Professional Documents
Culture Documents
&
COST CONTROL
Presented by:
Dra. Dwi Maryani, M.Si, Ak, CA
Email: 1) dwi.maryani2808@gmail.com
2) dwied_mr@yahoo.co.uk
HP: 081 2295 5628 0819 1555 6955 0811 870
1276 (WA)
Pin BB:
EBCC
COURSE CONTENT:
1. Introduction
2. Principles of Budgeting and Cost Control
a. Critical Functions of Management
b. The Budget as a Key Financial Statement
c. Development of Internal Control
d. Key elements of cost control
4. Expense Budgeting
a.
b.
c.
d.
e.
EBCC
5. Budgeting and Costing Techniques
a.
b.
c.
d.
e.
Forecasting Methods
Break Even Analysis
Use of Standards
Trend Analysis
Cost Estimation
6. Project Budgeting
a. Project Planning
b. Directs and Indirects Projects Cost
EBCC
introduction
Good result
without
good planning comes from
good luck
not
Good management
(David Jaquith)
TUJUAN ORGANISASI
MENCIPTAKAN KEKAYAAN
(Wealth Creating Institution)
Perusahaan sebagai:
Wealth Creating Institution
Wealth Multiplying Institution
Diperlukan:
Sistem Pengendalian Manajemen:
(Management Control System)
Suatu sistem yang digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan
sebagai perwujudan visi organisasi, melalui misi yang telah dipilih, untuk
mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana kegiatan
tersebut.
Ada 4 frasa:
1.
2.
3.
4.
Visi Organisasi
Misi yang dipilih
Sistem perencanaan kegiatan
Sistem implementasi dan pemantauan
RERANGKA KONSEPTUAL
PENDESAINAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Sistem Pengendalian
Manajemen
Struktur
Managerial
Skillset
Pengelolaan
Bisnis dan Proses
Organisasi
---Pengelolaan
Perubahan
---Pengelolaan Sisi
Bayangan
Organisasi
Struktur
Organisasi
---Jejaring
Informasi
---Sistem
Penghargaan
Proses
Perumusan
Strategi
Perencanaan
Strategi
Pemrograman
Penganggaran
Implementasi
Pemantauan
Paradigm
a
manajeme
Customer
value n
Continuous
Improvement
Opportunity
CrossFunctional
Employee
Empowerment
Pemacu
Globalisasi
Perubahan
Ekonomi
_____
Teknologi
Informasi
--------Startegic Quality
management
---------Revolusi
Manajemen
Customer pegang
kendali bisnis
-------Kompetisi tajam
------Perubahan
menjadi pesat,
radikal, serentak
dan pervasif
Karakteristik
Lingkungan
Bisnis
8
Cfpbc
Financial criteria in the evaluation of business
performance, external & internal reporting.
FINANCIAL BUSINESS
PERFORMANCE
NERACA
LAPORAN KEU
INTERNAL
LAPORAN
ARUS KAS
option
al
Fnf
Hubungan Laporan Keuangan dengan
Finance (manajemen Keuangan)
Fungsi Manajer Keuangan:
1. Memperoleh dana dari sumber-sumber yang ada secara efisien
2. Mengalokasikan dana yang diperoleh ke aset-aset yang akan
digunakan untuk menjalankan operasional perusahaan, secara
efisien dan efektif
Kinerja seorang manajer keuangan akan tercermin di dalam
laporan keuangan perusahaan secara periodik.
Laporan Keuangan perusahaan dihasilkan oleh proses
akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan yang bersangkutan
Manajer keuangan harus memahami laporan keuangan
perusahaan yang dikelolanya
10
EBCC
Principle of budgetng
And
Cost control
11
Organization Chart,
Good Vibrations, Inc.
Board of
Directors
President
Purchasing
Department
Personnel
Department
Vice
President
Operations
Chief
Financial
Officer
Board of
Directors
Manager
Hong Kong
Store
Manager
Intnl Rock
Board of
Directors
Manager
Tokyo Store
Manager
Classical/Jazz
Manager
CantoPop
Manager
Intnl Rock
Manager
Classical/Jazz
Manager
Karaoke
Other
12
Product
Design
Manufactu
ring
Marketing
Distribut
ion
Custom
er
Service
13
Comparing actual to
planned
performance
(Controlling)
Decision
Making
Implementing
plans (Directing
and Motivating)
Measuring performance
(Controlling)
14
Manfaat Anggaran:
1. Sebagai alat manajemen
2. Sebagai alat perencanaan dan
pengendalian
16
Fungsi Anggaran:
Fungsi
Fungsi
Fungsi
Fungsi
Fungsi
Fungsi
Perencanaan
Koordinasi
Komunikasi
Motivasi
Pengendalian dan Evaluasi
Pendidikan
17
Karakteristik Anggaran:
1. Anggaran mengestimasi potensi laba unit
bisnis
2. Dinyatakan dlm unit moneter & didukung oleh
ukuran2 non moneter
3. Biasanya mencakup periode 1 tahun
4. Merupakan komitmen manajemen untuk
menerima tanggung jawab dalam mencapai
tujuan
5. Usulan anggaran dikaji ulang & disahkan oleh
manajer yang lebih tinggi kewenangannya
18
Keunggulan,..
f.
Keunggulan.
j. Menyediakan tujuan/sasaran sebagai
alat pengukur prestasi eksekutif
secara individual
22
Keterbatasan Anggaran:
a.
b.
c.
d.
