You are on page 1of 57

TUGAS & KEWENANGAN

TANGGUNG-JAWAB
NOTARIS (UUJN)

PELATIHAN PENYIDIKAN
BARESKRIM MABES POLRI
Jakarta, 28 Agust 2013
Syafran Sofyan
(Notaris - PPAT - Pejabat Lelang di Jakarta Selatan)

1
SYAFRAN, SH, SpN, MHum (Dr.Cand)
Tenaga Profesional Bidang Hukum dan HAM Lemhannas RI
(Dosen/Nara-Sumber-Tutor)

Kantor: Jl.Merdeka Selatan No.10 Jakarta. Hp.08111986768 - 085693960768
Majelis Pengawas Jakarta Selatan
Ketua Hukum, Perlindungan Profesi PP INI
Dosen Pasca Hukum & Magister Kenotariatan
(Univ.Jayabaya, Univ. Brawijaya, Untag Smg)
Dosen Pasca Hukum/Nara-Sumber di (Kemenkumham,Kemhan, Mabes
TNI, Polda, MA/Pengadilan).
Nara-Sumber di Parpol, Forkon (Bupati/Wl.kota,DPR/DPRD), dan Pemda.
Dosen Tetap Fak.Hukum Univ.Semarang (th.1995 sd sek)
Dosen/Instruktur Diklat Perbankan/BUMN, Bareskrim Mabes Polri.
Dosen/Nara-Sumber Jimly School at Law & Government
Pendiri/Ketua, Dewan Pakar ISHI (Ikatan Sarjana Hukum Indonesia)
SAKSI /AHLI DI PENGADILAN/Polri & Nara-Sumber Seminar.
Notaris-PPAT-Pejabat Lelang di Jakarta Selatan
Penulis Ahli Majalah: Renvoi, Minuta,Medianotaris.com,
Gema Alumni,Tannas Lemhannas RI.
Email: syafran.dosen@gmail.com cc notaris_syafran@yahoo.co.id





2
Pengertian Notaris.

Notaris adl Pejabat
Umum yg berwenang
membuat akta otentik
dan kewenangan
lainnya? sebagaimana
dimaksud UU 30/2004
tentang jabatan notaris.

3
Ps 1868 BW : suatu akta otentik ialah
suatu akta yg dibuat dlm bentuk yg
ditentukan UU oleh/dihadapan
pejabat umum yg berwenang unt itu
di tempat akta itu dibuat.
Ps 1870 & 1871 KUHPer :
Akta otentik adl alat pembuktian yg
sempurna bagi kedua pihak &
AW,sekalian org yg mendapat haknya
dari akta tsb..memb kpd pihak2
suatu pembuktian yg mutlak.


4
Beberapa asas atau nilai yang harus dijaga
seorang notaris yaitu :
1. Jujur, seksama, mandiri, tidak berpihak, dan
menjaga kepentingan pihak yang terkait
dalam perbuatan hukum;
2. Memberikan pelayanan sesuai dengan UU,
kecuali ada alasan untuk menolaknya;
3. Merahasiakan segala sesuatu mengenai akta;
4. Unsur professional lain good faith, taat pada
kebenaran (fidelity), fairness and integrity);

5
dasar untuk menetapkan derajat unsur
sifat melawan hukum dalam hukum
pidana dari perbuatan seorang notaris,
di samping bisa berasal dari perundang-
undangan hukum pidana sendiri bisa
juga berasal dari standard minimum
of service yang bersumber dari
Peraturan Jabatan Notaris, kode etik
notaris/ PPAT dan juga dari ketentuan
hukum perdata misalnya ketentuan
tentang sahnya perjanjian atau akta
(Pasal 1320 dan 1868 KUH Perdata);
6
untuk mengukur benar atau tidaknya
professional tersebut dalam
menjalankan standar profesinya tidak
dituntut persyaratan yang terlalu tinggi,
melainkan:
a) atas dasar standar kehati-hatian yang
layak/pantas;
b) oleh setiap orang/professional yang
menghadapi keadaan yang sama;
7
Akta Otentik mempunyai kekuatan
pembuktian lahiriah,formil dan
materil:
1. Kekuatn pembuktian lahiriah; akta itu
sendiri memp kekuatan unt membuktikan
dirinya sendiri sbg akta otentik,krn
kehadirannya,kelahirannya sesuai
/ditentukan dg per-uu-an yg
mengaturnya;
2. Kekuatan pembuktian formil; apa yg
dinyatakan dlm akta tsb adl benar.
3. Kekuatan pembuktian materil;memb
kepastian thd peristiwa,apa yg
diterangkan dlm akta itu benar.


