You are on page 1of 56

ASPEK PSIKOSOSIOSPIRITUAL

DALAM PERAWATAN PALIATIF

Agustina konginan

Falsafah Perawatan Paliatif


(DepKes RI, 1997)
Menjadi hak semua pasien untuk mendapatkan
perawatan
yang
terbaik
sampai
akhir
hayatnya. Penderita kanker yang dalam stadium
lanjut atau tidak berangsur-angsur sembuh perlu
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
sehingga
penderitaannya dapat dikurangi. Pelayanan yang
diberikan harus dapat meningkatkan kualitas
hidup yang optimal sehingga dapat meninggal
dengan tenang dan dalam iman.

Definisi Perawatan Paliatif menurut


Badan Kesehatan Dunia
(World Health Organization - WHO, 2005)

Palliative care is an integrated system


of care that improves the quality of
life, by providing pain and symptom
relief, spiritual and psychosocial
support from diagnosis to the end of
life and bereavement.

Yang artinya kira-kira sebagai berikut :


Perawatan Paliatif adalah sistem perawatan
terpadu yang meningkatkan kualitas hidup,
dengan meringan-kan nyeri dan penderitaan
lain, memberikan dukungan spiritual dan
psikososial mulai saat diagnosa ditegak-kan
sampai akhir hidup dan dukungan terhadap
keluarga yang merasa kehilangan.

CANCER

Dulu fokus menangani hanya


tumornya, sekarang lebih realistis.
Fokus penanganannya lebih
berpusat pada pasien dibanding
penyakitnya (Amanda
Ramirez,2000)
Faktor psikologis berpengaruh
terhadap survival.

Faktor psikologis berpengaruh


terhadap survival

stressful life yang berat meningkatkan risiko


relaps pada kanker payudara yang operable
50% pasien kanker yang mengalami stress
merupakan gangguan psikiatrik yang cukup
serius
Keterlambatan mengetahui penyebabnya
akan mengurangi kesempatan memperoleh
hasil yang baik
(Spiegel and Classen, 2000)

Masalah apa yang dihadapi?

My live has not been the same


since I got cancer

TANTANGAN YANG DIHADAPI

Proses perjalanan penyakit yang


kompleks
Pengobatan yang kompleks
Masalah keluarga yang kompleks
Beban bagi caregiver / tenaga
kesehatan

Kapan masalah PsikologiS


muncul?

1. Melakukan pemeriksaan
penunjang

2. Mengetahui diagnosis
penyakitnya

Ekspektasi
Breaking Bad News
Kepribadian
Pengetahuan dan pengalaman
terkait penyakit
Dukungan

3. Melakukan adjuvan terapi

Dampak Pengobatan Psikologis


penderita kanker

Lamanya menunggu tanpa harapan dan


keterlambatan pengembalian fungsi
Takut berulang (50%), walaupun sudah
mastektomi radikal
Mutilasi dan kehilangan femininnya Perubahan
body image dan seksualitas
Efek tambahan dari adjuvant therapy.
Khan M.A, Das B.C::Behavioural Oncology, p 62, 2005
Patricia A. Ganz, MD : Psychological and Social Aspects of Breast Cancer,
May , 2008

4. Penyakitnya relaps

Distress lebih besar pada kondisi relaps


dibanding saat pertama kali sakit

5. Tahap perawatan terminal


Penyesuaian terhadap kanker sangat sulit
Takut nyeri
Kematian
Kehilangan figur, kemandirian, kesejahteraan
Perasaan tidak tertolong atau tidak punya
harapan lagi, terisolasi
Ada urusan yang belum terselesaikan.

