You are on page 1of 23

Click icon to add

picture

DEFINISI
Sistem kardiovaskuler merupakan organ
sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang
berfungsi memberikan dan mengalirkan
suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan
tubuh yang di perlukan dalam proses
metabolisme tubuh

FUNGSI
memompa darah ke seluruh tubuh dan
menampungnya kembali setelah dibersihkan organ
paru-paru. Hal ini berarti bahwa fungsi jantung
manusia adalah sebagai alat atau organ pemompa
darah pada manusia. Pada saat itu jantung
menyediakan oksigen darah yang cukup dan dialirkan
ke seluruh tubuh, serta membersihkan tubuh darih
hasil metabolisme (karbondioksida). Sehingga untuk
melaksanakan fungsi tersebut jantung
mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari
seluruh tubuh dan selanjutnya memompanya ke
paru-paru, dengan cara darah pada jantung
mengambil oksigen dan membuang karbondioksida.

ACUT MIOCARD INFARK

pengertian
Infark miokardium mengacu pada proses
rusaknya jaringan jantung akibat suplai
darah yang tidak adekuat sehingga aliran
darah koroner berkurang.(Brunner & Sudarth,
2002) Infark miocard akut adalah nekrosis
miocard akibat aliran darah ke otot jantung
terganggu. (Suyono, 1999)

ETIOLOGI
Curah jantung
Kebutuhan
Suplai
O2 miocard
yang meningkat
meningkat

TANDA DAN GEJALA

Nyeri dada yang terjadi secara mendadak


dan terus-menerus tidak mereda, biasanya
diatas region sternal bawah dan abdomen
bagian atas, ini merupakan gejala utama.
Nyeri dapat menjalar ke arah rahang ,leher
sampai ke bahu
Nyeri mulai secara spontan (tidak terjadi
setelah kegiatan atau gangguan emosional),
Nyeri sering disertai dengan sesak nafas,
pucat, dingin, diaforesis berat, pening atau
kepala terasa melayang dan mual muntah.

PATHWAYS

Aterosklerosis/Trombosis /Konstriksi arteri koronaria


Aliran darah ke jantung menurun
Oksigen dan nutrisi turun
Jaringan Miocard Iskemik
Nekrose lebih dari 30 menit

Supply dan kebutuhan oksigen ke jantung tidak seimbang

Metabolisme an aerob
hipoksia

Seluler

Integritas
membran sel berubah Timbunan asam laktat
Kontraktilitas turun
curah jantung
fatique

Resiko

nyeri

Intoleransi aktiviyas
Kerusakan pertukaran gas

COP menurun

kegagalan pompa jant

Gangguan perfusi jantung

Gagal jantung

Resiko kelebihan vol. Cairan


ekstravaskuler

PENATALAKSANAAN

Rawat ICCU, puasa 8 jam


Tirah baring, posisi semi fowler.
Monitor EKG
Infus D5% 10 12 tetes/ menit
Oksigen 2 4 lt/menit
Analgesik : morphin 5 mg atau petidin 25 50 mg
Obat sedatif : diazepam 2 5 mg
Bowel care : laksadin
Antikoagulan : heparin tiap 4 6 jam /infus
Diet rendah kalori dan mudah dicerna
Psikoterapi untuk mengurangi cemas

ACUTE CORONARY SYNDROM

Pengertian
gabungan gejala klinik yang menandakan
iskemia miokard akut, terdiri dari infark
miokard akut dengan elevasi segmen ST(ST
segment elevation myocardial infarction=
STEMI), infark miokard akut tanpa elevasi
segment ST (non ST segemnt elevation
myocardial infarction= NSTEMI), dan angina
pektoris tidak stabil (unstable angina
pectoris = UAP). (Jantunghipertensi.com)

ETIOLOGI
Penyebab reversible dari gagal jantung antara lain:

aritmia (misalnya: atrial fibrillation)


emboli paru-paru (pulmonary embolism),
hipertensi maligna atau accelerated
penyakit tiroid (hipotiroidisme atau hipertiroidisme)
valvular heart disease
unstable angina
high output failure
gagal ginjal, permasalahan yang ditimbulkan oleh
pengobatan (medication- induced problems), intake
(asupan) garam yang tinggi, dan anemia berat.

MANIFESTASI KLINIS

Sindrom koroner akut (SKA) merupakan


keadaan darurat jantung dengan manifestasi
klinis rasa tidak enak di dada atau gejala lain
sebagai akibat iskemia miokardium. Syndrom
Koroner Akut terdiri atas angina pektoris
tidak stabil, infarct myocard acute (IMA)
yang disertai elevasi segmen ST (STEMI), dan
penderita dengan infark miokardium tanpa
elevasi ST (STEMI). Syndrom Koroner Akut
(SKA) ditetapkan sebagai manifestasi klinis
penyakit arteri koroner yang merupakan
manifestasi utama proses aterosklerosis.

