You are on page 1of 5

Karakteristik Fermentasi

Pulp Kakao Dalam Produksi Asam


Asetat Menggunakan Bioreaktor
Pipit Apriliyanti 240210130002
Tien Siti Halimah 240210130003
Alfi Nurfauziah 240210130006
Abdurrohman 240210130008
Nopvalentina S. 240210130010

Latar Belakang
Kakao

Pulp kakao

Produksi asam asetat dari substrat


etanol hasil fermentasi pulp kakao

Metode Penelitian

Hasil Pengamatan dan Pembahasan:


Fermentasi Asam Asetat dengan Kultur Batch
Gambar 20 dan 21 terlihat bahwa
pola pertumbuhan dari A. aceti
yang
digunakan berbeda. Dari Gambar
21 terlihat bahwa pada jam ke-0
sampai jam ke- 48 sel masih
berada pada fase adaptasi
sehingga asam asetat yang
diproduksi juga belum optimal.
Berbeda halnya pada Gambar 20
terlihat bahwa sel A. aceti pada
jam ke-24 sudah memasuki fase
stasioner. Pada saat memasuki
fase stasioner ini, nilai dari
biomassa sel (dry weight) mencapai
kondisi yang paling maksimal.

Hasil Pengamatan dan Pembahasan:


Fermentasi Asam Asetat dengan Kultur Fed
Batch
Gambar 22 dan 23 menunjukkan
bahwa asam asetat yang terbentuk pada
jam ke-48 hingga jam ke-96 terus
meningkat, namun asam asetat yang
dihasilkan dengan perlakuan tanpa
penambahan enzim selulase (Gambar 22)
pada saat fermentasi alkohol lebih tinggi
dibandingkan dengan adanya
penambahan enzim selulase pada saat
fermentasi alkohol (Gambar 23).
Substrat etanol dalam media pada
kedua perlakuan tersebut (Gambar 22 dan
23) menunjukkan penurunan seiring
dengan pembentukan asam asetat dan
lama fermentasi. Jam ke-48 sel telah
berada pada fase stasioner dan jam ke-72
sel berada pada fase kematian.

You might also like