You are on page 1of 26

LAPORAN PRAKTIK

KEPERAWATAN MANAJEMEN
DI RUANG PAVILIYUN

AIRLANGGA
RUMAH SAKIT REKSA
WALUYA MOJOKERTO
STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO

HASIL PENGKAJIAN
Falsafah
Rumah Sakit Reksa Waluya
Kasihilah sesamamu seperti
dirimu sendiri (Lukas 10 : 27).
Ruangan Airlangga
Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri

VISI DAN MISI


1. Visi
Visi Rumah Sakit Reksa Waluya
o Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Reksa Waluya merupakan bentuk
kesaksian Iman Kristen akan penyelamatan yang telah dilakukan Yesus
Kristus.
o Pelayanan kesehatan yang diberikan bersifat holistik mencakup
berbagai dimensi kehidupan yaitu fisik, psikologi, intelektual, sosial,
dan spiritual yang seimbang.
Visi Ruangan Airlangga
o Pelayanan yang cepat, tepat, akurat dan terjangkau
o Prasarana dan sarana yang lengkap dan memadai
o Sumberdaya manusia cerdas, trampil dan welas asih dalam iklim kerja
yang harmonis

VISI DAN MISI


2. Misi Rumah Sakit Reksa Waluya
Mengupayakan prasarana fisik yang memadai dan prasarana pelayanan
kesehatan yang lengkap sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan yang
cepat, tepat, akurat, terjangkau dan memuaskan.
Mengupayakan sumber daya manusia yang cerdas, terampil serta memiliki
bela rasa, sabar, rendah hati, disiplin, hormat terhadap kehidupan, adil
kepada mereka yang membutuhkan serta mau bekerja dalam iklim kerja
yang harmonis dan mengusahakan kehidupan yang sejahtera.
Misi Ruangan Airlangga
- Ruang Anak
Terwujudnya pelayanan yang cepat, paripurna dan penuh kasih sayang.
- Ruang Dewasa
Terwujudnya pelayanan yang holistik dan profesional

Pengumpulan Data
M1 (MAN)
M2 (MATERIAL)
M3 (METODE)
M4 (MONEY)
M5 (MARKET)

MI (MAN)
TENAGA DAN PASIEN

Keunggulan dari Paviliun Airlangga


Rumah Sakit Rekso Waluya adalah
memiliki SOP (Standar Operasional
Prosedur) dan SAK (Standar Asuhan
Keperawatan) yang menjadi acuan
dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.

Stuktur Organisasi
KLIK .
Struktur organisasi dan tenaga kerja
Pav Airlangga
KLIK .

Diklat
KLIK .
10 besar penyakit RS
KLIK .
Tingkat ketergantungan pasien
KLIK .

M2 MATERIAL
KLIK .

M3 (Metode)
MAKP team. Terbagi menjadi 2 team tiap shift.
timbang terima dilaksanakan di Nurse station
dan ruang perawatan, dipimpin oleh perawat
secara bergantian. Yang disampaikan dan
didokumentasikan dalam buku timbang terima
antara lain : nama pasien, nomor kamar,
diagnose medis, kondisi pasien, terapi yang
belum dan sudah dilakukan, intervensi yang
sudah dan belum dilakukan, hasil
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang.

Implementas
i

Supervisi : dilaksanakan setiap hari oleh ka


bag kep dan karu dan dilakukan tindak
lanjut
Ronde : dijadikan sebagai study kasus
Dokumentasi : system SOR ( Source
Orinted Record)
Sentralisasi obat : dikelola penuh oleh
perawat
Discharge planning : sudah ada format
khusus, ada leaflet untuk ISPA, yang lain
belum.

M4 (MONEY)
KLIK .
M5 (MARKETING)
KLIK .

ANALISA SWOT M1 M5
Diagram layang

Identifikasi
Masalah
1.
2.
3.

Pendokumentasian MAKP proses keperawatan belum optimal.


