You are on page 1of 14

PEBIMBING

dr. Pramudya Dwi Putro Sp. OG (K)

Human Immunodeficiency Virus atau biasa disebut HIV merupakan virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia.

Gejala-gejala HIV/AIDS : Berat badan turun dengan drastis. Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C) Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa sebab. Mencret atau diare yang berkepanjangan. Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.

Cara penularan yang paling umum ialah melalui : - Senggama - Transfusi darah - Jarum suntik - Kehamilan Penularan lewat produk darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya sangat kecil.

Tes untuk diagnosa infeksi HIV :


ELISA Western blot P24 antigen test Kultur HIV Hematokrit. LED CD4 limfosit Rasio CD4/CD limfosit Serum mikroglobulin B2 Hemoglobulin

Tes untuk deteksi gangguan system imun.

Obatobatan Antiretroviral (ARV) bukanlah suatu pengobatan untuk HIV/AIDS tetapi cukup memperpanjang hidup dari mereka yang mengidap HIV.

Untuk lebih efektif, maka suatu kombinasi dari tiga atau lebih ARV dikonsumsi, secara umum ini adalah mengenai terapi Antiretroviral yang sangat aktif (HAART).

Kombinasi dari ARV : - Nucleoside Analogue Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI')


Contoh : Ziduvidine (AZT)
-

Nonnucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTI's)


Contoh : Nevirapine, delavirdine (Rescripta), efavirenza (Sustiva)

Protease Inhibitors (PI)

Di negara berkembang, infeksi HIV meningkatkan kejadian aborsi, prematuritas, gangguan pertumbuhan intra uterin dan kematian janin intra uterin terutama pada stadium lanjut.

Ada 3 cara penularan HIV dari ibu kepada janinnya : - Penularan yang pertama terjadi karena tranmisi dari ibu ke janin melalui plasenta. - Infeksi bisa ditularkan pada saat menjelang proses persalinan (antepartum). - Pada saat periode post partum dapat menjadi penyebab terjadinya transmisi dari ibu ke anak.

Di inggris, ada beberapa cara untuk penanganan kehamilan dengan HIV : Persalinan pervaginam dianjurkan untuk perempuan yang memakai ART dengan viral load HIV <50 pada usia kehamilan minggu ke-36. Persalinan melalui operasi Caesar direkomendasikan untuk perempuan yang menggunakan monoterapi AZT terlepas dari viral load pad

Di inggris, ada beberapa cara untuk penanganan kehamilan dengan HIV : Persalinan pervaginam dianjurkan untuk perempuan yang memakai ART dengan viral load HIV <50 pada usia kehamilan minggu ke-36. Persalinan melalui operasi Caesar direkomendasikan untuk perempuan yang menggunakan monoterapi AZT.

Pada ibu hamil dengan HIV, sistem imun akan mengalami penurunan yang tinggi dan berakibat janin mudah terinfeksi penyakit.
Vitamin A merupakan nutrisi yang baik bagi kehamilan. Kurangnya vitamin A dapat menyebabkan infeksi pada plasenta sehingga mempengaruhi pertumbuhan janin.

Di inggris, ada beberapa cara untuk penanganan kehamilan dengan HIV : Persalinan pervaginam dianjurkan untuk perempuan yang memakai ART dengan viral load HIV <50 pada usia kehamilan minggu ke-36. Persalinan melalui operasi Caesar direkomendasikan untuk perempuan yang menggunakan monoterapi AZT terlepas dari viral load pad

PROFILAKSIS
Dua pilihan pengobatan tersedia untuk mengurangi penularan HIV/AIDS dari ibu ke janin. Obatobatan tersebut adalah: - Ziduvidine (AZT) dapat diberikan sebagai suatu rangkaian panjang dari 1428 minggu selama masa kehamilan. - Nevirapine diberikan dalam dosis tunggal kepada ibu dalam masa persalinan dan satu dosis tunggal kepada bayi pada sekitar 23 hari.

TERIMA KASIH

You might also like