23
Syarat keberhasilan
anggaran:
a. Adanya organisasi perusahaan yang
sehat
b. Adanya sistem akuntansi yang
memadai
c. Adanya penelitian dan analisis
d. Adanya dukungan dan pelaksanaan
24
Anggaran Operasi:
Anggaran Operasi terdiri 2 bagian
penting:
1. Anggaran program, berisi estimasi
rencana pendapatan dan biaya
program-program utama perusahaan
2. Anggaran pertanggungjawaban,
menentukan rencana aktivitas yang
akan dilaksanakan oleh setiap pusat
pertanggungjawaban
25
Elemen-elemen anggaran
pertanggungjawaban:
Anggaran biaya: anggaran biaya
teknis dan anggaran biaya kebijakan
Anggaran pendapatan
Anggaran laba
26
Proses Penyusunan
Anggaran
Penyusunan anggaran adalah proses
akuntansi dan proses manajemen.
Proses akuntansi berarti penyusunan
anggaran merupakan studi terhadap
mekanisme, prosedur merakit data dan
membentuk anggaran
Proses manajemen berarti penyusunan
anggaran merupakan proses penetapan
peran tiap manajer dalam melaksanakan
program atau bagian program
27
JENIS-JENIS ANGGARAN
1.
2.
3.
4.
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Operasi
Pengeluaran Modal
Kas
Neraca
28
Proses Penyusunan
Anggaran
Penyusunan anggaran berhubungan dengan
Departemen Anggaran dan Komite
Anggaran
Departemen Anggaran: departemen yang
bertugas mengadministrasikan aliran
informasi sistem pengendalian melalui
anggaran
Komite Anggaran: komite yang dibentuk oleh
manajemen puncak untuk mengkoordinasikan
proses manajemen dalam penyusunan
anggaran
29
Fungsi Departemen
Anggaran:
Menerbitkan prosedur & formulir untuk
penyusunan anggaran
Mengkoordinasikan & menerbitkan tiap
asumsi dasar yg dikeluarkan kantor pusat
dalam penyusunan anggaran
Menjamin bahwa informasi dikomunikasikan
secara wajar di antara unit organisasi yang
berhubungan
Membantu pusat pertanggungjawaban dalam
penyusunan anggaran
30
32
33
34
Langkah-langkah Penyusunan
Anggaran:
1.
2.
3.
4.
REVISI ANGGARAN
Ada 2 pendapat, apakah anggaran perlu
revisi/tidak jika kondisi berubah tidak
sesuai asumsi semula:
Pendapat bahwa anggaran tak perlu
revisi, alasan:
1. Revisi anggaran perlu waktu, biaya &
pikiran
2. Revisi anggaran mengakibatkan
anggaran sebagai alat pengukur
menjadi lentur
36
37
38
TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN
ANGGARAN
1. Memahami SWOT
2. Memahami Perumusan Strategi &
Perencanaan Strategi
3. Mengkomunikasikan Tujuan,
Strategi Pokok & Program
4. Memilih Taktik, mengkoordinasi &
Mengawasi Operasi
5. Menyusun Usulan Anggaran
39
.tahap-tahap penyusunan
anggaran..
6. Menyarankan revisi usulan
anggaran
7. Menyetujui Revisi Usulan Anggaran
& Merakit Menjadi Anggaran
Perusahaan
8. Revisi & Pengesahan Anggaran
Perusahaan
40
42
Anggaran Penjualan
Anggaran Persediaan
Anggaran Produksi
Anggaran Biaya Bahan Baku
Anggaran Biaya Tenaga Kerja
Langsung
6. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
7. Anggaran Harga Pokok Produksi &
Harga Pokok Penjualan
43
jenis-jenis anggaran
induk
8. Anggaran
9. Anggaran
10.Anggaran
11.Anggaran
44
45
46
PERENCANAAN STRATEJIK
(Strategic Planning)
47
Perencanaan Stratejik
48
Latar Belakang
49
Manfaat Perencanaan
Stratejik:
1. Memberikan gambaran mengenai misi &
tujuan yang diinginkan oleh organisasi
2. Mengungkapkan kekuatan & kelemahan
yang ada saat ini, serta kemungkinan
ancaman & peluang organisasi pada
masa yang akan datang
3. Memberikan arah & sasaran yang jelas
kepada setiap unit dan anggota
organisasi
50
manfaat renstra
4. Menggambarkan cara-cara yang akan
dilakukan organisasi untuk mencapai
sasaran
5. Merupakan kerangka & pedoman untuk
merencanakan kegiatan operasional dan
alokasi sumber-sumber
6. Menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan, siapa yang terkait dan
bagaimana melakukan kegiatan tersebut
51
manfaat renstra
7. Memudahkan proses koordinasi,
organisasi dan komunikasi antar
unit dan anggota organisasi
8. Memberikan masukan untuk
pengembangan ide-ide baru pada
setiap anggota organisasi
9. Menimbulkan kesadaran & motivasi
pada setiap anggota organisasi
52
manfaat renstra
10.Menjadi pedoman untuk
mengevaluasi kinerja
11.Menjadi dasar untuk melakukan
penyesuaian yang diperlukan
karena adanya perubahan
lingkungan
53
new management
2. Misi (the choosen track), adalah
bidang kegiatan terbaik yang
mampu dilakukan perusahaan
(What do we do best)
Fungsi:
memberi pedoman kepada
manajemen dalam memusatkan
kegiatannya
55
new management
Cara terbaik merumuskan misi:
Memperhatikan produk/jasa yang
diperlukan konsumen
Kelompok konsumen yang
memerlukan produk/jasa
Memperhatikan teknologi untuk
memenuhi kebutuhan tersebut
56
Proses Penyusunan
57
new management
3. Visi, arah perkembangan organisasi
dalam jangka panjang.