Dalam kegiatan timbang terima belum diikuti oleh semua perawat ruangan.
Timbang terima dilakukan di nurse station, kadang dilakukan validasi ke pasien
terkadang juga tidak dilakukan.
4. Jumlah perawat masih belum sebanding dengan jumlah pasien
5. Hampir seluruh perawat rumah sakit ruangan paviliun airlangga berpendidikan DIII
keperawatan, hal ini disebabkan karena belum adanya program perencanaaan dari
pihak rumah sakit kepada perawat untuk meneruskan pendidikan S1 keperawatan (jika
ada yang ingin meneruskan ke pendidikan S1 keperawatan dengan biaya sendiri).
6. Belum terealisasinya air hangat di masing-masing toilet kamar pasien.
7. Dokumentasi timbang terima lebih fokus pada diagnosa medis.
8. Tulisan dalan pendokumentasian kurang jelas.
9. Belum adanya dokumentasi dalam hal tingkat kepuasan klien. Pendataan hanya secara
lisan belum secara tertulis. sehingga tidak dapat mengetahiu kapan terjadi peningkatan
kapan terjadi penurunan tingkat kepuasan pasien.
10.Pemutusan hubungan kerjasama dengan asuransi kesehatan JAMSOSTEK.
11.Asumsi masyarakat tentang tarif rumah sakit yang terkesan mahal, dilihat dari
banyaknya pengunjung masyarakat kalangan menengah keatas.

Rencana Keperawatan
M1 (MAN)
Memberikan atau mengikutsertakan
pelatihan/seminar kepada tenaga
keperawatan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan skill yang dimilikinya.
Untuk mengembangkan SDM di RS Reksa
Waluya Mojokerto ini, perlu adanya suatu
program untuk memberikan beasiswa kepada
tenaga keperawatan untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Tingkat kepuasan pasien


M2 (MONEY)
Berdasarkan dengan analisa SWOT yang
ada,memodifikasi pembiayaan pasien Rumah Sakit
dengan menyesuaikan fasilitas Rumah Sakit,
sehingga kelemahan dan ancaman yang ada dapat
diminimalkan.
Menjalin kembali kerjasama dengan pihak asuransi
kesehatan seperti jamsostek, gunanya untuk
meningkatkan jumlah prosentase konsumen.
Karena sebagian besar pengguna jamsostek akan
memilih untuk menggunakan jasa di Rumah sakit
Reksa Waluya.

M3 (MATERIAL)
Untuk mempermudah asuhan keperawatan
agar tidak menggunakan manual atau tulis,
sebaiknya digunakan software asuhan
keperawatan (computerisasi).
Di masing-masing ruang rawat inap pasien
segera di realisasikan air hangat (kran)
untuk mempermudah kebutuhan pasien
dan hal itu lebih efektif daripada keluarga
pasien harus meminta ke ruang perawat.

Tingkat kepuasan pasien


M2 (MONEY)
Berdasarkan dengan analisa SWOT yang
ada,memodifikasi pembiayaan pasien Rumah Sakit
dengan menyesuaikan fasilitas Rumah Sakit,
sehingga kelemahan dan ancaman yang ada dapat
diminimalkan.
Menjalin kembali kerjasama dengan pihak asuransi
kesehatan seperti jamsostek, gunanya untuk
meningkatkan jumlah prosentase konsumen.
Karena sebagian besar pengguna jamsostek akan
memilih untuk menggunakan jasa di Rumah sakit
Reksa Waluya.

M4 (METHODE)
MAKP
Berdasarkan pengkajian yang telah
dilakukan untuk MAKP diperlukan
penambahan pegawai yang bertujuan
untuk mengoptimalisasikan
pelaksanaan MAKP TIM. Dengan
ditambahnya pegawai baru maka
kwalitas MAKP akan lebih baik.