8
Kewajiban Notaris meliputi:

a. Bertindak
jujur,seksama,mandiri,
tidak berpihak,dan
menjaga kepentingan
pihak yg terkait dlm
perbuatan hukum;
9
b. Memb akta dlm bentuk Minuta akta dan
menyimpannya sbg bagian dari Protokol Notaris;
c. Mengeluarkan grosse akta, salinan akta,atau
kutipan akta berdasarkan minuta akta;
d. Memb pelayanan sesuai dg ketentuan dlm
UUJN,kecuali ada alasan unt menolaknya;
e. Merahasiakan sesuatu mengenai akta,kecuali
UU menentukan lain; (Verschoningsplicht)
f. Membacakan akta dihadapan penghadap dg
dihadiri oleh paling sedikit 2 org saksi dan
ditanda-tangani pd saat itu juga oleh
penghadap,saksi,dan Notaris ?;
10
Notaris dilarang (Ps 17 UUJN):
a. Menjalankan jabatan diluar wil jabatan;
b. Meninggalkan wil jabatannya > 7 hr kerja
berturut2 tanpa alasan yg sah;
c. Merangkap sbg pegawai negeri, pejabat
neg, advokat, pemimpin,atau pegawai
BUMN,BUMD,BUMS;
d. Merangkap PPAT diluar jabatannya; ??
(Alb..)
e. Menjadi notaris pengganti;
f. Melakukan pekerjaan lain yg
bertentangan dg norma
agama,kesusilaan/kepatutan yg
mempengaruhi martabat kehormatan
Notaris.??
11
Notaris Jabatan atau Profesi?
UUJN mempergunakan scr bersama2 institusi Notaris
sbg jabatan dan Not sbg profesi;spt dlm Konsiderans
Menimbang huruf C,yi bahwa Not merup Jabatan ttt yg
menjalankan Profesi dlm pelayanan hk kpd masyarakat.
Ps 1 angka 5: Organisasi Not adl Organisasi
profesi/jabatan yg berbentuk.;Padahal UU No.30 th
2004 disebut UUJN,bukan UU Profesi Notaris; adanya
inkonsistensi dlm penyebutan notaris sbg
jabatan/profesi?
Seharusnya cukup Notaris disebut sbg
Jabatan.