Vision is : (Kaplan & Norton)
Ability to see beyond our present
reality
Ability to create what does not exist
yet
Ability to become what we not yet
are
58
new management
4. Filosofi (basic believe), adalah nilai,
keyakinan/kepercayaan & prasetia
perusahaan
Fungsi:
Sebagai rambu-rambu bagi perilaku
(baik bagi pegawai maupun
perusahaan)
Landasan bagi budaya perusahaan
59
new management
Filosofi sering diringkas dalam sebuah slogan yang kadang
kadang justru bisa menjadi pedang bermata dua
Contoh falsafah PT Bangun Persada:
Komitmen terhadap mutu/exellence
Komitmen terhadap customer
Bangga terhadap profesi & hasil karya (pride)
Memiliki integritas yang tinggi
Bersikap fair dan adil terhadap siapapun
Selalu menepati janji
Menghargai setiap karya & upaya mitra usaha
Berorientasi ke depan
60
VISION IS:
Ability to see beyond our present
reality
Ability to create what does not exist
yet
Ability to become what we not yet
are
61
Mission:
The choosen track, to operate our
business for reaching the vision
62
STRATEGIC PLANNING:
The function of setting goals and
strategics for reaching the objectives
with effective and efficient resources
used by management
63
SWOT Analysis:
Menganalisis kekuatan yang dimiliki oleh
organisasi dalam rangka penetapan tujuan
dan strategi
Menganalisis kelemahan organisasi untuk
kemudian diatasi dalam rangka perumusan
strategi
Menganalisis peluang yg kemungkinan
dapat diperoleh organisasi dalam rangka
penetapan tujuan dan perumusan strategi
Menganalisis hambatan yang mungkin
timbul dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi
64
Penjabaran STRATEGI:
PEMROGRAMAN
PENGANGGARAN
PELAKSANAAN DAN AKUNTANSI
PELAPORAN DAN EVALUASI
ANALISIS
PENGGUNAAN HASIL ANALISIS SEBAGAI
FEEDBACK DAN ALAT PENILAIAN PRESTASI
MANAJEMEN
65
PEMROGRAMAN:
Penetapan rencana kerja operasional
tahunan/periodikal dalam rangka
pelaksanaan strategi untuk
mencapai tujuan organisasi
66
PENGANGGARAN:
Penetapan jumlah rupiah untuk
pelaksanaan program yang akan
digunakan sebagai pedoman dalam
rangka menjalankan kegiatan
organisasi
67
68
69
ANALISIS:
Analisis dilakukan berdasarkan hasil
evaluasi, untuk digunakan sebagai
feedback maupun alat untuk menilai
kinerja personel/manajer yang
bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan program
70
COST PLANNING
AND
CONTROL
71
72
DITUNDA
PEMBEBANANN
YA
COS
T
ASET
NERACA
TELAH TERJADI
(HISTORICAL
COST)
PENGELUAR
AN
PERUSAHA
AN
LANGSUNG
DIBEBANKAN
BIAYA
EXPENS
E
LAPORAN
LABA/RU
GI
UNTUK: PENYUSUNAN
ANGGARAN, PENGAMBILAN
KEPUTUSAN, PENGENDALIAN
BIAYA DSB.
73
2.
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Bahan baku
Personel * Biaya
Energi
* Biaya
Supplies * Biaya
Angkut
* Biaya
Sewa
* dsb
Perjalanan
* Biaya Asuransi
Komunikasi
Depresiasi
Reparasi
Bunga
74
Bahan
Baku
Biaya
Produksi
Tenaga
Kerja
Overhead
Pabrik
Fungsi
Pokok
Biaya
Pemasaran
Biaya Non
Produksi
Order
Getting
Order
Filling
Biaya Adm
& Umum
75
TETAP
BIAYA TETAP
DISKRESI
BIAYA VARIABEL
INJINER
B I A Y A
VARIABEL
BIAYA VARIABEL
DISKRESI
SEMI VARIABEL
76
77
1.
2.
3.
4.
79
BULAN
VOLUME KEGIATAN
(JKL)
JUMLAH BIAYA
(Rupiah)
Januari
8.250 jkl
61.625.000
Februari
7.980 jkl
59.870.000
Maret
8.876 jkl
65.694.000
April
9.238 jkl
68.047.000
Mei
8.679 jkl
64.413.500
Juni
9.260 jkl
68.190.000
Juli
9.652 jkl
70.738.000
Agustus
9.878 jkl
72.207.000
September
8.436 jkl
62.834.000
Oktober
7.758 jkl
58.427.000
November
8.120 jkl
60.780.000
Desember
8.395 jkl
62.567.000
Jumlah
112.772 jkl
Rp658.292.500
80
81
Bahan
Baku
Biaya
Produksi
Tenaga
Kerja
Overhead
Pabrik
Fungsi
Pokok
Biaya
Pemasaran
Biaya Non
Produksi
Order
Getting
Order
Filling
Biaya Adm
& Umum
82
83
6. Untuk Tujuan
Pengendalian
Biaya Terkendalikan (Controllable
Cost) : biaya yang dapat dipengaruhi
oleh manajemen.
Biaya Tak terkendalikan
(Uncontrollable Cost): biaya yang
tidak dapat dipengaruhi oleh
manajemen.
84
by yg
sebenarnya tdk terjadi, namun dlm pengambilan kptsn diperhitungkan.
Misalnya bunga modal sendiri, gaji pemilik perusahaan.
by yg
by yg tdk
dpt diperoleh kembali oleh perusahaan, misalnya biaya eksplorasi.
87
Cost Planning
Cara merencanakan biaya:
Biaya Taksiran (Estimated Cost)
Taksiran biaya yang didasarkan pada biaya
yang sesungguhnya terjadi di masa lalu
Biaya Standar (Standard Cost)
Standar biaya yang didasarkan pada
penelitian terhadap terjadinya biaya
dengan cara-cara yang lebih dapat
dipertanggung jawabkan, misalnya:
penelitian laboratorium, time n motion
study dsb.
88
COST OF CAPITAL
Disampaikan oleh:
Dra. Dwi Maryani, MSi., Ak
89
Cost Of Capital
(Biaya Penggunaan Modal)
Biaya modal adalah biaya yang harus
dikeluarkan atau harus dibayar untuk
mendapatkan modal, baik yang berasal dari
hutang, saham preferen, saham biasa
maupun laba ditahan untuk membiayai
investasi perusahaan.
