You are on page 1of 52

KERJA ULANG DAN

PENGASAMAN SUMUR
( Workover and Acidizing )
Workover sangat diperlukan karena
berbagai alasan:
1. Perbaikan pada sumur-sumur untuk
meningkatkan produksi,
2. Mengurangi produksi air atau gas yang
berlebihan,
3. Memperbaiki kerusakan peralatan produksi.

Workover juga dilakukan pada sumur-


sumur yang dikategorikan tidak
mempunyai persoalan tertentu.
4. Untuk mendapatkan produksi tambahan dgn
cara recompletion atau multi completion,
5. Tujuan evaluasi.
ANALISA DAN ALASAN DILAKUKAN
PERAWATAN SUMUR

Sumur-sumur yang bermasalah


Dalam kategori ini sumur yang bermasalah
dapat dibagi sebagai berikut:
1. Produksi yang sangat kecil
2. Produksi air yang sangat berlebihan
3. Produksi gas yang sangat berlebihan
4. Kerusakan mekanis
Alasan utama yang menyebabkan suatu sumur
tidak
lagi dapat berproduksi adalah:
1) Tekanan reservoir yang sangat rendah
2) Formation damage/kerusakan di sekitar
lubang bor
3) Permeabilitas yang rendah
4) Pemasangan alat yang tidak tepat
5) Artificial lift yang tidak cukup
6) Hambatan-hambatan di dalam lubang
sumur
Gambar 1. Pengaruh jenis drive terhadap tekanan dan GOR
Produksi air dapat disebabkan oleh:lam completion
itu sendiri.
Produksi air menyebabkan biaya operasi yang lebih
tinggi terutama dalam hal : pengangkatan,
pemisahan dan pembuangannya.

Coning dan fingering dapat diperkecil bila produksi


total dikurangi.

Produksi gas dalam suatu sumur minyak dapat


dihasilkan dari:

Gas yang terlarut dalam minyak

Gas bebas, yaitu dari gas cap atau dari


satu lapisan gas
tertentu di atasnya.
Termasuk kerusakan mekanis adalah:
Penyemenan kurang sempurna
Kebocoran pada selubung (casing)
Komunikasi dalam lubang bor pada multiple
completion
Peralatan rusak
a) Kebocoran tubing atau packer
b) Kerusakan casing
c) Kerusakan artificial lift terpasang.
Fluida workover biasanya dikategorikan
sebagai berikut:
Fluida yang diproduksikan (minyak atau air
formasi)
Air garam
Air segar
Lumpur pemboran (bentonite gels)
Air asin dengan gels
Emulsi air
Emulsi minyak
Diesel
Foam
Pemilihan fluida workover didasarkan atas
pertimbangan seperti:
Kemudahan untuk didapat (availability)
Biaya
Kerusakan formasi
Stabilitas
Kemudahan untuk memperberat dan
biayanya
Tekanan formasi
Tujuan workover
Lokasi sumur
JENIS JENIS KERJA ULANG

Kerja ulang yang dilakukan bila


produksi sangat kecil
adalah:Contoh kerja ulang yang dilakukan
bila produksi sangat kecil adalah:
Stimulasi
1. StimulasiFracturing
Penggantian peralatan yang
2. Fracturing
kurang tepat.
Contoh kerja ulang karena produksi
3. Penggantian peralatan yang kurang
air atau gas yang sangat berlebihan
adalah:
tepat. Penyemenan ulang (block
squeeze)
Kerja ulang Menutup
karena salahproduksi
satu lapisan yang
air atau gas
dicurigai sebagi air/gas.
yang sangat
berlebihan adalah:
1. Penyemenan ulang (block squeeze)
Kerja ulang yang dilakukan karena
kerusakan
mekanis adalah:
1) Mengganti peralatan produksi yang rusak
2) Pengontrolan pasir (gravel pack, sand
consolidation)
3) Memperbaiki kerusakan pada salah satu
string bila ada multiple completion.
Kerja ulang untuk meningkatkan produksi
adalah:
1) Pembukaan lapisan baru
2) Stimulasi
3) Fracturing.
PENGASAMAN

Ada tiga cara yang dipakai dalam


pengasaman :

Matrix Acidizing
Tujuan : untuk mendapatkan penetrasi yang
uniform
secara radial pada formasi.

Acid Fracturing
` Kemampuan asam memakan (etched)
permukaan
rekahan batuan dan meningkatkan
konduktivitas fluida
pada rekahan.
bar 3 . Perbedaan antara sumur yang di fracturing dengan yang d
Tiga syarat agar asam bisa
digunakan untuk stimulasi:
1. Harus bisa bereaksi dengan
karbonat
dan mineral lain untuk
menghasilkan
produk yang bisa melarut.

2. Ia harus bisa menghambat


karat di
peralatan sumur.

3.Hal lain seperti aman, biaya,


Memilih Calon Sumur Untuk
Pengasaman

Untuk memilih calon sumur untuk


pengasaman maka :
1. Perlu dibandingkan dengan
kinerja sumur
disekitarnya, misalnya
produksinya, GOR,
water cut, decline produksinya
dll.
2. Grafik sejarah produksi perlu
diamati
demikian pula analisa pressure
transient
Asam konvensional dapat
Asam konvensional dapat sebagai:
digolongkan digolongkan
sebagai: Asam Mineral
Asam hydro chlorida
Asam hydro chloride-florida
Asam Mineral
Asam Organik
1) Asam hydro
Asamchlorida
formic
Asamchloride-florida
2) Asam hydro asetat
Asam Tepung
Asam sulfamic dan Asam chloriacetic
Asam Organik
Campuran asam hybrid
Asam acetic hydrochloric
1) Asam formic
Asam formic hydrochloric
2) Asam asetat

