You are on page 1of 36

INTOKSIKASI

ALKOHOL

PENDAHULUAN
Alkohol : Etil alkohol (ethanol)
Methil Alkohol (Methanol )
Alkohol dalam minuman :
Alkohol absolut : 99,9 %
Rectified spirit (alkohol yang dimurnikan) : 90 %
Methyl spirit (alkohol denaturasi) : 95 %
Rum dan minuman keras lainnya : 50-60 %
Whisky, Gin, Brandy,Mension house : 40-45 %
Port, Sherry : 20 %
Anggur (Wines) : 10-15 %
Bir : 4-8 %
Berbagai jenis minuman keras daerah : 5-10 %

PEMECAHAN ALKOHOL DIDALAM


TUBUH(FARMAKOKINETIK)

Absorbsi Alkohol

Metabolismen Alkohol

sitosol(RE)

Alkoho
l
Alkohol Dehidrogenase(ADH)
(toxic metabolik/ ketoacidosis)

HEPA
R

Acetaldehy
mitokondriade
Aldehyde dehidrogenase( ALDH)
Liver
Acetyl Co A

H2O +C02

(Siklus Krebs)

METABOLISME ALKOHOL

Acetaldehyde (CH3CHO = MeCHO).

Damage DNA : Carsinogenik


Defec gen acetaldehyd dehidrogenase
resiko Carsinoma (upper gastrointestinal dan
liver).
Menimbulkan rasa sakit pada waktu bangun
pagi setelah minum minuman keras terlalu
banyak (hangover).

Eksresi Alkohol

Penurunan kadar alkohol darah : 14-15 mg


%/jam

Alkoholik kronik:
40 mg% /jam
Ekskresi 3-5% : keringat, urin, evaporasi
napas.

EFEK ALKOHOL BERDASARKAN


KADAR KUANTITATIF

35 gram alkohol (2 sloki whisky)


penurunan kemampuan menduga jarak,
kecepatan dan terjadi euphoria.

75-80 gram (setara 150-200 ml whisky)


gejala keracunan akut .

250-500 gram alkohol (setara 500-1000 ml


whisky) takaran fatal .

EFEK ALKOHOL BERDASARKAN


KADAR KUANTITATIF

Dosis Dalam Serum


20-50 mg/dl : emotio lability
50-100 mg/dl: dysartria, inkordinasi motorik
100-200 mg/dl: dyplopia, konfulsi, ataxia
200-400 mg/dl:respiratory depression
> 400 mg/dl : cardiovascullar collaps, death.

Dosis toxic LD 50:


- 5-8 gr/kg ( peminum)
- 3-6 g/kg (anak-anak )

Intoksikasi metanol (CH3OH)

Kasus emergensi akut asidosis


metabolik, neurologi dan kematian.

Dosis letal : 30-100 ml (1-2ml/kgBB)


Menyebabkan kebutaan : minum 10ml
(0.1ml/kgBB)

GEJALA INTOKSIKASI

Awal :
gejala depresi SSP sakit kepala,
mual, kebingungan.
Lanjut (10-30 jam) asidosis
metabolik, gangguan penglihatan,
kebutaan, seizure, koma.

Lanjutan ....EFEK

ALKOHOL

Ulkus gaster dan intestinal


Kanker esofagus ,gaster, hepar ,Trk.
respiratorius bagian atas, mamma, serviks
dan vagina.
Kardiovaskuler :
- Kardiomiopati
- Abnormalitas faktor koagulasi.
- Depresi kardiovaskuler (akibat faktor
vasomotor sentral dan depresi pernafasan).
Me Tek. darah haemorrhagic stroke

PENANGANAN
Primer

1.Penanganan jalan nafas : ventilasi,


intubasi endotrakeal
2.Bilas lambung ( < 1jam setelah
pencernaan)
3. Koreksi asidosis dengan alkalinasi
( sodium bikarbonat)

Lanjut
(spesifik)
1.Antidot ( competitive inhibitor) : etanol,
fomepizol
Indikasi : - suspek keracunan metanol
- serum metanol >20-30 mg/dl
- anion gap dengan asidosis metabolik
2. Hemodialisis
Indikasi : - serum metanol> 50 mg/dl
- ggn visual
- gagal pada terapi sebelumnya.

