You are on page 1of 25

MOMENTUM

Dr. Jimmy F. Rumampuk


MOMENTUM
Banyak peristiwa lazim yang dapat
dipandang sebagai tumbukan walaupun
kita mungkin tidak memikirkannya
seperti itu.
Seorang pemain baseball yang memukul
atau menangkap bola, terkena pukulan
dalam pertandingan tinju, terkena
pukulan dalam olahraga karate dan aksi
sabuk pengaman tempat duduk pada
penumpang selama kecelakaan mobil
semuanya adalah contoh tumbukan,
walaupun tumbukan bukanlah sesuatu
yang tidak lazim terjadi di dalam
pengalaman kita.
MOMENTUM
Momentum linear yang sering disebut
secara lebih ringkas sebagai momentum
bila tidak ada kemungkinan timbulnya
kekacauan dengan konsep momentum
sudut, khususnya sangat berguna dalam
penanganan tumbukan. Momentum
sebuah benda adalah hasil kali massa dan
kecepatannya.
Bila dua benda bertumbukan selama
bergerak dalam waktu singkat, maka
montum masing-masing benda berubah,
tetapi system tersebut akan tetap
konstan.
MOMENTUM
Perubahan momentum linear sebuah
benda sangat eratkaitannya dengan
gaya-gaya yang beraksi pada benda
tersebut. Karena itu maka kita kadang-
kadang mencari gaya rata-rata yang
beraksi selama suatu peristiwa yang
sangat kompleks dengan mengukur
perubahan momentumnya.
Gaya-gaya yang beraksi bila terjadi
perubahan momentum terkandung dalam
sebuah kuantitas yang dinamakan impul.
MOMENTUM
Momentum sudut sebuah benda tegar yang
berotasi terhadap sebuah sumbu yang tetap
adalah momen inersianya kali kecepatan
sudutnya.
Persis seperti kekekalan momentum linear
yang dapat digunakan untuk menganalisis
gerak taranslasi, maka kekekalan
momentum sudut menyediakan pemahaman
mengenai masalah gerak rotasi.
Sebagai contoh, pemain ski yang badannya
berputas, pemain gimanastik yang terjatuh
terguling-guling, loncat indah dalam
olahraga air, semuanya mempunyai
momentum sudut.
1. MOMENTUM DAN
IMPULS
Dengan bantuan sebuah contoh,
sekarang kita definisikan impuls dan
momentum linear dan kita akan mencari
hubungan diantara keduanya. Pada
gambar di bawah memperlihatkan
seorang pria yang mendorong sebuah
benda dengan lengan-lengan. Kita akan
anggap bahwa gaya-gaya gesekan pada
benda itu dapat diabaikan. Dengan
hukum-hukum Newton kita dapat mencari
hubungan diantara gaya-gaya yang
beraksi pada benda, perubahan
kecepatan dan waktu beraksinya gaya itu.
1. MOMENTUM DAN IMPULS

