You are on page 1of 35

LAPORAN KASUS

ANEMIA HIPOKROMIK MIKROSITER AKIBAT DEFESIENSI


BESI

Pembimbing
Dr.Juspeni Kartika, Sp.Pd

Oleh
Melia Shandy Oktapiana
IDENTIFIKASI PASIEN

MR : 03.03.20
9Nama : Ny.E
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Bandar lampung,
01-02-1945
Umur : 65 tahun
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Gg Mushola No 21 Sepang jaya,
Kedaton bandar lampung
Masuk pOLI RSPBA : Senin 27 Februari
2017, pukul : 15.05 WIB
Masuk Rawat Inap : Senin 27 Februari
2017, pukul : 15.50 WIB
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan
alloanamnesis pada tanggal 27 Februari 2017.
Keluhan utama

Badan terasa lemas 1 minggu SMRS.

Keluhan Tambahan
Badan terasa semakin lemas dan kepala pusing.
Pasien mengeluh badan lemas dan pusing sejak 1
minggu yang lalu, pusingnya terkadang berputar
apabila lama baring ditempat tidur dan untuk
bangun. Badan terasa sakit semua dan sering capek,
pasien juga mengeluh ada mual dan terkadang
muntah saat makan.
Riwayat perjalanan penyakit
Os datang dengan keluhan badan terasa semakin lemas
dan kepala pusing. Pasien mengeluh badan lemas
sehingga menggangu aktivitas, keseharian pasien lebih
sering berbaring seminggu ini karena lemas dirasakan
semakin memberat. Pusing juga dirasakan berbarengan
dengan lemas, pusingnya terkadang berputar apabila
lama baring ditempat tidur dan untuk bangun. Mata
sering sekali berkunang-kunang dan pandangan kabur.
Badan terasa sakit semua dan sering capek, pasien
juga mengeluh ada mual dan terkadang muntah saat
makan. Nyeri ulu hati sering juga dirasakan pasien.
BAB dan BAK tidak ada kelainan.
Pada tahun 2014 os pernah mengalami hal yang
sama, dan dikatakan mengalami sakit lambung dan
kurang darah. Sehingga saat itu pasien di tambah
darah 1 kantung dari PMI. Akhir-akhir ini os sering
mengkonsumsi obat sakit lambung.
Riwayat hipertensi, diabetes, asam urat, kolesterol
dan penyakit keluarga lainnya disangkal. Riwayat
aktivitas tidak pernah keluar rumah tanpa
menggunakan sandal, dan jarang memakan lalapan
tanpa direbus. Riwayat alergi obat dan makanan
tidak ada. Riwayat mimisan, BAB hitam, gusi
berdarah, dan perdarahan lainnya disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Berat Badan: 65kg
Tinggi badan (cm) : 160cm
IMT : Tidak dapat dinilai
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 81 x/menit, reguler, volume cukup
Suhu : 36,5C
Pernapasan : 23 x/menit, reguler
Sianosis : Tidak sianosis
Aspek Kejiwaan
Tingkah laku : wajar/gelisah/tenang/hipoaktif/hiperaktif
Alam perasaan : Biasa/sedih/gembira/cemas/takut/marah

Proses pikir : wajar/cepat/gangguan waham/fobia/obsesi

Status Generalisata
Kulit
Warna : Sawo matang
Efloresensi : Tidak ada
Jaringan parut: Tidak ada

Pigmentasi : Tidak ada


Rambut : Normal

Pembuluh darah : Normal

Suhu raba : Normal

Lembab/kering : Kering

Keringat, umum: Normal

Turgor : Normal
Kepala
Ekspresi wajah : Normal
Simetris muka : Simetris
Rambut : Rontok

Mata
Eksolftalmus : Tidak ada
Enoftalmus : Tidak ada
Kelopak : Normal
Lensa : Normal
Konjungtiva : Anemis
Visus : Normal
Sklera: Normal
Gerakan mata : Normal
Lap.penglihatan : Normal
Tekanan bola mata : Normal
Deviatio konjungtiva : Tidak ada
Nistagmus : Tidak ada
Telinga
Tuli : Tidak tuli
Selaput pendengaran: Normal
Lubang : Normal
Penyumbatan: Tidak ada
Serumen : Tidak ada
Perdarahan : Tidak ada

Hidung
Trauma : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada
Sekret : Tidak ada
Pernafasan cuping hidung : Tidak ada

