Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
dr.Hendri Saputra
PENYEBAB PERDARAHAN
1. Defisiensi satu faktor pembekuan darah
yang bersifat herediter (faktor VIII/faktor
antihemofilik)
2. Defisiensi banyak faktor yang mungkin
sulit untuk didiagnosa dan diobati)
HEMOSTASIS
Hemostasis merupakan proses penghentian
perdarahan pembuluh darah yang cedera
Faktor yang berperan :
Pembuluh darah
Trombosit
Pembekuan darah
PROSES HEMOSTASIS
Pembuluh darah mengalami vasokonstriksi
Trombosit beragregasi membentuk
sumbat trombosit
Fibrin membentuk trombosit melalui
proses pembekuan darah
Sumbat trombosist diperkuat
Fibrinogen
Protrombin
Tromboplastin jaringan
Ca++
Faktor labil, Proakselerin, Ac-globilin
Faktor Stabil, Prokonvertin,
Akselerator konversi protrombin
serum (SPCA)
Sambungan :
VIII. Globulin antihemofilik (AHG), faktor A
antihemofilik
IX. Faktor Christmas, Komponen
tromboplastin plasma (PTC), Faktor B
antihemofilik
X. Faktor Stuart-Power
XI. Anteseden tromboplastin plasma
(PTA), Faktor C antihemofilik
Sambungan :
XII.
XIII.
HMW-K
Pre-K
vWf
Faktor Hagemen
Faktor penstanil fibrin
Faktor Fitzgerald, Kininogen dengan
BM tinggi
Prekalikrein, Faktor Fletcher
Faktor von Willebrand
TAHAP PERTAMA
Platelet kontak dengan kolagen
pada pembuluh darah yang rusak
Platelet merelease ADP (zat yang
menyebabkan platelet lebih banyak melekat
untuk membentuk massa) dan Thromboksan
A2 (TXA2) sebagai induser agregasi platelet
Bekuan platelet terbentuk dengan cepat
(stabil)
TAHAP KEDUA
Pembentukan fibrin dari fibrinogen
INTERINSIK
Faktor pembekuan
berada dalam
sistem vaskuler
EKSTERINSIK
Faktor pembekuan
berada diluar
sistem vaskuler
INTERINSIK
EKSTERINSIK
Konvergensi
pada faktor Xa
Pembentukan fibrin
OBAT HEMOSTATIK
(Antiperdarahan)
Obat Hemostatik adalah :
Obat/zat
yang
diguanakan
untuk
menghentikan perdarahan
Digunakan untuk perdarahan yang luas
Pemilihan obat disesuaikan dengan
patogenesis perdarahan
Perdarahan kecil : hanya diperlukan
tindakan fisik (penekanan, pendinginan
atau kauterisasi)
JENIS OBAT
ANTI PERDARAHAN
OBAT HEMOSTATIK
Hemostatik Lokal
Hemostatik Sistemik
1. Absorbable
hemostatik
2. Adstringensia
3. Koagulan
4. vasokonstriktor
1. Transfusi darah
2. Faktor VIII dan
Cryopresipitated
Antihemophilic faktor
3. Kompleks Faktor IX
4. Human Fibrinogen
5. Vit K
6. As. Aminokaproat
7. As. Traneksamat
HEMOSTATIK LOKAL
Pembagian berdasarkan
mekanisme kerja hemostatik
Terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
Absorbable hemostatik
Adstringensia
Koagulan
Vasokonstriktor
ABSORBABLE HEMOSTATIK
Mekanisme kerja :
Pembentukan suatu bekuan buatan atau
memberikan jaringan serat-serat yang
mempermudah pembekuan jika diletakan
langsung pada permukaan yang berdarah
Indikasi :
Untuk perdararahan yang berasal dari
kepiler
JENIS OBAT
ABSORBABLE HEMOSTATIK
1. Spons gelatin
2. Selulosa Oksida (Oksisel)
3. Human Fibrin Foam
Sambungan :
Indikasi :
Menutup luka dapat diabsorbsi (absosbsi
dapat sempurna selama 6 jam)
Oksisel :
Mempengaruhi regenerasi tulang
Penggunaan jangka lama pada patah tulang
mengakibatkan pembentukan kista
Dapat menghambat epitelisasi tidak dianjurkan
penggunaan jangka lama
ADSTRINGEN
Mekanisme kerja :
Bekerja lokal dengan mengendapkan protein
