Professional Documents
Culture Documents
KEMENTERIAN AGAMA RI
JAKARTA
I. UNDANG-UNDANG RI TENTANG
PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI
1.
2.
Lanjutan
BPIH di administrasikan sesuai peraturan perundangundangan, diperiksa oleh BPK, dan dilaporkan kepada
Presiden dan DPR RI
Neraca BPIH dilaporkan kepada masyarakat
h. Pengawasan Haji oleh DPR RI, DPD RI, KPK dan KPHI
i. Penetapan Kuota
Kuota berdasarkan MoU antara Menteri Agama RI dengan
Menteri Haji Arab Saudi
Kuota provinsi ditetapkan oleh Menteri Agama, dan Gubernur
dapat membagi kuota provinsi menjadi kuota Kab/Kota
j. Pendaftaran dengan prinsip First Come First Served
Lanjutan
k. Bimbingan haji diarahkan kepada kemandirian jemaah
dan mendahulukan sahnya ibadah
l. Petugas haji harus profesional dan dedikatif yang
direkrut secara terbuka
m. Seluruh jemaah haji memperoleh pemondokan,
transportasi, katering dan pelayanan kesehatan yang
memenuhi standar kelayakan
n. Kewajiban pemerintah dan hak jamaah diatur dalam
Undang-Undang
o. Penyewaan pemondokan sesuai dengan Taklimatul
Hajj Pemerintah Arab Saudi
Lanjutan
p. Transportasi udara sesuai dengan kelaikan dan
spesifikasi Kementerian Perhubungan.
q. Transportasi dari domisili jemaah ke embarkasi PP
menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah.
r. Pelayanan Kesehatan dilaksanakan secara preventif
dan kuratif serta menghindarkan dampak penularan
dari suatu penyakit.
s. Pelaksanaan penyelenggaraan haji sesuai Siklus
perhajian.
Lanjutan
d. Melakukan penguatan organisasi penyelenggaraan haji di
Arab Saudi sesuai beban kerja melalui pembentukan satuan
kerja tersendiri Kantor Misi Haji Indonesia di bawah
koordinasi Konsulat Jenderal RI Jeddah.
e. Pembentukan jemaah haji mandiri, baik kemandirian dalam
manasik/ibadah maupun pengetahuan perjalanan haji,
untuk itu perlu penyempurnaan sistem bimbingan manasik di
tanah air.
f. Pelayanan haji di Arab Saudi membutuhkan petugas haji
yang profesional dan dedikatif, untuk itu perlu perubahan
kebijakan dan sistem rekruitmen dan organisasi petugas haji
(petugas semi permanen yang rekruitmennya bekerjasama
dengan perguruan tinggi Islam.
Lanjutan
e. Peraturan Menteri Agama Nomor 9 Tahun 2010 tentang
Biaya Penyelenggaraan Haji Khusus Tahun 1431H/2010M
f. Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2010 tentang
Kriteria Penggunaan Sisa Kuota Haji Nasional
g. Keputusan Menteri Agama Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Penetapan Kuota Haji tahun 1431H/2010M (setiap tahun
disesuaikan)
h. Keputusan Menteri Agama Nomor 109 Tahun 2010
Penetapan Tambahan Kuota Jemaah Haji Indonesia Tahun
1431H/2010M (setiap tahun disesuaikan)
Pasal 27
5
6
Pasal 42
Pasal 46
b. Swasta
Muassasah penanganan haji swasta (Muassasah Al-Thawwafah AlAhliyah) adalah instansi non pemerintah yang terdiri Muassasah
Thawwafah di Makkah, Muassasah Adilla di Madinah, Maktab
Wukala Muwahhad di Jeddah, dan Maktab Zamazimah Muwahhad
di Makkah. Pada masa operasioanl haji Muassasah membentuk
maktab-maktab pelayanan.
Muassasah Thawwafah di Makkah terdiri : Muassasah jamaah haji
negara-negara Arab, Muassasah jamaah haji negara-negara Asia
Tenggara, Muassasah jamaah haji negara-negara Asia Selatan,
Muassasah jamaah haji Turki, negara Eropa, Amerika dan Australia;
Muassasah jamaah haji negara-negara Afrika non Arab, dan
Muassasah jamaah haji Iran. Kementerian haji adalah lembaga resmi
negara yang bertanggung jawab dalam bidang perhajian (dengan
perwakilannya di Makkah, Madinah, Jeddah, Riyadh, Masyair dan
pintu-pintu gerbang kedatangan dengan berbagai panitianya).
3. Tugas/Kewajiban Muassasah
A. Kewajiban-Kewajiban Muassasah Thawwafah dan
Adilla antara lain :
1. Menyambut kedatangan dan mempersiapkan seorang
petugas (guide) pada setiap bus yang mengangkut
jamaah haji saat kedatangan.
2. Membantu jamaah haji mencari tempat tinggal mereka
yang telah disiapkan.
3. Mengangkut jamaah haji beserta barang-barang mereka
ke pemondokan dengan sarana angkutan yang
disediakan.
4. Mengawasi kenyamanan jamaah haji dan memantau
kondisi jamaah.
9.
B.
C. Petunjuk Kesehatan
1. Jamaah haji harus menunjukkan surat vaksinasi meningitis
yang berlaku minimal 10 hari dan maksimal 3 tahun sejak
kedatangannya di Arab Saudi.
2. Jika jamaah haji terkena penyakit, hendaklah segera
menghubungi pihak Maktab atau langsung mendatangani
rumah sakit/poliklinik untuk mendapatkan pengobatan yang
diperlukan, dengan tidak lupa mambawa kartu tanda
pengenal haji. Hendaklah jamaah haji menggunakan
kendaraan-kendaraan daerah milik perusahaan-perusahaan
angkutan haji yang berada di bawah naungan Naqabah.
Biaya
SR. 294
SR. 300
JUMLAH
SR. 594
NO
1.
PENJELASAN
RUTE
2.
BIAYA
SR. 97,5
SR. 127,5
SR. 180
SR. 30
SR. 435
SR. 180
SR. 435
a.
b.
c.
d.
e.
Pasal 3 :
Penyewaan dilakukan oleh pemilik asli
perumahan atau wakil resminya untuk masa
penyewaan setahun penuh.
Pasal 9 :
Harga sewa rumah ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara pihak pemilik/penyewa dengan
pihak jamaah haji perwakilan mereka, disesuaikan
dengan kondisi penawaran dan permintaan yang ada.
5.
III. PENUTUP
Undang-undang RI tentang haji mengatur prinsipprinsip dalam penyelenggaraan ibadah haji
Indonesia. Contoh pasal 34 Penunjukan pelaksana
transportasi jamaah haji dilakukan oleh Menteri
dengan memperhatikan aspek keamanan,
keselamatan, kenyamanan dan efesiensi. Ini bukan
berarti penetapan angkutan jamaah haji Indonesia
dari Indonesia ke Arab Saudi tidak boleh dilelang.
Taklimattul Hajj lebih rinci (semacam juklak)
Jakarta,
April 2011