You are on page 1of 23

Studi

Observational

Dr Djaka Handaja MPH


dr.Djaka Handaja MPH

Pemilihan Penelitian
1.Observasional : melakukan
pengamatan
tanpa intervensi
a. Studi Retrospectif ( sudah
berlangsung )
b. Studi Prospectif ( belum
terjadi )
2.Experimental : melakukan
intervensi
dr.Djaka Handaja MPH

1. Jenis penelitian yang satu tidak


lebih unggul dari yang lain karena
jenis penelitian yang di pilih
berhubungan erat dengan tujuan
penelitian
2. Jenis penelitian yg tepat bertujuan
untuk mamperoleh jawaban yg di
inginkan dengan cara yang efektif
dan hasil memuaskan
3. Jenis penelitian dapat menunjang
jenis penelitian yang lain
dr.Djaka Handaja MPH

Macam macam penelitian :


1. Dasar ruang lingkup penelitian
Penelitian klinis
Penelitian lapangan
Penelitian laboratorium
2. Berdasarkan waktu
Penelitian tranversal : retro spektif
Penelitian Longitudinal: prospektif
3. Berdasarkan subtansi
Penelitian dasar
Penelitian terapan
4. Berdasarkan ada atau tidaknya analisa
Penelitian deskriftif
Penelitian analitis
dr.Djaka Handaja MPH

Penelitian deskriftif:
Deskriftif phenomena yang di temukan
berupa raktor resiko maupun hasil / efeknya
Disajikan apa adanya
Tidak di analisa
Tak perlu hipotesis
Penelitian analitik
Mencari hubungan antara variable
Melakukan analisa dari data yang di temukan
Perlu hipotesa
Analitik Observational:
Studi Crossectional
Studi Kasus- kontrol
Studi Kohort
dr.Djaka Handaja MPH

PENELITIAN
Intervension
al/Experimen

observational

Laporan
kasus
Seri
kasus
Studi
Cross
Sectional
Survei
Studi
Kasuskontrol
Studi
kohort

Uji klinis
Intervens
i:
Pendidika
n
perilaku
Kesehata
n
masyaraka
t

dr.Djaka Handaja MPH

PENELITIAN

observational

Deskriftif

1. Laporan
kasus
2. Seri
kasus
3. Laporan
survei

Studi Experimen

Analitik

Pra
experimen

Experimen
Sesungguhny
a

Ex p
Semu

1. Crossec
tional
2. Kasus &
kontrol
3. Kohort

dr.Djaka Handaja MPH

1. Pra Experiment :
A. Postest Only Desaign
B. One group Praetest-Postest
C. Static group Comparison

2. True Experiment
A. Praetest=Post test with control group
B. Randomize salomon four group
C. Postest only control goup desaign

3. Experiment Semu
A.
B.
C.
D.

Time Series desaign


Control time series desaign
Non Equivalent control group
Separate sample Praetest-Postest

dr.Djaka Handaja MPH

Penelitian Observasional
deskriftif
1. Laporan kasus
Tidak dapat menilai hubungan
sebab akibat
Tidak ada kontrol
Dokumentasi yang berharga
Stimulasi studi lebih lanjut
2. Laporan seri kasus
3.Sourvey
dr.Djaka Handaja MPH

Penelitian Observational
Analitik
1. Suatu saat : tiap subjek diamati suatu saat atau satukali
saja
1.
Crossectional
2. Pengkuran variable subjek pada saat pemeriksaan
3.
4.
5.
6.

Tidak melakukan tindak lanjut


Dapat digunakan secara deskriptif maupun analitk
Mempelajari hubungan faktor resiko dan penyakit
Pengukuran hubungan variable bebas ( faktor resiko )dan
variable terikat/tergantung (efek )
7. Diukur jumlah subjek yang mengalami efek ataupun yang
tak mengalami
8. Disusun dengan tabel 2 X 2
9. Dihitung Ratio Prevalensinya ( Perbandingan prevalensi
efek pada kelompok dg faktor resiko dan yg tanpa resiko )
10. RP > 1 faktor merupakan faktor resiko
dr.Djaka Handaja MPH

10

Studi cross sectional


Efek

Faktor
resiko

Ya

Tidak

Jumlah

Ya

A+B

Tidak

C+D

Rasio prevalen (R.P ) = A/ (A + B ) : C / (C + D )


RP = 1 bukan faktor resiko
RP=>1 merupakan faktor resiko
RP=<1 merupakan faktor perfektif
Dihitung dengan interval kepercayaan sebesar 95 % atau 99%
pada tabel dan dibandingkan antara hasil nilai hitung dengan
nilai tabel
dr.Djaka Handaja MPH

11

CONTOH
Hasil nilai hitung Prevalensi Ratio
( RP ) = 3
Dengan Interval Kepercayaan 95%
dalam Tabel hasilnya adalah 0,8
sampai 2 maka variabel bebas
tersebut merupakan faktor
resiko yang significant karena
lebih besar dari nilai tabel
dr.Djaka Handaja MPH

