Professional Documents
Culture Documents
Isopropilbenzena
Br
Bromobenzena
NO 2
Nitrobenzena
Gugus fenil
2-fenil-1-etanol
C8H17
2-feniloktana
Cl
Br
NH 2
o-bromobenzena
m-kloroanilina
Cl
OH
p-klorofenol
CL
Cl
CH 3
NO2
NH 2
NO2
Br
2-kloro-1,4-dibromobenzena
nO2
Br
4-nitro-6-kloroanilin
3-bromo-2,4-dinitrotoluen
Non polar
Tidak larut dlm air tp larut dlm pelartu organik
spt eter, CCl4 atau heksana
Senyawa yg dijumpai dlm ter batubara dan
sigaret yg tdd empat cincin benzen bersifat
karsinogen, benzen sendiri bersifat toksik dan
sedikit karsinogen.
siklooktatetraena
antibonding
nonbonding(tak diisi)
bonding
H dilepaskan
+ Cl2
FeCL3
CL
+ HCL
30o
Cl
HNO3
NO 2
Cl
Cl
H2SO4
o-kloronitrobenzen 30%
p-kloronitrobenzen 70%
Substitusi Pertama
Dlm reaksi monosubstitusi digunakan asam lewis sbg
kaltalis, kemudian as lewis bereaksi dg reagensia (X2 atau
HNO3) menghasilkan elektrofil (pensubstitus sebenarnya)
-HSO4-
HO-NO2 + H2SO4
H
H2O+--NO2
H2O+ NO2+
Benzena
E+
lambat
H
H
H
ion benzenonium
sebagai antara
-H+
cepat
Produk
Halogenasi
Halogenasi benzen dicirikan oleh brominasi dg katalis
FeBr3
elektrofilik
Br-Br + FeBr3
Br-Br --------FeBr3
Br + + FeBr 4-
terpolarisasi
Br
Br
H
H
Tahap 2
H
Br
Br
+ H+
H
H
bromobenzena
Tahap 3
H+ + FeBr4-
FeBr3 + HBr
Alkilasi
Alkilasi benzen adlah substitusi sebuah gugus alkil untuk
sebuah hidrogen pada cincin (katalis AlCl3) ( Alkilasi
Friedel Crafts).
AlCL3
+ (CH3)2CHCl
(CH(CH3 )2
+ HCl
Tahap pertama
R+ + AlCl4-
R---CL + AlCL3
Tahap kedua
+
R+
lambat
-H+
cepat
R
sebuah alkilbenzena
Masalah dlm alkilasi ini adl bhw substitusi suatu gugus alkil pada
cincin benzen akan mengaktifkan cincin shg dpt tjd substitusi kedua.
Untuk menekan reaksi ini biasanya digunakan senyawa aromatik
berlebih
Masalah lain adalah bahwa elektrofil yg menyerang dapat mengalami
penataan ulang oleh adanya geseran 1,2 dari H atau R
+ CH3CH2CH2Cl
CH(CH3)2
isopropilbenzen 70%
CH2CH2CH3
n-propilbenzen 30%
+ CH2
CH2
CH3
Cl -------AlCl3
-AlCl4-
CH2CH2CH3
-H+
H
CH2CH2CH3
Cl---ALCl3
-AlCl4-
CH3CHCH3
CH(CH3 )2
karbokation sek
ugus RC=O atau ArC=O disebut gugus asil. Substitusi gugus asil pada cincin aromatik
oleh reaksi dg halida asam disebut asilasi aromatik )asilasi Friedel Crafts
+ CH3C=O(Cl)
Alcl3
COCH3
+ HCl
Mekanisme asilasi ini sama dengan reaksi substitusi aromatik elektrofilik lain, nukleofil
Yang Menyerang adalah ion asilium.
ubstitusi Kedua
Br
NH 2
Anilin
+ 3Br2
H2O
Br
NH 2
Br
Tribromoanilin 100%
+ 3HBr
NO2
NO2 + HNO3
nitrobenzena
H2SO4
100o
NO 2
+ H2O
m-dinitrobenzena 93%
jauh lebih lamban daripada
benzena
NH2 dikatakan sebagai gugus aktivasi, karna adanya gugus ini menyebabkan
cincin lebih terbuka (susceptible) terhadap substitusi lebih lanjut . Sebaliknya,
NO2 disebut gugus deaktivasi karna adanya gugus ini menyebabkan cincin lebih
Tertutup terhadap substitusi berikutnya. Keduanya dibandingkan dengan benzena
Disamping perbedaan laju, posisi serangan kedua juga berbeda. Klorobenzena
dinitrasi pada posisi orto dan para, tidak pada posisi meta. Nitrobenzena menjalani
Nitrasi kedua pada posisi meta, sangat sedikit pada posisi orto dan para. Ini
menunjukkan Posisi substitusi kedua ditentukan oleh gugus yg telah ada pada cincin!!
NO2
Cl
Cl
HNO3
+ O2N
Cl
tanpa meta
H2SO4
orto 30%
klorobenzen
para 70%
NO2
NO 2
HNO3
NO 2
H2SO4
sedikit sekali orto atau para
notrobenzena
meta 93%
Pengarah orto
Pengarah meta
(semua mendeaktivasi
-C(O)R
-OH
-COOR
-OR
betambahnya
aktivasi
-SO3H
-NHC(O)R
-C6H5 (aril)
-CHO
-R (alkil)
-COOH
-X (mendeaktivasi
-CN
-NO2
-NR3+
bertambahnya
deaktivasi
NH2
NH2
NH2
NH2
NH2
Struktur tresonansi anilin menunjukkan bahwa gugus NH2 bersifat melepas elektron
Secara resonansi meskipun atom N elektronegatif. Akibatnya cincin menjadi negatif
Sebagaian dan menarik bagi elektrofil. Semua posisi (o, m dan p) pd cincin teraktifkan
thd substitusi elektrofilik tapi posisi o dan p lebih terkatifkan daripada posisi m
NO2
O2 N
O2 N
H
X
O2N
H
H
X
CH3
CH(CH3)2
Br
Br
H
CH3
CH3
CH3
orto
positif dekat R
srabilitas
tambahan
Br
Br
Br
CH3
CH3
H
H
Br
Br
H
H
CH3
para
H
Br
CH3
CH3
CH3
meta
Br
Br
Br
H
NO2
NO2
ON
orto
O
muatan positif
berdekatan
E tinggi
Br
Br
NO2
NO2
H
H
Br
H
NO2
H
Br
Br
Br
NO2
NO2
meta
para
Substitusi Ketiga
Bagaimana bila sebuah cincin benzena telah mempunyai dua
substituen?
1.
Jika dua substituen itu mengarahkan suatu gugus masuk ke satu
posisi maka posisi ini akan merupakan posisi utama substitusi
ketiga
NO2
H 3C
p-nitrotoluen
Br2
FeBr3
Br
H3C
NO 2
Cl
p-klorof enol
OH
Cl
Cl2
Cl
OH
2,4-diklorof enol
3. Jika dua gugus deaktivasi berada pada cincin, terlepas dimana posisi mereka,
dapat menyukarkan substitusi ketiga
Cl
OCH 3
Cl
Cl
OCH 3
Cl2
OCH 3
+
64%
18%
Cl