You are on page 1of 60

BAGIAN FARMAKOLOGI DAN TERAPI

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA


2010

PENGATURAN TEKANAN DARAH


BP = CO x PVR

ORGAN YANG BERPERAN :


- JANTUNG
- PEMBULUH DARAH
- GINJAL

REFLEKS BARORESEPTOR
RENIN ANGIOTENSIN
ENDOTEL VASKULER

TUJUAN DAN STRATEGI PENGOBATAN

ENURUNKAN MORTALITAS DAN MORBIDITAS KARDIOVASKULE

TERAPI NON FARMAKOLOGIS


TERAPI FARMAKOLOGIS

OBAT ANTI HIPERTENSI


1.
2.
3.
4.
5.
6.

DIURETIK
ANGIOTENSIN-CONVERTING ENZYM INHIBITO
ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER
PENGHAMBAT ADRENERGIK
VASODILATOR
CALCIUM ANTAGONIS

Faktor sosial ekonomi


Profil faktor resiko kardiovaskular
Ada tidaknya kerusakan organ target
Ada tidaknya penyakit penyerta
Variasi individu (respon thd obat)
Kemungkinan interaksi obat

Diuretik menghasilkan peningkatan aliran

urin (diuresis) dengan menghambat


reabsorpsi natrium dan air dari tubulus
ginjal.
Kebanyakan reabsorpsi natrium dan air
terjadi di sepanjang segmen-segmen
tubulus ginjal (proksimal, ansa Henle (ansa
desending dan ansa asending), dan distal,
Diuretik dapat mempengaruhi satu atau
lebih segmen tubulus ginjal

Diuretik menurunkan tekanan darah dengan

menurunkan volume darah dan COP


Diuretik efektif menurunkan tekanan darah sampai
10-15 mmHg
Pada hipertensi yang lebih berat, digunakan kombinasi

diuretik dengan vasodilator dan simpatoplegik untuk


mengontrol kecendrungan retensi natrium

Dapat dikombinasikan dengan obat antihipertensi

lainnya ok dapat meningkatkan aktivitas dan


mengurangi efek retensi cairan obat antihipertensi
lainnya
Diuretik yang digunakan sebagi obat anti
hipertensi adalah: Golongan Thiazide, Loop
Diuretik, Diuretik Hemat Kalium

Farmakodinamik menghambat reabsorpsi NaCl

di tubulus convulated distal dengan memblok


Na+ dan Cl+ transpotter sehingga ekskresi Na+
dan Cl+
Hidroklorotiazid prototype
Farmakokinetika :
- Diberikan per oral
- Waktu paruh yg berbeda pada masing golongan
t HCT : 10-12 jam
- ES: ketidakseimbangan elektrolit (hipokalemi,
hipomagnesemia, hiperkalsemia,
hipokloremia,
hiperuresemia, hiperglikemia, kolesterol ,
lipoprotein , TG
- IO: digoksin keracunan digitalis, me kerja

Bekerja di ansa henle asenden bagian epitel tebal

dengan cara menghambat kotransport Na+ , K+ ,


Cl- dan menghambat resorpsi air dan elektrolit
Jarang digunakan sebagi antihipertensi kecuali
pada ggn fungsi ginjal atau gagal jantung
Farmakokinetik :
- Cepat diabsorpsi
- T1/2 pendek : 4-6 jam
- Efek Samping: ketidakseimbangan elektrolit,
hipotensi
orthostatik
- Contoh: asam etakrinat (Edecrin), furosemide
(Lasix),

Mengurangi atau menghambat pertukaran Na-

K pada tubuli distal dengan mengurangi


permeabilitas membran
Diuresis ringan efek hilangnya ion-ion Na
Biasanya digunakan bersama tiazid untuk
mengurangi ES
ES: hiperkalemia
Cth :Amilorid, Triamteren, Spironolakton
(Antagonis aldosteron)

14

1.
2.
3.
4.