12
Menurut Izenic,Corak Not dibagi dua :
1. Notariat Functionel; dlm mana wewenang2
pem didelegasikan (gedelegeerd),dan
demikian diduga memp kebenaran
isinya,memp kekuatan bukti formal dan memp
daya/kekuatan eksekusi.(Objek TUN,
GoodGovernance)
2. Notariat professionel; dlm kelompok ini,
walaupun pem mengatur ttg
organisasinya,tetapi akta2 notaris itu tdk
memp akibat2 khusus ttg
kebenaranya,kekuatan bukti/eksekutorial.
13
Notaris Fungsional/Profesional?
1. Akta yg dibuat dihadapan/oleh Not Fungsional
memp kekuatan sbg alat bukti yg sempurna
dan kuat,serta memp daya eksekusi; akta spt ini
harus dilihat Apa adanya;jika ada pihak yg
keberatan dg akta tsb maka ybs harus
membuktikannya.
2. Notaris Fungsional menerima tugasnya dari neg
dlm bentuk delegasi dari neg,salah satu rationya,
Not memakai Lambang Garuda;oleh karena
menerima tugas dari neg sbg jab dari neg.
14
Ps 1869 BW; Akta otentik
terdegradasi menjadi kekuatan
pembuktian dibawah tangan dg
alasan:
Tdk berwenangnya pejabat umum ybs;
Tdk memp pejabat umum ybs;
Cacat dlm bentuknya;atau krn akta Not
dibatalkan berdasarkan put pengadilan yg
memp kekuatan hukum tetap.
Menjadi dasar unt menggugat Not sbg
perb melawan Hk.(dpt dibatalkan..)
15
Ada beberapa Asas yg
menjadi pedoman Notaris:
1. Asas kepastian hukum
2. Asas persamaan
3. Asas kepercayaan
4. Asas kehati-hatian
5. Asas Profesionalitas.
16
Hub Hk Notaris dg Para Pihak/Penghadap
Bukan merupakan hub Kontraktual ??
antara satu pihak dg pihak yg lainnya; para
penghadap datang ke Not atas kesadaran
sendiri dan mengutarakan keinginannya di
hadapan Not yg kemudian dituangkan dlm
bentuk akta Not sesuai aturan hk yg
berlaku;maka tuntutan unt perb melawan hk
(onrechtmatigedaad) sesuai Ps 1365 tdk
dpt dilakukan.
17
Konstruksi spt itu tdk dpt diterapkan,
karena tdk ada syarat dipenuhi spt:
a. Tdk ada perjanjian scr tertulis/kuasa unt
melakukan pekerjaan ttt; ?
b. Tdk ada hak2 para pihak/penghadap yg
dilanggar oleh Notaris;
c. Notaris tdk memp atasan unt menerima
perintah melakukan suatu pekerjaan;
d. Tdk ada kesukarelaan dari Not unt memb
akta,tanpa ada permintaan dari para
pihak.
18
Hub Hk Not dan Para Penghadap,
dg karakter:
a. Tdk perlu dibuat suatu perjanjian;
b. Mereka yg datang dg anggapan Not memp
kemampuan unt membantu
memformulasikan keinginan para pihak
dlm bentuk akta otentik;
c. Hasil akhir dari tindakan Not berdasarkan
kew Not yg berasal dari
permintaan/keinginan para pihak sendiri;
d. Notaris bukan pihak dlm akta ybs.
19
Notaris bukan Pihak dlm Akta yg dibuatnya.
Ps 38 ay.2d UUJN; Pada awal/kepala akta
memuat nama lengkap dan tempat kedudukan
notaris.
Ps.44 ay.1 UUJN pd akhir akta wajib
dicantumkan tanda-tangan notaris.
Pencantuman nama dan tanda-tangan notaris
merupakan perintah UUJN,krn merup bgn dari syarat
formal akta notaris; bahkan jika tdk dipenuhi sbg mana
disyaratkan Ps 38,akta tsb hanya memp kekuatan
pembuktian sbg mana Ps 84,dan juga kekuatan
pembuktian sbg tulisan dibawah-tangan jika diteken para
pihak (Ps 1869 BW).
20
Pencantuman nama & tanda-tangan Not
sering ditafsir Not sbg pihak di dlm akta; shg
jika akta dipersalahkan Not sering ditempatkan
sebagai tergugat/turut tergugat/saksi/tersangka/
terdakwa.??
Menempatkan kedudukan Not spt itu salah
kaprah /tdk memahami kedudukan Not dlm
sistem Hk Nasional.
Ps 38 ay.3c UUJN: isi akta yg merupakan
kehendak dan keinginan para penghadap
sendiri,bukan keinginan Not; Not hanya
membingkainya dlm bentuk akta not sesuai
UUJN.

