You are on page 1of 64

Penduduk, Kesehatan Reproduksi

dan Peningkatan Modal Manusia


Pendekatan Siklus Kehidupan
Depok, Oktober 2011

Ayke Soraya Kiting


Researcher LD-FEUI & Lecturer FEUI
(aykesoraya@yahoo.com)

Alur Penyajian

Latar Belakang
Definisi Kesehatan Reproduksi
Kesehatan Ibu dan Bayi baru lahir
Keluarga Berencana
HIV/AIDS
Remaja
Peran Pemerintah
Kesehatan reproduksi dan sumber daya manusia

Definisi Kesehatan
Reproduksi

Perspektif Kesehatan Reproduksi


KESPRO menjadi isu penting karena
berkaitan dengan Hak Reproduksi setiap
keluarga
KESPRO dengan paradigma baru menjadi
pengelolaan kependudukan dan
pembangunan
dahulu: penurunan fertilitas
baru: pendekatan KESPRO & hak reproduksi
4

Sejak kapan isu Kesehatan Reproduksi


muncul ?
International Conference on Population and
Development (ICPD 1994 di Cairo)
Millenium Development Goals (MDGs) 2000

MDGs and HD

UNDP: HDR 2003

Pembahasan Kesehatan
Reproduksi menggunakan
kacamata life cycle approach

Produktivitas

Kualitas Pekerja

Remaja

Bekerja
Usia Subur

Menikah

Produktivitas 5
Bekerja
Usia Tua
6

Anak Usia
sekolah

TK

Peningkatan Kualitas
Penduduk Melalui
Pendekatan Daur Hidup

BALITA

2
Remaj
a

Menikah

perempuan
perempuan & lakilaki

KB

kehamilan

1
konsepsi

2
Bayi
baru
lahir

PAUD

BATITA
Bayi
menyusui

Ayke Soraya Kiting


9
Sri Moertiningsih Adioetomo

Area Kesehatan Reproduksi:


Kesehatan Ibu, bayi dan anak (MCH)
Pelayanan Keluarga Berencana yg berkualitas,
pencegahan dan pengobatan infertilitas,
pencegahan dan manajemen komplikasi
aborsi, Rujukan pelayanan KB dan kesehatan
reproduksi
Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS ,
pengobatan Infeksi Saluran Reproduksi (IRS),
gangguan sistem reproduksi lainnya,
KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja),
Seksualitas (sistem, fungsi dan proses
reproduksi, pubertas, kehamilan), NAPZA
10

Kesehatan Ibu dan


Bayi Baru Lahir

11

Kesehatan Ibu dan Bayi baru lahir


Konferensi International Safe Motherhood 1987:
Kematian Ibu merupakan masalah kesehatan di
dunia, 19% kematian ibu di negara berkembang
ICPD Kairo 1994 & Konferensi Dunia ke VI 1995:
Pengakuan global kemitraan laki-laki dng
perempuan dan pemberdayaan perempuan
dalam merencanakan program kesehatan dan
kependudukan yang efektif
WHO, 1999: Memprakarsai program Making
Pregnancy Safer (MPS) untuk mendukung usaha
menurunkan Angka Kematian Ibu.
12

Kecenderungan Angka Kematian Ibu


(AKI),
Tahun 1990-2025, Indonesia

13

AKI, AKB dan AKBa

IDHS97 IDHS 0203

2007

Asia

AKI

334

307

228

330

AKB

46

35

34

Na

AKBa

58

46

44

Na

IMR highest : Sulbar


lowest : DIY
UFMR highest: Sulbar
lowest : DIY

(74/1.000 kelahiran hidup)


(19/1.000 kelahiran hidup)
(96/1.000 kelahiran hidup)
(22/1.000 kelahiran hidup)
14

SDKI07: 93,3%

SDKI07:73%

20/01/10

sri moertiningsih adioetomo

15

ANC & Pertolongan persalinan


SDKI 2007, Indonesia
ANC
(% of women)

Persalinan
(% of births)

Dokter Umum

1,9 % (1,4%)

1% (0,8%)

ObGyn
Bidan/Perawat
TBA

12% (9,6%)
79,3 (80,5%)
2,2% (3,9%)

12,6% (10,2%)
59,5% (55,3%)
24% (31,5%)

Tidak ada
Lainnya/tdk tahu
penolong adl
Nakes terlatih

4,2% (4.4%)
0,3% (0,2%)
93,3%

0,7% (0,3%)
2,3% (0,8%)
73%

16

Persalinan Risiko Tinggi (4 Ts)


