You are on page 1of 45

Case Report Session

Hernia Inguinalis
Disusun oleh Puti Leviana 0810312041

Tinjauan pustaka

Definisi

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan (fascia dan muskuloaponeurotik) yang memberi jalan keluar pada alat tubuh selain yang biasa melalui dinding tersebut

Hernia terdiri atas 3 hal : cincin, kantong dan isi hernia

Epidemiologi

Hernia terdapat 6 kali lebih banyak pada pria dibandingkan wanita. Pada pria, 97% dari hernia terjadi di daerah inguinal, 2% sebagai hernia femoralis dan 1% sebagai hernia umbilicalis. Pada wanita variasinya berbeda, yaitu 50% terjadi pada aderah inguinalis, 34% pada canalis femoralis dan 16% pada umbilicus. Tempat umum hernia dalah lipat paha, umbilicus, linea alba, garis semilunaris dari Spiegel, diafragma, dan insisi bedah

Bagian-Bagian Hernia

Etiologi

Lemahnya dinding rongga perut. Dapat ada sejak lahir atau didapat kemudian dalam hidup. Akibat dari pembedahan sebelumnya. Kongenital

Hernia congenital sempurna. Hernia congenital tidak sempurna

Aquisial

Aquisial adalah hernia yang buka disebabkan karena adanya defek bawaan tetapi disebabkan oleh fakor lain yang dialami manusia selama hidupnya, antara lain :

Tekanan intraabdominal yang tinggi.


sering mengejan yang baik saat BAB maupun BAK konstitusi tubuh

Banyaknya preperitoneal fat banyak terjadi pada orang gemuk. Distensi dinding abdomen karena peningkatan tekanan intraabdominal. Sikatrik. Penyakit yang melemahkan dinding perut. Merokok Diabetes mellitus.

Klasifikasi Hernia

Menurut lokasinya

Hernia inguinalis hernia yang terjadi dilipatan paha. Hernia umbilikus di pusat. Hernia femoralis di paha.

Menurut isinya

Hernia usus halus Hernia omentum

Klasifikasi Hernia

Menurut penyebabnya

Hernia kongenital atau bawaan Hernia traumatic Hernia insisional akibat pembedahan sebelumnya.

Menurut penampakannya

Hernia eksterna : hernia inguinalis, hernia scrotalis, dan sebagainya. Hernia interna : hernia diafragmatica, hernia foramen winslowi, hernia obturaforia.

Klasifikasi Hernia

Menurut keadaannya

Hernia inkarserata

bila isi kantong terperangkap tidak dapat kembali kedalam rongga perut gangguan pasase atau vaskularisasi
bagian usus yang mengalami hernia terpuntir atau membengkak mengganggu aliran darah normal dan pergerakan otot mungkin dapat menimbulkan penyumbatan usus dan kerusakan jaringan.

Hernia strangulata

Klasifikasi Hernia

Menurut nama penemunya

Hernia petit hernia di daerah lumbosacral. Hernia spigelli hernia yang terjadi pada linen semi sirkularis diatas penyilangan vasa epigastrika inferior pada muskulus rektus abdominalis bagian lateral. Hernia richter hernia dimana hanya sebagian dinding usus yang terjepit.

Klasifikasi Hernia

Tipe Khusus Hernia


Sliding Hernia ( Hernia En Glissade) dimana struktur extraperitoneal membentuk sebagian dinding kantong Hernia Richter hanya sebagian dari usus yang terperangkap (biasanya usus halus). Isi dari kantung hernia terdiri dari hanya satu sisi dari dinding usus (selalu antemesenterik).

Hernia Inguinalis
Kanalis inguinalis dibatasi di :

Kraniolateral : oleh annulus inguinalis inyernus yang merupakan bagian terbuka dari fasia transversalis dan aponeurosis m. transverses abdominis Medial Bawah : di atas tuberkulum pubikum, kanal ini dibatasi oleh annulus inguinalis eksternus, bagian terbuka dari aponeurosis m. oblikus eksternus Atapnya : aponeurosis m. obliqus eksternus Dasarnya : ligamentum inguinale

Hernia Inguinalis Direk (Medialis)

Hernia ini merupakan jenis henia yang didapat (akuisita) disebabkan oleh faktor peninggian tekanan intra abdomen kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum Hesselbach* Jalannya langsung (direct) ke ventral melalui annulus inguinalis subcutaneous.

