You are on page 1of 45

MANAJEMEN PUSKESMAS DI PUSKESMAS I

SOKARAJA KECAMATAN SOKARAJA


KABUPATEN BANYUMAS

Oleh:
Cindy Juwita Sari
Gunawi(G4G013013)

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan


Dr. . drg. A. Haris Budi Dr. Sugeng Rahadi
Widodo, M.Kes., A.P.,S.IP

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN


JURUSAN KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2015
Latar Belakang
Tujuan Visi Fungsi
Indonesia Manajemen
Sehat 2015 yang baik
Masyarakat
mampu Azas
menjangkau Penyelenggar
pelayanan Upaya
Keseha aan
kesehatan tan
Wajib

Upaya
Puskesma Keseha
s tan
Penge
mbang
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana sistem manajemen
Puskesmas di Puskesmas I Sokaraja
Kecamatan Sokaraja Kabupaten
Banyumas?
TUJUAN
1. Mengetahui Profil Puskesmas I Sokaraja
2. Mengetahui sistem manajemen
Puskesmas di Puskesmas I Sokaraja
Kecamatan Sokaraja Kabupaten
Banyumas:
a.Manajemen program.
b.Manajemen farmasi
c.Manajemen sarana prasarana
d.Manajemen keuangan
e.Manajemen sumber daya manusia
f.Manajemen sistem informasi
MANFAAT

Menambah dan
Prakti mengembangkan
pengetahuan di bidang

s Manajemen Puskesmas

Teoriti
Memberikan informasi pada
pembaca tentang
Manajemen Puskesmas.

s Membantu Puskesmas
dalam memahami dan
menjalankan Manajemen
Puskesmas yang baik.
Jenis dan Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam


penelitian ini adalah penelitian
observasional dengan menggunakan
metode wawancara.
Lokasi dan Waktu Penelitian

Puskesmas 1 Sokaraja Kecamatan Sokaraja


Kabupaten Banyumas.
tanggal 24 November 2014 sampai tanggal
24 Januari 2015.
SUMBER DATA
Primer
Wawancara langsung
dengan kepala
Puskesmas I Sokaraja,
Kasubag Tata Usaha
Puskesmas I Sokaraja,
dan Koordinator masing
bidang di Puskesmas I
Sokaraja.

Modul pedoman
manajemen
puskesmas, arsip
puskesmas meliputi
profil puskesmas,
Standar Pelayanan
Minimal, Plan of
Action (POA) milik
Cara Pengumpulan Data
Metode Analisis

Menggunakan metode
desktiptif, data yang didapat
diuraikan dan dikaji.
Penggerak Pusat
Pembangu Pemberdaya
nan an
FUNGSI
PUSKESM
AS

Pusat
Pelayanan
Kesehatan
PERORAN MASYARAK
AT
Visi Puskesmas I Sokaraja
Unggul dalam Pelayanan dan
Diminati Oleh Seluruh Lapisan
Masyarakat di Kecamatan Sokaraja
dan sekitarnya
STRUKTUR ORGANISASI
Pimpinan BLUD yaitu Kepala
Puskesmas
Pejabat Keuangan yaitu Kasubag Tata
Usaha

Pejabat teknis yaitu koordinataor pelayanan


kesehatan
Upaya kesehatan wajib
Puskesmas I Sokaraja
Promosi Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Ibu dan Anak
termasuk Keluarga Berencana,
Perbaikan Gizi Masyarakat,
Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular
Pengobatan.
Upaya Kesehatan
Pengembangan
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS),
Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas),
Usaha Kesehatan Kerja (UKK)
kesehatan gigi dan mulut
kesehatan jiwa, kesehatan mata,
kesehatan usia lanjut, dan pembinaan
pengobatan tradisional.
MANAJEMEN
PROGRAM
1.
PERENCANAAN
a. Analisis situasi
b. Identifikasi Permasalahan dan Penentuan
Prioritas Masalah
1) Penemuan penderita pneumonia balita
2) Penemuan penderita baru TB paru
3) Pelayanan kesehatan rujukan pasien
miskin
c. Menguraikan penyebab masalah dan
alternatif pemecahan masalah
d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa rencana usulan yang
diajukan adalah sebagai berikut:
Rencana usulan program
Rencana usulan kebutuhan
tenaga
Rencana usulan kegiatan
pembangunan fisik
Rencana usulan kebutuhan obat
POA
(PLAN OF ACTION)