PENATALAKSANAAN

Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung


tombak sindrom koroner akut sampai edema atau acites
hilang. ACE inhibitor atau Angiotensin Reseptor Blocker
(ARB) dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai
dosis optimal.
Digitalis diberikan bila ada aritmia supraventrikular
(fibrilasi atrium atau SVT lainnya
Aldosteron antagonis dipakai untuk memperkuat efek
diuretik atau pada pasien dengan hipokalemia
Pemakaian alat bantu Cardiac Resychronization Theraphy
(CRP) maupun pembedahan, pemasangan ICD (Intra
Cardiac Defibrillator) sebagai alat mencegah mati
mendadak pada sindrom koroner akut akibat iskemia
maupun noniskemia dapat memperbaiki status fungsional
dan kualitas hidup, namun mahal

HIPERTENSI
PENGERTIAN

ETIOLOGI
Hipertensi Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak
factor yang mempengaruhi seperti genetika,
lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf
simpatik, system rennin angiotensin, efek
dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress
Hipertensi Sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim
renal/vaskuler renal, Penggunaan kontrasepsi
oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll

TANDA DAN GEJALA

Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg


Sakit kepala
Pusing / migraine
Rasa berat ditengkuk
Penyempitan pembuluh darah
Sukar tidur
Lemah dan lelah
Nokturia
Azotemia
Sulit bernafas saat beraktivitas

PENATALAKSANAAN

Terapi tanpa obat


a.Diet
b.Diet yang dianjurkan untuk penderita
hipertensi adalah :
- Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/
hr menjadi 5 gr/hr
- Diet rendah kolesterol dan rendah asam
lemak jenuh
c.Penurunan berat badan
d.Penurunan asupan etanol
e.Menghentikan merokok
f.Latihan Fisik

Terapi dengan obat


a.Step 1
Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker, Ca
antagonis , ACE Inhibitor
b. Step 2
Alternatif yang bisa diberikan :
1)Dosis obat pertama dinaikkan
2)Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama
3)Ditambah obat ke 2 jenis lain, dapat berupa
diuretika ,beta blocker,Ca antagonis,Alpa blocker
Clonidin,reserphin,vasodilator
c.Step 3 : Alternatif yang bisa ditempuh
1)Obat ke-2 diganti
2)Ditambah obat ke-3 jenis lain
d.Step 4 : Alternatif pemberian obatnya
1)Ditambah obat ke-3 dan ke-4
2)Re-evaluasi dan konsultasi
3)Follow Up untuk mempertahankan terapi

CHF (CONGESTIVE HEART FAILURE)/


GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Gagal jantung kongestif (CHF)adalah suatu


keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi
jantung sehingga jantung tidak mampu memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
jaringan dan/ kemampuannya hanya ada kalau
disertai peninggian volume diastolik secara
abnormal (MansjoerdanTriyanti,2007).
Gagal jantung adalah sindrom klinik dengan
abnormalitas dari struktur atau fungsi jantung
sehingga mengakibatkan ketidakmampuan jantung
untuk memompa darah ke jaringan dalam
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh
(Darmojo, 2004citArdini 2007).

ETIOLOGI

Faktoreksterna(dari luar jantung); hipertensi


renal, hipertiroid, dan anemia kronis/ berat
Faktor interna ( dari dalam jantung)
Disfungsi katup: Ventricular Septum Defect
(VSD), Atria Septum Defect (ASD), stenosis
mitral, dan insufisiensi mitral.
Disritmia: atrial fibrilasi, ventrikel fibrilasi,
dan heart block.
Kerusakan miokard: kardiomiopati,
miokarditis, dan infark miokard.
Infeksi: endokarditis bacterial sub-akut

TANDA DAN GEJALA

Peningkatan volume intravaskular.


Kongesti jaringan akibat tekanan arteri dan vena yang
meningkat akibat turunnya curah jantung.
Edema pulmonal akibat peningkatan tekanan vena pulmonalis
yang menyebabkan cairan mengalir dari kapiler paru ke
alveoli; dimanifestasikan dengan batuk dan nafas pendek.
Edema perifer umum dan penambahan berat badan akibat
peningkatan tekanan vena sistemik.
Pusing, kekacauan mental (confusion), keletihan, intoleransi
jantung terhadap latihan dan suhu panas, ekstremitas dingin,
dan oliguria akibat perfusi darah dari jantung ke jaringan dan
organ yang rendah.
Sekresi aldosteron, retensi natrium dan cairan, serta
peningkatan volume intravaskuler akibat tekanan perfusi
ginjal yang menurun (pelepasan renin ginjal).

PENATALAKSANAAN

Meningkatkan oksigenasi dengan pemberian oksigen dan


menurunkan konsumsi O2melalui
istirahat/ pembatasan
aktifitas
Diet: pembatasan natrium (2 gr natrium atau 5 gr garam)
ditujukan untuk mencegah, mengatur, dan mengurangi
edema, seperti pada hipertensi dan gagal jantung. Rendah
garam 2 gr disarankan pada gagal jantung ringan dan 1 gr
pada gagal jantung berat. Jumlah cairan 1 liter pada gagal
jantung berat dan 1,5 liter pada gagal jantung ringan
Pembatasan aktivitas fisik
Memperbaiki kontraktilitas otot jantung Mengatasi
keadaan yang reversible, termasuk tirotoksikosis, miksedema,
dan aritmia.
Digitalisasi

You might also like