You are on page 1of 14

SIFAT FISIK MINERAL

MINER
AL

Mineral ialah suatu benda padat homogen yang


terdapat di alam
Terbentuk secara anorganik
Mempunyai komposisi kimia pada batas tertentu
mempunyai atom-atom yang tersusun secara
teratur
Semua mineral mempunyai susunan kimiawi
tertentu
dan
penyusun
atom-atom
yang
beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai
sifat-sifat fisik tersendiri

SIFAT FISIK MINERAL


Macam - macam sifat fisik mineral
yang terpenting dalam
pengamatan yaitu, sebagai
berikut :
1. Warna [Colour]
2. Kilap [Luster]
3. Gores [Streak]
4. Belahan [Cleavage]
5. Pecahan [Fracture]
6. Kekerasan Mineral [Hardness]
7. Berat Jenis [Specific Gravity]
8. Transparansi [Transparency]
9. Keliatan [Tenacity]
10.Kemagnetan [Magnetism]
11.Bentuk Kristal [Crystal Shape]

WARNA [COLOUR]
Warna mineral adalah warna yang kita
tangkap dengan mata bilamana
mineral tersebut terkena sinar.

Ada beberapa mineral yang mempunyai warna,


seperti:
Putih :Kaolin
Kuning : Belerang
Emas: Pirit
Hijau:Klorit
Biru:Azurit

Merah: Jasper
Coklat: Garnet
Abu-abu: Galena
Hitam: Biotit

KILAP
[LUSTER]
Kilap adalah
kenampakan hasil pantulan cahaya pada
permukaan mineral. Ini akan tergantung pada kwalitas fisik
permukaan (kehalusan dan trasparansi).
Refleksi mineral dalam menangkap sinar dapat dibagi menjadi
:
KILAM LOGAM [METALLIC LUSTER]
Mineral-mineral opak dalam
fragmen-fragmen yang tipis atau
lebih pada umumnya mempunyai
kilap logam. Contoh : Pirit,
Magnetit, Kalkopirit, Gelena, dll.
KILAP BUKAN LOGAM [NONMETALLIC
Kilap bukan logam biasanya
terlihat pada mineral-mineral
yang mempunyai warna-warna
muda dan dapat melukiskan
cahaya pada bagian-bagian yang
tipis. Contoh : Kaolinit

GORES [STREAK]
Gores (streak) adalah warna dari serbuk mineral. Terlihat bila mineral
digoreskan pada lempeng kasar porselen meninggalkan warna goresan.
Contohnya :

Pirit : Berwarna keemasan namun jika


digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak berwarna hitam.

Cinnabar : Berwarna kehitaman namun


jika digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak berwarna merah
kecoklatan

Belahan adalah kecenderungan dari


beberapa kristal mineral untuk pecah
melalui bidang lemah yang terdapat pada
struktur kristalnya.

BELAHAN [CLEAVAGE]

salah satu sifat fisik mineral yang mampu


membelah yang oleh disini ialah bila mineral
kita pukul dan tidak hancur, tetapi terbelahbelah menjadi bidang belahan yang licin dan
mengikuti bentuk kristal tersebut.

[1]

Berikut ini jenis Belahan :


1. Belahan satu arah [One Direction Cleavage]
Contoh : Muscovite

[2]

2. Belahan dua arah [Two Directions Cleavage]


Contoh : Feldspar
3. Belahan tiga arah [Three Directions Cleavage]
Contoh : Halit dan Kalsit

[3]

PECAHAN [FRACTURE]

Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam


arah yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya. Perbedaan
pecahan dengan belahan dapat dilihat dari sifat permukaan mineral
apabila memantulkan sinar.
Konkoidal, permukaan halusdan melengkung
seperti kenampakan kerang atau pecahan botol.
Contoh: Kuarsa
Even, bila pecahan tersebut menunjukkan
permukaan bidang pecahan halus.
Contoh: Pada kelompok mineral lempung
Uneven, permukaan kasar dan tidak teratur.
Contoh: Pirit, kalkopirit
Hackly, permukaan kasar, tidak teratur dan
runcing. Contoh: Emas
Splintery, permukaan seperti serat atau abon.
Contoh: Asbes dan augit

KEKERASAN MINERAL [HARDNESS]


Kekerasan adalah ketahanan mineral tersebut terhadap goresan
dan terhadap kikisan. Kekerasan ini ditentukan dari dengan cara
menggoreskan satu mineral yang tidak diketahui denga mineral
lain yang telah diketahui.
Ukuran standar Skala
Mohs :

Gypsum 2 Mohs
Kalsit
3 Mohs
Flourit 4 Mohs
Apatit 5 Mohs
Ortoklas
6 Mohs
Kuarsa 7 Mohs
Topaz
8 Mohs
Korondum 9 Mohs
Intan
10 Mohs

Mineral yang tidak diketahui kekerasannya


dapat juga dibandingkan dengan benda lain
yang diketahui skala kekerasannya. Yaitu :

Kuku manusia :