Average Cost of Capital : dihitung dengan
merata-ratakan cost of capital dari hutang
jangka panjang, saham preferen, modal
saham dan laba ditahan.
90
Contoh:
Struktur modal perusahaan adalah sebagai
berikut:
Hutang jangka panjang Rp. 60.000.000
Saham preferen
Rp. 10.000.000
Modal sendiri
Rp. 130.000.000
Biaya penggunaan modal masing2 sbb:
Hutang
6% (sebelum pajak)
Saham preferen
7%
Modal sendiri
10%
Pajak penghasilan 20%
95
EBCC:
PERHITUNGAN AVERAGE COST
OF CAPITAL
Jenis Modal
Jumlah
COC
COC
(bt)
(at)
Hutang Jangka
Panjang
60.000.00 6%
0
4,8%
Saham Preferent
10.000.00 7%
0
7%
Modal Sendiri
130.000.0 10%
00
10%
COC (Rp)
2.880.000
700.000
13.000.000
Pajak Penghasilan
20%
Jumlah
Average Cost of
Capital:
200.000.0
00
16.580.000
8,29%
96
ANGGARAN MODAL
(Capital Budgeting)
97
Proses Penganggaran
Modal:
1. Identifikasi & Pendefinisian Proyek
2. Evaluasi & Seleksi
3. Monitoring & Review
98
Periode data
Obyek pengukuran
Rentang waktu
2. Faktor Relevan yang Dipertimbangkan
Aliran Kas Keluar ( Cash Outflow)
Aliran Kas Masuk ( Cash Inflow/Proceed)
99
JENIS-JENIS PENANAMAN
MODAL:
1. PM YANG TIDAK MENGHASILKAN
LABA
2. PM YANG SULIT DIUKUR LABANYA
3. PM UNTUK PERLUASAN (EKSPANSI)
4. PM UNTUK PENGGANTIAN
(REPLACEMENT)
100
Perhitungan Cashflow
Perhitungan Cash Outflow, dibedakan
untuk:
Ekspansi:
Yaitu sebesar harga perolehan (Cost)
Investasi. Harga perolehan sebesar
seluruh dana yang dikeluarkan untuk
membiayai investasi sampai siap
dioperasionalkan secara normal
101
perhitungan cashflow
Penggantian (Replacement):
Yaitu sebesar Cost Investasi Baru
dikurangi nilai jual Investasi Lama
dengan memperhitungan pengaruh
faktor pajak
102
perhitungan cashflow
Aliran Kas Masuk (Cash Inflow):
Adalah sebesar taksiran Laba Bersih
(Earning After Tax) ditambah biayabiaya yang bersifat non kas (seperti
misalnya biaya depresiasi, amortisasi
dsb).
103
104
metode penilaian
Payback Period Method (metode
Jangka Waktu Pengembalian):
mengukur dalam jangka waktu
berapa lama suatu investasi akan
kembali.
Kriteria:
Jika PBP > kehendak mnj.ditolak
Jika PBP </=kehendak mnj.diterima
105
metode penilaian
Net Present Value Method (Metode Nilai
Tunai Bersih): dengan cara menilai
tunaikan prediksi aliran kas masuk selama
umur investasi atas dasar tingkat
prosentase tertentu, kemudian
membandingkan jumlah nilai tunai
tersebut (TPV) dengan aliran kas keluar
(CO)
Jika TPV > CO = NPV (+) . Diterima
Jika TPV < CO = NPV (-) .. Ditolak
107
metode penilaian
Profitability Index Method
(Metode Index Laba): secara teknis
perhitungannya sama dengan
metode NPV, tetapi pada metode ini
TPV dibagi dengan CO.
Kriteria:
Jika PI > 1 .diterima
Jika PI < 1 .ditolak
108
metode penilaian
Internal Rate of Return: dengan cara
mencari tingkat prosentase yang
menyamakan TPV dari seluruh aliran kas
masuk sama dengan COnya. Jika
dikerjakan secara manual, maka dengan
cara coba-coba (trial and error)
Kriteria:
Jika IRR >/= kehendak mnjm..diterima
Jika IRR < kehendak mnjm..ditolak
109
metode penilaian
Accounting Rate of Return (ARR):
ada dua cara penghitungan:
1. Atas dasar Total Investasi
ARR = Rata2 EAT : Total Investasi
2. Atas dasar Rata-rata Investasi
ARR = Rata2 EAT : Rata2 Investasi
Kriteria:
Jika ARR >/= kehendak mnj.diterima
Jika ARR < kehendak mnj.ditolak
110
Contoh
Penanaman Modal
111
112
113
contoh
Perusahaan merencanakan akan membeli mesin
produksi yang costnya Rp. 108.500.000. Ditaksir mesin
akan dapat digunakan selama 5 tahun dengan nilai
residu Rp 8.500.000. Selama umur ekonomisnya
diperkirakan dapat menghasilkan laba bersih Rp
20juta/tahun. Jika digunakan metode payback, maka
dalam jangka waktu berapa lama investasi ke dalam
mesin tersebut akan kembali?
Cash inflow/th= EAT + depresiasi= 20juta + 20juta=
40.000.000
PBP={(108.500.000-8.500.000):40.000.000} x 1 thn
PBP = 2,5 tahun
Misalkan manajemen menentukan PBP maksimal 3
tahun, maka usulan investasi ini dapat dilaksanakan
114
115
contoh
Dari contoh di atas jika pola laba bersih
yang diprediksikan sbb: Th I Rp.15juta Th
II Rp.18juta Th III Rp.20juta Th IV
Rp.25juta dan Th V Rp.20juta berapa
payback periodnya?