Mulut
Bibir : Tidak sianonis
Tonsil : Normal
Langit-langit : Normal
Bau nafas : Tidak berbau
Trismus : Normal
Lidah : Normal
Faring : Tidak hiperemis
Leher
Tekanan vena jugularis : JVP 5+1 cm H2O (Tidak ada
peningkatan)
Kelenjar tiroid : Normal, tidak ada pembesaran
Kelenjar limfe : Normal, tidak ada pembesaran

Kelenjar getah bening


Submandibula : Tidak teraba
Leher : Tidak teraba
Supraklavikula : Tidak teraba
Ketiak : Tidak teraba
Lipat paha : Tidak teraba
Thorax
Bentuk : Simetris
Sela iga : Normal

Paru Depan Belakang


Inspeksi : Bentuk dada normal, statis, dinamis dan simetris
Palpasi : Massa (-), krepitasi (-), vokal fremitus normal +/+
Perkusi : Kanan : redup di ICS V

Kiri : redup di ICS IV-V


Batas paru hepar : redup di ICS VI
Batas paru belakang kanan :Setinggi vertebra thorakal IX
Batas paru belakang kiri : Setinggi vertebra thorakal X
Auskultasi : Kanan : vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

Kiri : vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)


Jantung
Inspeksi: Iktus cordis tidak tampak

Palpasi : Iktus cordis tidak teraba


Perkusi : Batas jantung atas : ICS II linea parasternalis
sinistra
Batas jantung kiri : ICS IV linea midklavikula sinistra
Batas jantung kanan : ICS IV linea parasternalis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 normal, Heart Rate 100
x/menit, reguler. Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen
Inspeksi: bentuk cembung, venektasi (-), caput medusa (-), ikterik
(-)
Palpasi : Nyeri tekan regio epigastrium, Hati dan Limpa tidak
teraba, Nyeri ketok CVA tidak ada, Ballotement ginjal (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas
Ekstremitas superior dextra dan sinistra:

Oedem (-), Deformitas (-), Bengkak (-) , Sianosis


(-), Nyeri sendi (-), Petekie (-), Pucat (+)
Ekstremitas inferior dextra dan sinistra:
pitting oedem (-) Ptekie (-), Deformitas (-)
Sianosis (-), Nyeri sendi (-) Bengkak (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RESUME
Os datang dengan keluhan badan terasa semakin lemas dan
kepala pusing. Pasien mengeluh badan lemas sehingga menggangu
aktivitas, keseharian pasien lebih sering berbaring seminggu ini
karena lemas dirasakan semakin memberat. Pusing juga dirasakan
berbarengan dengan lemas, pusingnya terkadang berputar apabila
lama baring ditempat tidur dan untuk bangun. Mata sering sekali
berkunang-kunang dan pandangan kabur. Badan terasa sakit
semua dan sering capek, pasien juga mengeluh ada mual dan
terkadang muntah saat makan. Nyeri ulu hati sering juga
dirasakan pasien. BAB dan BAK tidak ada kelainan.

Pada tahun 2014 os pernah mengalami hal yang sama, dan


dikatakan mengalami sakit lambung dan kurang darah. Sehingga
saat itu pasien di tambah darah 1 kantung dari PMI. Akhir-akhir ini
os sering mengkonsumsi obat sakit lambung.
Riwayat hipertensi, diabetes, asam urat, kolesterol dan
penyakit keluarga lainnya disangkal. Riwayat aktivitas
tidak pernah keluar rumah tanpa menggunakan sandal,
dan jarang memakan lalapan tanpa direbus. Riwayat
alergi obat dan makanan tidak ada. Riwayat mimisan,
BAB hitam, gusi berdarah, dan perdarahan lainnya
disangkal
Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva tampak
anemis, telapak tangan dan kuku tampak pucat. Nyeri
tekan regio epigastrium saat dilakukan pemeriksaan
abdomen.
Pada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan
Hb 4,3 gr/dl, eritrosit 2,,4 ul, hematokrit 13%, MCV 65,
MCH 17 dan MCHC 26.
DAFTAR MASALAH
Lemas,, nyeri ulu hati

DIAGNOSIS KERJA
Anemia hipokromik mikrositer akibat defesiensi Besi

DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Anemia hipokromik mikrositer akibat :
Penyakit kronik
Thalasemia
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi
Tirah baring

Edukasi keluarga :
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa pasien terkena anemia,
kurang darah, sehingga dianjurkan untuk istirahat bed rest dan akan
dilakukan transfusi darah
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang kemungkinan reaksi
transfusi darah yang akan terjadi, seperti demam, alergi, gatal-gatal, dan
sesak nafas.