Trigonum Hesselbach

Inferior : Ligamentum Inguinale. Lateral : Vasa epigastrika inferior. Medial : Tepi m. rectus abdominis. Dasarnya dibentuk oleh fascia transversalis yang diperkuat serat aponeurosis m.transversus abdominis.

Hernia Inguinalis Indirek (Lateralis)

Hernia ini disebut lateralis karena menonjol dari perut di lateral pembuluh epigastrika inferior. Dikenal sebagai indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran, yaitu annulus dan kanalis inguinalis. Pada pemeriksaan hernia lateralis akan tampak tonjolan berbentuk lonjong

Diagnosis Hernia Inguinalis

Anamnesis

Benjolan di lipat paha

hilang timbul / menetap Progresifitas

Keluhan mual muntah dan gangguan BAB Benjolan nyeri / tidak Faktor resiko

Pekerjaan Obesitas Faktor yang menyebabkan peninggian tekanan intra abdomen Aktifitas fisik

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi

Hernia reponibel benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan mneghilang setelah berbaring. Hernia inguinal

Lateralis : muncul benjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral ke medial, tonjolan berbentuk lonjong. Medialis : tonjolan biasanya terjadi bilateral, berbentuk bulat.

Hernia skrotalis : benjolan yang terlihat sampai skrotum yang merupakan tojolan lanjutan dari hernia inguinalis lateralis.

Palpasi

Titik tengah antar SIAS dengan tuberkulum pubicum (AIL) ditekan lalu pasien disuruh mengejan penonjolan di sebelah medial hernia inguinalis medialis. Titik yang terletak di sebelah lateral tuberkulum pubikum (AIM) ditekan lalu pasien disuruh mengejan benjolan di lateral titik yang kita tekan hernia inguinalis lateralis. Titik tengah antara kedua titik tersebut di atas (pertengahan canalis inguinalis) ditekan lalu pasien disuruh mengejan benjolan di lateralnya berarti hernia inguinalis lateralis jika di medialnya hernia inguinalis medialis. Hernia inguinalis : kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan dua permukaan sutera. Hernia inkarserata : nyeri tekan.

Perkusi

perut kembung kemungkinan hernia strangulata.

Auskultasi

Hiperperistaltis obstruksi usus (hernia inkarserata).


Tonjolan hernia yang nyeri yang merupakan tanda Howship romberg (hernia obtutaratoria)

Colok dubur.

Teknik Pemeriksaan Sederhana

Finger Test

Teknik Pemeriksaan Sederhana

Ziemen Test

Teknik Pemeriksaan Sederhana

Thumb Test

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium

Leukosit > 10.000 18.000 / mm3 Serum elektrolit meningkat

Pemeriksaan radiologis

Pemeriksaan USG membedakan hernia incarserata dari suatu nodus limfatikus patologis atau penyebab lain dari suatu massa yang teraba di inguinal CT scan dapat digunakan untuk mengevaluasi pelvis

Penatalaksanaan
Konservatif Istirahat di tempat tidur dan menaikkan bagian kaki, hernia ditekan secara perlahan menuju abdomen (reposisi), selanjutnya gunakan alat penyokong. Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya Asetaminofen, antibiotic untuk membasmi infeksi, dan obat pelunak tinja untuk mencegah sembelit. Diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi

Pembedahan (Operatif)

Herniaplasty Herniatomy Herniorraphy

Teknik Operasi

Kelompok 1: Open Anterior Repair

Teknik Bassini

Teknik Operasi

Kelompok 2: Open Posterior Repair Kelompok 3: Tension-Free Repair With Mesh

Kelompok 4: Laparoscopic

Komplikasi

Komplikasi setelah operasi herniorraphy biasanya ringan dan dapat sembuh sendiri, hematom dan infeksi luka adalah masalah yang paling sering terjadi. Komplikasi yang lebih serius seperti perdarahan, osteitis atau atropy testis terjadi kurang dari 1 persen pada pasien yang menjalani herriorraphy.