RKA
(RENCANA KERJA
DAN ANGGARAN)

DPA
(DOKUMEN
PELAKSANAAN
ANGGARAN)
2. PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN
A.
Pengorganisasia
n

Penentuan para penanggung


jawab dan para pelaksana untuk
setiap kegiatan serta untuk
setiap satuan wilayah kerja.
B.
Penyelenggaraan
Dilakukan setelah adanya pengesahan anggaran
Melibatkan lintas program
Langkah-langkah:
1) Mengkaji rencana kegiatan yang harus dilaksanakan
pada tahun ini, berdasarkan daftar pelaksanaan
kegiatan dan anggaran yang telah disusun. Kajian
tersebut bertujuan untuk menetapkan dimana
kegiatan akan dilakukan, kapan kegiatan harus
dimulai dan kapan kegiatan harus berakhir, serta siapa
saja yang harus terlibat dalam pelaksanaan kegiatan.
2) Menyusun jadwal rencana kegiatan dan rencana
serapan anggaran.
3) Mensosialisasi jadwal kegiatan kepada seluruh
personil yang terlibat dalam kegiatan.
4) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana dan
jadwal yang telah disusun.
C. Pemantauan

Proses pemantauan program


dilakukan oleh kepala
Puskesmas adapun bentuk
pemantauan adalah sebagai
berikut:
Rapat koordinasi tiap bulan
Lokakarya mini
Rapat koordinasi kondisional
Laporan langsung dari koordinator
bagian
D. Penilaian

Penilaian kemajuan kegiatan


dilakukan dengan cara
membandingkan hasil
pelaksanaan kegiatan dengan
rencana dan target pencapaian
kegiatan yang telah ditetapkan,
serta kemajuan serapan anggaran.
Hasil kegiatan disampaikan dalam
bentuk laporan kegiatan.
3. PENGAWASAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN

Pengawasan kegiatan dilakukan oleh bagian


P2KPK (Kemitraan Promosi dan Kesehatan),
P2PL (Penyehatan Lingkungan), P2YanKes
(Pelayanan Kesehatan), dan P2SDK (Sumber
Daya Kesehatan) di Dinas Kesehatan/Kota.

Pertanggungjawaban dilakukan dengan mengevaluasi


anggaran serta mengevaluasi program tiap tahun. Pada
setiap akhir tahun anggaran, kepala Puskesmas membuat
laporan pertanggungjawaban tahunan yang mencakup
pelaksanaan kegiatan, serta perolehan dan penggunaan
berbagai sumber daya termasuk keuangan.Laporan
tersebut kemudian disampaikan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten.
MANAJEMEN
KEFARMASIAN
1. PERENCANAAN
OBAT

Perencanaan merupakan suatu proses


kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jenis
dan jumlah obat dalam rangka
pemenuhan kebutuhan obat di
puskesmas. Perencanaan kebutuhan
obat dilakukan setiap 1 tahun sekali
yang tercantum dalam POA.
MANAJEMEN
KEFARMASIAN

2. Permintaan Obat

Permintaan obat diajukan oleh


Kepala Puskesmas kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten dengan
menggunakan format Laporan
Pemakaian dan Lembar Permintaan
Obat (LPLPO), sedangkan
permintaan dari sub unit ke Kepala
Puskesmas dilakukan secara
periodik menggunakan LPLPO sub
unit. Permintaan obat dilakukan
MANAJEMEN
KEFARMASIAN

3. Penerimaan
Obat

Penyerahan obat dari instalasi


farmasi kabupaten dilakukan setiap
3 bulan sekali. Penerimaan obat
dilaksanakan oleh petugas
pengelola obat. Kemudian petugas
melakukan pengecekan terhadap
obat yang diserahterimakan,
meliputi kemasan, jemis dan jumlah
obat, bentuk sediaan obat sesuai
dengan isi dokumen (LPLPO), dan
MANAJEMEN
KEFARMASIAN

