You are on page 1of 9

Studi Kasus Atas Penggunaan Conseptual

Framework Dalam Pelaporan Keuangan


(Transformasi Jamsostek ke BPJS Ketenagakerjaan dan
Pelaporan Keuangan Rumah Sakit Badan Layanan Umum)

Dhio Pradipta
Latar Belakang
Tiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda-beda, disebabkan banyak faktor
sehingga munculnya kebutuhan standar akuntansi berlaku secara internasional,
dipelopori organisasi IASB yang mengeluarkan IFRS
Dalam prosesnya, terdapat beberapa kendala dalam melakukan konvergensi ke IFRS,
Di Indonesia, konvergensi dilakukan sejak tahun 2012 dengan full adaption, diterapkan
pada entitas dengan fungsi fidusia (kepentingan orang banyak)
Perkembangan ekonomi dunia menimbulkan persaingan yang tajam, termasuk
pelayanan publik seperti Jamsostek dan pelayanan kesehatan lain atas perubahan
interpretasi prinsip akuntansi, sehingga perlu memberikan otonomi dengan ruang
gerak leluasa dalam optimalkan pemanfaatan sumber daya agar dapat menyajikan data
dan informasi yang akurat tersaji tepat waktu.
Salah satu upaya adalah pemberian status Badan Layanan Umum (BLU) terhadap
rumah sakit berorientasi pelayanan masyarakat agar manajemen bekerja profesional
dan laporan BLU rumah sakit disusun untuk penyedia informasi dan bahan
pengambilan keputusan, serta status badan pelayanan umum pada Jamsostek
(berbentuk perseroan) beralih menjadi BPJS Ketenagakerjaan.
Landasan Teori
Conseptual Framework dalam Pelaporan Keuangan
Peran Kerangka Konseptual
Tujuan Kerangka Konseptual
Pengembangan Kerangka Konseptual
Transformasi PT. Jamsostek ke BPJS Ketenagakerjaan

Perintah Transformasi Makna Transformasi

Mengalami perubahan filosofi penyelenggaraan


jaminan sosial
era BUMN. Tujuan ini berbeda dari tujuan
penyelenggara sistem jaminan sosial nasional
UU no. 40 2004 tentang Sistem era tranformasi BUMN Persero menjadi BPJS (awal
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) perubahan)
era SJSN (saat ini)
UU No. 24 2011 tentang UU Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Mengalami perubahan Badan Hukum
(BPJS). kelembagaan jaminan sosial
perubahan organisasi badan penyelenggara
perubahan budaya organisasi
Proses Transformasi
Tiga derajat transformasi dalam UU BPJS
Transformasi tegas
Transformasi tidak tegas
Tidak bertransformasi

Dua Kriteria Proses Transformasi BPJS :


Transformasi Simultan
Transformasi Bertahap

Transformasi ASKES dilakukan 2 tahap


Tahap pertama, masa peralihan
Tahap kedua, penyiapan operasionalisasi
Peraturan pelaksanaan UU BPJS
8 pasal peraturan pelaksanaan ke peraturan pemerintah
17 ayat 5, 19 ayat 5, 41 ayat 3, 43 ayat 3, 45 ayat 2, 51 ayat 4, 53 ayat 4, dan 66
8 pasal delegasi ke peraturan presiden
15 ayat 3, 19 ayat 5a, 31, 36 ayat 5, 37 ayat 7, 44 ayat 8, 57c dan 60 ayat 2b
1 pasal delegasi ke keputusan presiden : 28 ayat 3
1 pasal delegasi ke peraturan BPJS : 48 ayat 3
2 pasal delegasi ke peraturan direktur : 24 ayat 4 dan 44 ayat 7
1 pasal delegasi ke peraturan pengawas : pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang pengawas
Peraturan pelaksanaan UU SJSN
1 pasal delegasi terlaksana : susunan organisasi dan tata kerja DJSN
21 pasal belum terlaksana : 7 peraturan pemerintah dan 2 peratuan presiden
Pelaporan Keuangan Rumah Sakit
Badan Layanan Umum
Laporan Keuangan BLU
Adapun bentuk laporan Keuangan BLU adalah
Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,
Neraca,
Laporan Operasional,
Laporan Arus Kas,
Laporan Perubahan Ekuitas, dan
Catatan atas Laporan Keuangan.
Kesimpulan
Keberhasilan transformasi tergantung pada ketersediaan peraturan pelaksanaan yang
harmonis, konsisten dan dilaksanakan secara efektif Peraturan yang efektif akan
berdampak pada kepercayaan dan dukungan publik akan transformasi badan
penyelenggara.
Publik hendaknya dapat melihat dan merasakan bahwa transformasi badan
penyelenggara bermanfaat bagi peningkatan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
SJSN
Pembangunan dukungan publik diiringi dengan sosialisasi yang intensif dan menjangkau
segenap lapisan masyarakat. Sosialisasi diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran
pentingnya penyelenggaraan SJSN dan penataan kembali penyelenggaraan program
jaminan sosial agar sesuai dengan prinsip-prinsip jaminan sosial yang universal,
sebagaimana diatur dalam Konstitusi dan UU SJSN.
Terima Kasih atas
Perhatiannya

You might also like