Farmakologi
IVFD RL xx tpm
Pantoprazole injeksi ekstra
Sucralfat susp 3x2C

Asam folat 3x1 tab


Transfusi 2 kolf PRC


ANJURAN PEMERIKSAAN
Apusan darah tepi
BMP

PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia
Quo ad functionam : dubia
Quo ad sanationam : dubia
FOLLOW UP
ANALISA KASUS
Seorang wanita 65 tahun datang dengan keluhan badan
terasa semakin lemas dan kepala pusing. Pasien
mengeluh badan lemas sehingga menggangu aktivitas,
keseharian pasien lebih sering berbaring seminggu ini
karena lemas dirasakan semakin memberat. Pusing juga
dirasakan berbarengan dengan lemas, pusingnya
terkadang berputar apabila lama baring ditempat tidur
dan untuk bangun. Mata sering sekali berkunang-kunang
dan pandangan kabur. Badan terasa sakit semua dan
sering capek, pasien juga mengeluh ada mual dan
terkadang muntah saat makan. Nyeri ulu hati sering juga
dirasakan pasien. BAB dan BAK tidak ada kelainan. Sesuai
dengan teori anemia mempunyai gejala klinis seperti
lemas, cepat lelah, sakit kepala, pusing, mata
berkunang-kunang, kelemahan otot,perasaan dingin pada
ekstremitas, warna pucat pada mukosa dan kulit. 1
Pada tahun 2014 os pernah mengalami hal
yang sama, dan dikatakan mengalami sakit
lambung dan kurang darah. Sehingga saat itu
pasien di tambah darah 1 kantung dari PMI.
Akhir-akhir ini os sering mengkonsumsi obat
sakit lambung. Sesuai teori obat maag
(antasida) jangka panjang bisa menyebabkan
penghambatan berbagai nutrisi penting
pembentuk eritrosit. Penggunaan antasida
jangka panjang terutama yang mengandung
kalsium dapat menghambat penyerapan zat
besi di lambung.4
Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva
tampak anemis, telapak tangan dan kuku
tampak pucat. Nyeri tekan regio epigastrium
saat dilakukan pemeriksaan abdomen. Sesuai
teori didapatkan pada pasien anemia
didapatkan kulit pucat, sianosis, ikterus, kulit
telapak tangan kuning seperti jerami/ pucat.
adanya purpura/petechie dan echymosis, kuku
koilonychia, mata ikterus, konjungtiva pucat,
mulut adanya ulserasi, hipertrofi gusi,
perdarahan gusi, atrofi papil lidah, stomatitis
angularis.1
Pada pemeriksaan penunjang laboratorium
didapatkan Hb 4,3 gr/dl, eritrosit 2,,4 ul,
hematokrit 13%, MCV 65, MCH 17 dan MCHC 26.
Sesuai teori dikatakan anemia apabila Hb kurang
dari 7/8 gr/dl berat ringannya gejala tergantung
beratnya penurunan kadar Hb, kecepatan
penurunan Hb, usia : adaptasi orang tua lebih
jelek, adanya kelainan kardiovaskuler
sebelumnya. Pada kasus dikatakan anemia
hipokromik mikrositer karena ada penurunan
nilai MCV pada pasien <80 fl dan MCH <27 dan
dikatakan defesiensi besi karena nilai MCV pasien
<70 fl.1
Pengobatan pada pasien ini di terapi dengan
transfusi 3 kolf PRC. Asam folat 3x1 tab, dan
sucralfat 3x2C. Pengobatan penyakit dasar
sebagai penyebabnya adalah yang utama
misalnya pengobatan cacing tambang,
hemoroid, tukak lambung, menorhagi (Terapi
kausal harus dilakukan, kalau tidak akan
kambuh lagi). Pemberian preparat besi per
oral (Ferosulfat, ferofumarat, ferogluconat).
Pengobatan lain :
Diet : sebaiknya diberikan makanan bergizi dan tinggi
protein terutama berasal dari protein hewani
Vitamin C : Vitamin C diberikan 3x100 mg/hr untuk
meningkatkan absorpsi besi
Transfusi darah : ADB jarang memerlukan transfuse darah.
Jenis darah yang diberikan adalah PRC ( Packed Red Cell)
untuk mengurangi bahaya overload.
Asam folat : membantu membentuk sel darah merah
Sucralfat : obat ini bekerja untuk membentuk lapisan pada
duodenum sehingga dapat melindungi tukak dari asam
lambung, sehingga kerusakan tidak bertambah parah,
meredakan rasa sakit dan membantu penyembuhan luka.
TERIMAKASIH

You might also like