You are on page 1of 33

Dasar Instrumen

LOGO

Dasar Intrumentasi Pada dasarnya pengukuran (intrumentasi) bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai sifat-sifat fisik, kimia dan biologi dari suatu keadan atau proses atau untuk pengaturan sesuai dengan informasi yang diinginkan. Bantuan alat atau instrumen diperlukan untuk mentransformasikan informasi tersebut secara kualitatif dan kuantitatif untuk dapat ditanggapi oleh indera

Masukan

Instrumen

Keluaran

Sistem Pengukuran

Analisis Instrumen I

Definisi
ANALISIS, meliputi 3 aspek secara komprehensif:

1. Pengumpulan data
2. Proses pengolahan data, interpretasi 3. Judgement, pengambilan keputusan/kesimpulan

Pemilihan Metoda Rangka molekul mempunyai ciri-ciri dan sifat fisiko kimia yang khas Atom atau gugus samping memberi sifat khusus

Istilah Teknik analisis = suatu fenomena ilmiah dasar yang telah terbukti berguna untuk memberikan informasi mengenai susuna zat-zat yang dianalisis Metoda analisis = penerapan yang spesifik dari suatu teknik analisis untuk memecahkan persoalan analisis

Analisis Instrumen I

Klasifikasi Metode Analitik


Kimia Analisis adalah ilmu untuk mengidentifikasi jenis komponen dalam suatu sampel (analisis kualitatif) dan menetapkan jumlah relatif masing-masing komponen (analisis kuantitatif).

Umumnya, tahap pemisahan diperlukan untuk mengisolasi komponen dalam sampel yang dianalisis. Metode yang digunakan dibedakan dalan 2 golongan, yaitu: Metode Klasik Metode Instrumental

Analisis Instrumen I

Klasifikasi Metode Analitik


METODE KLASIK disebut juga metode basah 1. Pemisahan Analit ekstraksi, destilasi, presipitasi (pengendapan), filtrasi (penyaringan), dll. 2. Analisis Kualitatif titik didih, titik beku, warna, bau, densitas, reaktivitas, indeks bias, dll.

3. Analisis Kuantitatif volumetri.

analisis gravimetri dan

Analisis Instrumen I

Klasifikasi Metode Analitik


METODE INSTRUMENTAL mengeksploitasi sifat fisik suatu analit untuk memperoleh informasi, baik kualitatif maupun kuantitatif. 1. Pemisahan Analit 2 cara: kromatografi elektroforesis dapat dilakukan dengan

a. Pemisahan secara fisik :

b. Pemisahan secara spektroskopik :


mengisolasi sinyal yang muncul secara spektrokskopik

Analisis Instrumen I

Klasifikasi Metode Analitik


METODE INSTRUMENTAL mengeksploitasi sifat fisik suatu analit untuk memperoleh informasi, baik kualitatif maupun kuantitatif. 1. Pemisahan Analit 2. Analisis Kualitatif
Spektroskopi X-ray Spektroskopi Infrared (IR) Spektroskopi massa (MS) Spektroskopi magnetik inti (NMR)

3. Analisis Kuantitatif
Spektroskopi UV-Vis Spektroskopi absorpsi & emisi atomik (AAS & AES) Konduktifitas (pH)

Klasifikasi teknik dan metoda analisis


Teknik Spektroskopi Spektrofotometri UV/Vis Spektrofotometri infra merah Spektrofotometri fluoresensi dan fosforesensi Spektrofotometri serapan atom Spektrometri raman Spektrometri resonansi magnet inti Spektrometri radiokimia Spektrometri sinar X Teknik Kromatografi Kromatografi cair knerja tinggi Kromatografi gas cair dan padat Kromatografi elusi CO2 pada superkritik Kromatografi planar

Klasifikasi teknik dan metoda analisis


Teknik Elektrokimia Potensiometri Voltametri Coulometri Elketrogravimetri Amferometri Teknik Berbagai fenomena ilmiah Analisis termik Spektrometri massa Kinetika reaksi Teknik terpadu GC/FT-IR/MS HPLC/FT-IR/MS MS-MS

