Professional Documents
Culture Documents
Fadli Mukhlisin
11310129
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYTI
BANDAR LAMPUNG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah perokok di dunia mencapai lebih dari 1 miliar orang terdiri dari
800 juta pria dan 200 juta perempuan. di tahun 2010 dan meningkat
kembali tahun 2011, jumlah perokok usia 15 tahun sebanyak 34,8 %
dengan prevalensi pria 67% dan perempuan 2,7%. dilihat bahwa
prevalensi tertinggi adalah anak pada umur15-19 tahun dan untuk
tertinggi kedua adalah umur 10-14 tahun atau anak seusia Sekolah Dasar
(SD) kelas tinggi.
Lampung terdapat pada urutan ke-10 dari 33 provinsi di Indonesia dimana
persentase jumlah perokok sebanyak 38% dan persentase ini di atas rata-
rata jumlah perokok Indonesia yaitu 34,7%. Sementara untuk perokok
pada usia 10-14 tahun, Lampung terletak pada urutan ke-9 dengan
persentase sebanyak 20,4% berarti persentasenya diatas rata-rata nasional
17,5%
Profil data kesehatan Indonesia tahun 2011
prevalensi hipertensi 7,5% pada pria dan 10,9% pada wanita
prevalensi kejadian hipotensi secara umum di perkirakan5%
sampai dengan 34% dan memiliki kecenderungan meningkat
pada usia 17-19 tahun. Prevalensi lebih tinggi yaitu lebih
dari 50% kejadian hipotensi hipotensi pada orang dewasa usia 40
tahun ke atas
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
hubungan perokok ringan, sedang, berat terhadap tekanan
darah pada mahasiswa Universitas Malahayati Angkatan
tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui prevalensi perokok ringan, sedang, berat pada
Mahasiswa Universitas Malahayati Angkatan 2013.
Untuk mengetahui prevalensi tekanan darah pada
Mahasiswa Universitas Malahayati Angkatan 2013
1.4 Manfaat Penelitian
perokok sedang
Perokok yang menghabiskan sekitar 11-20 batang rokok per
hari.
perokok berat
Perokok yang menghabiskan lebih dari 21 batang rokok per
hari
2.1.3 UNSUR DAN KANDUNGAN ROKOK
Nikotin
Karbon Monoksida
Tar
Timah Hitam (Pb)
Amoniak
Hidrogen Sianida (HCN)
Nitrous Oxide
Fenol
Hidrogen Sulfida
2.1.4 BAHAYA MEROKOK
Penyakit Jantung
Penyakit Paru
Kanker Paru
Impotensi
Penyakit Mulut
Gangguan Janin
2.2 TEKANAN DARAH
Tubuh mensuplai darah ke seluruh jaringan, sehingga mampu memberikan gaya dorong
berupa tekanan arteri rata-rata dan derajat vasokonstriksi arteriol-arteriol jaringan
tersebut. Tekanan arteri rata-rata merupakan gaya utama yang mendorong darah ke
jaringan. Penyimpangan pada arteri rata-rata akan mengaktivasi reflek baroresptor untuk
dapat menormalkan kembali tekanan darah yang diperantarai oleh saraf otonom. Hal ini
yang mempengaruhi kerja jantung dan pembuluh darah dalam upaya menyesuaikan
curah jantung dan resistensi perifer total. Reflek dan respon lain yang mempengaruhi
tekanan darah yaitu reseptor volume atrium kiri, osmoreseptor hipotalamus yang penting
dalam mengatur keseimbangan air dan garam, kemoreseptor yang terletak di arteri
karotis dan aorta yang secara reflek akan meningkatkan pernafasan sehingga lebih
banyak oksigen yang masuk. Respon lainnya yaitu respon yang berkaitan dengan emosi,
kontrol hipotalamus terhadap arteriol kulit untuk mendahulukan pengaturan suhu dari
pada kontrol pusat kardiovaskular dan zat-zat vasoaktif yang dikeluarkan oleh sel-sel
endotel seperti endothelium-derived relaxing factor (ERDF) atau nitric oxide.
2.2.3 REGULASI TEKANAN DARAH
(mmHg)
(mmHg)
Asap rokok yang dihisap itu mengandung 4000 jenis bahan kimia dengan
berbagai jenis daya kerja terhadap tubuh. Beberapa bahan kimia yang terdapat
dalam rokok mampu memberikan efek mengganggu kesehatan, antara lain
karbonmonoksida, nikotin, tar dan berbagai logam berat lainnya.
Karbonmonoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah dan
membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Nikotin adalah obat
perangsang (stimulus drug) yang bisa memberikan rangsangan, ketagihan,
perasaan senang sekaligus menenangkan. Tar adalah substansi hidrokarbon
yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Merokok dapat
mempengaruhi tekanan darah melalui mekanisme senyawa nikotin. Efek
nikotin adalah stimulasi saraf simpatis dan pelepasan katekolamin, keduanya
ini akan meningkatkan kerja otak. Jika nikotin dikonsumsi dalam jumlah kecil
akan menimbulkan efek penenang, namun jika dikonsumsi dalam jumlah
besar akan menimbulkan dampak seperti terhentinya proses pernafasan
akibat keracunan nikotin pada dosis 25-50 mg. Dengan menghisap sebatang
rokok maka akan mempunyai pengaruh lain terhadap kenaikan tekanan darah
2.4 KEARANGKA TEORI
Asap Rokok
CO2
nikotin
berikatan HB
vasokonstriksi
denyut jantung
mempengaruhi Tekanan
Darah
2.5 KERANGKA KONSEP
1. Waktu Penelitian
Dilaksanakan bulan Agustus 2016
2.Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Malahayati Bandar
Lampung
3.3 Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Nilai suatu
penelitian bukan ditentukan oleh besar kecilnya populasi, melainkan ditentukan bagaimana peneliti
menggunakan dasar pengambilan teknik sampling yang benar. Populasi dalam penelitian ini 40 yang
mewakili seluruh mahasiswa Universitas Malahayati.
Populasi dalam penelitian ini berdasarkan:
Kriteria inklusi:
Responden dengan jenis kelamin pria dengan kategori perokok aktif Mahasiswa Universitas
Malahayati
Responden bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Kriteria eksklusi:
Responden yang sedang mengkonsumsi obat-obatan seperti paracetamol,
amlodipin,comdipin,propanolol, alkohol, penyakit jantung
Tidak bersedia menjadi responden
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap
mewakili populasinya. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
Purposive sampling
3.4 VARIABEL PENELITIAN
Variabel Definisi operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur
seseorang menghisap Wawancara Kuisioner Perokok ringan Ordinal
gulungan tembakau yang terpimpin 1-10batang perhari
perokok dibakar ke dalam tubuh Perokok sedang
dan menghembuskannya 11-20batang perhari
perokok berat
kembali keluar
>21batang perhari
Diastolik < 80
Prehipertensi
Sistolik 120-139
Diastolik 80-89
Hipertensi tahap 1
Sistolik 140-159
Diastolik 90-99
Hipertensi tahap 2
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
meliputi data perokok aktif responden, diperoleh dengan
menggunakan teknik wawancara. Data primer pada responden
diperoleh melalui sampel yang diperiksa haruslah memenuhi
semua kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan dalam
penelitian ini
3.7 PENGOLAHAN DATA
Editing
Coding
Entry
Tabulasi
3.8 Analisis data