PBP= 2th, 8 bln
Di dalam metode payback, kriteria:
Jika PBP > ketetapan mgt ditolak
Jika PBP </=ketetapan mgt diterima
116
perhitungan
Harga daftar
Potongan 8%
Rp. 100.000.000
Rp.
8.000.000-
Harga neto
PPn 10%
Rp. 92.000.000
Rp.
9.200.000+
Harga faktur
Biaya-biaya s.d. operasional
Rp. 101.200.000
Rp.
9.800.000+
Rp. 111.000.000
118
contoh
Metode Net Present Value:
Yaitu dengan mencari nilai sekarang dari cash inflow
selama umur investasi atas dasar tingkat prosentase
tertentu, setelah itu dijumlahkan kemudian
membandingkannya dengan Cash outflownya.
Tingkat % dapat berupa: tingkat bunga umum, cost of
capital perusahaan atau tingkat laba yang dikehendaki.
Kriteria:
Jika TPV > Cash outflow, NPV + diterima
Jika TPV < Cash outflow, NPV - ditolak
119
contoh
Metode Internal rate of return:
Mencari tingkat prosetase yang menyamakan
jumlah nilai tunai dari cash inflow selama
umur investasi sama dengan cash
outflownya.
Secara manual untuk menentukan prosentase
tsb dengan menggunakan cara trial and
error
Pada tingkat 18% = TPV Rp 128.808.200
Pada tingkat 30% = TPV Rp 99.709.050
120
contoh
Kiteria pada metode IRR:
Jika IRR >/= ketetapan mgt
diterima
Jika IRR <
ketetapan mgt ditolak
Jika alternatif investasi lebih dari 1,
maka dipilih yang menghasilkan IRR
paling tinggi
121
perhitungan
Cost mesin baru
Rp. 111.000.000
Cash outflow
125
Cfpbc
Akuntansi manajemen
126
127
DITUNDA
PEMBEBANANN
YA
COS
T
ASET
NERACA
TELAH TERJADI
(HISTORICAL
COST)
PENGELUAR
AN
PERUSAHA
AN
LANGSUNG
DIBEBANKAN
BIAYA
EXPENS
E
LAPORAN
LABA/RU
GI
UNTUK: PENYUSUNAN
ANGGARAN, PENGAMBILAN
KEPUTUSAN, PENGENDALIAN
BIAYA DSB.
129
2.
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Bahan baku
Personel * Biaya
Energi
* Biaya
Supplies * Biaya
Angkut
* Biaya
Sewa
* dsb
Perjalanan
* Biaya Asuransi
Komunikasi
Depresiasi
Reparasi
Bunga
130
TETAP
BIAYA TETAP
DISKRESI
BIAYA VARIABEL
INJINER
B I A Y A
VARIABEL
BIAYA VARIABEL
DISKRESI
SEMI VARIABEL
131
132
1.
2.
3.
4.
134
BULAN
VOLUME KEGIATAN
(JKL)
JUMLAH BIAYA
(Rupiah)
Januari
8.250 jkl
61.625.000
Februari
7.980 jkl
59.870.000
Maret
8.876 jkl
65.694.000
April
9.238 jkl
68.047.000
Mei
8.679 jkl
64.413.500
Juni
9.260 jkl
68.190.000
Juli
9.652 jkl
70.738.000
Agustus
9.878 jkl
72.207.000
September
8.436 jkl
62.834.000
Oktober
7.758 jkl
58.427.000
November
8.120 jkl
60.780.000
Desember
8.395 jkl
62.567.000
Jumlah
112.772 jkl
Rp658.292.500
135
VARIABLE COSTING
(Penentuan Harga Pokok Variabel)
PENENTUAN
HARGA POKOK
PRODUK
136
Variable Costing
Full Costing
BIAYA PRODUKSI
BBB
B TK
B OP T
BIAYA
PEMASARAN
BIAYA ADMUM.
BIAYA PERIODE
Persed. BDP
Persed. Produk
Jadi
(-)
Harga Pokok
Penjualan
Laba Kotor
SALES
Laba Bersih
Usaha
138
BIAYA
BIAYA VARIABEL
BIAYA
PRODUKSI
BBB. BTK BOP.
V
.V
V
BIAYA TETAP
BIAYA NON
PROD.
BI.PEM
BIAYA
S
ADUM
BIAYA PRODUKSI
BBB BTK. BOP.
.T
T
T
(-)
BIAYA NON
PROD.
BI.
PEMSR.
T
BI.ADUM
.T
(-)
BIAYA PERIODE
Persed. BDP
Persed. Produk
Jadi
Harga Pokok
Penjualan
(-)
SALES
BATAS
KONTRIBUSI
KOTOR
BATAS
KONTRIBUSI
BERSIH
Laba Bersih
Usaha
139
140
Variable Costing
(3) Laporan
Laba-Rugi
(Full Costing):
Harga Pokok
Penjualan:
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Rp 190.000.000 (@19.000)
38.000.000
-----------------------------------Rp 152.000.000
141
Rp
----------------------- (-)
Batas kontribusi Bersih ------------------------------------------------------------------------------------Rp
240.000.000
Biaya Periode:
Biaya Ov. Pabrik Tetap
Rp 60.000.000
Biaya Pemasaran Tetap
50.000.000
Biaya
Administrasi
&
Umum
Tetap
70.000.000
Perbedaan Laba Bersih antara konsep FULL COSTING dengan konsep
--------------------- (+) -----------------------------------------------------------RpVARIABLE
180.000.000 COSTING=
Rp 12.000.000,
yaitu sebesar (Persediaan Akhir Persediaan Awal ) x
------------------------ (-)
Biaya Laba
Tetap
Produksi/
unit (2.000 0) x Rp 6.000 = Rp 12.000.000
Bersih
Usaha ------------------------------------------------------------------------------------------Rp
60.000.000
142
KESIMPULAN:
Jika Jumlah Produksi > Jumlah Penjualan Laba (Full Cost) > Laba (Variable
Cost)
Jika Jumlah Produksi < Jumlah Penjualan Laba (Full Cost) < Laba (Variable
Cost)
Jiaka Jumlah produksi = Jumlah Penjualan Laba (Full Cost) = Laba (Variable
Cost)
Contoh di atas untuk kondisi tahun 2014. Seandainya dalam tahun 2015,
Produk yang dihasilkan 11.000 unit sedangkan jumlah yang dijual 12.000 unit,
maka susunlah laporan rugi-laba untuk tahun 2015 dengan konsep Full
Costing maupun Variable Costing!!!!
