You are on page 1of 27

Petrologi

Group 3:
Aulya Ulfah Rahmadhani
Farhan Ghifari Mahesa
Johanes Silaban
Muhammad Fachry Reyvaldo
Outline

Komposisi Batuan Sedimen


Mineral Penyusun Batuan Sedimen
Klasifikasi Batuan Sedimen
Komposisi Batuan
Sedimen
Fragmen: butiran dengan ukuran yan besar,
berupa mineral, sepihan batuan, atau fosil.
Matriks (groundmass): lebih kecil dan
terdapat di sela-sela fragmen. Dapat berupa
mineral, serpihan batuan, atau fosil.
Semen: material perekat butir yang hanya
dapat dilihat dengan mikroskop.
Semen karbonat (kalsit, dolomit)
Semen silika (kalsedon, kuarsit)
Semen oksida (limonit, hematit, siderit)
Mineral Batuan Sedimen
Mineral Stabil: mineral yang tetap ada dari
transportasi hingga pengendapan. Contoh:
kuarsa, muskovit, tourmalin, zirkon, dan rutile.
Mineral tidak stabil: mineral yang ada saat
transpotasi, tapi tidak ditemui saat
pengendapan. Terbagi 2:
Mineral allogenic (eksitu): olivin,
piroksen, hornblende, plagioklas, plagioklas
asam.
Mineral authigenic (insitu): gypsum,
karbonat, k-feldspar, glaukonit.
Mineral Batuan Sedimen

Mineral Silika
Mineral Karbonat
Mineral Lempung
Mineralogy of sedimentary
rocks
Any mineral can occur in a sedimentary rock.
Clay minerals, the dominant mineral produced
by chemical weathering of rocks, is the most
abundant mineral in mudrocks.
Quartz, because it is stable under conditions
present at the surface of the Earth, and
because it is also a product of chemical
weathering, is the most abundant mineral in
sandstones and the second most abundant
mineral in mudrocks.
Feldspar is the most common mineral in
igneous and metamorphic rocks.Although
feldspar eventually breaks down to clay
minerals and quartz, it is still the third most
abundant mineral in sedimentary rocks.
Carbonate minerals, either precipitated
directly or by organisms, make up most
biochemical and chemical sedimentary rocks,
but carbonates are also common in mudrocks
and sandstones.
Klasifikasi
Berdasarkan Genesa
(Pettjohn,1975)
Sedimen Klastik: terbentuk secara
mekanis.
Terrigeneous clastic
Volcaniclastic
Carbonates
Sedimen Non-klastik: terbentuk secara
kimiawi dan biological.
Chemical
Biogenic
Evaporates
Carbonates
1. Klastika
batuan sedimen yang terbentuk sebagai
hasil pengerjaan kembali (reworking)
terhadap batuan yang sudah ada.
Terbentuk melalui tahap pelapukan, erosi,
transportasi dan kemudian redeposisi
(pengendapan kembali).
Kelompok batuan ini bersifat fragmental,
atau terdiri dari butiran/pecahan batuan
(klastika) sehingga bertekstur klastika.
Berdasar komposisi penyusun
utamanya, batuan sedimen
klastika dibagi:

1.
Batuan sedimen silisiklastika, adalah batuan
sedimen klastika dengan mineral penyusun utamanya
adalah kuarsa dan felspar.

2. Batuan sedimen klastika gunungapi adalah batuan


sedimen dengan material penyusun utamanya berasal
dari hasil kegiatan gunungapi (kaca, kristal dan atau
litik), dan

3.
Batuan sedimen klastika karbonat, atau
batugamping klastika adalah batuan sedimen klastika
dengan mineral penyusun utamanya adalah material
karbonat (kalsit).
Tekstur (ukuran butir) klastika
pembentuk

The composition of clastic


sedimentary rocks is divided into
three types
-clay/silt,sandandgravel.Clayand
siltare less than 1/16 mm. These
are not visible to the unaided
eye.Sandis clasts between 1/16
and 2 mm in size, andgravelis
greater than 2 mm.
Siliciclastic
classification
www.geol.umd.edu
Volcaniclastic
Classification
Klastika Karbonat
Berdasarkan besar butirnya batuan ini terbagi
menjadi :

Lebih besar dari 2 mm, terdiri dari cangkang-


cangkang/kerangka, disebut Cocquina jika
terdiri dari moluska dan fragmen koral.

kurang dari 0,25 mm, sukar untuk membedakan


partikel-partikel pembentuk, maka sering
digunakan istilah seperti, mikrograined atau
mikrogranular. Jika sudah tidak dapat
diidentifikasi, maka istilah-istilah yang biasa
dipergunakan adalah kalkarinit terutama jika
tekstur jelas menyerupai pasir, granular
limestone, clastic limestone dan fragmental
Sedimen Non Klastik

batuan sedimen yang terbentuk


sebagai hasil penguapan suatu
larutan, atau pengendapan
material di tempat itu juga (insitu).
Proses pembentukan berupa
kimiawi, biologi /organik, dan
kombinasi di antara keduanya
(biokimia)
Kimiawi
Batuan sedimen kimiawiadalah batuan
yang terbentuk karena pengendapan
melalui proses kimia pada mineral-mineral
tertentu.
identified by identifying the mineral from
which they are composed.
quartz,halite,gypsumandcalcite adalah
mineral yang paling banyak ditemukan.
Biological sediment
formed as the result of the
accumulation of organic material or
biologic activity.
contoh pembentukan rumah
binatang laut (karang),
terkumpulnya cangkang binatang
(fosil), atau terkuburnya kayu-
kayuan sebagai akibat penurunan
daratan menjadi laut.
Contoh batuan sedimen biologis
berdasarkan kandungan yang
dimiliki
Klasifikasi
Terrigeneous Clastic
>> komposisi mineral batuan sedimen ini
ditentukan oleh komposisi mineral batuan
asalnya, mekanisme perombakan batuan
asalnya, transportasi sedimen, tingkat pelapukan
batuan sedimen.
Klasifikasi
Vukaniclastic
>> dari hasil erupsi gunung api.
Ketika masih dalam bentuk sedimen lepas, kita
masih dapat mengenal kehadiran mineral-
mineral plagioklas, piroksin atau fragmen batuan.
Tetapi bila telah menjadi batuan dan sangat
lapuk, maka mineral-mineral dan fragmen batuan
tersebut jarang terawetkan.
Klasifikasi
Biogenic
>> Kelompok koral, moluska dan foraminifera
menghasilkan sedimen karbonat (CaCO3),
sedang diatom dan radiolaria menghasilkan
sedimen silika.
Klasifikasi
Evaporates
>> Kelompok batuan ini dapat terbentuk oleh
proses evaporasi air laut . Batuan hasil evaporasi
air laut seperti halit (garam batu) tersusun oleh
mineral halit, gipsum (batu gipsum) tersusun
oleh mineral gipsum, dolomit tersusun oleh
mineral dolomit.
Klasifikasi berdasarkan
Butir
Refrences

Jr, Sam Boggs. 2009. Petrology of


Sedimentary Rocks. Cambridge University
Press: second edition.
Modul Geologi Dasar Pemicu 1
PPt Sedimen dan Batuan Sedimen
Geokimia prodi Geologi UI 2015

You might also like