Professional Documents
Culture Documents
HIV-AIDS
Pembimbing: dr Wahid.Sp.PD Siti Aisyah KEPANITRAAN STASE INTERNA RSUD CIANJUR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
DEFINISI
AIDS
kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV.dinyatakan AIDS apabila ada gejala tertentu krn penurunan daya tahan akibat HIV.
Definisi AIDS dari centers of deseases control 1993
Inf.oportunistik
Infeksi yang mengambil manfaat dari lemahnya pertahanan kekebalan tubuh disebut "oportunistik". Kata "infeksi oportunistik" sering kali disingkat menjadi "IO".
Epidemiologi
FAKTOR RISIKO
Penyalah -gunaan obat (IV) Ibu (+) HIV Homosek sual
Transien transfusi
Heterose ksual
PENULARAN
Hubungan sexual, jarum suntik pada pengguna narkoba, tranfusi, dari ibu yang (+) kepada bayi yang dilahirkan, tertusuk jarum suntik yang terkontaminasi
x
Bersentuhan, Bersalaman, Berpelukan (kontak sosial) Berciuman (melalui air liur) Batuk, Bersin, Berbagi makanan/ menggunakan peralatan makan bersama, Gigitan nyamuk atau serangga lain, Berenang bersama, Memakai toilet bersama
Perkembangan Klinis
Window Period Pada Fase ini pasien tetap seronegatif selama beberapa bulan
Bersifat menular
Fase Infeksi Akut Merupakan tahap serokonversi dari Gejala mungkin berupa malaise, status antibodi negatif menjadi positif demam, diare, limfadenopati,dll
Fase Asimtomatik Kadar limfosit CD4+ umumnya sudah Virus maupun antibodi virus dapat kembali mendekati normal ditemukan di dalam darah
Fase Simtomatik Kadar limfosit CD4+ umumnya turun Timbul gejala-gejala immunosupresi sampai di bawah 300 sel/mikroliter
GAMBARAN KLINIS
Stadium I
Akut KGB membesar Limfadenopati generalisata yang persisten
Stadium II
Persisten hepatosplenomegali tanpa sebab yang jelas Erupsi pruritus papular Angular cheilitis Eritema pada garis ginggiva Molluscum contangiosum Pembesaran kelenjar parotis tanpa ada sebab yang jelas Herpes zoster Infeksi saluran pernapasan atas yang kronis Penurunan berat badan Gangguan kulit
GAMBARAN KLINIS
Stadium III
Stadium IV Berat badan menurun (>= 10% BB) Malnutrisi yang tidak membaik dengan terapi standar. Diare kronik > 1 bulan, disebabkan oleh infeksi patogen bakteri seperti Infeksi bakteri spesies Salmonella, dan Shigella. Pneumocytis cranii pneumonia (PCC) Fever tidak terdiagnosis/tidak hilang Candidiasis of oesophagus, trakea, > 1 bulan. lungs, bronchus. Oral candidiasis persisten. Gangguan kulit --> khas : bruntusinfeksi oportunistik paru lainnya. bruntus hitam. Anemia Leukoplakia hairy --> putih-putih Vulva vagina candidiasis, kronis (>= 3 dipinggir lidah bulan), tidak responsive pada TB extra paru pengobatan. Toxoplasmosis TB paru. HIV encephalopaty Pneumonia bacterial yang kambuh. Drug reaction
Diagnosa
Pemeriksaan Serologik (mendeteksi adanya antibodi thdp HIV dan mendeteksi keberadaan virus HIV) Pemeriksaan antibodi HIV (ELISA). ELISA 3X Dengan reagen yang berbeda Minimal 2x (+), konvirmasi dengan western blot konseling pra dan post test Dikatakan AIDS bila CD4+ < 200 sel/mm3.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan untuk menekan replikasi virus HIV dgn ARV. Untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi yang menyertai infeksi HIV/AIDS, spt TB, jamur, hepatitis, toksoplasma, kanker serviks. Pengobatan suportif, yaitu makanan yang mempunyai nilai gizi yang lebih baik, Pengobatan dukungan, dukungan psikososial, agama, tidur yang cukup dan perlu menjaga kebersihan.
