Professional Documents
Culture Documents
Assalamualaikum Wr.
Wb
BAB I
MANUSIA DAN AGAMA
SERTA HUBUNGAN ANTARA
KEDUANYA
Lanjutan
Scr bahasa, kata agama berasal dari bhs Sansekerta
yg erat hub. dg agama Hindu & Budha.
Akar kata agama: gam (pergi), jk diberi awalan &
akhiran a berarti jalan.
Dlm bhs Bali:
a. agama, peraturan, tata cara, upacara hub. mns dg
raja;
b. igama, upacara dlm hub. mns dg dewa2;
c. ugama, hub. antar manusia.
Ke-3 kata ini dipakai dg artinya yg sama oleh 3 bhs:
Agama (bhs Ind.), igama (Jawa) & ugama
(Melayu/Malaysia).
Lanjutan
Lanjutan
Agama : the problem of ultimate concern (masalah
yang mengenai kepentingan mutlak setiap mns).
Agama Islam tidaklah berasal dr tradisi ttp dr Allah.
Dlm bhs aslinya, agama Islam diseb. din (menguasai
menundukkan, patuh, utang, balasan & kebiasaan).
OKI, utk menghindari kerancuan tsb. mk digunakan
kata din al-Islam.
Lanjutan
Manusia adalah makhluk yang sangat menarik. OKI,
selalu menjadi obyek penelitian yang tdk pernah
tuntas. Para ahli telah mengkaji manusia
berdasarkan bidangnya. Sehingga muncul berbagai
penamaan bagi manusia, spt: homo sapien, homo
economicus, economic animal, dll. Namun al-Quran
tidak menggolongkan manusia ke dalam kel0mpok
binatang selama mns mempergunakan akal, pikiran,
kalbu, jiwa, raga serta panca indera secara baik dan
benar.
Dlm al-Quran, sebutan bagi mns al: bani Adam (Qs.
al-Isra [17]:70), Basyar (Qs. al-Kahfi [18]:110), alInsn (Qs. al-Insan [76]:1), an-Nas (Qs. al-Nas
[114]:1).
Lanjutan
Mrt studi isi al-Quran dan Hadis, rumusan
mns (al-insn) adlh makhluk ciptaan Allah yg
memiliki potensi utk beriman kpd Allah, dg
mempergunakan akalnya mampu memahami
& mengamalkan wahyu serta mengamati
gejala2, bertanggung jawab atas segala
perbuatannya.
Lanjutan
Keistimewaan manusia dibanding makhluk lainnya mrt
ajaran Islam:
1) makhluk yg paling unik, bentuk yg baik, ciptaan yg
paling sempurna (Qs. al-Tn [95]:4);
2) memilik potensi beriman kpd Allah. (Qs. al-Araf [7]:172);
3) diciptakan utk mengabdi kpd Allah (Qs. al-Zariyat
[51]:56);
4) diciptakan utk mjd khalifah di Bumi (Qs. al-Baqarah
[2]:30);
5) di samping akal, juga dilengkapi dg perasaan &
kemauan.( Qs. al-Kahfi [18]: 29, al-Insan [76]:3);
6) bertanggung jawab atas perbuatannya scr individual (Qs.
al-Tur [52]:21);
7) berakhlak.
Lanjutan
Dlm as-Sajdah :
Mns diciptakan dr tanah sdgk keturunannya
dr mani yg kmd ditiupkan ruh , diberi
pendengaran, penglihatan, dan hati.
Sdgk dlm HR. Bukhari Muslim:
Manusia kejadiannya dikumpulkan dlm perut
ibu, selama 40 hari sbg nuthfah, 40 hari sbg
alaqah, 40 hari sbg mudghah. Kmd Allah
mengutus malaikat meniupkan ruh bhw
setiap ke dlm tubuh manusia yg berada dlm
Artinya: Tidaklah dilahirkan seorang anak melainkan
atas fitrah (HR. Muslim).
Fitrah agama yg dmaksud adalah Islam, sebab:
a. Islam, agama yg diakui oleh Allah. (QS. Ali Imran:
19, Al Maidah: 3)
b. Agama nabi2 semenjak dulu kala(QS. Ali Imran:67,
Yunus: 84)
c. Agama yg benar mrt hasil penelitian mns.
Lanjutan
2. Agama sebagai makanan rohani.
Sudah diakui bahwa manusia terdiri dari dua unsur
sebagai berikut:
a. Jasmani dari tanah.
Sebagaimana firman Allah dalam Qs. al-Sajadah (32): 7
Jasmani dari tanah maka makanan yang cocok adalah
dari tanah. Hal ini bisa dilihat bahwa tumbuhan yang
dimakan manusia, makan dari saripati tanah.
b. Rohani dari Tuhan. Sebagaimana firman Allah dalam
Qs. al-Sajadah (32): 9.
Rohani adalah dari Tuhan maka makanan yang cocok
haruslah dari Tuhan. Sebagaimana firman Allah dalam
Qs. Yunus (10): 57.
Lanjutan
3. Agama sebagai penentram hati, sebagaimana firman
Allah dalam Qs. ar-Radu (13): 28.
4. Agama sebagai sumber kebahagiaan
Agama diturunkan kepada manusia untuk
memberikan kebahagiaan kepada manusia,
sebagaimana firman Allah dalam Qs. al-Maidah (5):
16, al-Ahzab 33): 7, dan ar-Radu (13): 29.
5. Agama sebagai sumber kebenaran.
Kebenaran itu haruslah tunggal, tidak boleh lebih dari
satu. Seandainya lebih dari satu maka akan terjadi
kekacauan dan pertentangan. Hal ini menjadi sumber
kesengsaraan bagi manusia. Kebenaran tunggal
hanyalah yang datang dari Tuhan.
Lanjutan
Agar Islam pemahaman tentang Islam tidak keliru,
maka harus dipelajari dengan:
(1) pelajari Islam dari sumber aslinya, yaitu al-Quran
dan Sunnah;
(2) mempelajari Islam tidak parsial tetapi harus integral;
(3) boleh menggunakan pendapat para ulama tetapi
harus berdasarkan kajian yang benar;
(4) dapat dihubungkan dengan berbagai persoalan;
(5) memahami Islam dapat menggunakan bantuan Ilmu
pengetahuan;
(6) tidak menyamakan Islam dengan umat Islam;
(7) menggunakan metode yang selaras