You are on page 1of 47

APENDISITIS PERFORASI

Resti Rusydi

Oleh :

Husni Minanda Fikri

1110312006

Preseptor

1110312067

Dr. Syafruddin Sp.B

DEFINISI
Peradangan dari apendiks versiformis dan merupakan
kegawatdaruratanbedah abdomenyangpalingsering
ditemukan

EPIDEMIOLOGI

ETIOLOGI

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS

PEMERIKSAAN FISIK

ALVARADO SCORE

7-9 : apendisitis akut


5-6 : observasi 24 jam
<5 : bukan apendisitis

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium
-leukositosis

Urinalisa

Foto polos abdomen

tidak spesifik dan tidak direkomendasikan kecuali ada


kelainan yang membutuhkan pemeriksaan foto polos
abdomen (seperti perforasi, obstruksi usus atau batu
utereter).

gambaran udara usus abnormal, fecolith, atau benda asing

< 50% Gambaran fekolith:


soliter, oval, densitas kalsifikasi pada kuadran
bawah kanan, ukurannya dapat mencapai 2 cm.
terkadang dapat berbentuk shell like atau
laminated5

TANDA LAIN:
- Kalsifikasi apendiks (0,5-6cm)
Sentinel loop- pelebaran ileum atonik berisi air
fluid level
Dilatasi sekum
Preperitoneal fat line yang melebar dan / kabur
Kaburnya region kanan bawah, mengacu pada
cairan dan edema

GAMBARAN FOTO POLOS ABDOMEN


TAMPAK APENDIKOLITH (PANAH)

APENDIKOGRAFI
- Pemeriksaan apendikografi tidak mempunyai
peran diagnosis dalam kasus appendisitis
Kontra indikasi: peritonitis dan curiga perforasi
dapat untuk menegakkan diagnosis penyakit
lain yang menyerupai apendisistis

Temuan appendikografi pada appendisitis:


Non filling appendiks
Irregularitas nodularitas dari appendiks yang
memberikan gambaran edema
mukosa yang disebabkan oleh karena inflamasi akut.
Efek massa pada sekum serta usus halus yang
berdekatan.

Gambaran pengisian penuh dengan kontras pada apendiks, apendiks normal

BARIUM ENEMA
menunjukkan komplikasi-komplikasi dari
appendisitis pada jaringan sekitarnya,untuk
menyingkirkan diagnosis banding,
sensitivitas dan tingkat akurasi yang tinggi
sebagai metode diagnostik untuk menegakkan
diagnosis appendisitis kronis tampak
pelebaran/penebalan dinding mukosa
appendiks, disertai penyempitan lumen
hingga sumbatan usus oleh fekalit

kriteria diagnosis appendisitis :


non filling apendiks dengan desakan lokal sekum
pengisian dari apendiks dengan penekanan local
pada sekum
nonfilling apendiks dengan adanya massa pelvis
(kabur pada kuadran bawah kanan dengan
perubahan letak usus halus akibat desakan)
pola mukosa apendiks irregular dengan terhentinya
pengisian.

USG
Bila hasil pemeriksaan fisik meragukan, dicurigai
adanya abses, menyingkirkan diagnosis banding
seperti kehamilan ektopik, adnecitis dan sebagainya.
Sensitivitas sekitar 90%

Tanda appendisitis akut pada sonografi :


Indentifikasi apendiks
Struktur tubuler dengan ujung buntu pada titik nyeri
Non-kompresibel
Diameter 6 mm atau lebih
Tidak adanya peristaltic
Apendikolith dengan bayangan akustik
Ekogenesitas tinggi non-kompersibel disekitar lemak
Cairan disekitar lesi atau abses
Edema dan ujung sekum

GAMBARAN APPENDISITIS DENGAN


GAMBARAN APENDIKOLITH (JARANG
TERLIHAT DENGAN USG) (PANAH)

CT SCAN
dipertimbangkan sebagai pemeriksaan diagnostik
paling akurat untuk menyingkirkan appendisitis.
keakuratan diagnosis CT scan rata-rata antara 93%
dan 98 % dengan sensitifitas 90-98% dan spesifitas 8398%
Dapat menunjukkan tanda-tanda dari appendisitis.
Selain itu juga dapat menunjukkan komplikasi dari
appendisitis seperti bila terjadi abses

DIAGNOSIS BANDING

Tatalaksana
Apendiktomi
dapat dilakukan secara terbuka ataupun dengan cara
laparoskopi. Bila apendiktomi terbuka, incise
McBurney paling banyak dipilih oleh ahli bedah

Antibiotik
Pada apendisitis gangrenosa atau perforata
Preoperative, antibiotik broad spectrum intravena
diindikasikan untuk mengurangi kejadian infeksi pasca
pembedahan.
Post operatif, antibiotic diteruskan selama 24 jam pada
pasien tanpa komplikasi apendisitis
diteruskan sampai 5-7 hari post operatif untuk kasus
apendisitis ruptur atau dengan abses.
diteruskan sampai hari 7-10 hari pada kasus apendisitis
ruptur dengan peritonitis difus

KOMPLIKASI

PROGNOSIS
Apendiktomi yang dilakukan sebelum perforasi
prognosisnya baik. Kematian dapat terjadi pada
beberapa kasus. Setelah operasi masih dapat
terjadi infeksi pada 30% kasus apendix perforasi
atau apendix gangrenosa.
Serangan berulang dapat terjadi bila appendiks
tidak diangkat

