You are on page 1of 34

OM SWASTIAS

OM SUASTIASTU

NAMA KELOMPOK
1. I WAYAN WIDHI DIRGANTARA
(0908405019)
2. MADE KRISNA SUDARTA (0908405025)
3. I GST AYU KMG KUSUMA WARDHANI
(0908405046)
4. ADE KUSUMA DEWI (0908405057)

LOGIKA

MATERI-MATERI BAB LOGIKA


1. Pengertian Ilmu Logika
2. Pernyataan Nilai,Kebenaran dan Kali
mat Terbuka
3. Ingkaran atau Negasi
4. Pernyataan Majemuk (Konjungsi,Disjun
gsi,Implikasi,Biimplikasi)
5. Tautologi,Kontradiksi,Ekuivalensi
6. Ingkaran dari Konjungsi,Disjungsi,Imp
likasi,Bimplikasi)
7. Konvers,Invers,Kontraposisi
8. Pernyataan Berkuantor dan ingkaran
nya
9. Penarikan Kesimpulan
10.Hukum Logika

1.Pengertian Ilmu Logika


Ilmu logika adalah ilmu yang
mempelajari tata cara berpikir atau
pola berpikir.Sedangkan maksud
mempelajari logika matematika adalah
agar kita lebih cermat,lebih teliti,dapat
menggunakan pola berpikir yang logis
dan diharapkan agar lebih disiplin
dalam menggunakan bahasa
matematika sehingga lebih kritis dalam
membuat pernyataan-pernyataan yang
akhirnya diperoleh simpulan yang sah

2.Pernyataan Nilai,Kebenaran dan Kalimat


Terbuka
2.1 Pernyataan
Pernyataan adalah kalimat yang dapat ditentukan
nilai kebenarannya yaitu benar saja atau salah
saja,tidak sekaligus benar dan salah.
Contoh:
@ 2+3 = 5 (benar)
@ 1+1 = 3 (salah)
2.2 Nilai Kebenaran
Nilai kebenaran suatu pernyataan adalah B (benar)
atau S (salah).Nilai kebenaran dilambangkan dengan
(tau)

Misal:
a. (p) = B
dibaca nilai kebenaran pernyataan p adalah B
b. (q) = S
dibaca nilai kebenaran pernyataan q adalah S
c. a: 5 adalah kelipatan 10
nilai kebenarannya (a)=S
Untuk menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan,kita
dapat memakai dasar empiris dan dasar tak empiris.
a.Dasar empiris yaitu menentukan benar atau salah dari suatu
pernyataan berdasarkan fakta yang ada atau dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari atau melalui pengamatan lebih
dahulu.Pernyataan yang demikian disebut pernyataan faktual.
misal: Jakarta adalah ibukota Indonesia
b.Dasar tak empiris yaitu menentukan nilai benar atau salah
dari sebuah pernyataan dengan memakai bukti atau
perhitungan-perhitungan dan bersifat mutlak,tidak tergantung
waktu dan tempat.
misal : jumlah sudut sebuah segitiga adalah 1800.

2.3 Kalimat Terbuka


Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat
variabel.
Contoh: 3x-1=5
@ jika x diganti dengan 2,maka akan menjadi
kalimat
yang bernilai benar.
@ jika x diganti selain 2,maka akan menjadi
kalimat yang
bernilai salah.

3.Ingkaran atau Negasi


Negasi adalah mengubah suatu pernyataan yang
semula bernilai benar menjadi pernyataan yang
bernilai salah atau sebaliknya.Pada negasi ditambah
kata tidak,bukan atau tidak benar bahwa...
p

~p

Jika p pernyataan awal yang diketahui,maka


ingkarannya dilambangkan ~p dibaca negasi p atau
ingkaran p atau bukan p.

4.Pernyataan Majemuk
4.1 Konjungsi
Pernyataan majemuk konjungsi adalah pernyataan
majemuk dengan kata hubung DAN ( ).
p

pq

Contoh: p = bawa buku ; q = bawa pulpen


p q : bawa buku dan bawa pulpen (benar)
p ~q :bawa buku dan tidak bawa pulpen
(salah)

4.2 Disjungsi
Pernyataan majemuk disjungsi adalah pernyataan
majemuk dengan kata hubung atau ( V ).
p

pq

Contoh: p=bawa buku ; q=bawa pensil


p q :bawa buku atau bawa pensil (benar)
~p ~q : tidak bawa buku atau tidak bawa
pensil (salah)

4.3 Implikasi
Implikasi adalah pernyataan majemuk yang tersusun
dari dua buah pernyataan,misal pernyataan p dan q
dalam bentuk: jika p maka qdan dinotasikan p q.
p

pq

Contoh : @ jika dia pastur maka dia beragama


kristen (B)
@ jika dia pastur maka dia tidak beragama
kristen (S)

4.4 Biimplikasi
Pernyataan majemuk biimplikasi adalah pernyataan
majemuk dengan kata hubung jika dan hanya jika ().
p

pq

Contoh :
@ Dia jendral jika dan hanya jika dia bintang 4 (B)
@ Dia jenderal jika dan hanya jika dia bintang 3 (s)

5.Tautologi,Kontradiksi,Ekuivalen
si
5.1 Tautologi dan Kontradiksi
Tabel 1
p

p q

(p q)p

Pada kolom ke-4 terlihat nilai kebenarannya adalah


semua benar sehingga pernyataan (p q)p selalu
benar.Pernyataan yang demikian disebut tautologi.

Tabel 2
p

~q

p ~q

pq

(p ~q) (pq)

Pada kolom ke-6 terlihat bahwa nilai kebenaran


pernyataan (p ~q) (pq) selalu bernilai
salah.Pernyataan yang mempunyai sifat seperti itu
disebut kontradiksi.

