Professional Documents
Culture Documents
Resti Rusydi
Oleh :
1110312006
Preseptor
1110312067
DEFINISI
Peradangan dari apendiks versiformis dan merupakan
kegawatdaruratanbedah abdomenyangpalingsering
ditemukan
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN FISIK
ALVARADO SCORE
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
-leukositosis
Urinalisa
TANDA LAIN:
- Kalsifikasi apendiks (0,5-6cm)
Sentinel loop- pelebaran ileum atonik berisi air
fluid level
Dilatasi sekum
Preperitoneal fat line yang melebar dan / kabur
Kaburnya region kanan bawah, mengacu pada
cairan dan edema
APENDIKOGRAFI
- Pemeriksaan apendikografi tidak mempunyai
peran diagnosis dalam kasus appendisitis
Kontra indikasi: peritonitis dan curiga perforasi
dapat untuk menegakkan diagnosis penyakit
lain yang menyerupai apendisistis
BARIUM ENEMA
menunjukkan komplikasi-komplikasi dari
appendisitis pada jaringan sekitarnya,untuk
menyingkirkan diagnosis banding,
sensitivitas dan tingkat akurasi yang tinggi
sebagai metode diagnostik untuk menegakkan
diagnosis appendisitis kronis tampak
pelebaran/penebalan dinding mukosa
appendiks, disertai penyempitan lumen
hingga sumbatan usus oleh fekalit
USG
Bila hasil pemeriksaan fisik meragukan, dicurigai
adanya abses, menyingkirkan diagnosis banding
seperti kehamilan ektopik, adnecitis dan sebagainya.
Sensitivitas sekitar 90%
CT SCAN
dipertimbangkan sebagai pemeriksaan diagnostik
paling akurat untuk menyingkirkan appendisitis.
keakuratan diagnosis CT scan rata-rata antara 93%
dan 98 % dengan sensitifitas 90-98% dan spesifitas 8398%
Dapat menunjukkan tanda-tanda dari appendisitis.
Selain itu juga dapat menunjukkan komplikasi dari
appendisitis seperti bila terjadi abses
DIAGNOSIS BANDING
Tatalaksana
Apendiktomi
dapat dilakukan secara terbuka ataupun dengan cara
laparoskopi. Bila apendiktomi terbuka, incise
McBurney paling banyak dipilih oleh ahli bedah
Antibiotik
Pada apendisitis gangrenosa atau perforata
Preoperative, antibiotik broad spectrum intravena
diindikasikan untuk mengurangi kejadian infeksi pasca
pembedahan.
Post operatif, antibiotic diteruskan selama 24 jam pada
pasien tanpa komplikasi apendisitis
diteruskan sampai 5-7 hari post operatif untuk kasus
apendisitis ruptur atau dengan abses.
diteruskan sampai hari 7-10 hari pada kasus apendisitis
ruptur dengan peritonitis difus
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Apendiktomi yang dilakukan sebelum perforasi
prognosisnya baik. Kematian dapat terjadi pada
beberapa kasus. Setelah operasi masih dapat
terjadi infeksi pada 30% kasus apendix perforasi
atau apendix gangrenosa.
Serangan berulang dapat terjadi bila appendiks
tidak diangkat
IDENTITAS
ANAMNESIS
Keluhan utama : Nyeri perut kanan bawah semakin
meningkat sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
- Nyeri perut kanan bawah semakin meningkat sejak satu
hari sebelum masuk rumah sakit. Riwayat nyeri perut
disekitar pusar 15 hari yang lalu kemudian nyeri
berpindah ke perut
kanan bawah dan dirasakan
terus menerus dan meningkat satu hari yang lalu.
- Demam dirasakan sejak 1 hari yang lalu
Mual dirasakan sejak adanya nyeri perut disertai
menurunnya nafsu makan
- Riwayat muntah 1 hari yang lalu, frekuensi >5x sehari,
isi apa yang dimakan
- BAB dan BAK dalam batas normal
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengeluhkan keluhan
serupa
Riwayat Kebiasaan Sosial dan Ekonomi
Pasien seorang ibu rumah tangga
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis:
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi
: 90x/ menit
Respirasi
: 20x / menit
Suhu
: 37,6 C
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala - Leher :
Kepala : normocephali, bentuk simetris
Mata
: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher
: pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Tekanan vena jugularis tidak meningkat
Thorax :
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
PEMERIKSAAN FISIK
Jantung :
Inspeksi : Iktus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus teraba 1 jari lateral LMCS RIC V
Perkusi :
Batas atas
: RIC 2 sinistra
status lokalis
PEMERIKSAAN FISIK
Genitalia eksterna
Inspeksi : tidak diperiksa
Anal-perianal
Inspeksi : tidak diperiksa
Ekstremitas atas/bawah
Akral hangat, perfusi <2 detik, edem pretibia -/-
PEMERIKSAAN FISIK
Status Lokalis
Regio Abdomen:
Inspeksi
Palpasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab darah rutin
Hasil pemeriksaan laboratorium
Darah Rutin (18 April 2016):
Hb : 12,3gr/dl (12-14 gr/dl)
Leu : 10.900/mm3 (5.000-10.000/mm3)
HT : 37 % (37-43)
Trom : 189 ribu/mm3 (150-400ribu/mm3)
Kesan: Leukositosis ringan
DIAGNOSIS
Susp Apendisitis Perforasi
ANJURAN PEMERIKSAAN
Rontgen foto thoraks
TERAPI
IVFD RL 20 gtt/i
Inj Ranitidin 2x1 amp
Inj Ceftriaxone 2x1 gr
Laparotomi eksplorasi + Appendektomi
Post Op
- Infus RL 40 gtt/i
- Inj Ceftriaxone 2x1 gr
- IV Metronidazol 1 fl
- Ketorolac 1 amp
- Pronalges supp 2
- Puasa sampai flatus
PROGNOSIS
Quo ad Vitam
Quo ad Sanam
Quo ad Fungsionam
: Bonam
: Bonam
: Bonam
DISKUSI
Telah dilaporkan wanita berusia 54 tahun dengan diagnosis
apendisitis
perforasi.
Diagnosa
ditegakan
berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis:
DISKUSI
Pemeriksaan fisik:
ditemukan nyeri tekan titik Mc Burney, psoas sign positif, dan
blumberg sign posistif, sehingga menunjang diagnosis adanya
apendisitis.
Pemeriksaan laboratorium darah:
didapatkan leukosit 10.900/mm3, yang berarti leukositosis
ringan, hal ini menandakan adanya proses infeksi.
DISKUSI
Terapi yang dilakukan pada pasien ini adalah
laparotomi eksplorasi dan apendektomi. Hal ini
dilakukan karena terjadi perforasi apendik
sehingga cavum abdomen perlu dieksplorasi
untuk membersihkan rongga abdomen dan
dilakukan
apendiktomi untuk
membuang
sumber infeksi.
TERIMA KASIH