2,5 Mohs

Kawat tembaga :

Paku :

kaca dan Pisau baja :

Kikir baja :

5-7 Mohs

Intan :

10 Mohs

3 Mohs
5,5 Mohs
5-6 Mohs

BERAT JENIS [SPECIFIC GRAVITY


Adalah perbandingan antara berat
mineral dengan volume mineral.
Cara umum untuk menentukan berat jenis

W
Berat jenis = ------------W-W1
batuan mineral dalam
keadaan kering (W)

batuan mineral dalam keadaan


didalam air (W1), Berat air yang
di pindahkan itu adalah sama
dengan selisih antara berat
mineral di udara dan berat
mineral dia air
(W-W1)

Berat jenis dari batuan mineral


tersebut diperoleh dengan cara
membagi berat mineral dalam
keadaan kering (W) dengan
berat air yang dipindahkan (WW1 )

8 TRANSPARANSI
[TRANSPARENCY]
Transparansi merupakan kemampuan
(potongan pipih) mineral untuk
meneruskan cahaya.
Suatu obyek terlihat jelas melalui
cahaya yang menembus potongan
mineral yang transparan. Bila obyek
tersebut terlihat secara samar,
dipakai istilah transculent.

KELIATAN [TENACITY]
Keliatan (Tenacity) Keliatan adalah tingkat ketahanan pada
mineral untuk hancur atau melentur.
3.10 KEMAGNETAN [MAGNETISM]
Adalah sifat mineral terhadap gaya magnet.
Dikatakan sebagai feromagnetic bila mineral dengan
mudah tertarik gaya magnet seperti magnetik, phirhotit.
Mineral-mineral yang menolak gaya magnet disebut
diamagnetic, dan yang tertarik lemah yaitu paramagnetic.
Kemagnetan merupakan salah satu sifat fisik mineral.
Berdasarkan gimana reaksi suatu mineral kalau dipapar
medan magnet, mineral terbagi atas 3 jeniS.
Kemagnetan adalah sifat mineral terhadap gaya tarik
magnet. Kemagnetan dapat dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu :
Feromagnetik : tertarik kuat oleh magnet, seperti
magnetite, pyrrhotite
Paramagnetik : tertarik agak kuat oleh magnet, seperti
pyrite.
Diamagnetik : tidak tertarik oleh magnet, seperti kuarsa,
gypsum, dll.
Untuk melihat apakah mineral mempunyai sifat magnetik
atau tidak kita gantungkan pada seutas tali/benang sebuah
magnet, dengan sedikit demi sedikit mineral kita dekatkan

BENTUK KRISTAL [CRYSTAL SHAPE]


Suatu kristal dibatasi permukaan (sisi kristal) yang
mencerminkan struktur dalam dari mineral. Bentuk kristal
merupakan kumpulan dari sisi-sisi yang membentuk
permukaan luar kristal. Sifat simetri kristal adalah hubungan
geometri antara sisi-sisinya, yang merupakan karakteristik dari
tiap mineral. Satu mineral yang sama selalu menunjukkan
hubungan menyudut dari sisi-sisi kristal yang disebut sebagai
sudut antar sisi (constancy of interfacial angels), yang
merupakan dasar dari sifat simetri. Bentuk kristal ditentukan
berdasarkan sifat-sifat simetrinya yaitu, bidang simetri dan
sumbu simetri.
Mineral ada yang berbentuk kristal mempunyai bentuk teratur
yang dikendalikan oleh sistem kristalnya, dan ada pula yang
tidak. Mineral yang membentuk kristal disebut Mineral
Kristalin. Mineral kristalin sering mempunyai bangunan yang
khas disebut Amorf(tidak berbentuk kristal).
Bentuk kristal bermacam-macam, antara lain:
Isometrik/Kubik [Cubic] : Florit, Octahedron, Pirit, Gelena
Tetragonal/Balok : Wilfenit, Apiphilit
Heksagonal : Kalsit, Vanadinit, Kuarsa
Ortorombik [Orthorombic] : Topaz, Barit, Staurolit
Monoklin [Monoclonic] : Gypsum, Mika

12 SIFAT DALAM
Adalah sifat mineral apabila kita
berusaha untuk mematahkan,
memotong, menghancurkan,
membengkokkan atau mengiris.
Yang termasuk sifat ini adalah :
Rapuh (brittle): mudah hancur tapi
bias dipotong-potong, contoh kwarsa,
orthoklas, kalsit, pirit.
Mudah ditempa (malleable): dapat
ditempa menjadi lapisan tipis, seperti
emas, tembaga.
Dapat diiris (secitile): dapat diiris
dengan pisau, hasil irisan rapuh,
contoh gypsum.
Fleksible: mineral berupa lapisan
tipis, dapat dibengkokkan tanpa
patah dan sesudah bengkok tidak
dapat kembali seperti semula. Contoh
mineral talk, selenit.
Blastik: mineral berupa lapisan tipis
dapat dibengkokkan tanpa menjadi
patah dan dapat kembali seperti

You might also like