21
Dan suatu yg tdk tepat apb Not
ditempatkan sbg saksi atas akta yg
dibuat dihadapan/oleh not tsb; krn
akta not telah dikonstruksikan
memp kekuatan pembuktian yg
sempurna shg siapapun terikat dg
akta tsb.
Akta Not harus dinilai apa
adanya,dan setiap org harus dinilai
benar berkata spt itu yg dituangkan
dlm akta not ybs
22
Notaris tdk bisa diminta pertgjw
pidana atas akta yg dibuatnya bila
ia telah melakukan tugasnya
sesuai dg peraturan per-uu-an yg
terkait dg tugas tugasnya selaku
notaris.hal ini dilegitimasi Ps 266
KUHP.
Posisi Notaris dlm ps 266 KUHP adl
org yg disuruh (manus ministra) dan
dlm hk pidana org yg disuruh tdk bisa
diminta pertgjw pidana atas
perbuatannya.
23
Perb Hk yg tertuang dlm suatu akta
not bukanlah perb hk notaris,
melainkan memuat perbuatan hk
dari pihak2 yg
meminta/menghendaki secara
mufakat perb hk itu untuk
dituangkan dlm akta.
Dlm pemb suatu akta,Not sama
sekali tdk bisa disalahkan,krn apa
yg tertuang di dlm akta tsb adl
keinginan para pihak.
24
Notaris dpt dipertgjw pidana atas
akta yg dibuatnya berdasarkan
Ps.263 dan Ps.264 KUHP jika :
a. Notaris mengetahui bahwa para
pihak tdk dpt memenuhi sah nya
suatu perikatan.
b. Not mengetahui bahwa para pihak
memb ket yg tdk benar,dan tetap
membuat akta tsb.
Maka Not tsb telah melakukan
penyertaan dlm melakukan TP yg
diatur dlm Ps 55 KUHP.
25
Tuntutan kpd Not berdasarkan adanya:
1. Hub hk yg khas antara Not dg para
penghadap dg bentuk sbg perbuatan
melawan hk;
2. Ketidakcermatan,ketidaktelitian,dan
ketiktepatan dlm:
a. Teknik adm memb akta tdk berdasarkan UUJN;
b. Penetapan berbagai aturan hk yg tdk didasarkan
kpd kemampuan menguasai keilmuan bid not scr
khusus dan hk pd umumnya.
26
Sebelum Notaris dijatuhi sanksi
Perdata harus dibuktikan dahulu:
a. Adanya diderita kerugian;
b. Antara kerugian yg diderita dan
pelanggaran/kelalaian dari Notaris
terdapat hub. kausal;
c. Pelanggaran/kelalaian tsb
disebabkan kesalahan yg dpt
dipertgjw kpd Notaris ybs.
27
Notaris dlm Gugatan Perdata.
Yurisprudensi MA (Penting!!!)
Put MA No.702K/Sip/1973;
Not fungsinya hanya
mencatatkan/menuliskan apa2 yg
dikehendaki dan dikemukakan oleh
para pihak yg menghadap Notaris
tsb. Tdk ada kewajiban bagi not unt
menyelidiki scr materil apa2(hal2) yg
dikemukakan oleh penghadap
dihadapan not tsb.
28
Berdasarkan Put MA tsb,
jika akta yg dibuat
dihadapan/oleh Not bermasalah
oleh para pihak sendiri,maka hal
tsb menjadi urusan para pihak
sendiri, Not tdk perlu
dilibatkan,dan Notaris bukan
pihak dlm akta.

29
Apk Notaris dpt digugat?
Dapat;sbg tergugat tunggal (Pdt),apb
para pihak melakukan pengingkaran:
1. Hari,tgl,bulan,tahun menghadap.
2. Waktu,pukul menghadap.
3. Tanda-tangan yg tercantum dlm minuta
4. Merasa tdk pernah menghadap.
5. Akta tdk ditanda-tangani didepan Notaris
6. Akta tdk dibacakan ??
7. Alasan lain berdasarkan formalitas akta.
Para pihak,wajib membuktikannya !!!
30
Notaris dan Hukum Pidana.
Pemidanaan Not dpt dilakukan dg batasan:
1. Ada tindakan hk dari Not thd aspek
lahir,formal,dan materil akta yg sengaja,penuh
kesadaran,serta direncanakan.
2. Ada tindakan hk dari Not yg tdk sesuai dg
UUJN;
3. Tindakan Not tsb tdk sesuai menurut instansi yg
berwenang (Majelis Pengawas).
Sanksi Pidana merup Ultimum
remedium,yi obat terakhir/upaya2
terakhir.
31
Kriteria Pertanggung-jwb
Pidana:
1. Perb pidana harus merupakan
org yg memiliki kemampuan
bertgjw
2. Si pelaku dg sengaja atau
setidaknya scr culpa (kurang
hati2)
3. Tdk ada alasan pemaaf
32
TP yg berkaitan dg Profesi Notaris:
1. Membuat surat palsu/yg dipalsukan dan
menggunakan surat palsu (Ps 263 ay 1 & 2
KUHP);
2. Melakukan pemalsuan thd akta otentik (Ps 264
KUHP);
3. Menyuruh mencantumkan ket palsu dlm akta
otentik (Ps 266 KUHP);
4. Melakukan,menyuruh melakukan, turut serta
melakukan (Ps 55 jo 263 ay 1,2, ps 264/ps 266
KUHP).
5. Membantu membuat surat palsu/yg
dipalsukan dan menggunakan surat palsu/yg
dipalsukan (ps 56 jo 263 atau 264/266 KHUP).
33
Kemungkinan keterlibatan
seorang notaris dalam tindak
pidana, sama dengan setiap
orang lain yang kemungkinan
melakukan tindak pidana yaitu
sebagaimana diatur dalam
Pasal 55 dan 56 KUHP yang
mengatur tentang penyertaan
(deelneming, complicity) tindak
pidana.
34
Pasal 55 KUHP diatur siapa-siapa yang dapat
dipidana sebagai pembuat (dader) yaitu :
1. Mereka yang melakukan (pleger) artinya mereka yang secara
lengkap memenuhi unsur tindak pidana dan pelaku ini suatu bentuk
tunggal;
2. Mereka yang menyuruh lakukan (doen pleger) artinya mereka yang
menggerakkan atau dengan perantaraan orang lain untuk
melakukan tindak pidana, tetapi orang lain tersebut (dengan alasan
apapun) tidak dapat dikenai pidana mis. orang yang tidak mampu
bertanggungjawab karena kurang sempurna akalnya (Pasal 44
KUHP); Orang lain tersebut seumpama alat;
3. Mereka yang turut serta melakukan (medepleger) artinya bersepakat
dengan orang lain membuat rencana untuk melakukan suatu tindak
pidana (bewuste samenwerking) dan secara bersama-sama
melaksanakannya (kerjasama) (physieke samenwerking);
4. Mereka yang menganjurkan atau membujuk (uitlokker) dengan
bantuan salah satu upaya yang secara limitatif disebut dalam Pasal
55 ayat (1) ke-2 KUHP yang disebut sarana-sarana pembujukan,
membujuk orang lain untuk melakukan tindak pidana;

