You are on page 1of 28

Bed Site Teaching (BST)

MODUL ULCER
LESI PERIAPIKAL
Preceptor :
drg. Ana Medawati, M.Kes
Presentan :
Gista Herdiana, S.KG
Ika Febryana, S.KG
Ravik Fidayatika, S.KG
Identitas Pasien
Nama : Nn. AW
Jenis Kelamin: Wanita
Usia : 22 tahun
Alamat : Yogyakarta
Keluhan Utama
Pasien datang mengeluhkan gigi bagian bawah
kanannya berlubang besar dan sering terasa sakit.
Pasien merasakan giginya berlubang sejak sekitar 7
tahun lalu. Sekitar 2 minggu yang lalu pasien
merasakan sakit sekali pada giginya tersebut.
Sebelumnya pasien sering merasa sakit dan
mengurangi rasa sakitnya itu dengan minum obat
pengurang sakit. Pasien belum pernah
memeriksakan giginya tersebut ke dokter. Pasien
ingin mencabutkan gigi yang dikeluhkan tersebut.
Foto Radiograf Kasus 1
Aarea
radiolusen
Hipotesis
Differential Diagnosis
1. Nekrosis disertai abses periapikal, gingival
polip dan gumboil
2. Nekrosis disertai granuloma, gingival polip
dan gumboil

Mechanism
Karies superficial Karies Media Karies
Profunda Pulpitis Reversibel Pulpitis
Irreversibel Nekrosis bakteri penetrasi ke
daerah periapikal Jaringan terinfeksi sistem
pertahanan tubuh bekerja melepas sel darah
putih memasuki area infeksi memfagosit
sel sel bakteri leukosit mati menjadi
nanah (pus)




More Info
Pemeriksaan objektif:
Terdapat kavitas besar pada oklusal gigi 46 dengan
kedalaman pulpa disertai dengan jaringan berwarna merah
muda yang keluar dari dalam kavitas dengan diameter 2mm.
Terdapat benjolan berwarna merah muda, sedikit
kemerahan, berbentuk oval, diameter 5mm, konsistensi
kenyal, dan bertangkai di lingual gigi 46 setinggi apeks gigi.
Sondasi : +
Perkusi : +
Palpasi : +
CE : -
Luksasi derajat 2
Interpretasi Rontgen
Terdapat gigi 46 yang masih disertai mahkota dengan
area radiolusen pada bagian mahkota sampai ke
bifurcatio.
Terdapat area radiolusen di daerah periapikal akar
mesial dan distal dengan batas jelas pada bagian
mesial dan distal, namun tampak difus pada bagian
bawahnya.
Dont Know
Apa saja macam lesi periapikal?
Bagaimana patofisiologi dari abses periapikal dan
granuloma?
Bagaimana patofisiologi hingga terjadinya gumboil?
Bagaimana patofisiologi terjadinya gingival polip?
1. Macam lesi periapikal:
1. Abses Periapikal
gambaran radiograf: radiolusen di sekitar
periapikal dengan batas yang difus
2. Granuloma
gambaran radiograf: radiolusen pada daerah
periapikal dengan batas jelas
3. Kista
gambaran radiograf: radiolusen pada daerah
periapikal dengan batas yang tegas dan dikelilingi
daerah radiopak pada tepinya.
Learning issues
Ringkasan perbedaan lesi
periapikal
Pemeriksaan Abses periapikal Granuloma Kista periapikal
Nyeri spontan + - -
Perkusi + - -
Palpasi + - -
Vitalitas - - -
Radiologi Radiolusen difus Radiolusen batas
jelas
Radiolusen batas
tegas
Infeksi dari bakteri pada Karies menyebabkan respon
inflamasi pada jaringan pulpa. Pulpa yang
tertutup oleh struktur dentin menyebabkan
perluasan eksudat dari saluran akar
menyebar hingga ke jaringan periapikal dan
membentuk abses periapikal.
Sel-sel darah putih yang memfagosit bakteri maka akan
mati dan membentuk pus.
2. Patofisiologi abses periapikal
Berdasarkan tingkatan dan durasi, maka abses dapat
dibagi menjadi :
Akut : durasi singkat, namun dengan sakit yg luar
biasa. Kumpulan abses menekan jaringan disekitar,
sehingga menimbulkan stimulasi tekanan yg terus
menerus.
Kronis : perlahan, durasi panjang, tidak ada sakit
dan terkadang abses berubah menjadi kista.