Masalah
Psikososial
50%: Pasien

30%: Pasangannya

25%: Keluarga lainnya

Masalah Sosial

Kehilangan
pekerjaan
Kebutuhan finansial

Kehilangan kesempatan
mengadakan
relationship

Cacat Fisik

GANGGUAN PSIKOLOGIS

Denial
Marah
Gangguan Cemas
Gangguan Depresi
Gangguan kognitif
Masalah seksual
Masalah relationship dengan keluarga
Dukacita / Berkabung

Tahapan reaksi psikologis


saat mengetahui diagnosis
(E. Kubler-Ross)

Denial/Penyangkalan
Marah
Menawar
Depresi
Menerima

P
E
N
Y
E
S
U
A
I
A
N

Tahap shock & penyangkalan


Kenapa ?

tidak semua penderita siap mati ( 70


% ketakutan)
breaking bad news tidak tepat
memang masih dalam taraf produktif

Usaha jiwa agar tidak menyakitkan


Bahaya! Makan waktu dan jauh dari fakta

Tahap marah

Kenapa marah ?
kecewa proses kehidupan tidak
berjalan sesuai dengan
keinginannya .
Bahaya !!
proyeksi emosinya ke orang
lain/dokter
proyeksi ke diri sendiri (selfdestructive)

Tahap depresi
Kenapa ?
* lost of love object sadar
kondisinya
* antisipasi hal hal negatif
* metastase keotak ?
Hati hati !! Bila fisik lemah, diam, apatis
kematian tidak lama lagi

Penyakitnya

Memburuknya penyakit yang sangat


cepat
harapan hidup yang pendek
Keluhan-keluhan yang tidak tertangani
cacat, ketergantungan secara fisik
penderitaan yang berkepanjangan
Kehilangangan figure

Tim Pengobatan

Komunikasi yang buruk, tidak


menolong sepenuh hati, kurang
tertarik, kurang informasi, kurangnya
perawatan yang berkesinambungan
Penanganan : diagnosa yang
tertunda, berbagai pengobatan yang
gagal, birokrat berbelit-belit

GRIEF,
DEPRES
I

Multiple Losses melalui proses penyakit kan


Massie MJ: Prevalence of depression in patients with cancer.
J Natl Cancer Inst Monogr 2004;32:57-71

Faktor risiko gejala dan


gangguan depresi pd
Px.Kanker....

Usia muda
Isolasi sosial
Kurangnya suport sosial dan finansial
Pengalaman negatif terhadap
penyakit sebelumnya dalam
keluarga atau yang dirasakan
sendiri
Penyakit kambuh dan lebih parah

Faktor risiko gejala dan gangguan


depresi pada Px.Kanker

Deteriorasi fisik
Lokasi tumor (paru-paru, pankreas, kepala
dan leher)
Keluhan fisik yang tidak tertangani (nyeri)
Multiple losses
Gangguan psikiatrik sebelumnya
khususnya episode depresi atau percobaan
bunuh diri, penyalahgunaan zat, dll

Holland J, Bultz B: The NCCN guideline for distress management: a


case for making distress the sixth vital sign. J Natl Compr Canc
Netw 2007;5:3-7.

Tanda dan gejala Depresi


Somatik: - Cepat lelah
- Gangguan tidur
- Gangguan nafsu makan
- Libido menurun
Psikologik:
- Disforia yang persisten (lebih
buruk pada
pagi hari)
- Kehilangan minat dan kesenangan
- Konsentrasi dan perhatian berkurang
- Rasa tidak berdaya dan putus asa
- Rasa tidak berharga dan berkurangnya
kepercayaan diri
- Rasa bersalah yang berlebihan
- Pikiran yang berulang tentang kematian dan
keinginan bunuh diri

Faktor
kepribadian

Kehilangan
otonomi

Masalah
yang tidak
terselesaikan
F. Psikologis
yang
berperan
memunculka
n gangguan
depresi pada
pasien
kanker

Kematian
Kematian
pasien
lain
pasien
lain
Reaksi
keluarga
terhadap
sakitnya

Menghadap
i kematian
dan proses
kematian

Takut
menderit
a

depresi
SIG E CAPS
SLEEP
INTEREST
GUILTY
EMOTION
CONSENTRATION
APPETITE
PSYCHOMOTOR
SUICIDE

Tanda dan gejala gangguan


cemas
Psikologik:
- Afek/mood cemas
- Sulit konsentrasi
- Iritabel
- Kesulitan mempertahankan tidur /
mimpi buruk
Motorik: - Ketegangan Otot-otot (bahu dan
leher)
- Kepala terasa tegang dan nyeri, gelisah
Otonomik: - Napas pendek, palpitasi, pusing
- Keringat banyak, mulut kering, kerongkongan
terasa tercekik
- Mual, diare, sering kencing

