You are on page 1of 41

Presentasi kasus: ikterus

neonatorum
Oleh Mohd Hamdi
Pembimbing: Dr Hot Saroha, Sp. A.

IDENTITAS PASIEN
Nama : By. NDA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 7 hari
Alamat : Jl. Condet Raya No. 27B, Batu
Ampar- Jakarta

Identitas orang tua


Ayah

Ibu

Nama: Tn. M.

Nama : Ny. E

Umur : 28 tahun

Umur : 22 tahun

Alamat: Jl. Condet Raya No. 27B, Batu Alamat: Jl. Condet Raya No. 27B, Batu
Ampar- Jakarta

Ampar- Jakarta

Pekerjaan : Wiraswasta

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Penghasilan : Rp. 3,000.000,00

Penghasilan : -

Pendidikan : STM

Pendidikan : SMA

Suku Bangsa: Jawa

Suku Bangsa: Jawa

Agama

Agama

: Islam

: Islam

Riwayat penyakit sekarang


Kuning sejak usia 2
hari,

bertambah kuning
sejak usia 5 hari.

Awalnya kuning di
muka, kemudian
menyebar sampai ke
tungkai.

Demam tidak ada.

Sesak napas tidak


ada,

kebiruan tidak ada.

Bayi telah diberi ASI


sejak hari pertama
setelah lahir, kuat
menyusu.

Injeksi vitamin K (+)


imunisasi hepatitis B
(-)

Kejang (-)

BAK (+) TAK,


Muntah (-)

BAB sudah keluar,


warna dan cair (-),
dempul (-).

ibu :darah O, ayah


darah B. rhesus
tidak diketahui
pasien.

Riwayat kehamilan sekarang


ANC ke dokter spesialis
kandungan, teratur 1x
sebulan.

anemia, hipertensi, diabetes


melitus, penyakit jantung,
penyakit ginjal selama
kehamilan (-)

merokok ,
alcohol (-).

Kehamilan
cukup bulan.

ibu sering demam selama


hamil ada pada usia
kehamilan trimester pertama,
pernah dirawat di Rumah
Sakit sebanyak 3 kali, demam
disertai mual dan muntah.

Riwayat sakit
kuning (-).

Keputihan selama hamil dan


menjelang persalinan (-).

nyeri saat BAK selama hamil


dan menjelang persalinan (-)

G1, P0, A0.

Riwayat persalinan sekarang


bidan.

Lahir tanggal 1
November 2014

persalinan spontan
tanpa komplikasi.

BBL: 3300 gram,

PBL 49 cm,

air ketuban jernih,

kelainan kongenital,
trauma dan
komplikasi persalinan
tidak ada.

Kelahiran tunggal,
kondisi saat lahir
hidup,

A/S langsung
menangis.

Pemeriksaan fisik: KU& TTV


KU: Tampak
sakit sedang,
aktif

Frekuensi
jantung : 135 x
/menit

Frekuensi
nafas : 50
x/ menit

Suhu : 36,9 C

PB: 49cm

BB : 3060
gram

Sianosis :
tidak ada

Ikterik : ada
sampai
telapak kaki

PF: Status generalisata

Kepala
:
normochepal
Ubun-ubun besar : 1,5 x 1,5 cm
Ubun-ubun kecil : 0,5 x 0,5 cm
Jejas persalinan : tidak ada
Mata
:
konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Mulut
:
sianosis sirkum oral tidak ada
Telinga
:
tidak ditemukan kelainan
Hidung
:
napas cuping hidung tidak ada
Leher
:
tidak ditemukan kelaianan
Toraks
:
Bentuk
:
normochest, retraksi epigastrium tidak ada
Jantung
:
irama teratur, bising tidak ada, gallop tidak ada
Paru :
bronkovesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada

Abdomen

Permukaan:datar
Kondisi : lemas
Hati
:1/4x1/4
Limpa :S0
Tali Pusat :Sudah puput
Umbilikus
: tidak ditemukan kelainan

Genitalia
Ekstremitas

Kulit
Anus

: testis desensus bilateral


: Atas : akral hangat, refilling kapiler baik
Bawah : akral hangat, refilling kapiler baik
:
ikterik ada, sianosis tidak ada
:
ada

Refleks neonatal:

Moro
Rooting
Isap
Gasping

:
:
:
:

+
+
+
+

Ukuran :

Lingkaran kepala
Lingkaran dada
Lingkaran perut
Kepala-simpisis
Simpisis-kaki :
Panjang lengan
Panjang kaki :

