You are on page 1of 63

KEGAWATDARURATA

PEDIATRI

Pelatihan
Basic Trauma & Cardiac Life
Support ( BT&CLS )
TRIASE
Triase: proses skrining secara cepat
terhadap semua anak sakit, segera
setelah tiba di rumah sakit
Dibagi menjadi tiga:
Dengan tanda kegawatdaruratan
Dengan tanda prioritas
Tanpa tanda kegawatdaruratan maupun
prioritas
TANDA KEGAWATDARURATAN
Konsep ABCD
Airway: apakah ada sumbatan? Stridor?
Breathing: apakah ada kesulitan bernapas?
Sesak napas berat?
Circulation: apakah ada tanda syok (akral
dingin, nadi cepat lemah)?
Dehydration: apakah ada tanda dehidrasi
(lemah, mata cekung, turgor menurun)?
TANDA PRIORITAS

Bayi <2bulan Distres pernapasan


Gelisah, iritabel,

Anak sangat panas letargi

Trauma Perlu rujukan segera


Malnutrisi

Trismus
Edema punggung

Pucat kaki
Luka bakar luas

Keracunan

Sangat kesakitan
MASALAH JALAN NAPAS
natomi Saluran Napas pada An
Mengapa Sumbatan Jalan Napas
pada Anak Sangat Berbahaya?
talaksana Anak Tersedak < 1 tahu
talaksana Anak Tersedak > 1 tahu
Tatalaksana Jalan Napas
Tidak ada dugaan trauma
leher
Bayi/Anak sadar/tidak sadar

Lakukan Head tilt (posisikan


kepala sedikit mendongak atau
posisi netral) dan Chin lift
(angkat dagu ke atas)
Lihat rongga mulut dan
keluarkan benda asing bila ada
dan bersihkan sekret dari
rongga mulut.
ka ada dugaan trauma leher dan tulang belakang
tabilisasi leher dan gunakan Jaw thrust tanpa Head
tilt.
Letakkan jari ke 4 dan 5 di belakang angulus mandibul
dan gerakkan ke atas sehingga rahang terangkat ke at
membentuk sudut 900 terhadap badan
emasang Jalan Napas Orofaringe
pada Bayi
emasang Jalan Napas Orofaringe
pada Anak
Cara Pemberian Oksigen

Kanul hidung

Letakkan nasal prongs pada


ubang hidung dan difiksasi
dengan plester.

Mulai alirkan oksigen 1/2 - 4 L/menit


bergantung pada usia pasien
Kateter nasal
Gunakan kateter nasal nomor 8
FG
Ukur jarak dari lubang hidung ke
ujung alis mata bagian dalam
Masukkan kateter ke dalam
lubang hidung sampai sedalam
ukuran tersebut
Fiksasi dengan menggunakan
plester

Mulai alirkan oksigen 1/2 - 4 L/menit


bergantung pada usia pasien
Bila anak masih tetap
tidak bernapas/bernapas
tetapi tidak adekuat,
berikan napas bantuan
dengan menggunakan
balon dan sungkup (bag
and mask) dengan tetap
mempertahankan jalan
napas bebas.
Anak dengan Masalah Jalan Napas Atau
Masalah Pernapasan yang Berat
Anamnesis:
Riwayat demam
Terjadinya gejala: perlahan/bertahap /tiba-tiba
Merupakan episode yang pernah terjadi sebelumnya
Infeksi saluran pernapasan bagian atas
Batuk: lamanya dalam hitungan hari
Pernah mengalami tersedak sebelumnya
Sudah ada sejak lahir atau didapat/tertular
Riwayat Imunisasi: DPT, Campak
Infeksi HIV yang diketahui
Riwayat keluarga menderita asma.
Pemeriksaan fisik :
Batuk: kualitas batuk
Napas cepat
Sianosis
Merintih
Stridor
Pernapasan cuping hidung
Tarikan dinding dada
Mengi (wheezing)
Frekuensi Pernapasan
Hitung napas selama 1 menit ketika anak
tenang
Napas cepat:
Umur < 2 bulan : > 60 kali
Umur 2 11 bulan : > 50 kali
Umur 1 5 tahun : > 40 kali
Umur > 5 tahun : > 30 kali
SYOK
Definisi Syok
Suatu sindrom akut yang ditandai dengan
sirkulasi oksigen yang tidak adekuat, sehingga
kebutuhan metabolik jaringan dan organ vital
tidak terpenuhi.