Ilustrasi kasus

Identitas Pasien

Nama : Tn. D Umur : 54 tahun Alamat : Pekerjaan : Agama : Islam Suku : Minangkabau Status Pernikahan : Menikah No. MR :

Anamnesis
Seorang pasien laki-laki dirawat di bangsal bedah pria RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 25 November 2013 dengan :

Keluhan Utama : Benjolan pada kantong kemaluan kiri yang berukuran sebesar telur itik sejak 5 tahun sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Penyakit Sekarang


Benjolan pada kantong kemaluan kiri yang berukuran sebesar telur itik sejak 5 tahun sebelum masuk rumah sakit. Awalnya benjolan hilang timbul, benjolan hilang saat tidur dan istirahat. Sejak 5 tahun ini ukuran benjolan menetap, tapi masih bisa dimasukkan dengan jari pasien dan dapat keluar jika pasien batuk atau mengedan. Benjolan ini dirasakan tidak nyeri Benjolan berjumlah 1 buah, bentuk bulat dan sewarna dengan kulit sekitar Perut kembung tidak ada. Mual dan muntah tidak ada Buang air besar warna dan konsistensi biasa. Riwayat sulit buang air besar dan keras sehingga pasien sering mengedan saat buang air besar tidak ada. Buang air kecil warna dan frekuensi biasa. Tidak ada kesulitan saat buang air kecil Riwayat batuk lama ada.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Belum pernah sakit seperti ini sebelumnya Tidak riwayat diabetes mellitus sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini

Riwayat Sosio Ekonomi, Pekerjaan dan Kebiasaan :


Riwayat merokok Riwayat sering mengangkat beban berat

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis :

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Komposmentis Kooperatif Tekanan Darah : 120/80 mmHg Frekuensi Nadi : 80 x / menit Frekuensi Nafas : 18 x / menit Suhu : Afebris Berat Badan : 106 kg Tinggi Badan : 165 cm Status Gizi : Obesitas (BMI 38,2)

Kepala Mata Thorax Abdomen Ekstremitas

: Rambut hitam, tidak mudah dicabut. : Konjungtiva tidak anemis. Sklera tidak ikterik. : Dalam batas normal : Status Lokalis : Akral hangat, perfusi baik

Status Lokalis Regio Abdomen

Inspeksi

: distensi (-), darm contour (-). darm steifung (-) Auskultasi : bising usus (+) normal Palpasi : supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), massa (-) Perkusi : tympani

Status Lokalis Regio Inguinal

Inspeksi : tampak benjolan di kantong kemaluan kanan sebesar kepala bayi, warna sama dengan kulit sekitar, tanda radang (-) Palpasi : nyeri tekan (-), teraba massa ukuran 15 x 10 x 10 cm, konsistensi kenyal, mudah digerakkan, tidak bisa dimasukkan, permukaan rata, fluktuasi (-), testis tidak teraba, transiluminasi (-)

Status Lokalis Rectal Toucher

anus tenang, sfingter ani baik, mukosa licin, ampula menganga, massa (-), handschoon : feses (-) lendir (-) darah (-)

Diagnosis Kerja

Hernia Inguinalis Lateralis Dextra Irreponible

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium Darah Rutin :

Hemoglobin : 15,2 g/dl Hematokrit : 42,6 % Leukosit : 18.400/mm3 Trombosit : 252.000/mm3

Pemeriksaan Penunjang

Rontgent Foto Abdomen 3 Posisi

Penatalaksanaan

Pasien dipersiapkan untuk dilakukan hernioraphy

Prognosis

Quo Ad vitam Quo Ad sanationam Quo Ad fungsionam

: bonam : bonam : bonam

You might also like