(presipitasi) darah perdarahan berhenti
Disebut juga styptic
Indikasi :
Menghentikan perdarahan kapiler (kurang
efektif
jika
dibandingkan
dengan
vasokonstriktor yang digunakan lokal)
Jenis obat :
Feri Klorida, AgNO3, Asam Tanat
KOAGULAN
Mekanisme kerja :
Menghentikan perdaraha lokal dengan 2
cara :
1. Mempercepat perubahan protrombin
menjadi trombin
2. Langsung menggumpalkan fibrinogen
VASOKONSTRIKTOR
Indikasi :
Untuk menghentikan perdarahan kapiler
suatu permukaan
Contoh :
Epinefrin dan Norepinefrin
Vasopresin (dihasilkan oleh hipofisis, banyak
ESO tidak digunakan lagi)
Cara penggunaan :
Oleskan kapas yang telah dibasahi dengan
laruatan 1 : 1.000 obat tersebut pada
permukaan yang berdarah
HEMOSTATIK SISTEMIK
1. TRANSFUSI DARAH
Transfusi darah merupakan obat terbaik
untuk menghentikan perdarahan, karena
didalam darah terdapat faktor pembekuan
yang dibutuhkan.
Dapat memperbaiki volume sirkulasi
Indikasi :
Perdardahan yang disebabkan kurangnya
faktor pembekuan darah
Indikasi :
Mengatasi perdarahan pada pasien
hemofilia A (herediter, defisiensi faktor VIII)
Jenis obat :
Cutter KOATE-HP (Miles). Bentuk sediaan
injeksi 250 mg IU/vial
Profilate SD (alfa terapeutik)
ESO
Cryopresipitated antihemophyllic faktor
mengandung fibrinogen dan protein
plasma lain dalam jumlah >> dari
sediaan konsentrat faktor VII
Kemungkinan terjadi ESO :
1.
2.
3.
4.
5.
Reaksi hipersensitivitas
Hepatitis virus
Anemia hemolitik
Hiperfibrinogenemia
Menggigil dan demam
DOSIS
1. Mengatasi perdarahan pada Hemofilia :
Kadar faktor antihemofilik 20-30% dari
normal diberikan IV.
Hemostasis dicapai dengan dosis tunggal
15-20 unit/kg BB
2. Pasien Hemofilia sebelum operasi :
Kadar antihemofilik minimal 50% dari
normal
3. Pasien hemofilia setelah operasi :
Kadar antihemofilik 20-25% dari normal,
diberikan 7-10 hari
4. Perdarahan ringan pada otot dan jaringan
lunak :
Dosis tunggal 10 unit/kg BB
KOMPLEKS FAKTOR IX
Sediaan mengandung faktor II, VII, IX, X
dan sejumlah kecil protein plasma lain
INDIKASI :
Untuk pengobatan Hemofilia B
Mencegah perdarahan
ESO :
Hepatitis (tidak diberikan pada pasien nonhemofilia)
Trombosis, demam, menggigil, sakit kepala,
flushing dan reaksi syok anafilaktik
DOSIS
1. Dosis tergantung kepada keadaan pasien
2. Perlu dilakukan pemeriksaan pembekuan
sebelum dan selama pengobatan sebagai
petunjuk untuk menentukan dosis
3. 1 unit/kg BB meningkatkan aktifitas
faktor IX sebanyak 1,5%
4. Fase
penyembuhan
setelah
operasi
diperlukan kadar faktor IX 25-30% dari
normal
DESMOPRESIN
Adalah Vasopresin Sintetik yang dapat
meningkatkan kadar Faktor VIII dan vWf
untuk sementara
Peningkatan kadar faktor pembekuan tsb
paling besar terjadi pada 1-2 jam dan
menetap sampai 6 jam
Pemberian lebih sering dari tiap 2 atau 3
hari menurunkan respon terapeutik
Sambungan :
INDIKASI :
Hemostatik jangka pendek pada pasien
dengan defisiensi faktor VII yang ringan
sampai sedang
SEDIAAN :
Sediaan ijeksi IV diberikan 0,3 g secara
infus dalam waktu 15-30 menit
ESO
Sakit kepala
Mual
Flushing
Sakit dan pembengkakan pada
tempat suntikan
TD naik ringan hati-hati
pada pasien hipertensi dan
penyakit arteri koronaria
VIT K
Tidak
dapat
digunakan
untuk
menghentikan perdarahan akut.
