You are on page 1of 26

Oleh : Indra Pahri Putra C 111 08 289 Pembimbing: dr. Buyung Randika Rante Allo Konsulen : dr.

Syahruni Syahrir, Sp.OG DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Pendahuluan
Kanker ovarium merupakan salah satupenyebab

kematian utama pada kasus keganasan ginekologi.


Tumor membesar dan menyebar ke organ

sekitarnya tanpa keluhan sehingga pada umumnya kanker ovarium ditemukan pada stadium lanjut.
Dikenal sebagai penyakit yang tumbuh diam-

diam namun mematikan (silent killer)

Epidemiologi
Insiden di Amerika Serikat 6-7/100,000 Kelansungan hidup selama 5 tahun secara

keseluruhan adalah sebanyak 30%.


Kecenderungan terjadi karsinoma ovarium

meningkat seiring usia


Insiden tertingg terjadi pada wanita

postmenstruasi (usia 65-74 tahun).

Etiologi
Penyebabnya pasti belumdiketahui.
Ada beberapa teori tentang etiologi kanker ovarium: 1. Hipotesis Incessant Ovulation 2. Hipotesis gonadotropin 3. Hipotesis hormon steroid

faktor resiko
Usia Nullipara Menarche awal / menopause lambat

infertilitas

Pernah menderita ca. mammae

Riw. keluarga

Faktor resiko
Meningkatkan Umur Diet Riwayat keluarga Infertilitas Nuliparitas Obat ovulasi Menurunkan Menyusui Kontrasepsi oral Kehamilan Ligasi Tuba

Anamnesis
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

DIAGNOSIS

Gejala Klinis
Tidak khas
Haid tidak teratur Sering kencing dan konstipasi

Distensi abdomen
Nyeri

Pemeriksaan fisik
Massa tumor daerah pelvik / adneksa
Ascites Massa abdomen atas st. lanjut

Palpasi Kelenjar limfe

Pemeriksaan Penunjang
1.

Laboratorium
1. 2. 3.

CBC AFP & LDH CA 125

2. Sonografi 3. X-Ray 4. CT-Scan

Pembagian Tumor Ovarium


Tumor epithelial Serous Mucinous Endometrioid Clear cell Brenner Transitional Small cell Malignant mixed mesodermal Unclassified Sex cord stromal tumors Granulosa stromal cell Granulosa cell Thecoma-fibroma Sertoli stromal cell Sertoli cell tumors Sertoli-Leydig cell tumors Sex cord tumor with annular tubules (SCTAT) Leydig (hilus) cell tumors Lipid (lipoid) cell tumors Gynandroblastoma Germ cell tumors Metastatis dan lainnya Dysgerminoma Endodermal sinus tumor Embryonal carcinoma Polyembryoma Choriocarcinoma Teratomas Immature Mature (dermoid cyst) Monodermal (struma ovarii, carcinoid) Mixed forms Gonadoblastoma

Stadium
Stadium tersebut menurut International Federation of Gynecologist and Obstenricians(FIGO) 1987:
Stadium I Pertumbuhan terbatas pada ovarium
Ia pertumbuhan terbatas pada satu ovarium, kapsul tumor utuh, tidak ada pertumbuhan di permukaan ovarium, tidak ada sel tumor cairan asites ataupun pada bilasan cairan di rongga peritonium

Ib : pertumbuhan terbatas pada kedua ovarium, tidak ada pertumbuhan di permukaan ovarium, tidak ada sel tumor cairan asites ataupun pada bilasan cairan di rongga peritonium Ic : tumor terbatas pada satu atau dua ovarium dengan ruptur kapsul tumor, ditemukan sel tumor ganas pada cairan asites maupun bilasan rongga peritoneum.

Stadium II Pertumbuhan pada satu atau kedua ovarium dengan perluasan ke panggul
IIa : perluasan dan/atau metastasis ke uterus dan/atau tuba IIb : perluasan ke jaringan pelvis lainnya IIc : tumor stadium IIa dan IIb tetapi dengan tumor pada permukaan satu atau kedua ovarium, kapsul pecah, atau dengan asites yang mengandung sel ganas atau bilasan peritoneum positif.

Stadium
Stadium III Tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implantasi ke peritoneum di luar pelvis dan/atau KGB retroperitoneal atau inguinal positif. Metastasis di permukaan liver dikategorikan masuk stadium III. Tumor terbatas dalam true pelvic tetapi secara histologi terbukti meluas ke usus besar atau omentum.

IIIa : tumor terbatas di pelvis kecil dengan kelenjar getah bening negatif tetapi secara histologik dan dikonfirmasi secara mikroskopik adanya pertumbuhan di permukaan peritoneum abdominal IIIb : tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan perlengketan di permukaan peritoneum dan terbukti secara mikroskopik, diameter tidak melebihi 2 cm, dan kelenjar getah bening negatif. IIIc : perlengketan di abdomen >2 cm dan/atau kelenjar getah bening retroperitoneal atau inguinal positif

Stadium IV Pertumbuhan mengenai satu atau kedua ovarium dengan metastasis jauh. Bila efusi pleura dan hasil sitologinya positif dimasukkan dalam stadium IV. Begitu juga metastasis parenkim hati.

Penatalaksaan
Penatalaksaan kanker ovarium sangat ditentukan oleh

stadium derajat diferensiasi, fertilitas, dan keadaan umum penderita. Pengobatan utama adalah pengangkatan tumor primer dan metastasisnya, dan bila perlu diberikan terapi adjuvant seperti kemoterapi dan radioterapi

Penatalaksanaan Kanker Ovarium stadium awal


terdiri dari histerektomi totalis, salpingoooforektomi

bialteralis, dan surgical staging.


Pada stadium IA atau IB, grade 1 atau 2 tidak

diperlukan pengobatan lanjut pasca operasi.


stadium IA atau IB, grade 3 & semua pasien stadium IC

dan II harus dilakukan 3 sampai 6 siklus kemoterapi karboplatin dan paclitaxel.

Penatalaksanaan Kanker Ovarium Stadium Lanjut


tindakan operasi pengankatan tumor primer dan

metastasisnya di omentum, usus, dan peritoneum disebut operasi debulking atau sitoreduksi.
Kemoterapi 6 siklus berbasis platinum.

Penatalaksanaan kanker ovarium rekuren


Mereka yang rekuren dalam waktu 6 bulan memiliki

platinum-resistant ovarian cancer


Wanita yang rekuren lebih dari 6 sampai 12 bulan

setelah menyelesaikan terapi primer dianggap platinum-sensitive.

Terima Kasih

You might also like