Professional Documents
Culture Documents
Anatomi
Klasifikasi
Demam
Kram
Nyeri punggung
Muntah
Abses kortikal
Skoliosis
Abses perinefrik
Penurunan BB
Renal scar
Batu
ureteritis
Prostatitis
Epididimitis
Nyeri suprapubik
Disuria
Frekuensi
Hematuria
Urgensi
Stranguria
Klasifikasi
ISK bawah
Presentasi klinis tergantung gender
Perempuan : sistitis (inf. kandung kemih +
ISK atas
PNA : inflamasi parenkim ginjal
PNK : infeksi bakteri berkepanjangan, sering tjd
Klasifikasi
Infeksi asimptomatik-bakteriuria
tanpa gejala klinis
Epidemiologi
epidemiologi
Laki-laki
Terjadi saat usia muda (bila ada kelainan
urologi)
Jarang pd usia <50 th
Infeksi asimptomatik 30%
Lithiasisn kemih
Obstruksi salur
Penyakit ginjal polikistik
Nekrosis papilar
DM pasca transplantasi ginjal
Nefropati analgesik
Penyakit sickle-cell
Senggama
Kehamilan + KB progesteron
kateterisasi
Etiologi
MO Penyebab ISK
Virulensi e. coli
Penentu virulensi
Alur
Fimbriae
Adhesi
Pembentuk jaringan ikat (scar)
Kapsul antigen K
Lipopolysaccharide side
chains (O antigen)
Lipid A (endotoksin)
Membran protein
lainnya
Resisten antibiotika
Kemungkinan perlengketan
Hemolysin
Patofisiologi
Patofisiologi
patofisiologi
Manifestasi klinis
Sistitis
nyeri suprapubik, polakisuria, nokturia,
disuria, stranguria
Urin dapat sangat keruh, bau busuk,
hematuri.
Bila gejala sistemik sangat menonjol,
biasa menunjukkan keterlibatan ginjal.
SUA (sindrom uretra akut)
Sulit dibedakan dengan sistitis.
Pielonefritis
Demam tinggi, menggigil, mual,
muntah, nyeri abdomen, nyeri
pinggang, CVA (+) gejala sistitis.
Fase akut mungkin ditemukan
hematuria.
ISK terkait kateter
Sebagian besar asimtomatik, dapat
demam ringan dan gejala ringan lain.
Diagnosis
Gejala klinis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan
Intake cairan, AB adekuat, terapi
simtomatik:
80% memberikan respon setelah 48
jam dengan AB tunggal; ampisilin 3 gr,
trimetoprim 200 mg
Bila infeksi menetap disertai lekosuria
diperlukan terapi konvensional selama
5-10 hari
Karakteristik patogen
Faktor Terkait
Sistitis
akut
sederhan
a pada
wanita
Escherichia coli,
Staphylococcus
saprophyticus,
Proteus mirabilis,
Klebsiella
pneumoniae
Tidak ada
Pielonefriti E. coli, P.
s akut
mirabilis, S.
sederhana saprophytic
pada
us
wanita
Sakit ringan
Oralc kuinolon untuk 7-14
hingga sedang, hari (dosis inisial diberikan
tidak ada mual
IV bila diinginkan); atau
muntah; terapi dosis tunggal ceftriaxone
rawat jalan
(1 g) atau gentamicin (35
mg/kg) IV diikuti oral TMPSMXb selama 14 hari
Sakit berat atau
Parenterald kuinolon,
urosepsis: butuh gentamicin ( ampicillin),
rawat inap
ceftriaxone, atau
aztreonam sampai
perbaikan; lalu oralc
kuinolon, sefalosporin,
atau TMP-SMX selama 14
hari
ISK
E. coli,
Sakit ringan
komplikasi
Proteus,
hingga berat,
pada
Klebsiella,
tidak ada mual
wanita dan Pseudomona muntah: terapi
pria
s, Serratia,
rawat jalan
enterococci,
staphylococ
ci
oral
selama
rawat
jalan
mengalami
cefoperazone)
Flouroquinolon
kateter
Faktor komplikasi tdk bs dihilangkan :
neurogenic bladder
Bakteriuri asimptomatik
Pielonefritis non-komplikata
akut
Pielonefritis non-komplikata
akut
AB parenteral : Carbapenem,
sefalosporin generasi 3 IV,
aminoglikosida (gentamisin)
Th/ parenteral bila pasien lemah/sulit
minum
Obat oral diberikan setelah hr ke-4
Th/ selama 7-14 hr
Uretritis
= peradangan uretra
Primer & sekunder sekunder : pd
pasien dengan kateter & striktur uretra
Et/ N. gonorrhoeae, C. trachomatis, T.
vaginalis
GK : discharge purulen, alguria, disuria.
Kadang asimptomatis
Dx : px gram langsung swab uretra
(2-4 cm dr muara uretra)
Uretritis (2)
Cefixime 400 mg PO
Ceftriaxone 250 mg IM
Ciprofloxacine 500 mg PO
Ofloxacin 400 mg PO
Rekurensi
Isk Rekurens
Agent
Dosis
Regimen standar :
- Trimethoprim-sulfametoksazole
- Trimethoprim
- Nitrofurantoin
- Nitrofurantoinmakro crystal
40-200 mg/hr
100 mg/hr
50 mg/hr
100 mg/hr
Lain-lain :
Cephalexin
Norfloxacin
Ciprofloxacin
125-250 mg/hr
200 mg/hr
125 mg/hr
Komplikasi
Urolithiasis
Obstruksi saluran kemih
Infeksi bakteri multiresisten
Sepsis
Gagal ginjal
Pencegahan
Skrining bakteriuria
Mempertahankan hidrasi
Penggunaan kateter yang sesuai prosedur
Menghindari menahan berkemih terlalu
lama
Membersihkan uretra dari depan ke
belakang
Segera berkemih sebelum dan setelah
melakukan senggama
Terima Kasih