Professional Documents
Culture Documents
PREEKLAMPSIA
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD RIDWAN, S.KED
PEMBIMBING :
LETKOL CKM DR.RIFARDI RIFIAR A.A, SPOG
DEFINISI
Preeklampsia adalah timbulnya
hipertensi disertai proteinuria dan
edema akibat kehamilan setelah usia
kehamilan 20 minggu atau segera
setelah persalinan. (Mansjoer, 2000)
EPIDEMIOLOGI
Di negara berkembang, kejadian preeklampsia berkisar antara 418%. Penyakit preeklampsia ringan terjadi 75% dan preeklampsia
berat terjadi 25%. Dari seluruh kejadian preeklampsia, sekitar 10%
kehamilan umurnya kurang dari 34 minggu. Kejadian preeklampsia
meningkat pada wanita dengan riwayat preeklampsia, kehamilan
ganda, hipertensi kronis dan penyakit ginjal.
Faktor resiko
Usia
Usia
Kehamilan
Kehamilan
Ganda
Ganda
Paritas
Paritas
Obesita
Obesita
Faktor
Faktor Genetik
Genetik
Mola
Mola
Hidatidosa
Hidatidosa
Diet
Diet // Gizi
Gizi
Hiperplasentosi
Hiperplasentosi
s
s
Prilaku
Prilaku Sosial
Sosial
PATOFISIOLOGI
Dalam kehamilan
normal perubahan
besar terjadi dalam
arteri spiral untuk
memungkinkan
peningkatan suplai
darah ke ruang
intervillous dalam
rangka memenuhi
kebutuhan unit fetoplasenta selama tahap
akhir kehamilan. Preeklampsia ditandai oleh
kegagalan remodeling
spiral arteri.
STRESS OKSIDATIF
kapasitas
gangguan
antioksidan
invasi
trofoblas,
menyebabkan
gangguan
Gambaran Klinis
Kriteria umum
Meningkat
menjadi pasti
preeklampsia
jika :
KLASIFIKASI
Preeklampsia ringan
- Tekanan darah 140/90 mmHg,
atau kenaikan diastolik 15 mmHg
atau lebih, atau kenaikan sistolik
30 mmHg atau lebih setelah 20
minggu kehamilan dengan
riwayat tekanan darah normal.
- Proteinuria kuantitatif 300 mg
perliter dalam 24 jam atau
kualitatif 1+ atau 2+ pada urine
kateter atau midstream.
Preeklampsia berat,
- Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
- Proteinuria 5 gr atau lebih perliter dalam
24 jam atau kualitatif 3+ atau 4+.
- Oligouri, yaitu jumlah urine kurang dari
500 cc per 24 jam/kurang dari 0,5
cc/kgBB/jam.
- Adanya gangguan serebral, gangguan
penglihatan, dan rasa nyeri di epigastrium.
- Terdapat edema paru dan sianosis
- Hemolisis mikroangiopatik
- Trombositopeni (< 100.000 sel/mm33 atau
penurunan trombosit dengan cepat)
- Gangguan fungsi hati.
- Pertumbuhan janin terhambat.
- Sindrom HELLP.
DIAGNOSIS
GEJALA SUBYEKTIF
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN
FISIK
GEJALA SUBYEKTIF
sakit
sakit kepala
kepala
di
di daerah
daerah
frontal
frontal
Penglihatan
Penglihatan
kabur
kabur
Skotoma
Skotoma
GEJALA
SUBYEK
TIF
Nyeri
Nyeri
epigastrium
epigastrium
Diplopia
Diplopia
Mual
Mual dan
dan
muntah
muntah
PEMERIKSAAN FISIK
peningkatan tekanan
sistolik 30mmHg dan
diastolik 15 mmHg
140/90mmHg
preeklampsia ringan
dan 160/110 mmHg
pada preeklampsia
berat
takikardia, takipneu,
edema paru,
perubahan kesadaran,
hipertensi ensefalopati,
hiperefleksia,sampai
tanda-tanda
pendarahan otak
LABORATORIUM
Pada preeklampsia ringan kadarnya secara kuantitatif yaitu
300 mg perliter dalam 24 jam atau secara kualitatif +1
sampai +2 pada urine kateter atau midstream. Sementara
PEMERIKSAA pada preeklampsia berat kadanya mencapai 500 mg
perliter dalam 24 jam atau secara kualitatif +3.
N URIN
PEMERIKSAA
N DARAH
PENATALAKSANAAN
mencegah terjadinya
preeklampsia berat atau
eklampsia,
Preeklampsia Ringan
Preeklampsia Berat
Pengelolaan preeklampsia berat mencakup
pencegahan kejang, pengobatan hipertensi,
pengelolaan cairan, pelayanan supportif
terhadap penyulit organ yang terlibat, dan saat
yang tepat untuk persalinan.
Penanganan
Preeklampsia Berat
segera masuk
rumah sakit
untuk rawat
inap
pengelolaan
cairan karena
penderita
preeklampsia
mempunyai
resiko tinggi
untuk
terjadinya
edema paru
dan oligouria
Cairan
yang diberikan
Cairan yang
diberikan dapat
dapat
berupa
berupa
a)
a) 5%
5% ringer
ringer dextrose
dextrose atau
atau
cairan
cairan garam
garam faal
faal jumlah
jumlah
tetesan:<125cc/jam
tetesan:<125cc/jam atau
atau
b)
b) infuse
infuse dekstrose
dekstrose 5%
5% yang
yang
tiap
tiap 1
1 liternya
liternya diselingi
diselingi
dengan
dengan infuse
infuse ringer
ringer laktat
laktat
(60-125
(60-125 cc/jam)
cc/jam) 500
500 cc.
cc.
Di pasang foley
kateter untuk
mengukur
pengeluaran
urin. Oligouria
terjadi bila
produksi urin <
30 cc/jam dalam
2-3 jam atau <
500 cc/24 jam.
Pemberian antasida
untuk menetralisir
asam
lambungmencega
h aspirasi jika
kejang
Anti-Hipertensi
Antihipertensi lini
pertama
Nifedipin. Dosis 10-20
mg/oral, diulangi
setelah 30 menit,
maksimum 120 mg
dalam 24 jam
Antihipertensi lini
kedua
-Sodium nitroprussida :
0,25g iv/kg/menit,
infuse ditingkatkan
0,25g iv/kg/5 menit.
-Diazokside : 30-60 mg
iv/5 menit; atau iv
infuse 10
mg/menit/dititrasi.
kortikosteroid
intoksikasi
atau
setelah
24
jam
Perawatan aktif
(kehamilan segera diakhiri/diterminasi
bersamaan dengan pemberian medikamentosa)
Ibu
Janin
Perawatan konservatif
(kehamilan tetap dipertahankan bersamaan
dengan pemberian medikamentosa)
Terima Kasih