Penatalaksanaan (HAART)
Nama Generik
Golonga n
Stavir Zerit
Stavudin (d4T)
NsRTI
Lamivudin (3TC)
NsRTI
Tablet 200 mg
2 x 150 mg < 50 kg: 2 mg/kg, 2x/hari 1 x 200 mg selama 14 had, dilanjutkan 2 x 200 mg
Viramune Neviral
Nevirapin (NVP)
NNRTI
Kapsul 100 mg
NsRTI
Videx
> 60 kg: 2 x 200 mg, atau 1 x 400 mg < 60 kg: 2 x 125 mg, atau 1 x 250 mg
Stocrin efavir
NNRTI
Kapsul 200 mg
Nelvex Viracept
Nelfinavir (NFV)
PI
Tablet 250 mg
Fase intensif - 2 bulan [INH] [RIF] [PYZ] [EMB] Fase intermitten - 4 bulan (Isoniazid + Rifampicin) Fase intermitten diperpanjang jika regimen tanpa rifampisin Pyridoxine 25 mg/hari bersama INH
rekomendasi
Pengobatan TB Bila OAT tidak ada keluhan, segera mulai ARV
ARV Pilihan
AZT/ 3TC/ ABC AZT/3TC/EFZ AZT/ 3TC/ SQV/r AZT/ 3TC/ NVP AZT/ 3TC/ ABC AZT/3TC/EFZ AZT/ 3TC/ SQV/r AZT/ 3TC/ NVP Mulai ARV setelah pengobatan TB selesai/CD4 <200/ LT < 1200
Segera mulai ART setelah selesai fase intensif Pengobatan TB Pantau CD4 bila mungkin atau LT
Lab :
Lactate dehidrogenase (LDH) Photo thorax
Pengobatan:
Co-trimoxazole 3 x 960 mg (21 hari) Prednison 2 x 20-40mg (5-10 hari) bila berat Foto thorax: infiltrat interstitial bilateral
Derajat PCP
Derajat Berat Kriteria sesak napas pada waktu istirahat atau PaO2 < 50 mm/Hg dalam udara kamar. Terapi Rawat inap, O2, kalau perlu ventilator. Kotrimoksazol (TMP-SMZ) IV atau 15 mg TMP/kgBB/hari dan 75 mg SMZ/ kgBB/hari P.O dalam 3 dosis, 21 hari.
Sedang sesak napas pada latihan ringan, PaO2 50-70 mm/Hg dalam udara kamar saat istirahat,Sat.<94 % Ringan sesak napas pada latihan sedang, PaO2 > 70 mm/Hg dalam udara kamar saat istirahat.
Pertimbangkan rawat inap. TMP-SMZ 480mg. 2 tab.3 kali/hr selama 21 hari. TMP-SMZ 480 mg.2 tab.3kali/hr selama 14-21 hari.
PROGNOSIS
Mortalitas pasien AIDS mendekati 100% tetapi dengan adanya pengobatan ARV bermanfaat menurunkan morbiditas & mortalitas dini akibat infeksi oportunistik.
PENANGGULANGAN
Program yang dianjurkan oleh WHO : 1. Pendidikan kesehatan reproduksi 2. Program penyuluhan sebaya 3. Paket pencegahan komprehensif untuk pengguna narkotik 4. Program pendidikan agama 5. Program layanan pengobatan infeksi menular seksual 6. Program promosi kondom 7. Program pengadaan tempat untuk tes HIV 8. Dukungan untuk anak jalanan 9. Program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak dengan pemberian obat ARV.
pencegahan
A : Abstinence B : Be faithful C : Correct Use of Condom D : Drugs
Terimakasih