You are on page 1of 17

Penyusunan Modul

Pembelajaran:

Materi pembelajaran (LO) yang akan


diajukan adalah berdasarkan SAP MK
penyusun Blok
Learning Objectives akan digunakan
sebagai pelengkap dalam penyusunan
modul-modul untuk tiap-tiap blok
Modul akan disusun dalam 2 versi, yaitu:
versi dosen (tutor guide-lengkap) dan
versi mahasiswa (student guide-tidak
lengkap) sebagai triger untuk proses
pembelajaran.

Diseminasi Block Content :

Pengisian materi ilmu penyakit


dibidang masing-masing ke dalam
blok dengan memperhatikan halhal sebagai berikut:

Contoh Kurikulum Blok

Th
n

Semester 1

FBS 1
BHP 1
A, P,
B.Ingg.

FBS 2
BHP 1
A, P,
B.Ingg.

FBS 3
BHP 1
A, P,
B.Ingg.

Semester 2
FBS 4
BHP 1
A, P,
B.Ingg.

FBS 5
BHP 1
A, P,
B.Ingg

FBS 6
BHP 2
Kew,
B.Ingg.

FBS 7
BHP 2
Kew,
B.Ingg.

Semester 3
II

SISTIM
ENDOKRINMETABOLISME

HEMATOPOIETIK
dan
SIST. LIMFATIK

SISTEM
RESPIRASI

SIST.KARDIOVASKULER

SISTIM
IMMUNOLOGI

TUMBUH
KEMBANG
GERIATRI

IV

MATA

THT

NEO
PLASM
A

ELEKTIF

SISTIM
PENCERNAAN

CO-SCHAP

CO-SCHAP

NEURO
BEHAVIORAL
SCIENCES

SIST. NEPHROUROLOGI

PENYAKIT
TROPIK &
INFEKSI

KEDOKTERAN
KOMUNITAS
dan
PENCEGAHAN

KED. FORENSIK
dan ASPEK2
MEDIKO LEGAL

CO-SCHAP

CO-SCHAP

INTERNSHIP

SISTIM
REPRODUKSI

KEGAWAT
DARURATAN &
TRAUMATOLG

Semester 10
CO-SCHAP

CO-SCHAP

CO-SCHAP

Semester 11
VI

SIST.DERMATO
MUSKULOSKELETAL

Semester 8

Semester 9
V

FBS 10
BHP 2
Kew,
B.Ingg.

Semester 6

Semester 7
KULITKELA
MIN

FBS 9
BHP 2
Kew,
B.Ingg

Semester 4

Semester 5
III

FBS 8
BHP 2
Kew,
B.Ingg.

CO-SCHAP

INTERNSHIP

CO-SCHAP

1.

Hendaknya diutamakan kasuskasus


penyakit
dibidang
Sejawat yang harus diketahui
(must
know)
oleh
seorang
dokter umum dan selebihnya
dipilih beberapa kasus yang
menjadi nilai tambah (nice to
know). Dianjurkan 10 penyakit
terbanyak hasil survey Rumah
Sakit / Puskesmas

2.

Jenis triger case bisa akut


atau kronis; infeksi ataupun
non infeksi; Diutamakan yang
memiliki level kemampuan 4,
seperti yang tercantum dalam
buku Standart Kompetensi
Dokter Indonesia (SKDI)

Tingkat kemampuan yang diharapkan


dicapai pada akhir pendidikan dokter
Tingkat Kompetensi 1
Dapat mengenali dan menempatkan gambarangambaran klinik sesuai penyakit ini ketika
membaca literatur. Dalam korespondensi, ia
dapat mengenal gambaran klinik ini, dan tahu
bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut.
Level ini mengindikasikan overview level.
Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik
ini dan menduga penyakitnya, Dokter segera
merujuk.