35
Dalam setiap tindak pidana bisa diajukan alasan
pembenar yang bisa menghapuskan unsur sifat
melawan hukum perbuatan (fait justificatif,
rechtsvaardigingsgrond) sebagai berikut :
Yang tertulis:
1. Melaksanakan peraturan perundang-undangan (in according with
regulation) (Pasal 50 KUHP);
2. Melaksanakan perintah jabatan yang sah (lawful order) (Pasal 51 ayat 1
KUHP);
3. Karena pembelaan darurat (noodweer/self defence) (Pasal 49 ayat 1
KUHP);
4. Keadaan darurat (state of necessity) ;
Yang tidak tertulis :
1. Tidak bertentangan dengan hukum yang hidup dalam masyarakat
(absence of substantive unlawfulness) ;
2. Eksepsi kedokteran;
3. Persetujuan (consent);
36
Sedangkan alasan pemaaf yang bisa
menghapuskan kesalahan (fait dexcuse,
schulduitsluitingsgrond) ) adalah :
Yang tertulis :
1. Tidak mampu bertanggungjawab (insanity) (Pasal 44 KUHP);
2. Tidak mengetahui atau sesat mengenai keadaan yang merupakan
unsur tindak pidana ;
3. Karena daya paksa (overmacht, compulsion);
4. Pembelaan darurat yang melampaui batas (excessive self-
defence) (Pasal 49 ayat 2 KUHP) ;
5. Melaksanakan perintah jabatan dengan itikad baik dan dalam
lingkup kewenangannya (unlawful order seeming to be lawful)
(Pasal 51 ayat 2 KUHP);
Yang tak tertulis :
1. Tidak ada kesalahan sama sekali (afwezigheid van alle
schuld/AVAS, no fault);
2. Di bawah umur;

37
Di dalam tindak pidana
modern di luar KUHP
(al. terorisme, pencucian
uang) diakui berlakunya alat-
alat bukti yang disimpan
secara elektronik atau alat
optik, rekaman, gambar dll.

38
Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 49/PUU-
X/2013 tanggal 28 Mei
2013 yang mencabut pasal 66
ayat 1, khususnya pada frasa
tentang kewajiban untuk
mendapatkan persetujuan
dari MPD


39
Pasal 66 UUJ N setelah Putusan MK
(1) Untuk kepentingan proses peradilan, penyidik,
penuntut umum, atau hakim berwenang:
a. mengambil fotokopi Minuta Akta dan/atau
surat-surat yang dilekatkan pada Minut Akta atau
Protokol Notaris dalam penyimpanan Notaris; dan
b. memanggil Notaris untuk hadir dalam
pemeriksaan yang berkaitan dengan akta yang
dibuatnya atau Protokol Notaris yang berada
dalam penyimpanan Notaris.
(2) Pengambilan fotokopi Minuta Akta atau surat-
surat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a, dibuat berita acara penyerahan.

