You are on page 1of 24

SISTEM BILANGAN

Pengantar Teknologi Informasi


Prodi: Teknik Informatika
UNIVERSITAS PAMULANG

Oleh : Evy Nurmiati, MMSI

SISTEM BILANGAN DAN


Sistem Bilangan adalah
: suatu cara untuk mewakili besaran
PENGKODEAN
dari
suatu item
fisik.
Bilangan
Desimal

Desimal (Basis 10) adalah sistem bilangan yang paling


umum digunakan dalam kehidupan sehari-hati.
Yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9
Sistem bilangan desimal dapat berupa interjer desimal
(decimal interger) dan dapat pula pecahan desimal
(Decimal fraction)
Contoh
Bilangan Desimal 8598 : dapat
diartikan
:
Absolut
Value
: adalah nilai
mutlak dari masing-masing digit
bilangan
Position Value : adalah nilai
penimbang/ bobot dari masingmasing digit bilangan
tergantung dari letak posisinya
yaitu bernilai basis dipangkat
dengan urutan posisinya

Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini


Dengan demikian bilangan 8598 bisa
diartikan sebagai:

Sistem bilangan desimal juga bisa berupa pecahan


desimal (decimal flaction), misal : 183,75 yang dapat
diartikan:

Bilangan Biner
Biner (basis 2) adalah sistem bilangan yang terdiri
dari 2 simbol yaitu: 0 dan 1.
Bilangan biner ini dipopulerkan oleh John Von
Neumann.
Contoh : 1001 ini dapat diartikan ( dikonversi ke
sistem bilangan desimal)
sebagai
berikut:
Position
Value
dalam sistem
bilangan biner merupakan
perpangkatan dari nilai 2 (basis),
seperti pada tabel berikut:

Dengan demikian bilangan 1001 bisa diartikan


sebagai:

Bilangan Oktal

Oktal (basis 8) adalah sistem bilangan yang terdiri


dari 8 simbol yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Contoh Oktal 1022, ini dapat diartikan
(Dikonversikan ke sistem bilangan desimal)
menjadi sbb:
Position Value dalam sistem
bilangan Oktal merupakan
perpangkatan dari nilai 8 (basis),
seperti pada tabel berikut:

Dengan demikian bilangan 1022 bisa diartikan


sebagai:

Bilangan Hexadesimal

Hexadesimal (Basis 16), hexa berarti 6 dan


desimal berarti 10 adalah sistem bilangan yang
terdiri dari 16 simbol yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15).
Contoh Hexadesimal F3D4, ini dapat diartikan
(dikoversikan ke sistem
bilanganValue
desimal
) sistem
Position
dalam
menjadi sbb:
bilangan Hexadesimal merupakan
perpangkatan dari nilai 16
(basis), seperti pada tabel
berikut:

Dengan demikian bilangan F3DA bisa diartikan


sebagai:

Konversi Bilangan
Adalah suatu proses dimana satu sistem
bilangan dengan basis tertentu akan dijadikan
bilangan dengan basis yang lainnya.

Konversi dari bilangan desimal

1. Konversi dari bilangan desimal ke Biner


Dengan cara membagi bilangan desimal dengan
dua kemudian diambil sisa pembaginya
Contoh :

2. Konversi dari bilangan desimal ke Oktal


Dengan cara membagi bilangan desimal dengan
8 kemudian diambil sisa pembaginya
Contoh :

3. Konversi dari bilangan desimal ke


Hexadesimal
Dengan cara membagi bilangan desimal dengan
16 kemudian diambil sisa pembaginya
Contoh :

Konversi dari bilangan Biner


1. Konversi dari bilangan Biner Ke desimal
Dengan cara Mengalikan masing-masing bit dalam
bilangan biner dengan position valuenya
Contoh :

2. Konversi dari bilangan Biner Ke Oktal


Dengan cara Mengkonversikan tiap-tiap tiga buah digit
biner yang dimulai dari bagian belakang
Contoh :

3. Konversi dari bilangan Biner Ke Hexadesimal


Dengan cara Mengkonversikan tiap empat buah bit
dalam bilangan biner yang dimulai dari bagian belakang
Contoh :

Konversi dari bilangan Oktal


1. Konversi dari bilangan Oktal Ke Desimal
Dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam
bilangan dengan position Valuenya
Contoh :

2. Konversi dari bilangan Oktal Ke Biner


Dengan cara mengkonversikan masing-masing digit
octal ke tiga digit biner
Contoh :

3. Konversi dari bilangan Oktal Ke


Heksadesimal
Dengan cara mengkonversikan masing-masing digit
octal ke tiga digit biner dahulu kemudian
dikonversikan
ke hexadesimal
Contoh :

Konversi dari bilangan Hexadesimal


1. Konversi dari bilangan Hexadesimal Ke
desimal
Dengan
cara Mengalikan masing-masing bit dalam
bilangan biner dengan position valuenya
Contoh :