Bila tidak segera ditangani kerusakan


jaringan ireversibel dan kematian.
Jenis Syok
Hipovolem Kardiogeni Distributif Septik
ik k
Berkurangnya Kegagalanpo Volumedarah Mencakupsem
preloadkarena mpa tidakterdistrib ua
kehilangancair jantungkarena usi jenissyok
an fungsimiokard secaraadekuat
yangtergangg ke
u jaringandan
organ-organ
Penyebab
Perdarahan,lu Iskemia,penya Reaksianafilak Infeksiviral,
ka kit sis bacterial,fung
bakar,kehilan jantung al
gan kongential,
cairandan kardiomiopati
elektrolit(mun
Tanda Syok


Sistem saraf pusat: gelisah, apatis, agitasi, kom

Sistem respirasi: ventilasi

Sistem gastrointestinal: motilitas usus

Sistem urinarius: volum urin /tidak ada

Kulit: akral dingin, capillary refill time melambat
Sistem kardiovaskuler: heart rate , tekanan
darah
talaksana Pemberian Cairan Infus pa
Anak Syok Tanpa Gizi Buruk
Alirkan cairan infus 20 ml/kgBB secepat mungkin
Nilai kembali Jika tidak ada perbaikan, ulangi
20 ml/kgBB secepat mungkin
Nilai kembali setelah pemberian II Jika tidak
ada perbaikan, ulangi 20 ml/kgBB aliran secepat
mungkin
Nilai kembali setelah pemberian III Jika tida
ada perbaikan, periksa apakah ada perdarahan
nyata yang berarti.
atalaksana Pemberian Cairan Infu
ada Anak Syok dengan Gizi Buruk
Masukkan larutan (RLD 5%)/RL/Normal saline
Alirkan cairan infus 10 ml/kg selama 30 menit
Anak dengan Syok
Anamnesis:
Kejadian akut atau tiba-tiba
Trauma
Perdarahan
Riwayat penyakit jantung bawaan
Riwayat diare
Beberapa penyakit yang disertai demam
KLB Demam Berdarah Dengue
Demam
Apakah bisa makan/minum
Pemeriksaan:
Kesadaran
Kemungkinan perdarahan
Vena leher
Pembesaran hati
Petekie
Purpura
DIARE DAN DEHIDRASI
DIARE
Tiga (3) elemen utama dalam tatalaksana
emua anak dengan diare adalah terapi
ehidrasi, pemberian zinc dan lanjutkan
pemberian makan.
Anamnesis
Riwayat pemberian makan anak sangat penting dalam melakukan
tatalaksana
anak dengan diare. Tanyakan juga hal-hal berikut:
Diare
- frekuensi buang air besar (BAB) anak
- lamanya diare terjadi (berapa hari)
- apakah ada darah dalam tinja
- apakah ada muntah
Laporan setempat mengenai Kejadian Luar Biasa (KLB) kolera
Pengobatan antibiotik yang baru diminum anak atau pengobatan
lainnya
Gejala invaginasi (tangisan keras dan kepucatan pada bayi).
Pemeriksaan fisis
Cari:
Tanda-tanda dehidrasi ringan atau dehidrasi berat:
- rewel atau gelisah
- letargis/kesadaran berkurang
- mata cekung
- cubitan kulit perut kembalinya lambat atau sangat lamba
- haus/minum dengan lahap, atau malas minum atau tidak
bisa minum.
Darah dalam tinja
Tanda invaginasi (massa intra-abdominal, tinja hanya lend
dan darah)
Klasifikasi Dehidrasi
Dehidrasi Berat
Anak dengan harus diberi rehidrasi intravena secara
cepat yang diikuti dengan terapi rehidasi oral.
Mulai berikan cairan intravena segera. Pada saat infus
disiapkan, beri larutan oralit jika anak bisa minum.

Catatan: larutan intravena terbaik adalah larutan


Ringer Laktat. Jika larutan Ringer Laktat tidak tersedia
larutan garam normal (NaCl 0.9%) dapat digunakan.
Larutan glukosa 5% (dextrosa) tunggal tidak efektif da
jangan digunakan.
Beri 100 ml/kg larutan yang dipilih dan dibagi
sesuaitabel berikut.
Dehidrasi Ringan-Sedang
Pada 3 jam pertama, beri anak larutan oralit dengan perkiraan
jumlah sesuai dengan berat badan anak. Namun demikian, jika ana
ingin minum lebih banyak, beri minum lebih banyak.
Tunjukkan pada ibu cara memberi larutan oralit, satu sendok teh
setiap 1 2 menit jika anak <2 tahun; dan pada anak yang lebih
besar, berikan minuman oralit lebih sering dengan menggunakan
cangkir.
akukan pemeriksaan rutin jika timbul masalah
Jika anak muntah, tunggu selama 10 menit;
lalu beri larutan oralit lebih lambat (misalnya
sendok setiap 2 3 menit)
Jika kelopak mata anak bengkak, hentikan
pemberian oralit dan beri minum air matang
atau ASI.
Nasihati ibu untuk terus menyusui anak kapan pun
anaknya mau.
Jika ibu tidak dapat tinggal di klinik hingga 3 jam,
tunjukkan pada ibu cara menyiapkan larutan oralit dan
beri beberapa bungkus oralit secukupnya.
Nilai kembali anak setelah 3 jam untuk memeriksa
tanda dehidrasi yang terlihat sebelumnya
Catatan: periksa kembali anak sebelum 3 jam bila ana
tidak bisa minum larutan oralit atau keadaannya
terlihat memburuk.
Tanpa Dehidrasi

Jika tidak terjadi dehidrasi, ajari ibu mengenai empat


aturan untuk perawatan di rumah.