Tingkat kepuasan pasien


M2 (MONEY)
Berdasarkan dengan analisa SWOT yang
ada,memodifikasi pembiayaan pasien Rumah Sakit
dengan menyesuaikan fasilitas Rumah Sakit,
sehingga kelemahan dan ancaman yang ada dapat
diminimalkan.
Menjalin kembali kerjasama dengan pihak asuransi
kesehatan seperti jamsostek, gunanya untuk
meningkatkan jumlah prosentase konsumen.
Karena sebagian besar pengguna jamsostek akan
memilih untuk menggunakan jasa di Rumah sakit
Reksa Waluya.

Dokumentasi Keperawatan
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan dalam hal
pendokumentasian keperawatan di Paviliun Airlangga
yang masih manual maka diperlukan pembaharuan
metode dengan menggunakan pendokumentasiaan
sistem komputerisasi karena dengan komputerisasi
akan mengurangi beban penulisan dalam
pendokumentasian keperawatan serta memudahkan
dalam pencarian status pasien apabila suatu waktu
diperlukan.
Memulai kebiasaan dengan mendokumentasikan
diagnosa keperawatan beserta intervensi keperawatan
yang beleum dan sudah dilaksakan.

Discharge planning
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan
dalam hal dischard planing di Paviliun Airlangga
maka diperlukan tambahan sarana penunjang
berupa leaflet yang bertujuan untuk menambah
pengetahuan tentang kesehatan pasien pulang
yang berhubungan dengan penyakit yang diderita
selama di rumah sakit. Di Ruang Paviliun Airlangga
ini sudah menyediakan leflet tentang ISPA, perlu
disediakan lagi leaflet tentang penyakit-penyakit
yang paling sering ditemukan di ruang Paviliun
Airlangga ini.

Sentralisasi obat
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan
dalam hal sentralisasi obat di paviliun airlangga
maka diperlukan suatu format persetujuan
dilakukan sentralisasi obat, yang bertujuan
untuk menjadi suatu alat bukti dalam hukum
apabila keluarga menuntut, apabila ada yang
tidak sesuai dengan keinginan keluarga pasien
dan keluarga tidak menerima apa yang telah
dilakukan perawat dalam melakukan
sentralisasi obat/pengelolaan obat.

Supervisi
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan
dalam hal supervisi tindakan keperawatan di
Paviliun Airlangga maka diperlukan format
supervisi karena dengan adanya format
supervisi maka dapat diketahui kwalitas,
tindakan yang sesuai atau tidak sesuai SOP
yang telah dilakukan oleh perawat dalam
tindakan atau asuhan keperawatan. Selain itu
juga berfungsi sebagai dokumentasi terkait
supervisi yang telah dilaksanakan.

M5 (MARKET)
Sesuai dengan analisa SWOT,
Pihak rumah sakit dapat menambahkan poster-poster
yang berhubungan dengan kesehatan misalnya tentang
bahaya merokok, penularan HIV-AIDS yang dapat
ditempel/ditaruh dalam pigora dan ditempatkan di sekitar
ruang perawatan pasien atau tempat dimana terdapat
banyak orang berlalu lalang.
Memperbanyak kotak saran jika terdapat kritikan dari
pasien atau pelanggan mengenai ketidakpuasan
pelayanan yang diberikan. Hendaknya penempatan kotak
saran tidak berdekatan atau terlihat langsung oleh
pegawai rumah sakit, jika berdekatan dan terlihat
langsung dengan tempat dimana pegawai melakukan
aktivitas maka orang akan malu atau merasa tidak enak
jika akan memasukkan surat kritikan, sehingga fungsi
kotak saran tidak berfungsi optimal.
Pendokumentasian mengenai tingkat kepuasan klien
secara tertulis, sehingga terdapat data setiap bulannya
mengenai tingkat kepuasan klien.
Perlu diadakannya program penyuluhan secara rutin oleh
petugas kesehatan mengenai kesehatan kepada
masyarakat yang diadakan di Rumah Sakit Reksa Waluya
sehingga secara tidak langsung dapat menarik minat
masyarakat untuk berobat dikala kesehatannya terganggu
atau hanya sekedar check up.

Terimakasiihh..

Semoga
bermanfaat

You might also like