You are on page 1of 14

Malpraktik

Kelompok PBL 8 :
Devina (2013-060-121) Clairine (2013-060-121) Lady (2013-060-121) Callista (2013-060-121) Glen (2013-060-121) Darren (2013-060-121) Vito (2013-060-121)

Ben (2013-060-121) Joseph (2013-060-121) Kristephen (2013-060-121) Nadia (2013-060-121) Simon (2013-060-121) Ellen (2013-060-121)

Kasus Malpraktik
The joy of having a second child proved to be short-lived for Hasan Kesuma, 33, a self-employed resident of Bogor, West Java. Just days after giving birth to their second child, his wife Agian Isna Naili, 33, slipped into a persistent vegetative state in July and has been on life support equipment for the past five months at the Cipto Mangunkusumo Hospital in Central Jakarta. Agian delivered her second baby at the Islamic Hospital in Bogor without incident and later moved to the Yuliana Maternity Hospital for the convenience. Soon after she was admitted, she developed symptoms of hypertension, prompting family members to take her back to the Islamic Hospital.

The next thing family members knew, was that Dr. Gunawan Muhammad, a doctor who assisted during Agian's delivery, had to perform an operation on her. What happened during that operation, only Gunawan and his assistants know. On the operating table, Agian fell into a deep comma and has not regained consciousness since. Hoping against all odds, Hasan brought Agian to the Cipto Mangunkusumo Hospital, but doctors there told him his wife stood little chance of surviving the coma.

Definisi Malpraktik
Dorland : improper or injurious practice; unskillful and faulty medical or surgical treatment
Black Law Dictionary merumuskan malpraktek sebagai any professional misconduct, unreasonable lack of skill or fidelity in professional or judiacry duties, evil practice, or illegal or immoral conduct (perbuatan jahat dari seorang ahli, kekurangan dalam keterampilan yang dibawah standar, atau tidak cermatnya seorag ahli dalam menjalankan kewajibannya secara hokum, praktek yang jelek atau ilegal atau perbuatan yang tidak bermoral).

Penyebab Malpraktik
INTENTIONAL (Sengaja) PROFESSIONAL MISCONDUCTS: keterangan palsu, menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang belum teruji/diterima, berpraktik tanpa SIP NEGLIGENCE (Kelalaian) MALFEASANCE, MISFEASANCE, NONFEASANCE LACK OF SKILL (Kurang kompeten) MISKOMUNIKASI

Menurut UU RI No. 29 Tahun 2004: Pasal 29 1. Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi. Pasal 36 Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin praktik. Pasal 41 1. Dokter atau dokter gigi yang telah mempunyai surat izin praktik dan menyelenggarakan praktik kedokteran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 wajib memasang papan nama praktik kedokteran.

Hukum yang Mengatur Malpraktik di Indonesia

Pasal 45 1. Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan. Pasal 46 1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis. Pasal 48 1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran.

Jenis-jenis Malpraktik
a. Malpraktek Etik Yang dimaksud dengan malpraktek etik adalah tenaga kesehatan melakukan tindakan yang bertentangan dengan etika profesinya sebagai tenaga kesehatan. Misalnya seorang bidan yang melakukan tindakan yang bertentangan dengan etika kebidanan. Etika kebidanan yang dituangkan dalam Kode Etik Bidan merupakan seperangkat standar etis, prinsip, aturan atau norma yang berlaku untuk seluruh bidan.

b. Malpraktek Yuridis Soedjatmiko membedakan malpraktek yuridis ini menjadi tiga bentuk, yaitu malpraktek perdata (civil malpractice), malpraktek pidana (criminal malpractice) dan malpraktek administratif (administrative malpractice).

1.CRIMINAL MALPRACTICE Terjadi bila seorang dokter menangani suatu kasus telah melanggar hukum dan menyebabkan dia dituntut oleh negara Pada Criminal Malpractice, tanggung jawabnya bersifat individual dan personal.

2.CIVIL MALPRACTICE
Civil Malpractice adalah tipe malpractice dimana dokter karena pengobatannya dapat mengakibatkan pasien meninggal atau luka tetapi dalam waktu yang sama tidak melanggar hukum pidana. Sementara negara tidak dapat menuntut secara pidana, tetapi pasien atau keluarganya dapat menggugat dokter secara perdata untuk mendapatkan uang sebagai ganti rugi. Pada Civil Malpractice tanggung gugat dapat bersifat individual atau korporasi

3.ADMINISTRATIVE MALPRACTICE Didalam U RI No.29 Tahun 2004 dan didalam Permenkes RI No. 1419/Menkes/Per/X/2005 Dijelaskan bahwa seorang dokter yang praktik harus punya Sertifikat Kompetensi, Surat Tanda Registrasi, dan Surat Ijin Praktik kalau seorang dokter tidak mempunyainya selain dokter mendapat sanksi pidana, sanksi perdata juga sanksi administratif.

Daftar Pustaka
Patients reluctant to report malpractice, JAKARTA POST. WorldSources Online.2004;n/a. Malpraktek di Rumah Sakit dalam Perspektif Etika_K. Bertens.pdf [Internet]. [cited 2013 Sep 9]. Available from: http://lib.atmajaya.ac.id/Uploads/Fulltext/174445/Malpraktik di Rumah Sakit dalam Perspektif Etika_K. Bertens.pdf

You might also like