INDONESIA, SDKI 2007
Terlalu muda : 3% Umur ibu < 18 tahun saat melahirkan
Terlalu tua : 4,7% Umur Ibu > 34 tahun saat melahirkan
Terlalu banyak : 8,1% Ibu dng urutan kelahiran> 3 kali
Terlalu sering : 5,5% Ibu dng selang kelahiran < 24 bulan

17

Keluarga Berencana

18

Family Planning Program


in Indonesia

FP program International recognition


Demographic indicators:

Jumlah penduduk
(juta)
Pertumbuhan
penduduk
TFR

1990

2000

2010

179.4

206.3

234

1.98
3.1

1.49
2.8

1.34
2.6 (thn 2007)

CPR (contraceptive prevalence rate)


49.7% (IDHS 1991) 60.3% (SDKI 2002-03) 61,4
(SDKI 2007)
19

Contraceptive Prevalency Rate (CPR),


Indonesia, Tahun 2005-2025

Sumber: Proyeksi BKKBN


20

Trend TFR Indonesia 1991-2007

21

20/01/10

sri moertiningsih adioetomo

22

Target RPJMN 2010-2014 dan


MDGs 2015
RPJMN 2010-2014
TFR = 2,1
CPR = 65
Unmet need = 5
MMR = 118
IMR = 24

MDGs 2015
TFR = 2,1
CPR = 70
MMR = 102
IMR = 32

Dwini Handayani, LDFEUI

Infeksi Menular Seksual dan


HIV/AIDS

24

Apakah HIV DAN AIDS


HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus
golongan RNA yang spesifik menyerang sistem
kekebalan tubuh/imunitas manusia dan menyebabkan
AIDS.
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome/Sindroma
Defisiensi Imun Akut/SIDA) adalah kumpulan gejala
klinis akibat penurunan sistem imun yang timbul akibat
infeksi HIV. AIDS sering bermanifestasi dengan
munculnya berbagai penyakit infeksi oportunistik,
keganasan, gangguan metabolisme dan
lainnyaenyebabkan AIDS
25

Apakah seorang pengidap HIV dapat


dibedakan dari orang lainnya ?
Seorang pengidap HIV tidak dapat
dibedakan. Seorang pengidap HIV terlihat
biasa saja seperti halnya orang lain
karena tak menunjukkan gejala klinis. Hal
ini bisa terjadi selama 5 10 tahun

26

Kenyataan mengenai HIV DAN


AIDS saat ini
HIV dan AIDS adalah penyakit infeksi menular yang
dapat mengenai semua : umur, ras, etnis, profesi,
wilayah, dan penularannya berlangsung sepanjang
masa
Banyak rumah sakit tidak mampu mendiagnosis AIDS
pada pasiennya.
Pasien HIV AIDS masih asing bagi banyak sejumlah
orang
Banyak orang mengatakan : Yang kena Penyakit AIDS
hanyalah orang-orang yang hidupnya di dunia
hitam/Lokalisasi.
27

Mengapa AIDS perlu


perhatian khusus?
Vaksin masih dalam uji coba
AIDS dapat menyerang siapa saja (pria, wanita, tua,
muda, anak-anak bahkan janin dalam kandungan ibu
pengidap HIV, terutama usia produktif).
Orang yg terinfeksi HIV menjadi pembawa dan penular
virus HIV selama hidupnya walaupun penderita tampak
sehat
Kasus AIDS merupakan fenomena gunung es, yg
muncul kepermukaan sebagian kecil dari yang
sebenarnya menurut WHO : 1 kasus HIV : tersembunyi
100 sampai dengan 200 orang
28

Mitos seputar HIV dan AIDS


yang beredar di masyarakat
HIV dan AIDS adalah penyakit orang
homoseksual
HIV dan AIDS adalah penyakit orang
barat/turis
Menular hanya melalui hubungan seksual
Dapat menular lewat kontak seksual biasa
HIV dan AIDS merupakan penyakit
kutukan Tuhan
29

HIV menular melalui


Cairan genital
Darah
Dari Ibu ke bayi

30

Cairan tubuh yang tidak


menularkan HIV dan AIDS

Keringat
Air mata
Air liur/ludah
Air kencing/urine
Air liur

31

Cara penularan HIV yang


utama di Indonesia
Metode penularan/transmisi yang terutama
di Indonesia adalah melalui :
Penularan melalui kegiatan seks
komersial
Penularan akibat penggunaan alat suntik
yang tak steril, terutama pada pengguna
napza suntik