Asam Tepung
1) Asam sulfamic dan Asam chloriacetic

Campuran asam hybrid


1) Asam acetic hydrochloric
2) Asam formic hydrochloric
FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI WAKTU REAKSI
PENGASAMAN :

1. Tekanan, tdk begitu berpengaruh thd


waktu reaksi asam
2. Konsentrasi asam, semakin besar
konsentrasi asam memperlambat ( lebih
lama) rate reaksi asam shg spending time
jd besar. Akhirnya dpt melarutkan batuan
dlm vol yg besar
3. Temperatur, semakin tinggi T maka rate
4. Tipe asam

5. Keseimbangan kimia

6. Perbandingan luas permukaan dengan


volume asam, semakin besar luas permukaan
batuan semakin besar rate reaksi asam thd
batuan tsb

7. Karakteristik formasi, mempengaruhi rate


reaksi asam. Contoh : reaksi asam thd
Dolomite lebih lambat thd limestone krn
adanya pengendapan hsl reaksi asam dg
Dolomite yg tdk larut dg asam.
PEMILIHAN CARA PENGASAMAN

Pengasaman Matrik, digunakan untuk


tujuan
berikut:

1) Menghilangkan formation damage baik


pada lime stone atau sandstone.
2) Untuk mendapatkan kenaikan
produktivitas sebesar 1 pada formasi
yang tidak ada damage.

Fracturing dengan asam dipilih dalam


hal:

1) Formasi sangat dalam dan keras sehingga


penggunaan propping agents tidak cukup
untuk menahan fracture tetap terbuka.
Additives kimia untuk asam

Inhibitors - Pencegah korosi pada pipa


Surfactant - Membuat batuan tetap suka
akan air
Complexing Agents - Bila ada unsur besi
dalam formasi
Gelling Agents: mempunyai dua tujuan dalam
pengasaman,
yaitu:
1) Mengurangi friksi
2) Memperlambat reaksi asam
Pengasaman Batuan Pasir (Sandstone)

Pengasaman pada batuan pasir dari


limestone terletak pada sifat-sifat batuan pasir.

Sifat-sifat Asam Hydrochlorida


Hydrofluorida (HCl HF)

Disebut mud acid karena kemampuannya


untuk melarutkan partikel lumpur
pemboran.
Salah satu yang ditimbulkan oleh asam ini adalah
pori-pori batuan dapat tersumbat karena endapan
hasil reaksi HF dengan pasir (SiO2).

Tetapi endapan ini terjadi bila ada sentuhan dgn air


garam.
Treatment dengan Asam HCl HF
Preflush
Sebagai bahan preflush yang dipakai adalah
hydro chlorida yang berfungsi ganda.

Mud acid
Berfungsi untuk membersihkan Limestone
dan Sandstone dan biasanya adalah campuran
(3% HF, 12% HCl) dengan kandungan inhibitor
yang cukup dan surfactant.

After flush
Terdiri dari diesel yang mengandung 10%
mutual solvent (EGMBE, ethylene glycol
monobutyl ether).
Fracturing dengan Asam
Suatu rekahan (crach) atau fracture terbentuk
dalam formasi selanjutnya asam dipompakan untuk
memakai dinding rekahan dan membentuk aliran
yang tetap terbuka waktu sumur berproduksi.

Desain Fracturing.
Prosedur berikut disarankan untuk mendesain
suatu fracturing:
1) Kumpulkan semua data yang diperlukan oleh
perusahaan jasa untuk membuat suatu program
komputer untuk desain.
2) Tentukan fluida apa yang akan dipakai sebagai
pemula (pad)
3) Suatu program untuk memperkirakan rate injeksi
diperlukan.
4) Pilih dan tentukan volume pemula untuk
mendapatkan fracture yang cukup panjang.
Volume yang semakin besar adalah semakin baik.
PERENCANAAN
PENGASAMAN MATRIX
UNTUK LAPISAN
SANDSTONE
PERENCANAAN PENGASAMAN MATRIX
UNTUK LAPISAN SANDSTONE

1. Menentukan tekanan injeksi asam


2. Menentukan rate injeksi asam
3. Volume dan konsentrasi asam yang
digunakan
4. Lapisan formasi yang akan diasam
( kedalaman lapisan yang akan di asam )
Langkah langkah
1. Menentukanperencanaan : formasi
gradient tekanan rekah
Ini sangat penting krn akan mengetahui tekanan
rekah formasi dan pada akhirnya akan
menentukan tekanan injeksi asam.
a.

b.

dimana : = konstanta yang berkisar antara 0.33 0.5


overburdent grad akan berkisar 1 psi/ft utk

depth< 1000 ft dan 1 1.20 psi/ft untuk depth >


1000 ft
c. Frac gradient dicari dengan persamaan Ben
Eaton, di mana Ben Eaton mengembangkan
persamaannya pada Gulf Coast tapi cukup
reliable ( diandalkan) untuk daerah lain.
Pers. Ini telah memasukkan unsur unsur
overburdent load, Poisson ratio dari batuan dan
grad. Tekanan.
Persamaannya adalah :

Di mana :

gambar berikut
Gambar Grafik Untuk menentukan overburden
gradient
berikut : ( di halaman berikutnya )

,
psi/ft
Gambar : Variasi Poisson Ratio terhadap kedalaman
2. Menentukan rate injeksi asam

rate injeksi maximum,


BPM
3. Menentukan tekanan maximum
treating di permukaan ( max. Surface
treating pressure )

(dapat dicari dr gb di hal


berikut )

(dapat dicari dr
gb di hal berikut )
Gambar :
untuk
menentukan
friction pressure
pada berbagai
harga diameter
tubing dan
injection rate
berikut
berikut
4. Menentukan volume HCl
HF acid

You might also like