Berbagai mekanisme kerja bloker sebagai


antihipertensi :
Dihubungkan dengan reseptor 1
Penurunan frekuensi denyut jantung dan
kontraktilitas sehingga menurunkan CO
Hambatan sekresi renin penurunan sekresi
angiotensinogen II
Mempengaruhi sistem saraf simpatis

Efektivitas antihipertensi berbagai bloker

tidak berbeda satu dgn yg lainya, ada atau


tidaknya kardioselektifitas, aktivitas
simpatomometik (ISA), ataupun aktivitas
stabilisasi membran
Pemilihan obat ini tergantung pada kondisi

patologik pasien

Hanya 1bloker yang efektif digunakan sebagai

antihipertensi
Hambatan pada reseptor

vasodilatasi di

arteriol dan venula resistensi perifer me, COP


Efek positif terhadap lipid profile LDL,trigliserida ,

HDL dan mengurangi resistensi insulin


Contoh: Prazosin, Terazosin dan Doxazosin

Diabsorpsi dengan baik pada pemberian peroral


Metabolisme di hati
Berbeda dalam hal waktu paruh: Prazosin 2-3 jam, Terazosin

12 jam, Doxazosin 20-22 jam


Konsentrasi plasma meningkat pada pasien gagal jantung

kongestif, karena penurunan metabolisme lintas pertama.


ES : Hipotensi postural pusing, palpitasi, sakit kepala, dan

lesu.
Terapi hendaknya diawali dengan dosis rendah dan

diberikan sebelum tidur mencegah hipotensi postural dan


sinkope. Dan peningkatan dosis harus dilakukan dengan
hati-hati
25

Dengan menurunkan simpatis outflow di

susunan saraf pusat dan mempertahankan


kontrol baroreseptor
Paling sering digunakan adalah Metildopa dan

Klonidin

Mekanisme kerja: Menggantikan kedudukan

DOPA dalam sintesis katekolamin


Efek antihipertensinya disebabkan oleh

karena stimulasi reseptor 2 di sentral


Menurunkan resistensi vaskular tanpa banyak

mempengaruhi frekwensi dan curah jantung

PENGHAMBAT SINTESA NA
PHENYLALANINE
TYROSINE

TYROSINE

DOPA

METHYLDOPA

METHYLDOPA

DOPAMINE

METHYLDOPAMINE

NORADRENALINE

METHYLNORADRENALINE

ADRENALINE

Absorpsi melalui saluran cerna


Mengalami metabolisme lintas pertama yang

ekstensif bioavailabilitasnya menjadi


rendah rata-rata 25%
Sekitar 2/3 obat yang dapat mencapai

sirkulasi sistemik dibersihkan oleh ginjal.


t1/2 eleminasi terminal sekitar 2 jam.
Bisa memasuki otak melalui molekul aktif

pembawa asam-asam amino aromatik


30

Dosis terapi lazim 1-2gr/hari dengan dosis

terbagi dapat menurunkan TD secara


memuaskan. Pada banyak pasien dosis
sekali sehari cukup efektif
Peningkatan dosis tidak memperbesar efek
Dosis oral menghasilkan efek

antihipertensi maksimal dalam 4-6jam, dan


dapat bertahan sampai 24 jam tergantung
pada akumulasi metabolit
metilnorepineprin .
31

Sedasi pada awal pengobatan.


Pada terapi jangka panjang : kelelahan mental

persisten dan hambatan konsentrasi.


Mimpi buruk
Depresi mental
Vertigo
Munculnya tanda-tanda ekstrapiramidal
Laktasi baik pada wanita juga pria
Perkembangan test Coombs positif.
Efek samping menghilang dengan penghentian obat.
32

Mekanisme kerja: terutama bekerja pada reseptor

2
di sentral dengan menurunkan
simpatis outflow
Efek antihipertensi terjadi oleh karena pe

resistensi perifer dan curah jantung


Pe tonus simpatis menyebabkan penurunan

kontraktilitas miokard dan frekuensi jantung

Diabsorpsi cepat secara oral,bioavailabilitasnya

mencapai 95%
t1/2 6-13 jam
dari obat dieleminasi dalam bentuk tidak berubah di
dalam urine.
Larut dalam lemak dapat memasuki otak dengan
cepat.
Dosis terapetik 0,2-1,2 mg/hari 2x sehari
ES: Mulut kering, sedasi, pusing
Penghentian terapi setelah penggunaan dlm jangka
waktu lama khususnya dengan dosis tinggi (>1 mg/hari)
dapat menyebabkan krisis hipertensi penghentian
dilakukan bertahap disertai pemberian obat pengganti.
34