32

HIV tidak ditularkan melalui


cara-cara

Bersenggolan.
Berjabatan tangan
Bersentuhan (Pakaian bekas dengan penderita).
Hidup serumah dengan Odha
Berciuman biasa
Makanan/minuman
Berenang bersama
Gigitan nyamuk
Sabun mandi
Toilet
33

Perkembangan kasus
HIV/AIDS, di Indonesia

Sumber: PPM&PL Depkes

34

Distribusi penularan HIV

Sumber: Laporan Surveilance


Nasional AIDS, Depkes 2009

35

Persentase WPK dan PK yang mempunyai


beberapa pengetahuan tentang HIV/AIDS,
SDKI 2007

36

Pengetahuan tentang Penularan


HIV/AIDS dari Ibu ke Anak (PMTCT)
Perempuan Pernah Kawin (15-49 thn) dan Pria Kawin (15-54 thn)
Indonesia, SDKI 2007

37

Kesehatan Reproduksi
Remaja

38

Usia Kawin Pertama Perempuan,


Indonesia
Indonesia, SDKI 2007

P
E
R
S
E
N
T
A
S
E

Usia kawin pertama tepat pada umur


39

Pendapat Umur Ideal Kawin


Indonesia, SDKI 2007

40

Persentase Remaja, Usia 15-24 tahun yang


mempunyai beberapa pengetahuan tentang
HIV/AIDS, SKRRI 2007

41

Pengetahuan Remaja Usia 15-24 Tahun


tentang Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke
Anak (PMTCT)
Remaja Kawin, SDKI 2007

Remaja Tidak Kawin, SKRRI 2007

42

Persentase Remaja, Usia 15-24 tahun yang


mempunyai beberapa pengetahuan tentang
IMS, SKRRI 2007
Gejala pada laki-laki

Gejala pada perempuan

43

PENGETAHUAN KAUM MUDA TENTANG


IMS
SKRRI 2007
Sumber informasi paling banyak:
1.Perempuan:
Guru (69,8%)
Teman (31,6%)
Surat kabar/majalah (34,4%)
TV (27,5%)
Radio (12,5%)
2. Laki-laki
Teman (55,9%)
Guru (38,8%)
Surat kabar/majalah (24,3%)
TV (24,3%)
Radio (10,9%)

44

Perilaku Berisiko
Remaja Tidak Kawin (15-24 tahun),
SKRRI 2007

Responden Kawin Pernah


Merokok, SDKI 2007
WPK (15-49 thn) : 2,9%
PK (15-54 thn) : 33,7%
RISKESDAS 2007
Prevalensi Perokok
Total
: 34 %
Laki-laki
: 65,6%
Perempuan : 5,2%

45

Remaja 15-24 tahun yang Pernah


Melakukan Hubungan Seks, 2007
Remaja Kawin 15-24 tahun

Perempuan
pernah
kawin
Laki-laki
kawin

Remaja Tidak Kawin 15-24 tahun

<15 <18
tahun tahun
7.9 38.1
0.2 11.6

46

Peran Pemerintah

47

Latar belakang
ICPD Cairo 1994 mengubah fokus
kebijakan kependudukan dari upaya
pencapaian tujuan demografis
menurunkan pertumbuhan penduduk
menjadi upaya pemenuhan kebutuhan
kesehatan reproduksi
KR dinaikkan menjadi bagian dari hak
azasi manusia
48

Plan of Action, KR (1)


Bagi pemerintah:
Semua negara diserukan untuk membuat
KR terjangkau melalui sistim pelayanan
kesehatan dasar pada semua orang
sebelum 2015.

49

(2)

Pelayanan KR Mencakup:
Komunikasi
Informasi
Konseling
Pelayanan KB
Penyuluhan dan pelayanan sebelum
melahirkan
6. Pelayanan persalinan dan pasca persalinan
yang aman
1.
2.
3.
4.
5.

50

Pelayanan KR (2)
7. Pemberian ASI
8. Pelayanan KIA
9. Pencegahan dan pengobatan kemandulan,
keguguran, pengobatan infeksi sistim
repproduksi, PMS, dan kondisi kesehatan
reproduksi yang lain
10.KIE tentang seksualitas, KR dan tentang
tugas orangtua yang bertanggung jawab.