40
HAK INGKAR dan KEWAJIBAN INGKAR
DIBEBASKAN DARI KEWAJIBANNYA
MEMBERIKAN KESAKSIAN

(Pasal 1909 Ayat 3 KUHPerdata, Pasal 322 KUHP)

WAJIB MERAHASIAKAN

(Pasal 4, 16, 54 UUJN)

KECUALI : Undang-Undang Menentukan Lain

41
Pasal 1909 ayat (3) KUH Perdata

Semua orang yang cakap untuk menjadi
saksi diharuskan untuk memberikan
kesaksian di muka hakim. Namun dapatlah
meminta, dibebaskan dari kewajibannya
memberikan kesaksian kepada segala
siapa yang karena kedudukannya,
pekerjaannya, atau jabatannya menurut
undang-undang diwajibkan merahasiakan
sesuatu, namun hanyalah semata-mata
mengenai hal-hal yang pengetahuannya
dipercayakan kepadanya sebagai demikian.

42
Dlm kedudukan Notaris sbg saksi
(perkara perdata) Not dpt minta
dibebaskan dari kewaj unt memb
kesaksian,karena jabatannya menurut
UU diwajibkan unt merahasiakannya
(Ps 1909 ay 3 BW).
Not memp kewaj ingkar bukan unt
kepentingan diri Not tapi unt kep para
pihak yg telah mempercayakan kpd
Not.
43
Pasal 322 KUH Pidana:
Barang siapa dengan sengaja
membuka rahasia yang wajib
disimpannya karena jabatan
atau pencariannya baik yang
sekarang maupun yang dahulu
diancam dengan pidana
penjara paling lama 9 bulan..

44

Pasal 4 UUJN yang mengatur mengenai
sumpah jabatan notaris, yang berbunyi Saya
bersumpah/berjanji:...bahwa saya bahwa
saya akan merahasiakan isi akta dan
keterangan yang diperoleh dalam
pelaksanaan jabatan saya.,

Ps 16 ay.1e UUJN;bahwa Not berkewajiban
merahasiakan segala sesuatu mengenai
akta yg dibuatnya dan segala ket yg
diperoleh guna pembuatan akta sesuai dg
sumpah/janji jabatan,kecuali UU menentukan
lain.

45
Pasal 54 UUJN yg berbunyi
Notaris hanya dpt memberikan,
memperlihatkan, atau
memberitahukan isi akta, Grosse
Akta, Salinan Akta atau Kutipan
Akta, kpd org yg berkepentingan
langsung pada akta, ahli waris,/ org
yg memperoleh hak, kecuali
ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan.
46
Untuk perkara pidana diatur dalam pasal 170
KUHAP yang menentukan :

1) Mereka yang karena pekerjaan, harkat
martabat atau jabatannya diwajibkan
menyimpan rahasia, dapat minta
dibebaskan dari kewajiban untuk memberi
keterangan sebagai saksi, yaitu tentang hal
yang dipercayakan kepada mereka;
2) Hakim menentukan sah atau tidaknya
segala alasan untuk permintaan tersebut.


47
Kewajiban Ingkar (Verschoningsplicht) Notaris
Ps 16 ay.1e UUJN;bahwa Not berkewajiban
merahasiakan segala sesuatu mengenai akta yg
dibuatnya dan segala ket yg diperoleh guna pembuatan
akta sesuai dg sumpah/janji jabatan,kecuali UU
menentukan lain.
Merupakan kelengkapan kpd Not dlm menjalankan tugas
jabatannya sbg kewajiban ingkar Notaris.
Apb Not melanggar, UU tdk memerintahkannya, maka
atas pengaduan pihak yg dirugikan maka pihak yg berwajib
dpt diambil tindakan thd Not tsb (Ps 22 ay.1,2 KHUP,yi
membongkar Rahasia).
48
Sehingga, berdasarkan Pasal
1909 KUHPerdata dan Pasal 322
KUHPidana, jo Pasal 4, 16, 54
UUJN tersebutlah sumber HAK
INGKAR dan KEWAJIBAN
INGKAR.
Notaris wajib merahasiakan isi
akta dan keterangan yang
diperoleh dalam pelaksanaan
jabatannya.