12

2.Kasus kontrol:
1. Pengukuran variable bebas & tergantung tidak di
lakukannya pada saat yang sama
2. Variable tergantung di ukur dulu
3. Variable bebas di cari secara retrospektif
4. Sama dengan studi longitudinal
5. Variable subjek diikuti sampai periode tertentu
6. Kontrol di pilih dari populasi yg sama karakteristik sama
dg kasusnya
7. Hasil disusun dalam tabel 2x2
8. Diukur Odd Ratio nya
9. Rasio odds merupakan peran faktor resiko
10. R.O= faktor yg diteliti tidak merupakan faktor resiko
11. R.O > 1= faktor yg diteliti merupakan penyebab
efek/faktor resiko
12. RO< 1= faktor yg diteliti bukan merupakan faktor resiko
dr.Djaka Handaja MPH

13

EFEK

FAKTOR
RESIKO

YA

TIDAK

JUMLAH

ya

A+B

TIDAK

C+D

JUMLAH

A+C

B+D

A+B+C+D

Risiko Relatif dinyatakan dengan Rasio Odds ( RO )


Rasio Odds ( RO ) = A/ ( A+B ) : B/ ( A+B )/C/( C+D ):D/ (C+D )
= A/B : C/D = AD / BC
Hasil nilai hitung dibandingkan dengan nilai tabel dengan
interval kepercayaan 95% atau 99%

dr.Djaka Handaja MPH

14

3.Kohort:
1.Diidentifikasi dulu kausanya
2.Di ikuti selama periode tertentu( prospektif)
untuk mencari efeknya
3.Adanya subyek kontrol
4.Disusun dalam tabel 2x2
5.Ditentukan incidens terjadinya efek
6.Diukur Resiko Relatifnya
7.RR=>1 faktor tsb merupakan faktor resiko
8.RR =<1 faktor tsb merupakan faktor
protektif
9.RR =1= faktor tsb bukan merupakan faktor
resiko
dr.Djaka Handaja MPH

15

Efek

Faktor
Resiko

Ya

Tidak

Jumlah

Ya

A+B

Tidak

C+D

Resiko relatif ( RR ) = A / ( A+B ) : C /


(C+D )
Hasil nilai hitung dibandingkan dengan
nilai tabel dengan interval kepercayaan
95% atau 99% jika lebih besar maka
variabel bebas merupakan
faktor resiko16
dr.Djaka Handaja MPH

Control

Kasus

Ya

Tidak

Jumlah

Ya

A+B

Tidak

C+D

Resiko relatif ( RR ) = A / ( A+B ) : C /


(C+D )
Hasil nilai hitung dibandingkan dengan
nilai tabel dengan interval kepercayaan
95% atau 99% jika lebih besar maka
variabel bebas merupakan
faktor resiko17
dr.Djaka Handaja MPH

Jika varibel bebas lebih dari


satu ( >1 )
1. Dilihat dulu variabel bebas dan
variabel tergantungnya dari jenis
datanya
2. Uji statistiknya tergantung dari
macam jenis datanya
Misalnya : Jika V.Bebas datanya berskala numerik
V.Tegantungnya juga berskala numerik
maka uji statistiknya adalah Regresi
multipel

dr.Djaka Handaja MPH

18

Penelitian experimental:
1.Sama dengan penelitian
intervensional
2.Mencari hubungan sebab akibat
3.Kapasitas asosiasinya lebih tinggi
4.Mahal dan pelaksanaanya rumit
5.Penggunaan lebih terbatas
6.Di gunakan dalan bentuk uji klinis
atau trial komunitas.

dr.Djaka Handaja MPH

19

SEKALA PENGUKURAN DAN STATISTIKA YANG SESUAI


SEKALA
PENGUKURAN
1.Kategorikal
Nominal

SIFAT
VARIABLE

CONTOH

STATISTIK
YANG SESUAI

KEKUATAN

Bukan peringkat

Golongan darah,
Jenis kelamin

Jumlah,Rate, Resiko Rendah


relatif , X2
Fischer,Mantel
Haenzel,Regresi
kualitatif

Peringkat dengan
interval yang tidak
dapat di ukur

Derajat penyakit
Status sosial

Sama dengan
nominal,
,Median,Korelasi
peringkat

2.Numerik
Interval

Peringkat dengan
interval yang dapat
di ukur namun tidak
mempunyai nilai
0,alamiah

Suhu tubuh
,Koefisien
inteligensi

Sama dengan ordinal


,di tambah
Kuat
,mean,simpang
baku,uji t
Anova,Regresi,
Korelasi

Rasio

Sama dengan skala


interval,mempunyai
nilai 0 alamiah

Penghasilan,berat
badan,kadar ureum

Sama dengan sekala


interval

Ordinal

dr.Djaka Handaja MPH

Sedang

Kuat

20

JENIS DATA DAN UJI HIPOTESIS YANG SESUAI


(SATU VARIABEL BEBAS )
VARIABLE

METODE

BEBAS

TERGANTUNG

Nominal

Nominal

Kai kuadrat ( X2 )
Uji Mutlak Fischer

Nominal ( dikotom )

Numerik

Nominal (>2 nilai )

Numerik

Uji t
indipenden,berpasangan
Anova

Numerik

Numerik

Regresi / korelasi*

dr.Djaka Handaja MPH

21

METODE STATISTIKA UNTUK VARIABLE BEBAS >1

VARIABLE

METODE

Bebas

Tergantung

Nominal

Numerik

Anova

Numerik

Numerik

Regresi multipel

Nominal & Numerik

Nominal ( dikotom )

Regresi logistik

dr.Djaka Handaja MPH

22

dr.Djaka Handaja MPH

23

You might also like