LARUTAN DAN

SIFAT KOLIGATIF

LARUTAN
TERDIRI DARI

P
E
L
A
R
U
T

ZAT
T
E
R
L
A
R
U
T

LARUTAN

Campuran homogen dari

dua atau lebih komponen
yg berada dalam satu fase.

PELARUT

Komponen yg paling banyak te

pat dalam larutan / yg paling m
nentukan sifat larutannya

ZAT TERLARUT Komponen yg lebih sedikit

Contoh larutan biner

ZAT
TERLARU
T

PELAR
UT

CONTOH

GAS
GAS
GAS
CAIR
CAIR
PADAT
PADAT

GAS
CAIR
PADAT
CAIR
PADAT
PADAT
CAIR

UDARA
KARBONDIOKSIDA DLM
AIR
HIDROGEN DALAM
PLATINA
ALKOHOL DALAM AIR
RAKSA DALAM
TEMBAGA
PERAK DALAM PLATINA

GAYA ANTAR MOLEKUL

Terjadi antara molekul sejenis maupun ti

sejenis
Berdasarkan perbedaan kekuatan gaya a
molekul, dapat terbentuk campuran het
atau homogen.
Sampel yang mempunyai komposisi & si
gam secara keseluruhan disebut satu fa
CONTOH
:
1. Air pada
25 oC, 1 atm bentuk fase cair
tunggal +
sedikit NaCl campuran homogen
(terdiri dari 2 zat yang tercampur seragam)
larutan
2. Sedikit pasir (SiO2) ditambahkan ke dalam
H2O pasir mengendap / padatan tidak larut
campuran heterogen (campuran 2 fase)

DAPAT MENJELASKAN HASIL PENCAMPURAN

YANG TERJADI BILA MENCAMPURKAN 2 JENIS ZA

GAYA ANTAR MOLEKUL BERBE

GAYA ANTAR MOLEKUL SEJENIS

ATAU B

(MENGHASILKAN 4 KEADAAN YG MUNGKIN TERJADI)

KEMUNGKINAN 1
A

Gaya antarmolekul yang sejenis / tidak se

kuat, molekul-molekul dalam campuran a
pasangan secara acak terbentuk campu
(larutan).
Sifat larutannya dapat diramalkan dari sif
pembentuknya disebut larutan ideal.
Volume larutan ideal yg terbentuk jumla
ponen energi interaksi antar molekul-mo
berbeda bernilai sama.
Tidak terdapat perubahan entalpi (H = 0)
CONTOH : Benzena - toluena

KEMUNGKINAN 2
A

>

Gaya antarmolekul yang berbeda > antarm

sejenis, terbentuk larutan tetapi sifat lar
dapat diramalkan berdasarkan sifat2 zat p
disebut larutan non ideal.
Energi yang dilepas akibat interaksi molek
da > dibanding energi yang diperlukan u
molekul yang sejenis.
Energi dilepas kesekeliling dan proses pel
EKSOTERM (H < 0)
CONTOH : CHCl3 (kloroform) aseton (CH3C

KEMUNGKINAN 3
A

<

Gaya tarik menarik antarmolekul yang tid

< yg sejenis. Pencampuran masih dpt terjad
yang terbentuk non ideal.
Proses pelarutannya bersifat ENDOTERM (
CONTOH : aseton-CS2
etanol-heksana

KEMUNGKINAN 4
A

<< A

Gaya antarmolekul pada molekul yang tdk

<< antarmolekul yg sejenis pelarutan tdk
Kedua zat tetap terpisah sbg campuran he
CONTOH : air dan oktana (komponen bensi

KONSENTRASI LARUTAN

SIFAT SUATU LARUTAN

DITENTUKAN OLEH

KONSENTRASI

JUMLAH ZAT TERLARU

DLM SATUAN VOLUME
BOBOT PELARUT
MAUPUN LARUTAN

DPT DINYATAKAN
DENGAN :

%W/W,%W/V,%V/V, MOLARITAS, NORMALITAS

MOLALITAS, FRAKSI MOL,FORMALITAS,
ppm/ppb.

UNTUK MENYATAKAN KONSENTRASI

DLM SETIAP SISTEM
HARUS SELALU DITETAPKAN

Satuan yg digunakan utk menyatakan ban

zat terlarut
Apakah zat terlarut itu dibandingkan dgn
saja atau dgn keseluruhan larutan;
Satuan yg digunakan untuk menyatakan b
pembanding.

