Professional Documents
Culture Documents
Penduluran
Kelainan letak
abdomen Usia ibu yang Riwayat KPD
yaitu letak
(perut lebih tua sebelumnya
lintang.
gantung)
Merokok
selama
kehamilan
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
Anamnesis
Dari anamnesis dapat menegakkan 90% dari diagnosis. Kadang kala
cairan seperti urin dan vaginal discharge bisa dianggap cairan amnion.
Penderita merasa basah dari vaginanya atau mengeluarkan cairan banyak
dari jalan lahir.
Inspeksi
Pengamatan biasa akan tampak keluarnya cairan dari vagina, bila ketuban
baru pecah, dan jumlah airnya masih banyak, pemeriksaan ini akan makin
jelas.
Pemeriksaa Merupakan langkah pertama untuk
mendiagnosis KPD karena pemeriksaan
n Inspekulo dalam seperti vaginal toucher dapat
meningkatkan resiko infeksi, cairan yang
keluar dari vagina perlu diperiksa :
warna, bau, dan PH nya, yang dinilai
adalah
1. Konservatif
Jika tidak ada infeksi dan kehamilan < 37 minggu:
a. Berikan antibiotika untuk mengurangi morbiditas ibu dan janin:
. Ampisilin 4 x 500mg selama 7 hari ditambah eritromisin
250mg per oral 3 kali per hari selama 7 hari.
PENANGANAN AKTIF
PENANGANAN
KONSERVATIF
Rawat rumah sakit.
Jika ada perdarahan pervaginam dengan nyeri perut,
pikirkan solusio plasenta. Jika ada tanda-tanda infeksi
(demam, cairan vagina berbau) berikan
antibiotik:Ampisilin 2 gr I.V./6 jam, ditambah dengan
gentamisin 5 mg/kgBB I.V./24 jamJika persalinan
pervaginam, hentikan antibiotika pasca persalinan. Jika persalinan
dengan seksio sesarea, lanjutkan antibiotika dan berikan
metronidazol 500 mg I.V./8 jam sampai bebas demam selama 48
jam.
Jika tidak ada infeksi dan kehamilan < 37 minggu:
Berikan antibiotika untuk mengurangi morbiditas ibu dan
janin, yaitu ampisilin 4x500 mg selama 7 hari ditambah
eritromisin 250 mg/oral 3 kali per hari selama 7 hari.
Berikan kortikosteroid kepada ibu untuk memperbaiki
kematangan paru janin. Berikan betametason 12 mg I.M.
dalam 2 dosis/12 jam atau deksametason 6 mg I.M. dalam
4 dosis/6 jam. (Jangan berikan kortikosteroid jika ada
infeksi).
Lakukan persalinan pada kehamilan 37 mg.
Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi
persalinan preterm.
ika tidak terdapat infeksi dan kehamilan > 37 minggu:
Jika ketuban telah pecah > 18 jam, berikan antibiotika
profilaksis untuk mengurangi resiko infeksi streptokokus
grup B. Berikan ampisilin 2 gr I.V./6 jam, atau penisilin G
2 juta unit I.V./6 jam sampai persalinan, jika tidak ada
infeksi pasca persalinan hentikan antibiotika.
Nilai serviks. Jika serviks sudah matang lakukan induksi
persalinan dengan oksitosin. Jika belum, matangkan
dengan prostaglandin dan infus oksitosin atau lahirkan
dengan seksio sesarea.
Jika terdapat infeksi dan umur kehamilan < 37
minggu :
Komplikasi tersering yang timbul pada pasien
masa ini adalah khorioamnionitis. Induksi dengan
oxitocyn harus dilakukan bila serviks telah
matang. Namun biasanya serviks belum matang
dan induksi biasanya berakhir dengan seksio.
Antibiotika yang dipergunakan Ampicillin
sulbactam 2x1,5 gr i.v, per 6 jam.
KOMPLIKASI