51

(3)
Pelayanan KR perlu didisain untuk melayani
kebutuhan wanita termasuk remaja, melibatkan
wanita dalam kepemimpinan, perencanaan,
pengambilan keputusan, manajemen,
pelaksanaan, pengorganisasian dan evaluasi
dari pelayanan yang diberikan

52

Program yang inovatif perlu dikembangkan


untuk membuat informasi, konseling dan
pelayanan KR yang terjangkau oleh wanita,
remaja dan pria
Program tersebut harus mendidik dan
memungkinkan pria untuk mengambil bagian
yang seimbang dalam tanggung jawab KB,
rumah tangga dan mengasuh anak, serta
memegang tanggung jawab yang utama dalam
pencegahan penyakit menular seksual

53

Human Sexuality and Gender


Relations

Sasaran yang bersifat ganda:


Mendorong perkembangan seksualitas yang
bertanggung jawab yang memungkinkan
hubungan antar jenis yang adil dan saling
menghormati
Menjamin agar pria dan wanita mempunyai akses
terhadap informasi, edukasi, dan pelayanan yang
dibutuhkan untuk mencapai kesehatan seksual
yang baik dan melaksanakan hak dan tanggung
jawab reproduksi mereka
54

POA Kesetaraan Gender


Pemberian dukungan, pendidikan dan pelayanan
yang terpadu di bidang seksual untuk kaum
muda, dgn dukungan orang tua sesuai dgn
konvensi hak anak
Menekankan tanggung jawab pria atas
kesehatan seksual mereka
Usaha pendidikan dimulai dalam unit keluarga,
tetapi harus juga menjangkau orang dewasa,
terutama pria, melalui pendidikan non-formal
berbasis masyarakat
55

Bagi negara
Negara dan masyarakat internasional perlu
melindungi dan memajukan hak-hak para
remaja untuk mendapat informasi, edukasi, dan
pelayanan kesehatan reproduksi serta
mengurangi KTD
Pemerintah harus bekerja sama dengan LSM
menciptakan mekanisme yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan khusus para remaja.
56

Advokasi ke policy makers


Sering susah dilakukan karena pengambil
keputusan kurang memahami apa itu KR
dan bagaimana manfaat KR bagi
peningkatan kualitas human capital
Dalam advokasi perlu dikaitkan antara KR
dengan hal-hal lain yang sifatnya lebih
besar yakni dengan human capital dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
57

Bahwa pelayanan KR selain memenuhi


kebutuhan individu, memenuhi hak azasi
manusia atas kebutuhan KR, tetapi
investasi pelayanan KR juga
menguntungkan bagi public interest
dengan cara meningkatkan potensi
produksi dari individu dan their immediate
social unit yakni keluarga dan rumah
tangga
58

Alasan ekonomis investasi pelayanan KR


serta bukti-bukti yang menunjang dari
pendekatan human capital akan
memperkuat advokasi yang bertujuan agar
policy makers mengadopsi dan
menginvestasikan pelayanan KR
Peningkatan potensi produksi individu,
keluarga atau rumah tangga akan
merupakan kumulatif potensi pada tingkat
masyarakat
59

Hubungan antara Kesehatan


reproduksi dengan human capital

60

Pelayanan KB dan KR
meningkatkan human capital
Peningkatan pengetahuan perempuan akan
bekerja lebih baik dan menjadi Ibu yang baik bagi
anak2nya
Jumlah anak yang lebih kecil perempuan
mempunyai waktu lebih banyak untuk sendiri atau
untuk perkembangan anak2nya
Derajat kesehatan yang lebih tinggi secara
langsung dan independen akan mempengaruhi
human capital
Peningkatan kualitas generasi yang akan datang
61

Pendekatan human capital sebagai alasan


investasi KR dapat menunjukkan dampak
langsung maupun tidak langsung dari
pelayanan KR yang merupakan investasi
sosial
Memotong intergenerational transmission
of poverty

62

Keterkaitan Penduduk dan Pembangungan

Kelahiran
Kematian
Migrasi

Distribusi dan
mobilitas

Konsentrasi
penduduk

Kuantitas

Jumlah dan
Struktur umur

Kualitas

Pendidikan
Kesehatan
Nutrisi

Produktifitas kerja
Kualitas pekerja

Penduduk
Jumlah,
Kompoissi
Distribusi
Perubahannya
(Ilmu Demografi)
Kebutuhan
barang dan jasa
Konsumsi
7/26/2010

Kebjiakan Makro, Mikro,


Ekonomi, Sosial

Kesejahteraa
n Penduduk:
Pekerja,
keluarga

Permintaan
barang dan jasa

Penghasilan
pekerja

Industri Brg
dan Jasa
Lapangan
Pekerjaan

Prof. Sri Moertiingish Adioetomo, 07_2010

63

TERIMAKASIH

64

You might also like