Posisi bahu dan siku Letakkan pita antara bahu dan siku Tentukan titik tengah lengan Lingkarkan pita LLA pada tengah lengan Pita jangan terlalu ketat dan terlalu longgar Baca skala yang ditunjukkan pada pita.

Diet Komplikasi Kehamilan


1.

Diet Hiperemesis. Tujuan a) mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis, b) memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup

3 macam diet hiperemesis :

A. Diet Hiperemesis I Diberikan pada pasien dgn hiperemesis berat, terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buahbuahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan, tetapi 1-2 jam sesudahnya. Semua zat gizi pada makanan ini kurang kecuali vitamin C. .

B. Diet Hiperemesis II Diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Secara berangsur diberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan. Makanan ini dapat memenuhi kebutuhan gizi, kecuali kebutuhan energi.

C. Diet Hiperemesis III Diberikan pada pasien dengan hiperemesis ringan. Sesuai dengan kesanggupan pasien, minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup energi dan semua zat gizi.

2. Diet Preeklampsia Preeklampsia sindroma pada saat kehamilan masuk pada minggu ke 20 dgn tanda dan gejala seperti hipertensi, proteinuria, kenaikan berat badan yang cepat (karena edema), mudah timbul kemerahmerahan, mual, muntah, pusing, nyeri lambung, oliguria, gelisah dan kesadaran menurun. Ciri khas diet ini memperhatikan asupan garam dan protein.

Tujuan diet preeklampsia : Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal Mencegah atau mengurangi retensi garam atau air Mencapai keseimbangan nitrogen Menjaga penambahan BB tidak melebihi normal. Mengurangi / mencegah timbulnya faktor resiko lain atau penyakit baru pada kehamilan atau setelah melahirkan.

3 macam diet preeklampsia A. Diet Preeklampsia I Diberikan pada pasien preeklampsia berat, diberikan dalam bentuk cair, terdiri dari susu dan sari buah. Jumlah cairan paling sedikit 1500 ml sehari per oral, dan kekurangan diberikan secara parenteral. Makanan ini kurang energi dan zat gizi, hanya diberikan selama 1-2 hari.

B. Diet Preeklampsia II
Diberikan pada pasien preeklampsia yang tidak begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam. Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.

C. Diet Preeklampsia III Diberikan pada pasien preeklampsia ringan, mengandung protein tinggi dan garam rendah, diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Jumlah energi disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg tiap bulan.

BAB III KESIMPULAN


Peningkatan BB yang optimal dan sehat

selama hamil akan mencapai usia hamil yang cukup bulan , dan tumbuh kembang janin yang baik. Kebutuhan kalori, protein, vitamin dan mineral rata-rata meningkat selama hamil dan menyusui kebutuhan gizi yg dianjurkan u/ ibu hamil dan menyusui, harus berdasarkan kebutuhan makanan yg tlh direkomendasikan.

Petunjuk

dasar untuk memperkirakan kebutuhan gizi ibu haruslah diberikan pada setiap pusat pelayanan kesehatan primer, kepada ibu-ibu sebelum, selama hamil dan setelah persalinan (selama menyusui). Hindari pemberian preparat Fe bersamaan dengan kalsium dan magnesium karena akan terjadi gangguan penyerapan Fe oleh kedua zat tersebut.

You might also like