IDENTITAS

Nama : Ny.M (No. RM : 009934)


Umur
: 54 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Sarilamak
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Tanggal Masuk : 17 April 2016

ANAMNESIS
Keluhan utama : Nyeri perut kanan bawah semakin
meningkat sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
- Nyeri perut kanan bawah semakin meningkat sejak satu
hari sebelum masuk rumah sakit. Riwayat nyeri perut
disekitar pusar 15 hari yang lalu kemudian nyeri
berpindah ke perut
kanan bawah dan dirasakan
terus menerus dan meningkat satu hari yang lalu.
- Demam dirasakan sejak 1 hari yang lalu
Mual dirasakan sejak adanya nyeri perut disertai
menurunnya nafsu makan
- Riwayat muntah 1 hari yang lalu, frekuensi >5x sehari,
isi apa yang dimakan
- BAB dan BAK dalam batas normal

ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengeluhkan keluhan
serupa
Riwayat Kebiasaan Sosial dan Ekonomi
Pasien seorang ibu rumah tangga

PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis:
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi
: 90x/ menit
Respirasi
: 20x / menit
Suhu
: 37,6 C

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala - Leher :
Kepala : normocephali, bentuk simetris
Mata
: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher
: pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Tekanan vena jugularis tidak meningkat
Thorax :
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: gerakan dinding dada simetris, retraksi (-)


: Fremitus kiri sama dengan kanan
: sonor pada kedua lapang paru
: vesikular, Rh (-/-), Wh (-/-)

PEMERIKSAAN FISIK
Jantung :
Inspeksi : Iktus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus teraba 1 jari lateral LMCS RIC V
Perkusi :
Batas atas

: RIC 2 sinistra

Batas bawah : RIC 4 sinistra


Batas kanan : linea parasternalis dextra
Batas kiri : 1 jari lateral LMCS RIC V
Auskultasi
: S1-S2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen

status lokalis

PEMERIKSAAN FISIK
Genitalia eksterna
Inspeksi : tidak diperiksa
Anal-perianal
Inspeksi : tidak diperiksa
Ekstremitas atas/bawah
Akral hangat, perfusi <2 detik, edem pretibia -/-

PEMERIKSAAN FISIK
Status Lokalis
Regio Abdomen:
Inspeksi
Palpasi

: distensi (-), massa (-), venektasi (-)


: supel, nyeri tekan titik Mc Burney(+),
defans muskuler (-), hepar dan lien
tidak teraba.
Perkusi
: timpani (+)
Auskultasi: Bising usus (+) menurun
Psoas sign: (+)
Blumberg sign: (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab darah rutin
Hasil pemeriksaan laboratorium
Darah Rutin (18 April 2016):
Hb : 12,3gr/dl (12-14 gr/dl)
Leu : 10.900/mm3 (5.000-10.000/mm3)
HT : 37 % (37-43)
Trom : 189 ribu/mm3 (150-400ribu/mm3)
Kesan: Leukositosis ringan

DIAGNOSIS
Susp Apendisitis Perforasi

ANJURAN PEMERIKSAAN
Rontgen foto thoraks

TERAPI
IVFD RL 20 gtt/i
Inj Ranitidin 2x1 amp
Inj Ceftriaxone 2x1 gr
Laparotomi eksplorasi + Appendektomi

Post Op
- Infus RL 40 gtt/i
- Inj Ceftriaxone 2x1 gr
- IV Metronidazol 1 fl
- Ketorolac 1 amp
- Pronalges supp 2
- Puasa sampai flatus

PROGNOSIS
Quo ad Vitam
Quo ad Sanam
Quo ad Fungsionam

: Bonam
: Bonam
: Bonam

DISKUSI
Telah dilaporkan wanita berusia 54 tahun dengan diagnosis
apendisitis
perforasi.
Diagnosa
ditegakan
berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis:

nyeri perut kanan bawah, awalnya dirasakan disekitar pusat


kemudian ke perut kanan bawah dan meningkat satu hari SMRS.
Hal ini sesuai dengan pola perpindahan nyeri pada apendisitis.
Pasien merasakan demam, tidak tinggi dan tidak menggigil. juga
menunjang diagnosis apendisitis.
Sering merasa mual dan nafsu makan menurun. Muntah sejak 1
hari SMRS >5x isi apa yang dimakan.

DISKUSI
Pemeriksaan fisik:
ditemukan nyeri tekan titik Mc Burney, psoas sign positif, dan
blumberg sign posistif, sehingga menunjang diagnosis adanya
apendisitis.
Pemeriksaan laboratorium darah:
didapatkan leukosit 10.900/mm3, yang berarti leukositosis
ringan, hal ini menandakan adanya proses infeksi.

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,


dan pemeriksaan penunjang pada pasien ini
didapatkan skor Alvarado 9, yang berarti
hampir definitif mengalami apendisitis akut
dan dibutuhkan tindakan bedah.

DISKUSI
Terapi yang dilakukan pada pasien ini adalah
laparotomi eksplorasi dan apendektomi. Hal ini
dilakukan karena terjadi perforasi apendik
sehingga cavum abdomen perlu dieksplorasi
untuk membersihkan rongga abdomen dan
dilakukan
apendiktomi untuk
membuang
sumber infeksi.

TERIMA KASIH

You might also like