Cara kerja : menyekat kemampuan vesikel transmiter

aminergik untuk mengambil dan menyimpan aminbiogenik, dengan mempengaruhi Vesicular


membrane associated transpotter (VMAT)
Efek terjadi diseluruh tubuh deplesi

norepineprin,dopamin dan serotonin pada saraf


pusat dan perifer.
Mudah memasuki otak dan mendeplesi penyimpanan

amine serebral sedasi, depresi dan gejala


parkinsonisme.

35

Absorpsi, metabolisme dan klirensnya belum

diketahui dengan jelas.


Obat menghilang dari sirkulasi dengan cepat,

tetapi efeknya bertahan lebih lama akibat


inaktivasi iirreversibel pada pada pembawa di
granula penyimpanan katekolamin
Dosis harian < 1mg (tepatnya 0,25mg)
Diberikan oral dengan dosis tunggal.
36

Pada dosis rendah menyebabkan sedikit

hipotensi postural
Pada dosis tinggi menyebabkan sedasi,

kelesuan, mimpi buruk dan depresi mental


yang parah kadang juga terjadi pada dosis
rendah.
Sering menyebabkan diare ringan dan kram

pada saluran cerna


Meningkatkan sekresi asam lambung.
37

Menghambat pelepasan norepineprin dari

ujung saraf simpatis


Ketika Guanetidine telah memasuki saraf,

terkonsentrasi pada vesikel-vesikel


transmiter, tempatnya menggantikan NE.
Obat yang menyekat ambilan katekolamin

akan menyekat efek Guanetidine.

38

Bioavailabilitasnya bervariasi 3-50%


50% diklirens oleh ginjal
Retensi obat pada ujung-ujung saraf dan ambilan ke

tempat lain menyebabkan volume distribusi sangat besar


T1/2 lima hari
Dengan dosis tetap setiap hari efek simpatopleginya

bertahap (efek maksimal dalam 1-2mgg)


Dosis bervariasi pada setiap individu.
Diawali dengan dosis rendah 10mg/hari satu x sehari.
Seyogyanya dosis tidak ditingkatkan kurang dari 2 mgg

39

Hipotensi postural simptomatis


Hipotensi yang terjadi setelah olah raga khususnya

bila diberikan dalam dosis tinggi.


Terapi yang tidak bijaksana dapat menyebabkan

penurunan aliran darah ke jantung dan otak bahkan


dapat menyebabkan syok.
Ejakulasi retrograd pada pria
Diare akibat peningkatan motilitas saluran cerna.

40

Me

sintesis NO di dalam endotelium

Hydralazine(arteri dilatasi), Nitroprusside (arteri


& Veno dilatasi)
Hiperpolarisasi membran otot polos melalui
pembukaan potasium chanel Minoxidil,
Diazoxide arteri dilatasi > venodilatsi

Absorpsi baik dan cepat


Metabolisme oleh hati
Metabolisme dgn cara asetilasi dipengaruhi

genetik asetilator cepat BA rendah


efek antihipertensi kecil
BA rendah (rata-rata25%)
T1/2 : 2-4jam tapi efek vaskular lbh panjang
Dosis: 40-200mg/ hari

43

Sakit kepala
Mual
Anoreksia
Palpitasi
Berkeringat
Flushing
Pada pasien dengan penyakit jantung iskemia,

refleks takikardi dan stimulasi simpatis dapat


menyebabkan angina atau aritmia iskemik
Dengan dosis 400mg/hari atau lebih sindroma

artralgia, mialgia, ruam pada kulit, demam yang


menyerupai SLE
44

Mekanisme kerja: membuka kanal K pada

membran otot polos oleh MINOXIDIL SULFATE


Akibatnya menstabilkan membran pada
potensial istirahat menyebabkan sedikit
mungkin kontraksi.
Efek anti hipertensinya sangat kuat
Efektif pada pasien dengan gagal ginjal dan
hipertensi parah yang tidak memberi respon
hidralazine dengan baik.