Persoalan saat ini

Pada era modern persoalan utama proses analisis adalah sangat kecilnya kadar senyawa yang dianalisis dan kompleksnya matriks sampel yang dianalisis

Analisis Instrumen I

Klasifikasi Metode Analitik


JENIS METODE INSTRUMENTAL

Analisis Instrumen I

Komponen Instrumentasi
General Instrument Components
Signal Generator
A nalytical Analytical S ignal Signal Detector or Input Transducer T ransduced Transduced S ignal Signal E lectrical or or Electrical M echanical Mechanical S ignal Signal

Signal Processor

Display Unit

Display Unit or Output Transducer

Computer

Digital Readout

Chart Recorder

Meter

Digital Data

Analog Data

Pemilihan Metode Analitik


Untuk menentukan metode analisis yang tepat (terbaik), analis hendaknya menanyakan hal-hal berikut: Apakah akurasi diperlukan? Berapa banyak sampel yang tersedia? Berapa rentang konsentrasi yang terdapat dalam sampel? Apakah terdapat komponen dalam sampel yang menyebabkan interferensi? Bagaimana sifat fisik dan kimia dari matriks yang terdapat pada sampel? Berapa banyak sampel yang akan dianalisis?

Kriteria yang digunakan untuk membandingkan beberapa metode analitik Precision Detection Limit
Absolute standard deviation Relative standard deviation Coefficient of variation Variance Blank plus three times Std. Dev. of blank

Dynamic Range
Limit of Quantitation (LOQ) Limit of Linearity (LOL)

Accuracy/Bias
Absolute systematic error Relative systematic error

Sensitivity
Calibration Analytical

Selectivity
Effects of interferences Coefficient of Selectivity

Kesahihan metoda analisis

Adalah suatu prosedur yang digunakan untuk membuktikan bahwa metoda analisis tersebut secara taat asas memberikan hasil seperti yang diharapkan dengan kecermatan dan ketelitian yang memadai

Kecermatan

Adalah keterdekatan hasil analisis yang diperoleh dengan memakai metoda tersebut dengan harga sebenarnya
Biasanya dinyatakan dengan persen perolehan kembali terhadap sample yang kadarnya diketahui dengan pasti.

Persyaratan perolehan kembali metoda analisis adalah 80 120%

KECERMATAN (BIAS) Mengukur kesalahan dari suatu metode analisis.


a) Absolute bias (Ea)

Ea x
% Error x

a) Persen bias (% error)

100

Ketelitian Adalah simpangan baku atau simpangan relatif dari beberapa kali penentuan kuantitatif terhadap sample yang dianalisis dengan metoda terpilih yang dilaksanakan dengan normal Makin kecil simpangan baku makin baik metoda tersebut

Keterulangan

Suatu metoda analisis harus dapat diulang terhadap sample yang sama dengan prosedur yang sama dan hasil penetuan yang memenuhi persyaratan statistik secara umum

Sensitifitas Adalah batas terkecil yang dapat ditentukan untuk analisis kuantitatif (masih memberikan tanggap detektor yang berbeda dengan pembanding) = limit of detection

SENSITIVITY Kemampuan untuk membedakan pengaruh penambahan konsentrasi terhadap respon instrumen.
a) Calibration sensitivity (m)
Signal (S )
100

S mc S bl
m2

80

S = signal or instrument response Sbl = signal from blank sample c = sample concentration m = calibration sensitivity (slope of calibration curve)

60

DSm2 DSm1
Sbl

40

m1

20

0 0 0 .2 0 .4 0 .6 0 .8 1

DC

Conce ntration (c )

b) Analytical sensitivity (g)

m g sS

g = analytical sensitivity m = calibration sensitivity sS = std. dev. in signal measurement

PRECISION Mengukur reprodusibilitas dari satu set penetapan.