(i) beri cairan tambahan
(ii) beri tablet Zinc selama 10 hari
(iii) lanjutkan pemberian minum/makan
(iv) kunjungan ulang jika terdapat tanda berikut ini:
- anak tidak bisa atau malas minum atau menyusu
- kondisi anak memburuk
- anak demam
- terdapat darah dalam tinja anak
KEJANG
Tatalaksana Kejang
Berikan diazepam secara rektal.
Masukkan larutan diazepam ke dalam semprit 1 ml
Masukkan semprit ke dalam rektum 4-5 cm dan
injeksikan larutan diazepam
Rapatkan kedua pantat anak selama beberapa menit.
ka kejang masih berlanjut setelah 10 menit, berik
dosis II secara rektal atau berikan diazepam IV 0.05
ml/kg (0.25 - 0.5 mg/kgBB, kecepatan 0.5 - 1 mg/meni
atau total 3-5 menit) bila infus terpasang dan lancar.
ka kejang berlanjut setelah 10 menit kemudian,
berikan dosis III diazepam (rektal/IV), atau berikan
enitoin IV 15 mg/kgBB (maksimal kecepatan
pemberian 50 mg/menit, awas terjadi aritmia), atau
fenobarbital IV atau IM 15 mg/kgBB.
Rujuk ke rumah sakit rujukan dengan kemampuan leb
tinggi yang terdekat bila dalam 10 menit kemudian
masih kejang.
Anak yang Lemah/Letargis, Tidak
Sadar Atau Kejang
Anamnesis:
Tentukan apakah anak memiliki riwayat:
Demam
Cedera kepala
Over dosis obat atau keracunan
Kejang: Berapa lama? Apakah pernah kejang demam
sebelumnya? Epilepsi?
la terjadi pada bayi kurang dari 1 minggu pertimbangkan
Asfiksia pada waktu lahir
Trauma lahir
Pemeriksaan:
Umum:
Ikterus
Telapak tangan sangat pucat
Edema perifer
Tingkat kesadaran
Bercak merah/petekie
Kepala/Leher
Kuduk kaku
Tanda trauma kepala atau cedera lainnya
Ukuran pupil dan reaksi terhadap cahaya
Ubun-ubun besar tegang atau cembung
Postur yang tidak normal
RESUSITASI NEONATUS
R N
E
S E
U O
S
I N
T
A A
S T
I
U
Terima Kasih
Terima Kasih
KERACUNAN
KERACUNAN

Curigai keracunan pada anak sehat yang


mendadak sakit dan tidak dapat dijelaskan
penyebabnya.
Carilah informasi tentang bahan penyebab
keracunan, jumlah racun yang terpajan dan
waktu pajanan ke dalam tubuh secara lengkap.
Periksalah tanda terbakar di dalam atau sekitar
mulut, atau apakah ada stridor (kerusakan laring
yang menunjukkan racun bersifat korosif.
Prinsip Penatalaksanaan Terhadap
Racun yang Tertelan

erikan arang aktif (activated charcoal) jika


rsedia, jangan rangsang muntah.
sampai umur 1 tahun :1 g/kg
Anak
osis Arang
umur aktif
Anak 1 hingga 12 tahun: 25-50 g

Remaja dan dewasa: 25-100 g

Larutkan arang aktif dengan 8-10 kali air, misalnya 5 g
ke dalam 40 ml air.
Bilas lambung.
Prinsip Tatalaksana Keracunan
Melalui Kontak Kulit Atau Mata
Kontaminasi kulit
Lepaskan semua pakaian dan barang pribadi dan
cuci menyeluruh seluruh daerah terkontaminasi
dengan air hangat yang banyak.
Gunakan sabun dan air untuk bahan berminyak.
Petugas kesehatan yang menolong harus
menggunakan sarung tangan dan celemek.
Kontaminasi Mata
Bilas mata selama 10-15 menit dengan air bersih
yang mengalir atau garam normal, jaga
curahannya tidak masuk ke mata lainnya.
Penggunaan obat tetes mata anestetik akan
membantu irigasi mata.
Balikkan kelopak mata dan pastikan semua
permukaannya terbilas.
Prinsip Penatalaksanaan Terhada
Racun yang Terhirup
Keluarkan anak dari sumber pajanan
Berikan oksigen, jika diperlukan
Terima Kasih

You might also like