MANFAAT VARIABLE COSTING:
1.
2.
3.
4.
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
a.
b.
c.
d.
MANFAAT
VARIABLE
COSTING
Perencanaan Laba
Penentuan Harga Jual
Pengendalian Biaya
Pengambilan Keputusan Jangka Pendek:
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
untuk tetap memproduksi sendiri atau membeli dari luar produk tertentu
untuk langsung menjual atau memproses lebih lanjut produk tertentu
untuk menerima atau menolak pesanan khusus (special order)
untuk menutup/menghentikan produksi produk tertentu dsb
143
TR = Total Revenue = p x Q
TC = Total Cost = a + bQ
I = Income = laba
P = price= harga jual/unit
Q = quantity= kuantitas
penjualan
a = jumlah biaya tetap
b = biaya variabel per unit
p b = batas kontribusi unit
TR TVC = batas kontribusi
total
144
180.000.000
-------------------------48.000 18.000
180.000.000
---------------------30.000
a
a
---------------------------pxQ=
xp
P - b
P - b
--------p
=
a
=--------------=
---p
b
------- -------p
p
= 6.000 unit
a
------------b
1 - ---p
180.000.000
180.000.000
180.000.000
BEP (Rp) = -------------------------- = ---------------------- = --------------------= Rp 288.000.000
18.000
1 - 0,375
0,625
1 ----------------48.000
Bukti:
6.000 x Rp48.000= 180.000.000 + (6.000 x Rp18.000)
145
Pendekatan Grafik
Break-even
Break-even
point
point
Total sales
Sales in
Dollars
t
fi
Pro
a
e
r
a
Total expenses
Fixed expenses
ea
r
a
s
s
o
L
Units Sold
146
Rp 40.000
Rp 60.000
Jumlah produksi
3.000
1.000
Biaya variabel/unit
Biaya tetap bersama
Rp 12.000
Rp
Rp15.000
147
= Rp 1.650.000.000
= Rp
924.000.000
--------------------------- (-)
Rp
726.000.000
145.000.000
-------------------------- (-)
581.000.000
148
Alternative 2:
TR = 6.000 x Rp 60.000
TPC= 6.000 x Rp 38.000
Laba
= Rp 360.000.000
= Rp 228.000.000
--------------------------- (-)
= Rp 132.000.000
Produk X:
Penjualan = 6.000 x Rp 225.000
= Rp 1.350.000.000
TC
= 6.000 x 124.000
= Rp 744.000.000
Biaya non produksi
Rp 145.000.000
-------------------------laba
Rp 461.000.000
Jad jumlah laba dengan alternatif 2 = Rp 593.000.000
149
SDP (Q) =
--------------------pb
b
1 - ---------p
150
151
KEPUTUSAN:
Membeli jika Harga Supplier < Biaya Terhindarkan
Membuat Sendiri jika Harga Supplier > Biaya Terhindarkan
(4.2) Keputusan untuk langsung menjual atau memproduksi lebih lanjut
produk
tertentu.
Contoh:
Perusahaan saat ini menghasilkan Produk X sebanyak 6.000 unit. Kapasitas
pabrik adalah 15.000jkl/tahun. Untuk memproduksi 1 unit Produk X
diperlukan biaya sbb:
Biaya Bahan Baku .....................
Rp 30.000
Biaya Tng Kerja Lgs = 2 jam @ Rp20.000 = Rp 40.000
BOP- Variabel= 2 jam @ Rp 8.000
Rp 16.000
BOP- Tetap= 2 jam @ Rp 17.000
Rp 34.000
----------------- +
Biaya produksi/unit
Rp 120.000
Produk X dijual dengan harga jual Rp 225.000/unit. Biaya pemasaran
variabel/unit Rp 4.000; Biaya non produksi tetap Rp145.000.000/tahun.
Terhadap sisa kapasitas perusahaan mempunyai 2 alternatif:
Alternatif 1:
Memproduksi lebih lanjut produk X menjadi XXI dengan tambahan biaya
/unit Rp30.000 Produk XXI akan dapat diserap oleh pasar seluruhnya
dengan harga Rp 275.000/unit.
153
Alternatif 2:
Membuat produk Y, dengan rincian biaya sbb:
Biaya Bahan Baku
Rp 15.000
Biaya Tenaga kerja 1/2jam @ Rp 25.000
12.500
BOP-Variabel jam @ Rp 15.000
7.500
--------------- +
Jumlah
Rp 35.000
Harga jual produk Y Rp 60.000/unit. Biaya pemasaran variabel Rp 3.000/unit. Seluruh produk Y
juga akan dapat diserap oleh pasar.
Pilih, alternatif mana yang akan dipilih perusahaan?
(4.3) Keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus (special order)
Contoh:
Perusahaan mempunyai kapasitas normal sebanyak 100.000 jkl. Perusahaan saat ini
telah menggunakan
80.000jkl untuk memproduksi produk S sebanyak 80.000unit,
dengan struktur biaya/unit sbb:
Biaya Bahan Baku
Rp 15.000
Biaya tenaga kerja langsung-V
18.000
BOP-Variabel
12.000
BOP-Tetap
25.000
--------------- +
Biaya produksi/unit
Rp 70.000
Produk S dijual dengan harga Rp 100.000/unit
Perusahaan menerima pesanan khusus produk S sebanyak 20.000 unit dari Pemda dengan
harga Rp 65.000/unit
Tentukan apakah pesanan dari Pemda tersebut akan diterima atau ditolak?
