Professional Documents
Culture Documents
TUMOR PAYUDARA
Anatomi
ratusucia@gmai.com
Batas-batas payudara
Batas-batas yang tampak luar:
Superior
Inferior
Medial
Lateral
ratusucia@gmai.com
: pinggir sternum
: garis tengah
Lateral
: m.latissimus dorsi
ratusucia@gmai.com
Low
Kelenjer getah
bening regional
Aksilar
Middle
Mammari
interna
Apical
Supraklavikular
ratusucia@gmai.com
Vaskularisasi payudara
Arteri
Rami pektoralis a.
thorakoakromialis yang
memperdarahi glandula
mammae bagian dalam
(deep surface)
A. thorakalis lateralis (a.
mammaria eksterna) yang
memperdarahi bagian
lateral payudara
ratusucia@gmai.com
Vaskularisasi payudara
Vena
Cabang cabang
perforantes v. mammaria
interna
Cabang-cabang v. Aksilari
Vena-vena kecil yang
bermuara pada
v.interkostalis
ratusucia@gmai.com
Innervesi Payudara
-nervus pektoralis yang
menginervasi muskulus
pektoralis mayor dan minor,
-nervus torakodorsalis yang
menginervasi muskulus
latissimus dorsi
TINJAUAN PUSTAKA
Jinak
Tumor
Payudara
Ganas
ratusucia@gmai.com
Tumor Jinak
Fibrokistik
Fibroadenoma
Papiloma
intraduktus
Kista
Galaktokel
Mastitis
plasma
Nekrosis
lemak
ratusucia@gmai.com
Tumor filoides
10
Fibrokistik
ratusucia@gmai.com
11
Fibroadenoma
ratusucia@gmai.com
12
Papiloma intraduktus
13
Kista
ratusucia@gmai.com
14
Galaktokel
Tersumbatnya duktus
lactiferus
biasanya galaktokel tampak
rata, benjolan dapat
digerakkan dan keras.
ratusucia@gmai.com
15
ratusucia@gmai.com
16
Nekrosis lemak
Akibat trauma sehingga jaringan payudara yang berlemak
rusak
Teraba massa keras yang sering agak nyeri, tetapi tidak
membesar
Tumor filodes
Umumnya terjadi pada dekade 5 atau 6
Terjadi pertumbuhan berlebih dari jaringan fibrokonektif
,Jarang terjadi bilateral,mirip dengan FAM
Terapi dengan eksisi lokal dengan batas jaringan payudara
sekitar
ratusucia@gmai.com
17
Tumor Jinak
ratusucia@gmai.com
18
CA MAMMAE
Definisi
Epidemiologi
ratusucia@gmai.com
19
Faktor Resiko
Usia
Menarche
dan
menopause
Obesitas
Riwayat
menderita
kanker
Faktor diet
Paritas dan
fertilasi
Riwayat
keluarga
Hormonal
Radiasi
ratusucia@gmai.com
20
Gejala klinis
Massa tumor
Kebanyakan di
kuadran lateral
atas
konsistensi keras,
batas tidak tegas,
permukaan tidak
licin, mobilitas
Massa cenderung
membesar
bertahap, dalam
beberapa bulan
bertambah besar
secara jelas
ratusucia@gmai.com
Perubahan
papilla mamae
Perubahan kulit
Tanda lesung
Perubahan kulit
jeruk (peau d
orange):
Nodul satelit kulit
Invasi, ulserasi
kulit
Perubahan
inflamatorik
Retraksi, distorsi
papilla mamae
Secret papilar
Perubahan
eksematoid
21
Pembesaran
kelenjar limfe
regional
pembesaran
kelenjar limfe
aksila ipsilateral
dapat soliter atau
multipel, pada
awalnya mobile,
kemudian dapat
saling
berkoalesensi
atau adhesi
dengan jaringan
sekitarnya
Gejala klinis
ratusucia@gmai.com
22
Diagnosis
Anamnesis
ratusucia@gmai.com
Pemeriksaan
fisik
23
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum
Status Generalis
Status lokalis
Inspeksi dan Palpasi mammae
Pemeriksaan kelenjar getah bening regional ( Aksila&
Supra dan Infra klavikula )
ratusucia@gmai.com
24
Pemeriksaan fisik
ratusucia@gmai.com
25
Pemeriksaan penunjang
Mamografi
ratusucia@gmai.com
26
Pemeriksaan penunjang
USG
ratusucia@gmai.com
Sitologi
27
Pemeriksaan penunjang
Foto thorak
ratusucia@gmai.com
28
Penyebaran Ca Mammae
Metastasis melalui
sistem limfe
KGB sentral (central
nodes) merupakan
KGB aksila yang
paling sering (90%)
Metastasis melalui
sistem vena
ratusucia@gmai.com
29
Stadium klinis
TNM Stagging
Gradasi histologis (G)
Gx
GI