Konsentrasi Larutan
KONSENTRASI DLM %
a. Persen Berat (%W/W)
gram zat terlarut
gram zat terlarut + gram pelarut
gram zat terlarut
gram larutan

100

CONTOH SOAL

Hitung berapa % berat NaCl yang dibu

dengan melarutkan 20 g NaCl dalam 55
Jawab :
% berat NaCl :
20
X 100
20 + 55
= 26,67%

b. Persen Volume (%V/V)

mL zat terlarut
mL larutan

100

Contoh Soal :
50 mL alkohol dicampur dengan 50 mL
silkan 96,54 mL larutan. Hitung % volu
masing komponen !
Jawab :
% Volume alkohol : (50/96,54) x 100 =
% Volume air
: (50/96,54) x 100 =

c. Persen Berat / Volume(%W/V)

gram zat terlarut
mL larutan

100

KONSENTRASI DLM PPM DAN PPB

1 ppm : 1 mg zat terlarut
1 L larutan
1 ppm : berat zat terlarut
berat larutan

106

1 ppb :

1 g zat terlarut
1 L larutan

1 ppb : berat zat terlarut

berat larutan

x 109

Contoh Soal :
Suatu larutan dalam air mengandung 8
dalam 21,4 L larutan. Jika kerapatan lar
g/cm3, hitung konsentrasi aseton dalam
Jawab :
ppm aseton : (berat aseton/berat air) x
Berat air = 21,4 L x 1000mL/L x 0,997 g
Ppm aseton = (8,60 g/21,4.104 g air) x
= 0,402 ppm

FRAKSI MOL (X)

Fraksi mol A = Xa =
Jumlah
Jml mol semua kom

Fraksi mol zat terlarut =

Jumlah mol zat terlarut
Jumlah mol zat terlarut + jumlah mo

Fraksi mol zat pelarut =

Jumlah mol pelarut
Jumlah mol zat terlarut + jumlah mo

Contoh Soal :
Hitung fraksi mol NaCl dan fraksi mol H
larutan 117 NaCl dalam 3 Kg H2O !
Jawab :
117 g NaCl = 117/58,5 = 2 mol
3 Kg air = 3000/18 = 166,6 mol
Maka :
Fraksi mol NaCl = 2/168,6 = 0,012
Fraksi mol air = 166,6/168,6 = 0,988

KEFORMALAN (F)

Keformalan = jumlah massa rumus zat

liter larutan

Contoh Soal :
Suatu larutan diperoleh dengan melaru
Na2SO4 dalam 0,085 liter larutan. Hitun
lannya!
Jawab :
Massa rumus Na2SO4 = 142
1,9 g Na2SO4 = 1,90/142 = 0,0134 ber
Keformalan = 0,0134/0,085 = 0,16 F

KONS.MOLAR (M)
Kemolaran = mol zat terlarut
liter larutan

Contoh Soal :
80 g NaOH dilarutkan dalam air kemud
kan menjadi 1 L larutan. Hitung kemola
Mr NaOH = 40
Jawab :
Jumlah mol NaOH = 80 g/40 g.mol-1 = 2
Kemolaran = mol/L = 2 mol/1 L = 2 M

KONS.MOLAL (m)
Kemolalan = mol zat terlarut
kg pelarut

Contoh Soal :
Hitung kemolalan larutan metil alkoho
dengan melarutkan 37 g metil alkohol
Dalam 1750 g air
Jawab :
Mol zat terlarut = 37 g/32 g.mol-1 = 1,1
Kemolalan = 1,156 mol/1,1750 kg = 0,6

NORMALITAS (N)
Kenormalan = ekivalen zat terlarut
(Normalitas)
liter larutan

Contoh Soal :
Hitung kenormalan larutan yg mengan
H2SO4 dalam 1,5 liter larutan. Massa m
H2SO4 = 98
Jawab :
Massa ekivalen : 49
Kenormalan = 36,75 / (49 x 1,5) = 0,50

3KESETIMBANGAN LARUTAN

KESETIMBANGAN LARUTAN AKAN BERUBAH

KARENA ZAT TERLARUT KONSENTRASINYA
BERTAMBAH HINGGA JENUH ATAU MENGALA
PENGENDAPAN ATAU LEWAT JENUH KAREN
KEPEKATANNYA.