Sebab dan Mekanisme


Kematian
-

ASFIKSIA akibat Depresi pusat


pernafasan terjadi pada kadar alkohol
otak > 450 mg%

Gagal hati dan ruptur varises


esophagus akibat hipertensi portal .

Pengambilan Spesimen
Pada Korban Hidup
- Penggunaan antiseptik non-alkohol pada kulit
- Punksi vena perkutan pada vena cubiti atau vena
kapiler pada ujung jari
- Pengeluaran sampel dengan menggunakan jarum
steril ke wadah steril
-Tabung kaca vakum secara legal dapat digunakan
untuk mengumpulkan sampel
- Pengisian wadah secukupnya untuk menghindari
penguapan sampel
Penggunaan wadah bersih tanpa antikoagulan
akan memudahkan bekunya darah (untuk serum)

Pengambilan Spesimen
Pada Korban Mati
1.Darah jantung diambil secara terpisah
dari sebelah kanan dan sebelah kiri
masing-masing sebanyak 50 ml.
2.Darah tepi (v. iliaka komunis,V.
Femoralis): 30-50 ml, jangan ambil
darah dari vena porta.
3.Hati
4.Ginjal kedua harus diambil
5.Otak.

Pengambilan Spesimen pada


Korban Mati
6. Usus beserta isinya, bahan ini
sangat berguna terutama bila
kematian terjadi dalam waktu
beberapa jam setelah menelan racun
sehingga dapat diperkirakan saat
kematian dandapat pula ditemukan
pil yang tak dapat hancur oleh
lambung

Cara Pengiriman Spesimen

Setiap satu wadah berisi satu contoh


bahan pemeriksaan.
Bahan pengawet harus disertakan
untuk kontrol.
Wadah disegel dan diberisi label
tentang tempat pengambilan bahan,
nama korban, bahan pengawet dan
isinya.

Bahan pengawet yang digunakan


pada pemeriksaan :
1. Organ : NaCL jenuh, Freezer.
2. Darah :EDTA, larutan NaF + Na
sitrat (5 ml NaF + 50 ml Na sitrat
untuk tiap 10ml bahan=NaF 0,1% );
3. urin: Na sitrat + fenil merkuri nitrat
; Na.benzoat

Bukti Yang Ditemukan Pada Autopsi

Ditemukan gejala sesuai asfiksia


Seluruh organ menunjukkan tanda
pembendungan, darah lebih encer dan
berwarna merah gelap
Mukosa lambung :tanda inflamasi
Histopatologik: edema, pelebaran
pembuluh darah otak (pembendungan),
degenerasi bengkak keruh pada
parenkim organ dan inflamasi mukosa
saluran cerna

Histopatologi
Otak :
- Nekrosis dan perdahan putamen
bilateral (jika pasien bertahan > 24
jam)
- Nekrosis dan perdarahan substansia
alba ( > bbrp hari).
- Atropi kortikal dan subkortikal
- Kerusakan dan peyusutan lobus frontal

investigasi medikolegal
Pada Intoksikasi alkohol
1. Apakah alkohol merupakan satu-satunya penyebab
kematian?
2. Apakah alkohol bekerja secara sinergis dengan
toksin lain sehingga menyebabkan kematian,
dimana toksin itu sendiri tidak dapat menyebabkan
kematian?
3. Bagaimana konsentrasi alkohol dalam darah, yang
dihitung setelah kematian, mempengaruhi perilaku
seseorang sesaat sebelum kematian?
4. Berapa nilai konsentrasi alkohol dalam darah pada
saat luka dalam kasus kematian yang lambat?

investigasi medikolegal
Pada Intoksikasi alkohol
1.Menentukan dampak pada fungsi fisiologis
2.Evaluasi efek pada tingkah laku dalam aktivitas
pekerjaan korban, misalnya :m engendarai
kendaraan bermotor, kemampuan mengontrol
mesin.
3. Aktivitas yang berhubungan dengan tempat kerja
4.Menilai pengaruh alkohol dalam tingkah laku sosial

Terima kasih

METODE INVESTIGASI
1.
2.