5.2 Ekuivalensi
p

pq

qp

(p q)(q p)

Pada kolom ke-3 dan ke-4 nilai kebenaran kedua


pernyataan tersebut sama.Dua pernyataan yang
demikian disebut dua pernyataan yang ekuivalen dan
dapat ditulis (p q) (q p)

6.Ingkaran dari
konjungsi.disjungsi,implikasi
dan biimplikasi
a.Ingkaran dari konjungsi p q adalah ~p ~q
b.Ingkaran dari disjungsi p q adalah ~p ~q
c.Ingkaran dari implikasi p q adalah p ~q
d.Ingkaran dari biimplikasi pq adalah (p ~q) (q
~p)

7.Konvers,Invers dan
Kontraposisi
Dari implikasi pq dapat dibentuk implikasi baru.
a.qp disebut konvers dari implikasi pq
b.~p~q disebut invers dari implikasi pq
c.~q~p disebut kontraposisi dari implikasi pq
Contoh:
jika harga BBM naik maka harga barang naik
a. konvers : jika harga barang naik maka harga BBM naik.
b.invers : jika harga BBM tidak naik maka harga barang
tidak naik.
c.kontraposisi : jika harga barang tidak naik maka harga
BBM tidak naik.

p q

konvers

qp

Kontraposisi

~p~q

invers

~q~p

8.Pernyataan Berkuantor dan


Ingkarannya
8.1 Kuantor Universal
Sebuah pernyataan berkuantor universal jika didahului
dengan kata semua atau setiap.Lambang V adalah
lambang kuantor universal dibaca semua atau setiap.
Contoh: setiap persegi panjang ABCD besar keempat
sudutnya 900
Untuk menyatakan bahwa himpunan penyelesaian
kalimat terbuka pada himpunan semesta S dapat
dituliskan sbb.
V x,p(x) dibaca: setiap x berlaku sifat p(x)

8.2 Kuantor Eksistensial


Sebuah kuantor eksistensial didahului dengan kata
ada,beberapa,terdapat atau sekurang kurangnya
satu.
Contoh: beberapa bilangan asli adalah bilangan
prima
Apabila kita ingin menyatakan himpunan
penyelesaian dari suatu kalimat terbuka p(x) dalam
semesta pembicaraan S yang memuat sekurangkurangnya satu anggota S dapat dituliskan sbb.
x,p(x) dibaca ada x berlaku sifat p(x)
Lambang adalah lambang kuantor eksistensial
dibaca ada,terdapat,beberapa,atau sekurang-

8.3 Ingkaran Pernyataan Berkuantor

Secara umum:
a.Ingkaran dari Setiap p adalah q adalah
Beberapa p bukan q.
b.Ingkaran dari Beberapa p adalah q adalah
setiap p bukan q.

9.Penarikan Kesimpulan
9.1 Modus Ponens
Misal,diketahui premis pertama pq dan premis
kedua p.Dari premis-premis itu dapat diambil konklusi
q.Pengambilan dengan cara seperti ini disebut modus
ponens atau kaidah pengasingan.
pq
premis 1
p
premis 2
q
konklusi
Contoh:
Premis 1:jika ani naik kelas maka dia dibelikan
sepeda
Premis 2:ani naik kelas

9.2 Modus Tollens


Misal diketahui premis pertama pq dan premis
kedua ~q.Dari premis-premis itu dapat diambil
konklusi ~p.Pengambilan simpulan dengan cara
seperti ini disebut modus tollens atau kaidah
penolakan akibat.
pq
~q
~p
Contoh: premis 1:jika ibu pergi,maka kakak bersedih
premis 2: kakak tidak bersedih
konklusi: ibu tidak pergi

9.3 Silogisme
Misalkan premis pertama pq dan premis kedua
qr.Dari premis-premis ini dapat ditarik konklusi
pr.Penarikan simpulan dengan cara itu disebut kaidah
silogisme.
pq premis 1
qr premis 2
pr konklusi
Contoh:
Premis 1:jika ari rajin,maka ari pandai
Premis 2:jika ari pandai,maka ari juara kelas
Konklusi:jika ari rajin maka ari juara kelas

10.Hukum Logika
1.Hukum Komutatif
pqqp
pqqp
(p q) (q p)
TABEL KEBENARAN HUKUM KOMUTATIF
p

pvq

qvp

2.Hukum Asosiatif
p (q r) (p q) r
p (q r) (p q) r
TABEL KEBENARAN HUKUM ASOSIATIF
p

qvr

pvq

pv(q
vr)

(pvq)
vr

3.Hukum Distributif
p (q r) (p q) (p r)
p (q r) (p q) (p r)
TABEL KEBENARAN HUKUM DISTRIBUTIF
p

q^r

pvq

pvr

pv(q^r)

(pvq)^(pv
r)

B
B
S
S
S

4.Hukum idempoten
ppp
ppp
TABEL KEBENARAN HUKUM IDEMPOTEN
P

PVP

5.Hukum identitas
(p v 0) p
(p ^ 1) p
p

pv0

P^1

6.Hukum null/dominasi
p00
p11
p

P^0

PV1

7.Hukum negasi
p ~p B
p ~p S
p

~p

pv~p

P^~p

8.Hukum involusi
~(~p) p
p

~p

~(~p)

9.Hukum penyerapan
p (p q) p
p (p q) p

TABEL KEBENARAN HUKUM PENYERAPAN


p

p^q

pv(p^q)

10.Hukum De Morgan
~(p q) ~p ~q
~(p q) ~p ~q

TABEL KEBENARAN HUKUM DE MORGAN


p

~p

~q

p^q

~(p^
q)

~pv~q

THE END
OM SHANTY SHANTY SHANTY OM

You might also like