Professional Documents
Culture Documents
(Criticals Appraisal)
Sugiarto
Bagian Ilmu Penyakit Dalam RS Dr
Moewardi / Fakultas kedokteran
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Pendahuluan
Normalitas / abnormalitas.
Diagnosis.
Kekerapan.
Risiko.
Prognosis.
Terapi atau pengobatan.
Pencegahan.
Kausa.
yang diterbitkan dalam tulisan ilmiah (Journal atau artikel).
Perbedaan
Diagnostik.
Terapi.
Bagaimana
Pendahuluan.
Upaya menegakkan diagnosis suatu penyakit
adalah:
Suatu proses yang tidak sempurna dan
menghasilkan hanya suatu probabilitas dari pada
suatu kepastian dan kebenaran.
Seorang klinisi sering sulit untuk memperoleh
informasi tentang uji diagnosis terbaru bila tidak
mau belajar.
Uji diagnosis berkembang sesuai dengan zamanya.
Pendahuluan..
Suatu uji diagnosis pada awalnya sangat bagus, tetapi
dengan perkembangan tehnologi akan menjadi
ketinggalan, karena telah ditemukan uji diagnosis
terbaru.
Dalam menentukan uji diagnosis seorang klinisi harus
mempertimbangkan seberapa besar sensitifitas dan
spesifitas terhadap uji diagnosis baru dibandingkan uji
diagnosis lama.
10
Sensitifitas.
Spesifitas.
Nilai prediksi.
14
Hasil
test
Positif :
Pasien dengan
penyakit
Positif sejati
a
Positif palsu
b
a+ b
Negatif :
Pasien tanpa
penyakit
False positif
c
True negatif
d
c+d
a+c
b+d
a+b+c+d
15
Positif
Menentukan nilai
a
a+c
Adalah indek prosentase yang menunjukkan kemampuan
uji diagnosis baru dalam mendeteksi adanya penyakit
kalau memang ada penyakitnya berdasarkan uji diagnosis
baku emas.
Spesifitas =
Sensitifitas =
d
b+d
Adalah indek yang menunjukkan kemampuan uji
diagnosis yang sedang diteliti dalam mendeteksi tidak
adanya penyakit bila memang tidak ada penyakit
berdasarkan uji diagnosis baku emas.
17
Sensitifitas
(%)
Spesifitas
(%)
Multi-Test
Dip-S Ticks
for Seotype Typhi
89
50
TyphiDot
79
89
TUBEX
78
94
Widal
testing in the
64
76
testing at the
Pasteur Institute
61
100
hospital
Widal
18
a
a+b
Adalah seberapa besar kemampuan uji diagnosis yang
sedang diteliti dalam memprediksi benar-benar adanya
penyakit apabila hasil uji diagnosis tersebut positif.
d
c+d
Adalah seberapa besar kemampuan uji diagnosis yang
sedang diteliti dalam memprediksi benar-benar tidak ada
penyakit apabila hasil uji diagnosis tersebut negatif
19
Akurasi
a+d
a+b+c+d
Adalah kesesuaian secara keseluruhan antara uji
diagnosis baru yang sedang diteliti dengan uji
diagnosis baku emas
Prevalensi
a+c
a+b+c+d
Nilai prevalensi dipengaruhi oleh nilai prediksi
dan relatif stabik terhadap sensitifitas dan
spesifitas.
20
78 %:
false negatives
41% potentially
Significant
errors
22 % :
false positives
5 resident
Senior
radiology
56 percent
Indeterminate
disagreements
21
24
1.Percentil.
2.Faktor resiko ( resiko terhadap kesakitan atau kematian)
3 Kriteria kultur ( lebih baik langsing dari pada gemuk)
4.Suatu rentang harga dimana suatu terapi memberikan hasil
yang bermanfaat diabnding kerugiannya
Misal harga normal tekanan darah adalah 130/80 mmHg
25
Ya
Tidak
Tidak
diketahui
Ya
Tidak
Tidak
diketahui
Ya
Tidak
Tidak
diketahui
Ya
Tidak
Tidak
diketahui
Ya
Tidak
Tidak
diketahui
Ya
Tidak
Tidak
diketahui
Ya
Tidak
Tidak
diketahui
Ya
Tidak
Tidak
29
diketahui
30
Pendahuluan
Ada 3 hal pokok yang harus diketahui sebelum memilih terapi yang
terbaik yaitu
1. Menentukan tujuan terapi
2. Memilih terapi yang spesifik.
3. Menentukan target terapi.
Di Amerika serikat semua obat sebelum digunakan oleh seorang klinisi
harus dilakukan uji klinik tentang efeketifitas obat tersebut.
Contoh pemberian terapi captoril pada penderita hipertensi.
Tujuan terapi : mencegah kerusakan target organ seperti otak,
jantung, mata, ginjal ayng dapat menyebabkan kematian atau
kerusakan permanen.
Pilihan terapi spesifik: berdasarkan uji klinik tersamar ganda.
Target terapi : tekanan sistolik 130 mmHg dan diastolik 80 mmHg.
31
1.
2.
3.
Makna
33
34
37
clofibrat
+1
-9
7,2
5,3
8,9
7,4
5.2
6.2
38
41
Relative Risk
Reductin (RRR)
Jenis penelitian
Placebo
P
Hipertensi dng
kerusakan target
organ
2.2
0.8
2.2-0.8 = 64%
22
Hipertensi tanpa
kerusakan target
organ
1.0
0.4
Placebo Tx
RRR
captop
ril
Absolut Risk
Reduction
(ARR)
Kerusakan target
organ
2.2
0.8
64%
2.2-0.8 = 0.14
Tanpa kerusakan
target organ
1.0
0.4
60%
1.0-0.4 = 0.6
43
Terdapat 4 pokok :
1. Perlakuan harus dijelaskan dengan terperinci agar
dapat direplikasi.
2. Perlakuan harus punya arti biologis dan klinis.
3. Perlakuan harus tersedia dan dapat diterima penderita.
4. Peneliti harus dapat menjelaskan bagaimana cara
menghindari kontaminasi atau co-intervensi.
45
ya
tidak
Total pasien
Operasi jantung
43
36
79
medikamentosa
53
19
72
ya
tidak
Total pasien
Operasi jantung
58
36
94
medikamentosa
54
19
73
48
ya
Tidak
Tidak
diketahui
ya
Tidak
Tidak
diketahui
ya
Tidak
Tidak
diketahui
ya
Tidak
Tidak
diketahui
ya
Tidak
Tidak
diketahui
ya
Tidak
Tidak
diketahui
49
NEW ENGLAND
JOURNAL of MEDICINE
The
ESTABLISHED IN 1812
JANUARI 30.2003
VOL.348 NO.5
ABSTRACT
Background
Cardiovascular morbidity is a major burden in patients with type 2 diabetes. In the Steno-2
Study, we compared the effect of a targeted, intensified,multifactorial intervention with that
of conventional tretment on modifiabel risk factors for cardiovascular disease in patients
with type 2 diabetes and microalbuminuria.
Methods
The primary end point of this open, paralled trial was acomposide of death
fromcardiovascular causes, nonfatal myocardial infartion, non stroke, revascularization. And
amputation..
Results
The mean age of the patients was 55.1 years, and the mean follow-up was 7.8 years.
Conclutions
A target-driven, long-term,intensified intervention aimed at multiple risk factor in patients
with type 2 diabetes and microalbuminuria reduces the risk of cardiovacular and
50
microvascular evnts by about 50 persent
Kesimpulan
Kepustakaan.
53