4. Penyimpanan
Obat

Penyimpanan adalah suatu kegiatan


pengamanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman, terhindar dari
kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya
tetap terjamin. Puskesmas I Sokaraja
belum memiliki gudang penyimpanan obat
yang memenuhi syarat.
MANAJEMEN
KEFARMASIAN

5. Distribusi Obat

Kegiatan pengeluaran dan penyerahan


obat secara merata dan teratur untuk
memenuhi kebutuhan sub unit
pelayanan kesehatan antara lain:
Sub unit pelayanan kesehatan di
lingkungan puskesmas
Puskesmas pembantu
Posyandu
Polindes
MANAJEMEN
KEFARMASIAN

6. Pencatatan dan
Laporan
Rangkaian kegiatan dalam rangka
penatalaksanaan obat-obatan secara
tertib, baik obat-obatan yang diterima,
disimpan, didistribusikan dan digunakan
di Puskesmas I Sokaraja. Sarana yang
digunakan untuk pencatatan dan
pelaporan adalah LPLPO.
Pelaporan dilakukan setiap bulan ke
bagian Sumber Daya Kesehtan Dinas
Kesehatan Banyumas.
MANAJEMEN
KEFARMASIAN

7. Supervisi
Pengelolaan Obat

Proses pengamatan secara


terencana oleh petugas pengelola
obat dari unit yang lebih tinggi
(Instalasi Farmasi Kabupaten)
terhadap pelaksanaan pengelolaan
obat oleh petugas ke unit yang lebih
rendah (puskesmas).
MANAJEMEN
SARANA
PRASARANA
1. Perencanaan
Perencanaan untuk sarana dan
prasarana dilakukan 1 tahun sekali
yang tercantum dalam Rencana Kerja
Anggaran (RKA).
2. Pengorganisasian
Dari Kasubag TU ke petugas inventaris
barang. Kemudian petugas inventaris
barang mendata ke tiap-tiap bagian
balai pengobatan di Puskesmas I
Sokaraja.
MANAJEMEN
SARANA
PRASARANA

3. Pelaksanaan
Pelaksanaan manajemen cukup berjalan
dengan baik, tetapi ada beberapa kendala
yaitu belum terdapat pejabat pengadaan
barang yang tersertifikasi dan sumber
daya manusia yang belum mumpuni. Upaya
yang dilakukan adalah sering melakukan
koordinasi dan kerja sama dengan sub
bagian lain di Puskesmas I Sokaraja.
4. Pengawasan
Pengawasan dilakukan oleh tim BLUD
pengadaan barang setiap 1 tahun sekali.
MANAJEMEN
KEUANGAN

1. Perencanaan
Pukesmas I Sokaraja merupakan salah
satu instansi pemerintah yang
menerapkan BLUD bidang pelayanan
kesehatan sejak bulan Juni 2014.
Dengan perubahan status puskesmas
menjadi BLUD sesuai SK Bupati no
900/999/ tahun 2014, maka pengelolaan
keuangannya lebih fleksibel.
Rencana keuangan tersusun dalam RKA
MANAJEMEN
KEUANGAN

2. Pengorganisasian
Terdapat bendahara operasional,
bendahara penerimaan, dan bendahara
BPJS.
3. Pelaksanaan dan pengendalian
Puskesmas I Sokaraja belum menjalani
BLUD secara penuh. Kewenangan
puskesmas masih sebatas melakukan
pengelolaan keuangan secara mandiri.
Sesuai peraturan memang
pemberlakukan BLUD secara penuh
dilakukan tiga tahun setelah penetapan.
MANAJEMEN
KEUANGAN

4. Pengawasan
BLUD di Puskesmas I Sokaraja baru
berjalan 7 bulan sehingga belum
dilakukan pengawasan secara
langsung. Pembuatan Laporan
Pertanggungjawaban akan disusun
setiap 1 tahun sekali. Penerapan
BLUD dilakukan secara bertahap,
karena puskesmas masih asing
dengan BLUD, maka sangat
diperlukan adanya pembekalan.
MANAJEMEN
SUMBER DAYA
MANUSIA
1. Perencanaan