Patofisiologi granuloma
Karies gigi

Pulpitis

Nekrosis

Periodontitis

Abses dentoalveolar

Granuloma

3. Patofisiologi gumboil
Karies pulpitis nekrosis periodontitis abses
periapikal gumboil fistul
4. Patofisiologi gingival polip
Karies yang terjadi pada daerah proksimal atau karies
yang telah mencapai bifurcatio sehingga
menyebabkan gingiva masuk ke dalam kavitas dan
terjadi gingival polip.
Problem Solving
Decision Making :
Dari hasil pemeriksaan subyektif, obyektif dan
pemeriksaan penunjang, maka dapat diambil keputusan
untuk dilakukan trepanasi yang dilanjutkan dengan
pencabutan gigi 46

Diagnosis : Nekrosis disertai abses periapikal, gingival
polip dan gumboil

Treatment planning:
1. Premedikasi
R/ Metronidazole tab 500 mg No XV
S 3dd tab 1
R/ Kalium diklofenak 50 mg No VI
S 2dd tab 1
2. Trepanasi dengan membuang gingival polip
3. Observasi 1 minggu
4. Jika tidak ada keluhan maka dilakukan pecabutan
dengan menggunakan anestesi blok
5. Kontrol

Kasus 2
Pemeriksaan subjektif:
Pasien datang mengeluhkan giginya berlubang besar dan merasa kurang
nyaman dengan giginya tersebut. Pasien merasakan giginya berlubang
sejak sekitar 4 tahun lalu dan 1 tahun lalu dirasakann mulai ada benjolan
dari dalam kavitas. Pasien merasa kurang nyaman dengan benjolan yang
terkadang tergigit saat mengunyah. Pasien menginginkan giginya
tersebut dicabut.

Pemeriksaan objektif
Terdapat kavitas besar pada gigi 46 dengan kedalaman pulpa disertai
dengan benjolan pada kavitasnya berwarna kemerahan,.
Sondasi: -
Perkusi: +
Palpasi: -
CE: -


Foto Klinis dan Rontgen Foto Kasus 2
Area radiolusen
dengan batas difus
Penampakan klinis
gigi 46
Interpreatasi rontgen

Terdapat area radiolusen pada mahkota hingga
mencapai bifurcatio
Tampak disekitar akar mesial dan distal terdapat area
radiolusen dengan batas yang difus
Lamina dura tampak terputus

Differential diagnosis:
1. Nekrosis disertai abses periapikal dan gingival polip
2. Nekrosis disertai abses periapikal dan pulpa polip
Treatment Planning
1. Premedikasi
R/ Amoxicillin tab 500 mg No XV
S 3dd tab 1
R/ Kalium diklofenak tab 50 mg No VI
S 2dd tab 1
2. Instruksi pasien untuk kembali lagi ketika obat habis
3. Jika tidak ada keluhan dan perkusi negatif (-) pada
kunjungan berikutnya maka dilakukan ekstraksi
Kasus 3
Pemeriksaan subjektif:
Pasien datang dengan keluhan gigi berlubang besar dan merasa kurang
nyaman dengan kondisinya tersebut. Pasien tidak merasakan sakit pada
giginya tersebut dan ingin dicabut
Pemeriksaan objektif
Terdapat kavitas dengan kedalaman pulpa pada bagian oklusal
Sondasi : -
Perkusi : +
Palpasi : -
CE : -
Foto rontgen kasus 3
Area radiolusen
dengan batas difus
Interpretasi rontgen
Terdapat area radiolusen pada mahkota hingga ke
trifurcatio
Terdpat area radiolusen dengan batas difus pada ketiga
akarnya
Lamina dura tampak terputus

Differential Diagnosis:
1. Nekrosis disertai abses periapikal
2. Nekrosis disertai periodontitis

Treatment Planning
1. Premedikasi
R/ Amoxicillin tab 500 mg No XV
S 3dd tab 1
R/ Natrium diklofenak tab 50 mg No VI
S 2dd tab 1
2. Instruksi pasien untuk kembali lagi ketika obat habis
3. Jika tidak ada keluhan dan perkusi negatif (-) pada
kunjungan berikutnya maka dilakukan ekstraksi

You might also like