Gejala dan tanda


delirium

Kesadaran berkabut (kurang tanggap


terhadap lingkungan)
Gangguan perhatian
Gangguan memori khususnya jangka pendek
Disorientasi waktu, tempat dan orang
Gangguan persepsi (ilusi, halusinasi)
terutama optik
Waham, biasanya paranoid
Gangguan psikomotor (agitasi , menarik diri)
Gangguan siklus tidur dan bangun

Persiapan
keluarga/caregivers

Sangat penting!!!
Bagi penderita
meninggal dalam iman
membantu menyelesaikan tugas
duniawi
Bagi keluarga
mengatasi stres dan tetap sejahtera
sepeninggal penderita

Aduuuhnggak tahan!!!

Caregiver

Dampak rasa
jenuh pada
caregiver
Caregiver
Hasil
minim
Keluhan
fisik
Psikologis
Perilaku

Pasien

Health care
system

Kualitas
perawatan
Ditolak
Kekerasan
fisik & mental

Biaya

Faktor Risiko:
Individu

Umur
Harapan yang tinggi
Kebutuhan thd kerja keras
Kebutuhan thd pembuktian diri
sendiri
Kuatnya Orientasi tujuan
kesulitan mengatakan tidak
Kesulitan mendelegasikan tanggung
jawab
Cenderung memberi drpd menerima

Faktor Risiko:
Situasional

Peran tidak jelas


Beban overload
Bekerja dengan tegang
Konflik interpersonal
Sarana & Prasarana tidak adekuat
Dukungan sosial tidak adekuat
Kurangnya penghargaan thd kerja
caregiver

Response selama proses


berkabung berbedabeda

Grief :

bisa timbul segera / lambat


Berlangsung sebentar / terus-menerus
Gejala berat / ringan
Bantuan keluarga / teman penting

Bereavment health
risk

Predisposisi sakit fisik dan mental


Eksaserbasi penyakit yg sudah ada
sebelumnya
Eksaserbasi perilaku yg mengancam
jiwa : merokok, minum dan
penyalahgunaan zat
Meningkatkan pemakaian pelayanan
kesehatan

Dukungan

Apakah memungkinkan Sharing


perasaannya dengan keluarga dan
teman?
Apakah dia merasa disupport atau
diisolasi?

Concurrent life events

banyaknya stress yg dihadapi :


finansial, menopause, tidak bekerja,
pensiun
banyaknya anggota keluarga yang
tergantung padanya
Punya tempat dan waktu untuk
melampiaskan dukacitanya

Intervensi Psikiatrik

Farmakologik
Non Farmakologik:
- psikoterapi suportif
- terapi kelompok
- hipnoterapi
- relaksasi, terapi rekreasi,
aromaterapi, dll

INTERVENSI PSIKIATER-CLP KANKER

Tidak mungkin mengobati kanker


tanpa memperhatikan dampak
psikologik dan sosial akibat
penyakitnya.

Konseling yang efektif dan


terapi intervensi perilaku
sebelum, selama dan sesudah
pengobatan seharusnya
bernilai penting.

Patricia A. Ganz, MD : Psychological and Social Aspects of Breast


Cancer, May , 2008

Sikap menolong, sentuhan


menyejukkan, suport psikososial dari
suster, dokter, staf dan pekerja
sosial, anggota keluarga, memegang
peranan penting thd keberhasilan
penderita melalui masa transisi
bahkan masalah yang berkaitan
dengan pengobatan mereka.

Prinsip umum intervensi


psikiatrik dalam perawatan paliatif

Pendampingan saat penyampaian berita buruk


Mencegah atau antisipasi problem psikiatrik
yang mungkin terjadi mulai saat didiagnosis
Mengatasi problem psikiatrik pada penderita
dan keluarga
Melakukan consultation liaison psychiatry
dengan tim multidisipliner lainnya
Mempersiapkan kondisi psikologis menjelang
ajal
Mendampingi keluarga sebelum dan sesudah
masa berkabung

TERIMA KASIH
agustinakonginan@yahoo.co.id

You might also like