2 i ( x x ) _ i 1 N

a) Absolute standard deviation (s)

N 1

b) Relative standard deviation (RSD)

RSD
CV

s _ x s _ 100% x

c) Coefficient of variance (CV)

c) Standard error of mean (SE)

SE s / n

DETECTION LIMIT Konsentrasi/massa analit minimal yang masih dapat dideteksi (masih dapat dibedakan dengan noise) oleh suatu metode analisis pada tingkat kepercayaan tertentu (biasanya 95%)
a) Minimum detectable signal (Sm)

S m S avg ,bl ksbl

Sm = minimum detectable signal Savg,bl = average signal of the blank sbl = standard deviation in the blank signal k = multiple of variation in the blank signal

The analytical signal must be larger than the blank signal ( Savg,bl) by some factor (k) of the standard deviation in the blank (sbl). k is usually set to a value of three.

b) Minimum detectable concentration (cm)


Limit of Detection (LOD) Expressed in terms of sbl

cm

S m S avg, bl m
ksbl m

cm = minimum detectable concentration m = slope of the calibration curve

cm

DYNAMIC RANGE
LOL

a) Limit of quantitation (LOQ)

Instrume nt Re sponse

10sbl LOQ m
LOQ cm Dynamic Range

sbl = standard deviation in the blank signal m = slope of the calibration curve

b) Limit of linearity (LOL)


Titik dimana kurva kalibrasi sudah tidak linier

Conce ntration

SELECTIVITY Tingkatan dimana suatu metode analisis bebas dari interferensi dari matriks yang terkandung dalam sampel.
mA = slope S mB = slope S mAcA mB cB m c Sbl C C kB,A mB / mA
C,A

mC = slope k Sbl cA cB cC

m /m
C
A A

A
BA B CA C bl

S m (c k c k c ) S , ,
k adalah koefisien selektivitas

Nilai k berkisar dari 0 (tidak selektif) hingga angka tertentu. Makin besar k, semakin selektif metode tsb.

Kriteria lain yang perlu untuk dipertimbangkan dalam pemilihan metode analisis: 1. Kecepatan analisis 2. Kemudahan metode analisis 3. Tingkat kemahiran operator 4. Biaya dan ketersediaan peralatan (instrumen) 5. Biaya analisis per sampel

Galat pada Analisis Instrumen Penyebab : Prosedur analisis Zat yang ditentukan Instrumen Faktor manusia yang mengerjakan

Galat pada Analisis Instrumen


1. Galat Sistematik (determinate errors) disebut juga galat prosedur, adalah hasil analisis yang menyimpang secara tetap dari kadar sebenarnya karena kesalahan prosedur untuk menghindari : Kaliberasi instrumen secara berkala Pemilihan metoda dan prosedur dari badan resmi Pemakain bahan kimia dengan derajat p.a. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan para peneliti

Galat pada Analisis Instrumen 2. Galat tidak sistemik (indeterminate errors)


disebut juga galat rawu (random) adalah penyimpangan yang tidak tetap dari hasil penentuan kadar yang disebabkan fluktuasi dari instrumen yang dipakai (derau) penyebab biasanya tidak diketahui dan tidak terkontrol.

derau bisa terjadia pada tiap bagian instrumen dan terakumulasi

Derau Instrumen (noise) Adalah tanggap detektor yang merupakan fluktuasi yang rawu yang tidak disebabkan oleh materi yang dianalisis. Sumber : tranduser, prosesor, perekam (read out)

Derau Instrumen (noise)


1. Johnson noise (thermal noise) disebabkan oleh kenaikan temperatur yang mempengaruhi elektron-elektron pada elemen atau arus listrik 2. Shot noise disebabkan oleh temperatur tapi efeknya lebih rendah dan terjadi pada entrumen yang menggunakan semikonduktor dengan prinsip pengalihan arus listrik 3. Flicker noise dipengaruhi besarnya frekuensi 4. Environmental noise disebabkan oleh energi lingkungan dimana kita bekerja seperti medan listrik, medan magnet, radiasi elektromagnetik, getaran mekanik dan interaksi listrik. Dikurangi dengan pemasangan ground

You might also like