ZAT
TERLARUT

PELARUT
LARUTAN

LARUTAN
TAK JENUH

LARUTAN
JENUH

LARUTAN
LEWAT JENUH

BILA LARUTAN DANBILA PELARUTANBILA KESELURUZAT TERLARUT BERSAMA CEPATNYAHAN ZAT TERLACAMPUR PADA SEGADGN PENGENDARUT TETAP BERA
LA PERBANDINGANPAN
DA DLM LARUTAN

PENGARUH TEKANAN TERHADAP KELA

HK.HENRY :
C = K.Pgas
Tetapan penyesuaian (k)
mempunyai nilai yang tergantung
Kesetimbangan antar gas di atas larutan dan
pada satuan C (konsentrasi) dan
gas terlarut di dalam larutan tercapai bila laju
P (tekanan)
yang molekul
dipilih. gas. Laju
penguapan
= pelarutan
pelarutan tergantung pada banyaknya molekul
per satuan volume gas; sedang laju penguapan
tergantung pada banyaknya molekul yang
terlarut per satuan volume larutan.
Jadi, bila banyaknya molekul per satuan
volume
ditingkatkan
(dengan
cara
meningkatkan
tekanan),
maka
banyaknya
molekul gas dalam larutan akan meningkat.
Berarti, molekul zat terlarut tidak berinteraksi

4 SIFAT KOLIGATIF

Sifat yg hanya tergantung pada banyaknya parti

zat yg terlarut dalam larutan dan tidak tegantun
pada jenis atau sifat zat pelarutnya.

PENURUNAN TEKANAN UAP

HK.F.M.RAOULT (1880) :
PA = XA.PA0
BILA ZAT
TERLARUTNYA
PB = XB.PB0
BERSIFAT ATSI
P =0 XA.PA0 0

DALAM LAR.
BINER

P = XB.PA = (1 XA).PA
P = PA0 PA = PA0 XA.PA0

(PA) : Tekanan uap larut yg terdapat di atas

(PA0) : Hasil kali tekanan uap pelarut murni
(XA) : fraksi mol A dlm larutan (XA)
P : Tekanan uap pelarut
(XB) : fraksi mol B dlm larutan (XB)

Contoh Soal :
Bagaimana komposisi uap yg berada pada kesetim
dalam larutan benzene/toluene yg jumlah molekul
pd 250C ? Tekanan parsial benzene 47,6 mmHg da
14,2 mmHg. Lihat Tabel di bawah !

HUBUNGAN ANTARA TEKANAN UAP DAN

KOMPOSISI
CAIRAN-UAP CAMPURAN BENZENATOLUENA PD 250C
Komposisi
cairan,
Dinyataka
n sebagai
fraksi mol
benzena

0,000
0,100
0,200
0,300
0,400
0,500

Pbenzena

Tekanan uap,
mmHG
Ptoluena

Ptotal

Komposisi
uap,
Dinyataka
n
sebagai
fraksi
mol
benzene

0,0
9,5
19,0
28,5
38,0
47,6

28,4
25,6
22,7
19,9
17,0
14,2

28,4
35,1
41,7
48,4
55,0
61,8

0,000
0,271
0,456
0,589
0,691
0,770

PENURUNAN TITIK BEKU DAN

KENAIKAN TITIK DIDIH
tb = Kb.m

MOLALITAS

td = Kd.m
TETAPAN TURUN TITIK BEKU
KRIOSKOPIK

TETAPAN NAIK TITIK DIDIH

EBULIOSKOPIK

ZAT TERLARUT NON ATSIRI AKAN MENYEBABKAN PENURUNA

TITIK BEKU DAN KENAIKAN TITIK DIDIH

TETAPAN KRIOSKOPIK DAN EBULIOSKOPI

Pelarut
Asam
asetat
Benzena
Nitrobense
na
Fenol
Air

Kb (Tetapan Titik
Beku)
3,90

Kd (Tetapan Titik
Didih)
3,07

4,90
7,00

2,53
5,24

7,40
1,86

3,56
0,512

Contoh Soal :
Berapakah molalitas zat terlarut dalam larutan be
bekunya -0,4500C? Bila larutan itu diperoleh dg me
2,12 g senyawa X dlm 48,92 g H2O. Berapa bobot m
senyawa tersebut ?
Jawab :
a.Molalitas zat terlarut dapat ditentukan dgn pers
Roult menggunakan nilai dari tetapan pada t
t=
m
/ Kb
t
b
Tb air = 0 ;
= 0,450 0C
b
= 0,450/I,86 0Ckg.air (mol zat terlarut)
= 0,242 mol zat terlarut/kg air
b. mol = gram/Mr atau Ar = 2,12 g/Mr
m = ../kg pelarut (air) = ../48,92.1000-1 g
maka : Mr = 2,12 /(0,04892x 2,42) = 179

TEKANAN OSMOSIS
Tekanan osmosis merupakan satu sifat
koligatif karena besar nilainya hanya
tergantung pd banyaknya partikel zat
terlarut per satuan volume larutan.
Tekanan osmosis tidak tergantung pada
jenis zat terlarutnya.