Tingkat kemampuan yang diharapkan


dicapai pada akhir pendidikan dokter

Tingkat Kemampuan 2
Mampu membuat diagnosis klinik
berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan-pemeriksaan tambahan
yang diminta oleh dokter (misalnya :
pemeriksaan laboratorium sederhana
atau X-ray). Dokter mampu merujuk
pasien secepatnya ke spesialis yang
relevan dan mampu menindaklanjuti
sesudahnya

Tingkat kemampuan yang diharapkan


dicapai pada akhir pendidikan dokter

Tingkat Kemampuan 3
3a. Mampu membuat diagnosis klinik
berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan-pemeriksaan tambahan
yang diminta oleh dokter (misalnya :
pemeriksaan laboratorium sederhana
atau X-ray). Dokter dapat memutuskan
dan memberi terapi pendahuluan, serta
merujuk ke spesialis yang relevan (bukan
kasus gawat darurat)

Tingkat kemampuan yang diharapkan


dicapai pada akhir pendidikan dokter

3b. Mampu membuat diagnosis klinik


berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan-pemeriksaan tambahan
yang diminta oleh dokter (misalnya :
pemeriksaan laboratorium sederhana
atau X-ray). Dokter dapat
memutuskan dan memberi terapi
pendahuluan, serta merujuk ke
spesialis yang relevan (kasus gawat
darurat).

Tingkat kemampuan yang diharapkan


dicapai pada akhir pendidikan dokter

Tingkat Kemampuan 4
Mampu membuat diagnosis klinik
berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan-pemeriksaan tambahan
yang diminta oleh dokter (misalnya :
pemeriksaan laboratorium sederhana
atau X-ray). Dokter dapat memutuskan
dan mampu menangani problem itu
secara mandiri hingga tuntas

3.

Selalu merujuk pada sasaran


penunjang dari 7 area kompetensi
yang harus dicapai, seperti yang
tercantum dalam buku KIPDI 3
yang telah dibagikan ke Kepala
Bagian, Koordinator Mata Kuliah
(Sekretaris
Bagian)
dan
Koordinator Blok

4. Setiap materi penyakit dilengkapi

dengan:
teori singkat tentang etiologi,
klasifikasi, patofisiologi
epidemiologi
anamnesa lengkap, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang dan
interpretasinya
penegakan diagnosis
management
5 level of prevention (preventif,
kuratif, pencegahan komplikasi,
rehabilitatif, dan promotif)

5.

Untuk setiap jenis penyakit


diwajibkan mencantumkan
rekomendasi referensi
kepustakaan (text book,
journal, website, dll) lengkap
dengan
nomor
halamannya
6. Dapat mencantumkan kelengkapan
referensi penunjang lain yang menurut
Sejawat sekiranya diperlukan

Setiap blok dapat memiliki :

1 koordinator blok

1-5 anggota yang terdiri dari :


1-2 pengampu MK utama
2-4 pengampu MK penunjang
1-2 pengampu MK review

blok terdiri dari 2 6 modul


1 modul tersusun atas 2 5 skenario

Modul diusahakan selalu


baru
setiap tahunnya
Alasannya:
Menghindari tidak tercapainya tujuan
proses pembelajaran hanya menjiplak
materi belajar dari kakak kelas
Memperkaya topik pembelajaran
penyakit
Mengurangi penggunaan materi
belajar yang tidak up to date

1 modul disusun tuntas dalam 3 x pertemuan


Agenda pertemuan I :
Menetapkan learning objectives berdasarkan

mapping SAP blok


Menetapkan consept mapping modul ybs

Agenda pertemuan II :
Menata skenario untuk mendapatkan alur

proses berpikir sesuai dengan 7 jump steps

Agenda pertemuan III :


Briefing tutor untuk menyeragamkan persepsi

level kompetensi
Koreksi consept mapping yang berlebihan/
yang kurang

Evaluasi modul dan proses


tutorial

Untuk menilai proses pembelajaran tiap


individu mahasiswa
Untuk mengetahui pencapaian learning
objectives di tiap kelompok tutorial
Untuk merevisi materi pembelajaran dalam
modul ybs berikut referensi sumber
belajarnya
Untuk mempersiapkan bahan ujian

You might also like