Diperlukan untuk sintesis faktor VII, IX, X
Sumber : Bahan dari alami :
Vit K1 (Phyronadione) dan Vit K2 disintesa
oleh flora usus normal
Vit K3 dan Bahan dari alam : Vit K4
(Menadiol) disintesa
ASAM AMINOKAPROAT
MEKANISME KERJA :
Kompetitif inhibitor dari aktivator
plasminogen dan penghambat plasmin.
Plasmin berperan menghancurkan
fibrinogen, fibrin dan faktor pembekuan
darah yang lain
Asam Aminokaproat dapat membantu
mengatasi
perdarahan
berat
akibat
fibrinolisis yang berlebihan
FARMAKOKINETIK
ABSORBSI :
Diabsorbsi secara baik peroral dan IV
EKSKRESI :
Diekskresi melalui urin, sebagian besar
dalam bentuk asal
KADAR PUNCAK :
Setelah pemberian peroral dicapai 2 jam
setelah dosis tunggal
INDIKASI
1. Mengatasi hematuri yang berasal dari
kandung kemih, prostat dan uretra.
Mengurangi hematuri yang bermakna pada
pasien prostatektomi transuretral atau
suprapubik
2. Antidotum efek trombolik streptokinase
dan urokinase yang merupakan aktivator
plasminogen
3. Pasien hemofilia sebelum dan sesudah
ekstraksi gigi dan perdarahan lain karena
trauma di mulut
ESO
Pruritus, eritemia, ruam kulit
Hipotensi
Dispepsia, mual, muntah, diare,
eritema
Konyungtiva dan
Hidung tersumbat
ESO yang berbahaya :
trombosis umum
DOSIS
1. Dewasa :
Dimulai dengan dosis 5-6 g pemberian oral
atau infus secara lambat dilanjutkan 1 g tiap
jam atau 6 g tiap 6 jam bila fungsi ginjal
normal dihasilkan kadar terapi efektif
13
mg/dl plasma
2. Pasien penyakit ginjal atau oliguri :
Dosis disesuaikan
3. Anak-anak :
100 mg/kg BB setiap 6 jam selama 6 hari
IV dilarutkan dalam NaCL 0,9 %, Dextrosa
5% atau Ringer laktat
ASAM TRANEKSAMATE
INDIKASI dan MEKANISME KERJA:
Sama dengan asam aminokaproat
10 kali lebih poten, ESO lebih ringan
SEDIAAN :
Bentuk oral : kasul 250 mg, tablet 500 mg.
Injeksi : ampul 5%
PEMAKAIAN :
Sindroma hemoragik
Perdarahan abnormal
FARMAKOKINETIK
ABSORBSI :
Diabsorbsi cepat di saluran cerna
40 % dari pemberian oral
90% dari pemberian IV
EKSRESI :
Diekskresi melalui urin dalam 24
jam
Melalui sawar uri
DOSIS
Dianjurkan 0,5-1 g, diberikan 2-3
kali sehari secara IV lambat minimal
dalam waktu 5 menit
Oral 1-1,5 g, 2-3 kali dalam sehari
Pada pasien gagal ginjal
penyesuaian dosis