: low grade
G2
: intermediate grade
G3
: high grade
ratusucia@gmai.com
30
Stagging Ca Mammae
Tumor primer (T)
Tx Tumor primer
tidak dapat ditentukan
T0 Tidak terbukti
adanya tumor
Tis Carcinoma in situ
T1 Ukuran terbesar
tumor 2 cm
T2 Ukuran terbesar
tumor 2 cm tetapi
tidak melebihi 5 cm
T3 Ukuran terbesar
tumor 5 cm
T4 Tumor dengan
ukuran berapapun
dengan ekstensi
langsung terhadap
dinding dada atau kulit
ratusucia@gmai.com
31
0
I
Tis
T1
T0
N0
N0
N1
M0
M0
M0
IIA
T1
N1
M0
T2
T2
N0
N1
M0
M0
T3
T0
N0
N2
M0
M0
T1
N2
M0
T2
N2
M0
T3
T4
N1,N2
Setiap N
M0
M0
Setiap T
N3
M0
Setiap T
Setiap N
M1
IIB
IIIA
IIIB
IV
ratusucia@gmai.com
32
Stage 2a
Stage 1
Stage 2b
ratusucia@gmai.com
33
Stage 3b
Stage 3a
ratusucia@gmai.com
34
Stage 4
Penatalaksanaan
Terapi
bedah
ratusucia@gmai.com
Radioterapi
Kemoterapi
35
Hormonal
Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0, I, II dan sebagian
stadium III disebut kanker mammae operabel. Pola operasi yang
sering dipakai adalah
ratusucia@gmai.com
36
Mastektomi radikal
Reseksinya mencakup kulit
berjarak minimal 3 cm dari
tumor dilakukan pengangkatan
seluruh jaringan payudara
beserta tumor, nipple areola
komplek, kulit diatas tumor, otot
pektoralis mayor dan minor
serta diseksi aksila level I-III.
ratusucia@gmai.com
37
ratusucia@gmai.com
38
Simpel masektomi
ratusucia@gmai.com
39
Breast Conservative
Surgery (Lumpectomy)
ratusucia@gmai.com
40
Tatalaksana
Radioterapi
murni kuratif
Radioterapi
adjuvan
Radioterapi
Radioterapi
paliatif
ratusucia@gmai.com
41
Tatalaksana
Kemoterapi
Terapi hormonal
ratusucia@gmai.com
42
Prognosis
ratusucia@gmai.com
> 90
90
80
65
II
60
45
IIIA
50
40
IIIB
35
20
IV
10
43
Prognosis
Ukurantumor(cm) 10tahun(%)
Tidakada
80
65
<1
80
1-3KGB
65
40
3-4
55
>3KGB
30
15
5-7,5
45
ratusucia@gmai.com
44
Periksa payudara
sendiri (SADARI)
atau breast-self
examination
ratusucia@gmai.com
Pemeriksaan oleh
tenaga kesehatan
atau clinical
breast
examination
45
Mammografi
Pemeriksaan
SADARI
ratusucia@gmai.com
46
Daftar pustaka
1.
Manuaba, Tjakra W. Payudara. R. Sjamsuhidajat dan Wim de Jong (editor). Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi
Kedua. EGC. 2004. Hlm: 387-402.
2.
Pierce A. Grace n Neil R. Borley, At a Glance, ilmu bedah. Edisi III. Penerbit Erlangga, Jakarta. 2006.
Halaman: 130-131
3.
Ramli, Muchlis. Kanker Payudara. Soelarto Reksoprodjo dkk (editor). Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Edisi
Pertama. Binarupa Aksara. Hlm: 322-341.
4.
Asrul. Hubungan antara Besar Tumor dan Tipe Histologi Kanker Payudara dengan Adanya Metastase
pada Kelenjar Getah Bening Aksila. Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2003. Available from: http://www.usu.ac.id.
5.
Harianto, Mutiara R, Surachmat H. Risiko Penggunaan Pil Kontrasepsi Kombinasi Terhadap Kejadian
Kanker Payudara pada Reseptor KB di Perjan RS. Dr. Cipto Mangunkusumo. Majalah Ilmu Kefarmasian,
2005;II(1)April:84-99.
6.
Asrul. Hubungan antara Besar Tumor dan Tipe Histologi Kanker Payudara dengan Adanya Metastase
pada Kelenjar Getah Bening Aksila. Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2003. Available from: http://www.usu.ac.id.
7.
World Health Organization. Breast cancer : Prevention and Control .2009. Available from : www.who.int.
8.
Desen W, ed. Buku Ajar Onkologi Klinis Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2008.h. 366-82.
9.
American Cancer Society . Detailed Guide : Breast Cancer . 2009. Available from : www.acs.org.
ratusucia@gmai.com
47
December 16, 2014
ratusucia@gmai.com
48