: 34 cm
: 33 cm
: 31 cm
: 32 cm
17 cm
: 17 cm
19 cm

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb:14,
6 g/dL

Tromb
o
324.00
0/mm3

Lab
hematologi
rutin tanggal
6/11/2014
Leukos
it:
7.530/
mm3

Ht:
38,9 %

Diagnosis
DIAGNOSIS BANDING
Ikterus neonatorum grade V ec. Susp. Neonatal
hepatitis
Physiologic jaundice
Breast milk jaundice

DIAGNOSIS KERJA
Ikterus neonatorum grade V ec. Susp. Neonatal
hepatitis

Rencana diagnostik
Pemeriksaan bilirubin darah (bilirubin total, direk, indirek)
Pemeriksaan faal hepar
HbsAg pada ibu dan bayi.
Hitung jenis darah lengkap
Urin mikroskopik.
Golongan darah ibu dan bayi.
Tes Coombs

Rencana penatalaksanaan
ASI on demand
Foto terapi
imunisasi hepatitis B dan immunoglobulin B
pada ektrimitas berbeda.

TANGGAL

PERJALANAN PENYAKIT

7 November Pasien masuk ruang perinatologi melalui Poli Anak,


kiriman dari Spesialis Anak dengan Hiperbilirubinemia.
2014
Keadaan saat diterima:
S/ : demam tidak ada
Kuning ada, sampai telapak kaki
Anak menyusu kuat pada ibu
sesak napas tidak ada
kejang tidak ada
BAK ada, warna dan jumlah biasa
Mekonium ada, warna dan konsistensi biasa
O/ : KU : Cukup aktif
HR 144 x/ menit, RR 48 x /menit, T 36,5oC
BB: 3060 gram, PB: 49 cm
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera
Ikterik
Kulit: ikterus kremer grade V
Hidung : Nafas cuping hidung (-)
Toraks : simetris, retraksi (-)
- cor : irama teratur, bising (-)
- pulmo : bronkhovesikuler, ronkhi (-),
wheezing (-)
Abdomen: distensi (-), bising usus (+) normal
Ekstemitas: akral hangat, refilling kapiler baik
Kesan/ Ikterus neonatorum grade V ec.susp.neonatal
hepatitis
R/ pemeriksaan bilirubin dan faal hepar

TATALAKSANA
AS

Foto terapi
ASI
Vaksin hepatits B

8 November 2014

S/ : demam tidak ada


Kuning ada, sampai tungkai
Anak menyusu kuat pada ibu
sesak napas tidak ada
kejang tidak ada
BAK ada, warna dan jumlah biasa
Mekonium ada, warna dan konsistensi biasa
O/ : KU : Cukup aktif
HR 135 x/ menit, RR 50 x /menit, T 36,7oC
BB: 3050 gram, PB: 49 cm
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera
Ikterik
Kulit: ikterus kremer grade V
Hidung : Nafas cuping hidung (-)
Toraks : simetris, retraksi (-)
- cor : irama teratur, bising (-)
- pulmo : bronkhovesikuler, ronkhi (-),
wheezing (-)
Abdomen: distensi (-), bising usus (+) normal
Ekstemitas: akral hangat, refilling kapiler baik
Hasil pemeriksaan laboratorium
SGOT : 25 U/L
SGPT : 93 U/L
Gamma-GT : 127,1 U/L
Bilirubin Direk : 0,49 mg/dl
Bilirubin Total : 19,93 mg/dl
Kesan/ Ikterus neonatorum grade V ec.susp.neonatal hepatitis

ASI
Foto terapi

Analisis kasus
Telah dilaporkan seorang pasien bayi laki-laki
umur 7 hari dirawat di ruangan perinatologi
RSUD Budhi Asih pada tanggal 7 November
2014 dengan diagnosis kerja Ikterus
neonatorum grade V ec. suspect neonatal
hepatitis. Diagnosis ditegakkan dari anamnesis
dan pemeriksaan fisik.

Analisis kasus
PF KU dan status generalis DBN, kecuali adanya
kulit kuning dan sklera ikterik,
laboratorium

Hb 14,6 g/dL,
hematokrit: 38,9 %,
leukosit 7.530/mm3,
trombosit 324.000/mm3.
SGPT: 93 U/L
Gamma-GT: 127,1 U/L
dengan bilirubin direk : 0,49 mg/dL
bilirubin total: 19,93 mg/dL.

Analisis kasus

Fisiologis?
Ikterus bayi cukup bulan muncul
>24 jam setelah lahir dengan
kadar bilirubin total < 12 mg/dL &
peningkatan laju bilirubin total < 5
mg/dL/hari
memuncak pada hari ke 2-3 dan
menghilang pada hari ke-5 setelah
lahir.2

Patologis?
tampak umur 2 hari
umur 5 hari kuning semakin
bertambah hingga hari ke-7
peningkatan bilirubin total serum
hingga 19,93 mg/dL, peningkatan
bilirubin direk dan fungsi hepar yang
abnormal.
.