Perencanaan tenaga kesehatan di


Puskesmas I Sokaraja disesuaikan dengan
tingkat kebutuhan puskesmas dalam
membantu terwujudnya tujuan.
Perencanaan yang baik dimulai dengan
menetapkan program kepegawaian
MANAJEMEN
SUMBER DAYA
MANUSIA

2. Pengorganisasian
Setiap karyawan akan ditetapkan pembagian
kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang
integrasi dan koordinasinya dalam struktur
organisasi puskesmas.

3. Pengadaan
Proses pengadaan karyawan Puskesmas I
Sokaraja dilakukan oleh Badan Kepegawaian
Daerah ( BKD ) Banyumas. Puskesmas hanya
mengusulkan pengadaan pegawai berupa jumlah
dan jenis profesi yang dibutuhkan kepada Dinas
Kesehatan Banyumas.
MANAJEMEN
SUMBER DAYA
MANUSIA

4. Pengembangan
Pengembangan karyawan Puskesmas dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan ( Diklat ) yang sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan. Ada dua macam pendidikan dan
pelatihan yang dijalankan, yaitu diklat teknis dan diklat
fungsional. Dilklat yang pernah dilakukan yaitu
pelatihan pengadaan barang dan pelatihan pelaporan.
5. Pengendalian
Pengendalian selama ini meliputi kehadiran,
kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan
pekerjaan dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
Pengendalian dilakukan melalui penilaian untuk
kenaikan pangkat yang dilakukan setiap tahun berupa
Daftar Penilaian Prestasi Pekerjaan Pegawai Negeri
Sipil (DP3).
MANAJEMEN
SUMBER DAYA
MANUSIA

6. Pengawasan
Kegiatan pelayanan harus terus diawasi
pelaksanaannya agar mencapai target
yang telah ditetapkan secara internal
yaitu diawasi langsung oleh atasan dan
secara eksternal yaitu diawasi oleh
masyarakat, dinas kesehatan
kabupaten/kota serta beberapa instansi
terkait seperti Bawasda, BKD dan Dinas
Kesehatan Kabupaten. Apabila
ditemukan adanya penyimpangan baik
terhadap rencana, standar, peraturan
perundangan maupun berbagai
MANAJEMEN SISTEM
INFORMASI

Sistem Informasi Manajemen


Puskesmas (SIMPUS) adalah sebuah
sistem Informasi yang terintegrasi
dan didesain multi user yang
disiapkan untuk menangani
keseluruhan proses manajemen
puskesmas. Sejak januari 2014,
sistem informasi puskesmas (SIMPUS)
di Puskesmas 1 Sokaraja secara
online sudah mulai diberlakukan.
MANAJEMEN
SISTEM
INFORMASI
Kendala yang dialami antara lain
gangguan jaringan yang menghambat
waktu pengerjaan, kemampuan SDM
dalam mengoperasikan masih belum
optimal, dan listrik cenderung mudah
drop karena daya listrik yang kurang.
Kelebihan dengan adanya SIMPUS ini
yaitu koordinasi menjadi lebih
gampang, Namun SDM perlu untuk
inisiatif belajar sehingga penggunaan
SIMPUS dapat dioptimalkan.
SIMPULAN
Manajemen Puskesmas I Sokaraja
meliputi manajemen program,
kefarmasian, keuangan, sarana
dan prasarana, sumber daya
manusia dan sistem informasi.
Secara umum, manajemen relatif
berjalan dengan baik, namun
masih terdapat kekurangan.
SARAN

Perlu diadakan pembekalan


dan pendampingan secara
berkala terkait status BLUD
yang relatif baru bagi
Puskesmas I Sokaraja
supaya dapat semakin
meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan.
BLUD Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa
penyediaan barang atau jasa
yang dijual tanpa
mengutamakan mencari
keuntungan, dan dalam
melakukan kegiatannya
didasarkan prinsip efisiensi dan

You might also like