SUHU DLM KELVIN

= (n/v)RT = MRT

TEKANAN OSMOSIS

VOLUME LAR
TETAPAN GAS
BANYAKNYA MOL ZAT TERLARUT
(0,0821.1 atm.mol-1.K-1)

PERSAMAAN VANT HOFF

CONTOH SOAL :
Berapakah tekanan osmosis larutan C6H12O6 (sukro
0,0010 M dlm air pd suhu 250C ?
JAWABAN :
Dengan menggunakan persamaan di atas :
0,0010 mol X 0,08211 atm.mol-1.K-1x 2980K
= ------------------------------------------------------1
= 0,024 atm 18 mmHg

5. DISSOSIASI ELEKTROLIT
ZAT TERLARUT

MEMILIKI KEMAMPUAN
MENGHANTARKAN
ARUS LISTRIK

TERDISSOSIASI SEMPURNA
ELEKTROLIT
=1
KUAT
KONDUKTIVITAS LISTRIKNYA
SANGAT RENDAH, SEHINGGA
NON
TIDAK TERDAPAT ION DALAM
ELEKTROLIT
LARUTAN
ZAT TERLARUT SEBAGIAN KECIL
ELEKTROLIT
BERDISSOSIASI DAN SEBAGIAN
LEMAH
BESAR BELUM TERDISSOSIASI

CATATAN:
AIR MERUPAKAN PENGHANTAR ARUS YG BURUK (NON KON
INGGA PENAMBAHAN ZAT TERLARUT TERTENTU KE DLM AI
MEMBENTUK SUATU LARUTAN YG DAPAT MENGHANTARKAN
DENGAN BAIK

SIFAT ELEKTROLIT BEBERAPA JENIS LARUTAN DLM A

Non
elektrolit

Elektrolit kuat

Elektrolit
lemah

H2O (Air)

NaCl

HCl

C2H5OHetanol
C6H12O6glukosa
C12H22O11sukrosa
CO(NH2)2urea
C2H6O2-etil-

MgCl2

HBr

KBr

HI

KClO4

HNO3

CuSO4

H2SO4

Al2(SO4)3

HClO4

HCHO2-asam
format
HC2H3O2asam asetat
HClO-asam
hipokhlorit
HNO2-asam
nitrit
H2SO3-asam
sulfit
NH3-amoniak

SIFAT ANOMALI DISOSIASI

Disosiasi elektrolit akan menyebabkan
senyawa terlarut terurai dlm bentuk ion.
Jumlah zat terlarut akan tergantung pada
(derajat disosiasi).
Jika kita campurkan NaCl dan HCl dlm larutan
akan berdisosiasi sempurna menjadi:

HCl == H+ + ClNaCl == Na+ Cl-

secara nyata partikel menjadi tiga jenis ion

dan zat terlarut ini menghasilkan sifat
koligatif yg lebih besar daripada satu jenis
zat terlarut (diduga).
Maka zat terlarut akan berubah menjadi :
nilai terukur
nilai percobaan
i = ------------------ = ---------------------nilai yg diduga
nilai teoritis
untuk kebanyakan zat terlarut seperti urea,
gliserol, sukrosa nilai i besarnya = 1.
Zat terlarut lainnya nilai i lebih besar dari 1.
i = 1 + (n-1),
dimana n = jumlah partikel yg terbentuk.

Definisi : zat yang jika dilarutkan ke

dalam air akan terurai menjadi ion-ion
(terionisasi),
sehingga
dapat
menghantarkan listrik.

Elektrolit kuat : zat yang dalam air akan

terurai seluruhnya menjadi ion-ion
(terionisasi sempurna)

Elektrolit lemah : zat yang dalam air

tidak seluruhnya terurai menjadi ion-ion
(terionisasi sebagian)

ELEKTROLIT KUAT :
1.

ELEKTROLIT LEMAH :

Asam-asam kuat
( asam 1. Asam asam lainnya adalah
asam-asam lemah.
halogen, HNO3, H2SO4 )

Basa-basa kuat ( Basa alkali, 2. Basa-basa lainnya adalah

basa-basa lemah.
Sr(OH)2, Ba(OH)2 )
3. Garam
yang
tergolong
3. Hampir semua garam adalah
elektrolit
lemah
adalah
elektrolit kuat
garam merkuri (II)
4. Reaksinya
berkesudahan 4. Reaksinya
kesetimbangan
(berlangsung sempurna ke
(elektrolit hanya terionisasi
arah kanan)
sebagian).
2.