Gaya F beraksi pada benda itu selama waktu t,


selama periode itu kecepatan benda berubah
dari V menjadi V. Menurut definisi, maka
percepatan rata-rata a adalah perubahan
kecepatan dibahagi oleh waktu, yakni a V' - V
t
1. MOMENTUM DAN IMPULS
Akan tetapi dari hukum kedua Newton,
percepatan rata-rata dan gaya netto
dihubungkan oleh F V' - V
t
Atau F t = mV mV .(1)
Hasil kali gaya rata-rata dan waktu F t,
dinamakan impuls dan hasil kali mV dinamakan
momentum (p) berarti jika p = mV (2)
1. MOMENTUM DAN
IMPULS
kita akan menyebut saja p
sebagai momentum bila tidak
ada gerak sudut sehingga tidak
menimbulkan momentum sudut.
Dari persamaan (1) berarti bahwa
impuls sama dengan momentum
F t = p p
..(3)
1. MOMENTUM DAN
IMPULS
Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi
tabrakan, misalnya pemain sepakbola,
petinju atau kendaraan lalu lintas (mobil).
Gaya yang bekerja selama tabrakan
berlangsung sering kali sulit untuk
ditentukan, walaupun penggunaan
langsung hukum Newton kedua. Apabila
terjadi tabrakan antara dua benda, maka
penggunaan momentum sangat berhasil,
oleh karena total momentum dari kedua
benda selalu tetap, walaupun momentum
tiap benda akan berubah.
1. MOMENTUM DAN IMPULS
1. MOMENTUM DAN IMPULS
1. MOMENTUM DAN
IMPULS
Untuk mendapat gambaran lain yang lebih
jelas mengenai momentum aka disajikan
peristiwa tumbukan antara dua benda
1. MOMENTUM DAN IMPULS
a. Sebelum Tumbukan
1. MOMENTUM DAN IMPULS
b. Selama Tumbukan
1. MOMENTUM DAN IMPULS
c. Setelah Tumbukan
1. MOMENTUM DAN
IMPULS
Momentum awal benda A adalah
p1=m1V1 dan benda B
momentum awalnya p2=m2V2.
selama tabrakan kedua objek
dalam keadaan seimbang dan ada
gaya berlawanan untuk tiap-tiap
benda. Setelah terjadi tabrakan
momentum tiap-tiap benda adalah :
P1 = m1V1 dan p2 = m2V2.
2. TUMBUKAN TAK ELASTIS
SEMPURNA
Salah satu contoh tumbukan yang tidak
elastis sempurna adalah sebuah neutron
yang bergerak ditangkap oleh sebuah inti
nitrogen kemudian bersatu dan bergerak
bersama-sama. Sekarang kita akan
mengkaji tumbukan seperti neutron itu
secara terperinci. Di dalam tumbukan tak
elastis sempurna, jumlah energi mekanis
yang hilang menjadi kalor dan kerja
deformasi bergantung pada massa-
massa efektif dari kedua benda tersebut.
2. TUMBUKAN TAK ELASTIS SEMPURNA

Sebagai contoh misalkan sebuah mobil yang


massanya m1 dengan kecepatan V1 menumbuk
sebuah truk stasioner yang massanya m2 dan
kedua-duanya bergerak bersama-sama setelah
tumbukan Nilai banding dari energi kinetic akhir
dan energi kinetic mula-mula adalah
K ' 1 / 2(m1 m2V '2 )

K1 1 / 2m1V 12
Kekekalan momentum mengharuskan bahwa
m1V1 (m1 + m2)V, atau m1V 1
V '
(m1 m2)
2. TUMBUKAN TAK ELASTIS SEMPURNA

Dengan pernyataan untuk V ini, kita


mendapatkan
m1
K ' K1 .. (4)
m1 m2
Rumus ini adalah tumbukan tak elastis
sempurna.
Hasil ini berarti bahwa energi kinetic akhir
adalah kecil bila massa m1 yang bergerak
adalah kecil dibandingkan terhadap massa m2
yang stasioner, kebanyakan energi kinetic itu
hilang di dalam tumbukan.
3. TUMBUKAN ELASTIS
Setelah dua benda bertumbukan secara
elastis maka kedua benda itu dapat
bergerak dalam berbagai arah. Jika kita
mengetahui arah salah satu benda, kita
dapat menggunakan kekekalan energi
dan kekekalan momentum untuk
menghitung kedua vector akhir.
Pada prinsipnya prosedurnya adalah
secara langsung, tetapi hasilnya kelihatan
rumit dan tidak mudah menafsirkannya,
kecuali di dalam kasus-kasus khusus.
3. TUMBUKAN ELASTIS
Untunglah bahwa sejumlah sifat dasar
umum dapat dilihat di dalam satu kasus
seperti sebuah tumbukan elastis telah
dari sebuah benda yang bergerak dan
sebuah benda yang stasioner, kedua
benda akan bergerak baik sejajar
maupun berlawanan dengan arah gerak
semula dengan demikian kekekalan
momentum dalam keadaan ini adalah :
m1V1 = m1V1 + m2V2 .
.(5)
3. TUMBUKAN ELASTIS
Karena tumbukan itu elastis maka K1
= K1 + K2 atau
1/2m1V12 = 1/2m1V12 +
1/2m2V22 ..(6)
Jika kita menjabarkan persamaan (5)
untuk V1 dan mensubstitusikannya ke
dalam persamaan (6), maka akan
mendapatkan V2, kemudian akan
didapatkan energi kinetic
3. TUMBUKAN ELASTIS

(m1 m2) 2
K1 ' K1 .. (7)
(m1 m2) 2

4m1m2
K2 ' K 1 .. (8)
(m1 m2) 2
TERIMA KASIH

You might also like