154
BTKL= 2jam
@15.000=30.000
BTKL=1jam@17.500=17
.500
BOP.V=2jam@12.500=25 BOP.V=1jam@12.500=12
.000
BOP.T=2jam@22.500=45 .500
BOP.T=1jam@22.500=22
.000
.500
155
Jmlh bi. Produksi =Rp
Jmlh bi produksi =Rp
Jika perusahaan ingin menghentikan produksi salah satu jenis produk, dan seluruh
kapasitas digunakan untuk menghasilkan produk yang masih diteruskan, dan
berdasarkan survey pasar masih sanggup untuk menyerap seluruh produk yang
dihasilkan, maka produk mana yang sebaiknya dihentikan produksinya?
156
157
BATAS
KONTRIBUSI
CONTRIBUTIO
N MARGIN
RATIO
158
Struktur
Biaya
Degree of
Operating
Leverage
159
CONTOH:
Data Perusahaan R, untuk tahun 2008:
Penjualan 40.000 unit x Rp 25.000 Rp 1.000.000.000
Biaya Variabel 40.000 unit x Rp 15.000
600.000.000
Batas Kontribusi
400.000.000
Biaya Tetap/Biaya Periode
350.000.000
Laba
50.000.000
Dari data tersebut:
==========
Batas kontribusi / unit Rp 10.000
15.000
1 - ----------- = 1 0,6 = 0,4
= 40%
Contribution Margin Ratio
=
25.000
160
Laba kontribusi
Rp 400.000.000
Biaya tetap
Rp
350.000.000 Laba usaha
Rp
50.000.000
================
Untuk tahun depan manajer produksi mengusulkan untuk
menggunakan suku cadang lokal, sehingga akan menghemat biaya
produksi Rp2.500/unit. Namun diperkirakan penjualan akan turun
dengan 10%. Apakah usulan manajer produksi tersebut sebaiknya
161
dipenuhi atau tidak?
162
163
PENENTUA
N HARGA
JUAL
PRODUKSI + BIAYA
PEMASARAN +
BIAYA
ADMINISTRASI +
MARK UP *)
ABSORPTIO
= BIAYA
N
PRODUKSI + MARK
APPROACH UP**)
CONTRIBUTI =
ON
APPROACH
BIAYA PRODUKSI
VARIABEL + BIAYA
PEMASARAN
VARIABEL + BIAYA
ADUM VARIABEL +
164
MARK UP ***)
CONTOH:
PT R merencanakan akan memproduksi dan menjual produk Y. Untuk itu
diperlukan investasi dalam peralatan dan modal kerja sebesar Rp
1.500.000.000. ROI minimal yang diharapkan perusahaan dari
penjualan produk Y 16%. Biaya untuk memproduksi 30.000 unit
produk Y setahun dianggarkan sbb:
Jenis Biaya
Per Unit
Rp 12.000
Rp 20.000
Rp 3.000
Rp 10.000
Rp 5.000
Rp 14.000
Total
Rp 300.000.000
Rp 420.000.000
Absorbtion Cost:
ROI = 16% x Rp 1.500.000.000
Biaya Produksi = Rp 45.000 x 30.000
--------------------------- +
Jumlah
Rp 1.590.000.000
Biaya pemasaran dan adm umum= 19.000 x Rp 30.000
= Rp 240.000.000
= Rp 1.350.000.000
570.000.000
-------------------------- +
2.160.000.000
Jadi harga jual/unit = Rp 2.160.000.000 : 30.000 = Rp 72.000
Laporan laba rugi:
Penjualan = 25.000 x Rp 72.000
Rp 1.800.000.000
HPP
= 25.000 x Rp 45.000
1.125.000.000
-------------------------- Laba kotor
675.000.000
Biaya Pemasaran & Adum variabel = 25.000 x Rp 5.000
------------------------- Batas kontribusi bersih
550.000.000
Biaya Pemasaran & Adm Tetap
420.000.000
------------------------- Laba Usaha
130.000.000
Rp
125.000.000
166
Variabel Cost:
ROI = 16% x Rp 1.500.000.000
= Rp
240.000.000
Biaya Produksi = Rp 35.000 x 30.000
= Rp 1.050.000.000
Biaya Pemasaran & Adum variabel = Rp 5.000 x 30.000 = Rp 150.000.000
--------------------------- +
Jumlah
Rp 1.440.000.000
Jadi harga jual/unit =( Rp 1.440.000.000 + 720.000.000) : 30.000 = Rp
72.000
Laporan laba rugi:
Penjualan = 25.000 x Rp 72.000
Rp 1.800.000.000
HPP Variabel= 25.000 x Rp 35.000
875.000.000
-------------------------- Batas kontribusi kotor
Biaya Pemasaran & Adum variabel = 25.000 x Rp 5.000
------------------------- Batas kontribusi bersih
800.000.000
Biaya periode (biaya tetap)
720.000.000
------------------------- Rugi Usaha
80.000.000 )
925.000.000
125.000.000
167
Total Cost:
ROI = 16% x Rp 1.500.000.000
= Rp 240.000.000
Biaya Produksi = Rp 45.000 x 30.000
= Rp 1.350.000.000
Biaya Pemasaran & Adum variabel = Rp 5.000 x 30.000 = Rp 150.000.000
Biaya Pemasaran & Adum Tetap
420.000.000
--------------------------- +
Jumlah
Rp 2.160.000.000
Jadi harga jual/unit = Rp 2.160.000.000 : 30.000 = Rp 72.000
Laporan laba rugi:
Penjualan = 25.000 x Rp 72.000
Rp 1.800.000.000
HP Penjualan= 25.000 x Rp 45.000
1.125.000.000
-------------------------- Laba kotor
675.000.000
Biaya Pemasaran & Adum variabel = 25.000 x Rp 5.000
Biaya Pemasaran dan adm tetap
------------------------- Laba Usaha
==========
( 125.000.000)
( 420.000.000 )
80.000.000
168
Balanced scorecard
169
BCC-FOG
BALANCED SCORECARD
Merupakan contemporary management tool yang digunakan untuk
mendongkrak kemampuan organisasi dalam melipatgandakan
kinerja keuangan perusahaan.