49
Hak Ingkar atau Kewajiban
Ingkar Notaris

Hak ingkar (verschoningsrecht)
atau kewajiban ingkar (verschoning
splicht) dari seorang notaris
berkaitan dengan adanya
ketentuan yang berkaitan dengan
rahasia jabatan notaris.
50
Berkaitan dgn masalah
rahasia jabatan not, GHSL
Tobing menyatakan sbb:
Notaris wajib untuk merahasiakan,
tidak hanya apa yg dicantumkan dlm
akta-aktanya, akan tetapi juga semua
apa yg diberitahukan /disampaikan
kepadanya dlm kedudukannya sbg not,
sekalipun itu tidak dicantumkan dalam
akta-aktanya;

51
Dalam menentukan sampai seberapa jauh
jangkauan hak ingkar dari para not, harus bertitik
tolak dari kewajiban bagi para not untuk tidak
bicara mengenai isi akta-aktanya, dalam arti baik
mengenai yang tercantum dalam akta-aktanya
maupun mengenai yang
diberitahukan/disampaikan kepadanya dlm
kedudukannya sbg not, sekalipun dimuka
pengadilan, kecuali hal-hal dimana terdapat
kepentingan yg lebih tinggi/dlm hal2 dimana itu
notaris oleh sesuatu per-uu-an yg berlaku
membebaskannya secara tegas dari sumpah
rahasia jabatannya.


52
untuk mengundurkan diri sebagai
saksi /menolak memberikan ket
sbg saksi bukan hanya merupakan
hak tapi juga merupakan
kewajiban bagi notaris.
Jadi notaris tidak hanya
mempunyai hak ingkar
(verschongsrecht) akan tetapi juga
mempunyai kewajiban ingkar
(verschoningssplicht).

53
Dlm kedudukan Notaris sbg saksi
(perkara perdata) Not dpt minta
dibebaskan dari kewaj unt memb
kesaksian,karena jabatannya menurut
UU diwajibkan unt merahasiakannya
(Ps 1909 ay 3 BW).
Not memp kewaj ingkar bukan unt
kepentingan diri Not tapi unt kep para
pihak yg telah mempercayakan kpd
Not.
54
Perlindungan Hk thd Saksi Akta Notaris.
Kedudukan saksi notaris berbeda dg saksi pd
umumnya.
Saksi akta notaris merup para saksi yg ikut di dlm pemb
terjadinya akta(instrumen). Dg jalan membubuhkan
tanda-tangan mereka, mereka memb kesaksian ttg
kebenaran adanya dilakukan dan dipenuhinya
formalitas2 yg diharuskan oleh UUJN,yg disebutkan
dlm akta tsb
Salah satu syarat formal akta not sbg mana disebut
dlm Ps 38 UUJN,dan mengenai saksi(instrumentair) ini
ditegaskan dlm Ps 38 ay.4c UUJN;bahwa pd akhir akta
harus memuat nama lengkap,tempat dan tgl
lahir,pekerjaan,jabatan,kedudukan,dan tempat tinggal
saksi; kalo tdk ada maka akta tsb menjadi akta
dibawah tangan (Ps 1869 1870 BW)
55
Saksi secara umum,ada dua,yaitu:
1. Mereka yg scr kebetulan melihat,
mendengar sendiri peristiwa2 yg jadi
persoalan, dan
2. Saksi2 yg pd waktu perb hk dilakukan
sengaja telah diminta unt menjadi saksi.
Ps 171 HIR bahwa yg diterangkan saksi
adl apa yg ia lihat,dengar,/rasakan sendiri,
lagipula tiap2 kesaksian disertai alasan2
apa sebabnya,dan bagaimana ia sampai
mengetahui hal2 yg diterangkan olehnya.
56
57 57
DILARANG MENGCOPY, GANDAKAN SLIDE INI,TANPA PERSETUJUAN PENULIS/DOSEN(HANYA KEBUTUHAN PRIBADI/Diklat)
Copyright by Syafran Sofyan 2013.

You might also like