2. Konversi dari bilangan Hesadesimal Ke Oktal


Dengan cara mengkonversikan masing-masing digit
Hexadesimal ke Empat digit biner dahulu kemudian
dikonversikan
ke Oktal
Contoh
:

Tabel Konversi Utama


Biner

Hexadesi
mal

Oktal

Desimal

0000

0001

0010

0011

0100

0101

0110

0111

1000

10

1001

11

1010

12

10

1011

13

11

1100

14

12

1101

15

13

1110

16

14

1111

27

16

10000

10

20

16

PENGKODEAN

Data disimpan dalam main


Main menempati posisi 1 byte
Komputer generasi pertama 1 byte terdiri dari 4 bit
Komputer generasi Kedua 1 byte terdiri dari 6 bit
Komputer generasi sekarang 1 byte terdiri dari 8 bit

Suatu komputer yang berbeda menggunakan kode


biner yang berbeda untuk mewakili suatu karakter.
Komputer 1 byte terdiri dari 4 bit kode binari
kombinasi 4 bit yaitu BCD (Binary Coded Decimal).
Komputer 1 byte terdiri dari 6 bit untuk 1 bytenya
menggunakan kode biner kombinasi 4 bit, yaitu
SBCDIC (Standard binary coded decimal interchange)
Komputer 1 byte terdiri dari 8 bit untuk 1 bytenya
menggunakan kode biner kombinasi 8 bit, yaitu ASCII
(American Standard Code for Information Interchange)

Karakter-karakter data yang dikirim dari satu titik ke


titik lain, tidak dapat dikirim langsung.
Sebelum dikirim harus di kodekan terlebih dahulu
Tujuannya adalah menjadikan tiap karakter kedalam
bentuk biner untuk ditransmisikan

Macam-Macam Pengkodean
1. BCD ( Binary Coded Decimal)
2. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal
Interchange Code)
3. ASCII (American Standard Code For Internation
Interchange)
4. SBCIC (Standard Binary Coded Decimal
Interchange Code)
5. Kode BAUDOT
6. UNICODE

1. BCD ( Binary Coded Decimal)


Adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang
metodenya mirip dengan bilangan biner biasa, hanya
saja dalam proses konversi, setiap simbol bilangan
desimal dikonversi satu per satu bukan secara
keseluruhan.
Tujuannya untuk menyeimbangkan antara kurang
fasihnya manusia untuk melakukan proses konversi
dari
desimal
Contoh
sbb: ke biner dan keterbatasan komputer.
Hasil yang diinginkan bilangan
BCD, maka basis bilangannya
tinggal ditulis sbb

2. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal


Interchange Code)

Keterangan :

3. ASCII (American Standard Code For Internation


Interchange)
Suatu
kode skema yang menggunakan 7 atau 8 bit,
yang memberikan lambang sebanyak 265 jenis
karakter (huruf, angka, lambang-lambang khusus,
kode kontrol perintah, serta kode yang lainya)
Th 1968 merupakan standart untuk transmisi data
antara software dan hardware.
ASCII direpresentasikan oleh tujuh digit bilangan biner
dari 0000000 hingga 1111111
Karakter ASCII dibagi menjadi beberapa group yaitu :
control, character, angka, huruf besar, huruf kecil, dan
tanda baca.
Control character sering disebut non printable
character, yaitu karakter yang dikirim sebagai tahap
awal (pengenalan) dalam berbagai kegunaan
komunikasi data, misal sebelum informasi dari PC ke
printer.
Sistem operasi UNIX dan DOS menggunakan ASCII,
sedangkan Windows NT dan Windows 2000
menggunakan kode yang lebih baru yaitu: UNICODE.
IBM menggunakan data yang berbentuk 8 bit yang

Tabel ASCII

Extended ASCII Code

4. SBCIC (Standard Binary Coded Decimal


Interchange
Code)
Merupakan
kode
6 bit untuk 64 karakter.
Posisi bit dibagi menjadi 2 Zone
2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut
dengan Alpha bit position.
4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2, dan bit
1) disebut Numeric bit position
5. Kode BAUDOT
Terdiri atas 5 bit yang digunakan pada terminal
teletype dan teleprinter.
Hanya terdiri atas 25 atau 32 kombinasi dengan kode
huruf dan gambar yang berbeda.
Menggunakan transmisi serial tak singkron. Maka
pulsa stop bit-nya pada umumnya memiliki lebar 1.5
bit.
Kalau ASCII menggunakan 1 atau 2 untuk pulsa stop
bit-nya.

5. UNICODE
Adalah satu cara dalam pengaturan kode
biner untuk text dan bentuk tulisan lainnya.
Metode ini diharap dapat menjebatani
berbagai karakter yang tidak sama dengan
tulisan latin.
Contohnya Cina Arab, aksara bali dan lain
sebagainya.
UNICODE karakter set multi lingual (multi
bahasa)

You might also like