You are on page 1of 12

Barang Publik,

Eksternalitas, dan Hak


Pemilikan
Nama Anggota :
1.

Putri Indah Sari (01021381419173)

2.

Nova Apriyanti (01021381419169)

Muhammad Iqbal Taman(01021381419194)

3.

4.

Nadhilla Putri (01021381419197)

5.

M. Esa Diputra(01021381419184)

6.

Heri Hariansyah(01021381419163)

Barang Publik (Public


Goods)
Barang dimana jika diproduksi, produsen tidak memiliki
kemampuan mengendalikan siapa yang berhak
mendapatkannya dan apabila dikonsumsi oleh individu
tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain
Non-rivalry
akan
barang tersebut.
Sifat- Sifat Barang Publik :

Eksternalitas dan Kegagalan Pasar

Eksternalit
Dampak as
positif atau negatif (net cost atau benefit) dari tindakan
satu pihak terhadap pihak lain. Terjadi jika kegiatan produksi atau
konsumsi dari satu pihak mempengaruhi utilitas (kegunaan) dari
pihak lain secara tidak diinginkan, dan pihak pembuat
eksternalitas tidak menyediakan kompensasi terhadap pihak yang
terkena dampak
Meskipun pengaturan kelembagaan selain free market bisa saja

menghasilkan alokasi sumber daya yang efisien, namun hanya


mekanisme pasar (free market) yang menghasilkan alokasi
sumber daya yang efisien dan optimal (sering juga disebut sebagai
Pareto Optimal).

Kegagalan
Pasar
Sumber daya alam, dalam beberapa hal, tidak
ditransaksikan dalam mekanisme pasar atau
mekanisme pasar bekerja secara tidak sempurna
(incomplete). Dengan kata lain, kegagalan pasar
adalah cerminan sifat sumber daya alam yang
dalam beberapa hal menjadi barang publik. Jadi,
barang publik, eksternalitas, dan kegagalan pasar
(market failure), adalah satu mata rantai yang
sering timbul dalam pengelolaan sumber daya

Ada beberapa persyaratan di mana pasar


akan berhasil, yaitu:
Pasar eksis dengan hak pemilikan yang
terkukuhkan dengan jelas (well-defined property
rights) sehingga pembeli dan penjual dapat secara
Konsumen dan produsen berlaku secara kompetitif

dengan memaksimumkan keuntungan atau


meminimumkan biaya.
Harga pasar diketahui oleh konsumen dan

produsen.

Hak pemilikan (property right) adalah klaim yang sah (secure


Hak dan Rezim Pemilikan

claim) terhadap sumber daya ataupun jasa yang dihasilkan dari


sumber daya tersebut
Hak pemilikan terhadap sumber daya alam umumnya terdiri dari :

1. State property di mana klaim pemilikan berada di tangan


pemerintah.
2. Private property di mana klaim pemilikan berada pada
individu atau kelompok usaha (korporasi).
3. Common property atau Communal property
di mana individu atau kelompok memiliki klaim atas sumber
daya yang dikelola bersama.

Kemungkinan Kombinasi Antara


Hak Pemilikan dan Akses
Tipe pertama, di mana hak pemilikan berada pada

komunal atau negara dengan akses yang terbatas.


Tipe kedua, di mana sumber daya dimiiki secara individu

(privat) dengan akses yang terbatas.


Tipe ketiga, kombinasi antara hak pemilikan komunal dan

akses yang terbuka.


Tipe keempat, kombinasi yang sebenarnya jarang terjadi

di mana sumber daya dimiliki secara individu namun akses


dibiarkan terbuka (garis putus).

Respons Terhadap EksternaIitas


Beberapa tindakan untuk mencegah atau
mengurangi terjadinya eksternalitas, yakni :
1

Memberikan hak pemilikan


(assigning property rights

Pengendalian eksternalitas dengan pemberian hak pemilikan akan

sangat tergantung pada biaya transaksi. jika biaya transaksi positif


maka :
1. Pemberian hak pemilikan akan mengurangi masalah
eksternalitas

namun tidak akan menghilangkannya.

2. Pemberian hak pemilikan untuk mengurangi eksternalitas


akan efektif

apabila pihak-pihak yang terlibat saling

mengetahui benar satu sama

lain.

3. Pemberian hak pemilikan akan meningkatkan kesejahteraan


pemilik

sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya

Internalisasi
Salah satu instrumen ekonomi yang

digunakan untuk menghilangkan eksternalitas


adalah melalui internalisasi. Pada intinya,
internalisasi merupakan upaya untuk
menginternalkan dampak yang ditimbulkan
dengan cara menyatukan proses pengambilan
keputusan dalam satu unit usaha

Koreksi dengan Pajak


untuk mengatasi eksternalitas, pemerintah

dapat menerapkan kebijakan-kebijakan yang


didasarkan pada pendekatan pasar, yang
dapat memadukan insentif pribadi/swasta
dengan efisiensi sosial. Sebagai contoh,
pemerintah dapat menginternalisasikan
eksternalitas dengan menggunakan pajak
terhadap kegiatan-kegiatan yang
menimbulkan eksternalitas negatif, dan
sebaliknya memberi subsidi untuk kegiatankegiatan yang memunculkan eksternalitas
positif

You might also like