3.

4.

gas chromatography (GC).


highperformance liquid
chromatography (HPLC)
gas chromatographymass
spectrometry (GC-MS).
metode enzimatik yang
menggunakan enzim ADH, kadar A
dalam darah dan urin.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
SEDERHANA

Metode : modifikasi teknik mikrodiffusi CONWAY


Alat : mikrodiffusi CONWAY
Reagensia :
1. Kalium karbonat pekat,
2. Asam sulfat pekat,
3. Reagensia ANTIE, yang dibuat dari :

Larutan 3,70 gram kalium-dikhromat dalam 150 ml


aquadest, tambahkan sambil diaduk dengan 280 ml
asam sulfat pekat,

Encerkan dengan aquadest sampai volumenya 500


ml.

Tanggung jawab ahli dalam mengevaluasi


alkohol pada darah dan cairan tubuh
1. Sebagai ahli interpretasi toksikologi.
2. Menguasai farmakodinamik (efek toksik) dan
farmakokinetik alkohol.
3. Memahami efek fisiologis (FK), tingkah laku dan
psikologis dari penggunaan alkohol pada manusia.
4.Mengawasi agar pengambilan dan analisis spesimen
cair dilakukan dengan tepat.
5. Memelihara atau mengkonfirmasi penjagaan transpor
spesimen.
.

Tanggung jawab ahli dalam mengevaluasi


alkohol pada darah dan cairan tubuh

6. Mengenali hubungan timbal balik antara


konsentrasi alkohol dalam darah dan cairan
tubuh.
7. Menghubungkan penemuan laboratorium dengan
otopsi dan latar belakang kematian maupun
kejadian.
8. Memberikan pendapat ahli yang ilmiah atas efek
kuantitatif alkohol

Cara pemeriksaan
1.

2.

3.

4.

5.

Taruh 2 ml reagensia ANTIE pada center


chamber,
Tuang 1ml darah atau 1 ml urine yang akan
diperiksa pada outer chamber,
Tutup 1 ml kalium-karbonat jenuh pada outerchamber yang akan berlawanan arahnya,
Tutup mikrodiffusi tersebut dan digoyangkan agar
terjadi percampuran antara arah atau urine dengan
kalium-karbonat, diamkan selama 1 jam dalam
temperatur kamar,
lihat perubahan warna yang pada center chamber

INTERPRETASI HASIL :
Warna kuning kenari : alkohol negatif,
Warna kuning kehijauan alkohol sekitar 80
mg%
Warna kuning hijau : alkohol sekitar 150 mg%
Warna hijau-kuning-hijau : alkohol sekitar 230
mg%
Warna biru-kehijauan : alkohol sekitar 300
mg%ss

Pemeriksaan Penunjang
Analisis pernafasan alkohol
infra merah (IR) spectrometry
electrochemical (EC) oksidasi
headspace gas liquid cromatography
(HS-GC)
2. Analisis Urin
3. Analisis darah
tes enzim yang melibatkan enzim
ADH.
1.

Penanda biokimia Intoksikasi


alkohol akut dan kronik
1.
2.
3.
4.
5.

Ethanol
Ethyl glucoronide
5-Hydroxyltryptophol
Gamma glutamyl transferase
Carbohydrate deficient transferin

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan lab:
Gas chomatography : kadar metanol
serum
Kadar laktat dan keton (anion gap)
Kadar bikarbonat serum
Radiologi:
CT Scan
MRI

You might also like