Analisis kasus
Anemia (-)
tanda2 pemecahan eritrosit (-)

Ibu riwayat demam berulang trimester I , II, III


kemungkinan risiko infeksi fetomaternal.

Pada pasien tidak diberikan vaksin hepatitis B


resiko HbsAg (+) pada pasien.

tidak ada riwayat BAB berwarna dempul


Kemungkinan obstruksi ekstrahepatal masih kecil

PF hepatomegali splenomegali (-)


hemolisis dan atresia biliaris (-)

Diagnosis ikterus neonatorum akibat kolestasis


intrahepatal suspek neonatal hepatitis idiopatik.
Kolestasis neonatal adalah apabila secara biokimia
terdapat peningkatan konsentrasi bilirubin
terkonyugasi selama 14 hari pertama kehidupan.
karena tidak terdapat tanda-tanda peningkatan produksi
bilirubin dan obstruksi ekstrahepatal.

DD
Kuning fisiologis
Breast milk jaundice
kolestasis intrahepatal akibat penyakit metabolik dan penyakit
virus lainnya.15

Pasien ini ditatalaksana dengan pemberian ASI


on demand dan terapi penyinaran/ foto terapi.
vaksin hepatitis B segera.
Pemberian foto terapi jika kadar bilirubin total
serum bayi >17 mg/dL dan tergantung
keadaan klinis.4
Observasi dilakukan selama beberapa hari
sampai keadaan klinis pasien membaik.

TINJAUAN PUSTAKA

. Metabolisme Pemecahan
Hemoglobin dan Pembentukan
Bilirubin8

Patofisiologi

IKTERUS
Ikterus (jaundice) terjadi apabila terdapat
akumulasi bilirubin dalam darah, sehingga kulit
dan atau sklera bayi tampak kekuningan

Patofisiologi

ETIOLOGI

Produksi yang berlebihan


Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi
hepar
Gangguan transportasi
Gangguan dalam ekskresi
Gangguan sirkulasi enterohepatik

Faktor Resiko

Ikterus patologis dapat disebabkan oleh keadaan

Hemolisis akibat inkompatibilitas ABO atau


isoimunisasi rhesus, defisiensi G6PD, sferositas
herediter dan pengaruh obat
Infeksi, septikemia, sepsis, meningitis, infeksi
saluran kemih, infeksi intrauterin
Polisitemia

Ekstravasasi sel darah merah, sefalhematom,


kontusio, trauma lahir
Ibu diabetes
Asidosis
Hipoksia/asfiksia
Sumbatan traktus digestivus yang
mengakibatkan peningkatan sirkulasi
enterohepatik

KRITERIA DIAGNOSTIK IKTERUS


PATOLOGIS

Timbul dalam 24 jam pertama kehidupan


Bilirubin total/indirek untuk bayi cukup bulan 13
mg/dl atau bayi kurang bulan 10 mg/dl
Kadar bilirubin direk > 2 mg/dl
Peningkatan bilirubin > 5 mg/dl dalam 24 jam
Ikterus menetap pada usia > 2 minggu
Ikterus yang terjadi akibat hemolisis
Terdapat faktor resiko

Penegakan Diagnosis
metode Kramer yaitu
Kramer 1

: kuning pada daerah kepala dan


leher
Kramer 2
: kuning sampai badan atas (
pusar atas )
Kramer 3
: kuning sampai badan bawah (
lutut dan atau siku )
Kramer 4
: Kuning sampai pergelangan
kaki dan tangan
Kramer 5
: kuning seluruh tubuh ( telapak
tangan dan kaki

PENATALAKSANAAN
Tata laksana Awal Ikterus Neonatorum menurut WHO
Mulai terapi sinar bila ikterus diklasifikasikan sebagai
ikterus berat.
Tentukan apakah bayi memiliki faktor risiko berikut:
berat lahir < 2,5 kg, lahir sebelum usia kehamilan 37
minggu, hemolisis atau sepsis

tentukan golongan darah bayi dan lakukan tes


Coombs:
Bila kadar bilirubin serum di bawah nilai
dibutuhkannya terapi sinar, hentikan terapi sinar.
Bila kadar bilirubin serum berada pada atau di atas
nilai dibutuhkannya terapi sinar, lakukan terapi sinar
Bila faktor Rhesus dan golongan darah ABO bukan
merupakan penyebab hemolisis atau bila ada riwayat
defisiensi G6PD di keluarga, lakukan uji saring G6PD
bila memungkinkan.
Tentukan diagnosis banding

Gambar bayi dalam unit terapi sinar

You might also like