 Besaran

lain untuk menentukan

kekuatan elektrolit adalah DERAJAD
IONISASI ( )

= mol zat yang terionisasi dibagi mol

zat yang dilarutkan.

Elektrolit

kuat : = 1

Elektrolit

lemah : 0 < < 1

Non

Elektrolit : = 0

 H2O

memiliki sedikit sifat elektrolit, artinya air

dapat terionisasi menghasilkan ion H+ dan ion
OH Jika air dilarutkan asam, maka asam akan
melepaskan ion H+
Jika air dilarutkan basa, maka basa akan
melepaskan ion OH Jadi besarnya [H+] dalam larutan dapat
digunakan untuk menyatakan larutan basa, asam
atau netral.

Ingat :

Larutan netral : pH =7
Larutan asam : pH < 7
Larutan basa : pH > 7

Makin rendah harga pH larutan makin bersifat asam

dan sebaliknya makin tinggi bersifat basa.

 Berapa

gramkah NaOH (BM=40) yang

terlarut dalam 250 ml larutan NaOH 0,4 M.
Berapa volume air yang harus ditambahkan
pada 250 ml larutan HCl 0,3 M untuk
mendapatkan
larutan
HCL
dengan
konsentrasi 0,1 M.
150 ml larutan H2SO4 0,2 M dicampurkan
dengan 100 ml larutan H2SO4 0,3 M. Berapa
konsentrasi larutan setelah dicampurkan?

30 gram asam asetat (BM=60) dilarutkan dalam 45

gram air (BM=18). Hitunglah : Konsentrasi larutan
dalam % dan fraksi mol masing-masing zat.

2 gram NaOH (BM=40) dilarutkan dalam air sehingga

volume larutan 250 ml. Hitung kemolaran larutan.

12 gram Urea (BM=60) dilarutkan dalam 500 gram

air. Hitung kemolalan larutan.

4,9 gram H2SO4 (BM=98) dilarutkan dalam air

sehingga volume larutan 400 ml. Hitunglah
kenormalan larutan.

LATIHAN SOALSOAL zat terlarut yang sama, jumlah

1. Pada konsentrasi
partikel dalam larutan untuk spesies ionik lebih
banyak daripada untuk spesies molekul. Mengapa?
2. Larutan HCl yang dijual di pasaran memiliki
konsentrasi 45,0% berdasarkan bobot dengan densitas
1,18 g/mL. Bila kita memiliki 1 L larutan
a. Tentukan larutan dalam persen bobot/volume
b. Tentukan bobot air yang terkandung dalam larutan
c. Tentukan molaritas dan molalitas
d. Tentukan fraksi mol HCl dalam larutan

3. Sukrosa adalah suatu zat non atsiri melarut dalam air

tanpa proses ionisasi. Tentukan penurunan tekanan uap
pada 25oC dari 1,25 m larutan sukrosa. Diasumsikan
larutan terbentuk bersifat ideal. Tekanan uap untuk air
murni pada 25oC adalah 23,8 torr.
4. Tekanan uap heptana murni pada 40oC adalah 92,0 torr
dan tekanan uap murni untuk oktana adalah 31,0 torr.
Jika dalam larutan terdapat 1,00 mol heptana dan 4,00
mol oktana. Hitung tekanan uap dari masing-masing
komponen, tekanan uap total dalam larutan, serta fraksi
mol dari masing-masing komponen dalam kesetimbangan
larutan

5. Suatu larutan asam sulfat berair 9,386 M memiliki

rapatan 1,5090 g cm-3. Hitunglah molalitas, persen
massa, dan fraksi mol asam sulfat dalam larutan ini.
6. Larutan zat X (densitas 1,10 g/mL) yang dibuat dengan
melarutkan 1,250 g X dalam air sehingga menjadi 100
mL larutan, menunjukkan tekanan osmosis sebesar 50
mmHg pada suhu 30oC. Tentukan bobot molekul zat
tersebut.
7. Hitunglah titik beku, titik didih, dan tekanan osmosis
(suhu 50oC) larutan berair,
a. Larutan magnesium nitrat 0,1 M
b. Larutan natrium nitrat 0,1 M
c. Larutan sukrosa 0,1 M