Scorecard (kartu skor):
Kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang
Untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh personel
di masa depan
Balanced (berimbang)
170
1.
2.
3.
4.
171
PESPEKTIF
Return on
Investment
(ROI)
KEUANGAN
CUSTOMER
PROSES BISNIS
INTERN
PEMBELAJARA
N
&
PERTUMBUHAN
Bauran
Pendapatan
(Revenue Mix)
Pemanfaatan
Aset
(Asset Turn
Over)
Berkurangnya
Biaya secara
signifikan
Jumlah
Customers
Baru
Jumlah
Customers
yang menjadi
non customers
Kecepatan
Waktu Layanan
Customers
Cycle Time
On-Time
Delivery
Cycle
Effectiveness
Skill Coverage
Quality Work
Life Index
172
Perumusan
Strategi
P
E
R
E
N
C
A
N
A
A
N
Perencanaa
n Strategi
Penyusunan
Program
Penyusunan
Anggaran
I
M
P
L
E
N
T
A
S
I
Implementa
si
Pemantauan
173
Perumusan
Strategi
P
E
R
E
N
C
A
N
A
A
N
Perencanaa
n Strategi
Penyusunan
Program
Penyusunan
Anggaran
I
M
P
L
E
N
T
A
S
I
Implementa
si
Pemantauan
174
Contoh:
Penerjemahan Visi
dan Strategi suatu
Institusi Layanan
Kesehatan ke
Sasaran-Sasaran
Strategik yang
Komprehensif
dan Koheren
PESPEKTIF
VISI
Menjadi institusi pilihan dalam bidang penyediaan jasa layanan
kesehatan di Indonesia
TUJUAN (GOALS)
SDM
Pertumbuhan
Jasa Unggul
Teknologi Unggul
Profesional &
Laba
Berkomitmen
Differentiation Stategy
Low Cost Strategy
Pertumbuhan
ROI
KEUANGAN
Pertumbuhan
Pendapatan
Berkurangnya
Biaya
CUSTOMER
Meningkatnya
Kepercayaan
Customers
Kecepatan
Layanan
Quality
Relationship
dengan
Customers
PROSES BISNIS
INTERN
Meningkatnya
Kualitas
Proses
Layanan
Customers
State of the
art Technology
Terintegrasika
nnya Proses
Layanan
Customers
PEMBELAJARA
N
&
PERTUMBUHAN
Meningkatnya
Kapabilitas
Personel
Meningkatnya
Komitmen
Personel
175
Dampak Teknologi
Informasi Terhadap
Personel Perusahaan dan
Organisasi
Knowled
ge
Workers
Teknolog
i
Informas
i
Knowledge
Workers
menjadi
dominan
Menuntut
otonomi dan
wewenang
lebih besar
Learning
Organizati
on
Perubahan
Organisasi
Tim
Lintas
Fungsuo
nal
Empowe
red
Emplyee
s
Boundaryle
ss
Organizati
on
Jejaring
(Networ
k)
Koordinasi
melalui
komunikasi,
persuasi, dan
kepercayaan
176
Perumusan
Strategi
P
E
R
E
N
C
A
N
A
A
N
Perencanaa
n Strategi
Penyusunan
Program
Penyusunan
Anggaran
I
M
P
L
E
N
T
A
S
I
Implementa
si
Pemantauan
177
Tidak koheren
Koheren
Terukur
Seimbang
178
ProcessCentric
Perspectif
Proses
Bisnis /Intern
Process
yang
productive
dan cost
effective
Perspectif
Keuangan
Process
yang
productive
dan cost
effective
Intern
al
Focus
Extern
al
Focus
Process
yang
productive
dan cost
effective
Process
yang
productive
dan cost
effective
Perspectif
Pembelajaran
dan
Pertumbuhan
PeopleCentric
Perspect
if
Custome
179
r
180
BCC-FOG
Fokus
Data
Operasi:
Proses bisnis/intern
Pemasok
Penanganan
Bahan
Produksi
Distribusi
April
Mei
Juni
6
456
433
2
488
448
3
473
413
12
1.228
1.654
1.997
332.786
23.998
21
310
12
4
33
377.619
11.542
18
303
3
18
12
356.118
44.928
11
345
13
98
21
21
1.025
18
1.001
478.556
21
998
45
903
511.827
22
1.335
31
1.300
499.816
181
Hasil
Scorecard:
April
Mei
Juni
1,32
%
94,96
%
0,41%
91,80%
0,63
%
87,32
%
Pembelian
Kualitas
Pemasok
Pengiriman oleh
Pemasok
Penanganan
Bahan
Efisiensi routing
Tingkat
persediaan
0,33
%
7,21%
0,48%
3,06%
0,60
%
12,62
%
Produksi
(Pemanufaktura
n):
Penghentian
Efisiensi mesin
Pengerjaan
kembali
Sisa produksi
Kualitas
6,77
%
1.073,
50
12
4
33
6,04%
1.246,2
7
3
18
12
3,22
%
1.032,
23
13
98
21
1,76%
48,81
22.78
8
4,51%
47,52
24.373
90,48
2,32%
60,68
22.71
182
9
Distribusi:
Akurasi
pengiriman
Efisiensi
pengiriman
Terimakasih
Semoga bermanfaat
183