45

Diabsorpsi dengan baik dari saluran cerna


Dimetabolisme dengan cara konjugasi di hati
Tidak terikat protein
T1/2 rata-rata 4jam tapi efek antihipertensinya

pada dosis tunggal bertahan lebih dari 24 jam.


Hanya tersedia oral dengan dosis awal 5 atau

10 mg/hari dalam 2 dosis yang dapat


ditingkatkan bertahap menjadi 40mg/hari
Harus digunakan dalam kombinasi dengan

penyakat dan suatu diuretik loop.


46

Merupakan vasodilator parenteral yang sangat

kuat yang digunakan pada keadaan darurat.


Bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah

arteri dan vena.


Menyebabkan penurunan tahanan vaskular perifer

dan venous return


Efek diatas sebagai hasil aktivasi guanylyl cyclase

baik dengan rilis NO atau dengan stimulasi


langsung terhadap enzim.dengan hasil
peningkatan cAMPintraseluler yang dapat
merelaksasi otot polos vaskular.
47

Nitroprusside merupakan besi kompleks, kelompok

cyanide yang segera dimetabolisme dengan cara


langsung diambil ke dalam eritrosit dengan
pembebasan cyanide.
Selanjutnya cyanide dimetabolisme oleh enzim

mitokondrial Rhodanase, dengan banruan donor


sulfur, ke thiocyanate.
Thiocyanate didistribusikan ke dalam cairan

ekstraseluler dan dieliminasi dengan lambat oleh


ginjal.
48

Menurunkan TD secara cepat dan efeknya

menghilang dalam 1-10menit setelah obat


dihentikan.
Pemberian dengan cara infus IV.
Dosis mulai dari 0,5g/kg/menit dan dapat

dinaikan sampai 10g/kg/menit.


Efikasi dan mula kerja cepat tekanan

darah arteri harus dipantau terus-menerus.


49

Toksisitas paling serius akibat akumulasi cyanide

asidosis metabolik, aritmia, hipotensi berlebihan


kematian.
Dapat terjadi toksisitas setelah pemberian dosis

rendah.
Pemberian profilaksis hydroxocobalamin dan

natrium thiosulfate untuk mempercepat


metabolisme cyanide membentuk
cyanocobalamin yang tidak toksik.
Dapat terjadi akumulasi thiocyanate kelemahan,

disorientasi, psikosis, spasme otot serta konvulsi.


50

Vasodilator arteriol parenteral yang efektif


Masa kerja relatif panjang
Digunakan untuk kedaruratan hipertensi
Injeksi diazoxide menyebabkan penurunan

tahanan vaskular sistemik dan tekanan darah


rata-rata.

51

Berikatan dengan albumin serum dan jaringan

vaskular
Tidak mengalami perubahan dalam
metabolisme dan ekskresi
T1/2: 24 jam
Menyebabkan retensi air dan garam
Digunakan untuk pengobatan hipoglikemia
pada insulinoma
Dosis: 300mg

52

Hipotensi
Stroke
Infark miocard
Angina
Iskemia

53

MEKANISME KERJA: menghambat aliran masuk

kalsium ke dalam sel-sel otot polos arteri.


Menyebabkan dilatasi arteriol perifer
Efek: anti hipertensi, anti angina, anti aritmia,
Co: VERAPAMIL

NIFEDIPIN

55

Aktif secara oral


Efek lintas pertama tinggi
Ikatan protein plasma tinggi
Metabolisme ekstensif

56

1. Otot polos: relaksasi otot polos vaskular,

bronkiolus, saluran cerna dan uterus.


2. Otot jantung: menurunkan kontraktilitas
3. Menyekat pelepasan insulin pada manusia
4. Mengurangi morbiditas yang menyertai

perdarahan subarakhnoid.

57

Perluasan langsung dari efek teraupetiknya


Depresi jantung serius
Henti jantung
Bradikardia
Penyakatan atrioventrikuler
Gagal jantung kongestif

58

You might also like